Pembuatan Fase Gerak Pembuatan Pelarut Analisis Kualitatif Pengambilan Sampel Darah Untuk Kurva Baku

3.3 Pengambilan Sampel

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci jantan dengan berat 1,5-2,0 kg, yang telah dikondisikan selama 1 minggu dan diberi makanan kangkung selama penelitian berlangsung. Kelinci yang diambil darahnya adalah kelinci yang telah diberi suspensi deksametason secara oral. Waktu pengambilan darah adalah 0,5 jam setelah pemberian obat. Data hasil pengukuran plasma dapat dilihat pada lampiran. 3.4 Rancangan Penelitian 3.4.1 Penyiapan Bahan

3.4.1.1 Pembuatan Fase Gerak

Fase gerak terdiri dari campuran air dan asetonitril dengan perbandingan 55:45. Fase gerak dibuat sebanyak 500 ml dengan mencampurkan asetonitril sebanyak 225 ml dan air sebanyak 275 ml. Sebelum digunakan fase gerak disaring melalui penyaring PTFE. Kemudian diawaudarakan selama ± 20 menit menggunakan sonifikator Hemanth, 2004.

3.4.1.2 Pembuatan Pelarut

Pelarut dibuat secara kuantitatif dari metanol dan aquabidest dengan perbandingan 1:1. Pelarut lalu disaring dengan milipore 0,45 μm, kemudian diawaudarakan selama ± 20 menit menggunakan sonifikator. 3.4.1.3 Pembuatan Larutan Induk Baku Deksametason LIBD = 250 mcgml Ditimbang seksama sejumlah 25,0 mg deksametason BPFI lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml. Dilarutkan dengan campuran 20 ml metanol dan 20 ml air 1:1 dikocok hingga larut. Setelah larut diencerkan dengan Universitas Sumatera Utara fase gerak sampai garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 250 mcgml, disaring dan filtratnya digunakan sebagai larutan induk. 3.4.1.4 Pembuatan Suspensi Deksametason Ditimbang 500 mg CMC Na, kemudian taburkan diatas lumpang yang telah berisi 20 ml air panas. Diamkan selama 15 menit hingga CMC Na mengembang. Setelah mengembang gerus CMC Na, lalu masukkan deksametason sebanyak 50 mg, gerus hingga homogen. Kemudian tambahkan aquadest sedikit demi sedikit sampai massa tercampur rata. Lalu cukupkan volumenya hingga 100 ml.

3.4.1.5 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif Deksametason dapat dilakukan dengan membandingkan waktu tambat yang sama dari kromatogram pada penyuntikan sampel dengan kromatogram pada penyuntikan larutan baku pembanding Deksametason.

3.4.1.6 Pengambilan Sampel Darah Untuk Kurva Baku

Ambil darah kelinci jantan lebih kurang 15 ml dari vena marginal telinga kelinci, dimasukkan kedalam tabung yang sudah berisi 2 tetes heparin. Siapkan 5 buah tabung dan masing-masing tabung dimasukkan Larutan Induk Baku Deksametason dengan konsentrasi : 1. Tabung pertama dimasukkan LIBD dengan konsentrasi 10 mcgml 0,1 ml kemudian dicukupkan dengan darah ad 2,5 ml. 2. Tabung kedua dimasukkan LIBD dengan konsentrasi 25 mcgml 0,25 ml kemudian dicukupkan dengan darah ad 2,5 ml. 3. Tabung ketiga dimasukkan LIBD dengan konsentrasi 50 mcgml 0,5 ml kemudian dicukupkan dengan darah ad 2,5 ml. Universitas Sumatera Utara 4. Tabung keempat dimasukkan LIBD dengan konsentrasi 75 mcgml 0,75 ml kemudian dicukupkan dengan darah ad 2,5 ml. 5. Tabung kelima dimasukkan LIBD dengan konsentrasi 100 mcgml 1 ml kemudian dicukupkan dengan darah ad 2,5 ml. Disentrifugasi dengan kecepatan 4000 putaran per menit selama 5 menit. Dipisahkan supernatan dari endapan. Dipipet supernatan dari tiap tabung sebanyak 1 ml kemudian tambahkan Asetonitril sebanyak 1 ml lalu di vorteks dan disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 4000 putaran per menit. Dipisahkan supernatan dari endapan. Supernatan yang diperoleh diambil dengan menggunakan spuit kemudian disaring dengan penyaring PTFE diameter 0,2 µ m, lalu diinjeksikan ke dalam sistem KCKT dengan volume penyuntikan 20 µ l dengan laju aliran flow rate 2 mlmenit, deteksi pada panjang gelombang 241 nm.

3.4.1.7 Penetapan Kadar Deksametason Dalam Plasma Darah Kelinci