Hubungan Pengetahuan dan Lingkungan Sosial Terhadap Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(1)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi :

Nama : Darshant Chandramoorthy Tempat/Tgl Lahir : Kuantan/ 16 Oktober 1986 Jenis Kelamin : Lelaki

Agama : Hindu

Alamat : Jl. Prof. Picauly No. 18 Medan Orangtua : Chandramoorthy(ayah)

Rajeswary Raman(ibu) Status : Belum menikah

Riwayat Pendidikan -Primary school-Methodist

-Secondary School-Bukit Bintang Boys School -Business IT-Unity college and Ikip

-Medical Doctor,Universitas Sumatera Utara

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan semestinya.

Medan, 18 Mei 2015 Yang membuat,


(2)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya, Darshant Chandramoorthy mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Dan Lingkungan Sosial Terhadap Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan lingkungan sosial terhadap tindakan pencegahan penyalahgunaan napza pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu, diharapkan agar penelitian ini dapat berguna untuk institusi tempat berlangsungnya penelitian ini.

Saya akan melakukan wawancara dengan bantuan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai pengetahuan saudara/i mengenai Pengetahuan dan Lingkungan Sosial Terhadap Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara”.

Partisipasi Saudara/i bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Saya mohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan jujur dan terbuka sesuai dengan pengetahuan Saudara/i. Oleh karena itu, Saudara/i diminta untuk memberi jawaban apa adanya. Tidak ada kerugian apapun yang akan diperoleh Saudara/i sebagai partisipan.

Identitas pribadi Saudara/i sebagai akan dirahasiakan dan informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini, Saudara/i tidak akan dikenai biaya apapun. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Saudara/i dapat langsung menanyakan kepada saya sebagai peneliti.


(3)

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan dan kesediaan Saudara/imenjadi partisipan dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Medan, 18 Mei 2015 Peneliti,


(4)

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (Informed Consent)

Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang penelitian :

“Hubungan Pengetahuan Dan Lingkungan Sosial Terhadap Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza Pada Mahasiswa Kedokteran

Universitas Sumatera Utara”

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………. Umur : ………. Alamat : ……….

Menyatakan bersedia dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

Medan, ………..….2015 Yang membuat pernyataan


(5)

Saya telah mendapat informasi yang jelas tentang tujuan, prosedur dan pemanfaatan penelitian yang dilakukan oleh Darshant Chandramoorthy, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2009.

Oleh karena itu, dengan rasa penuh kesadaran dan keikhlasan saya bersedia berpartisipasi untuk mengisi kuesioner ini. Demikian pernyataan ini saya buat untuk digunakan seperlunya.

Nama : ... Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan

Usia : ...

Peneliti, Responden,


(6)

Lampiran 4

KUESIONER I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Kelas :

4. Alamat :

II. Pengetahuan

1. Apakah anda tahu tentang NAPZA?

NAPZA ialah ...

Ya / Tidak

2. Apakah anda tahu tujuan penggunaan NAPZA? ...

Ya / Tidak

3. Apakah NAPZA dapat mengakibatkan ketergantungan? ...

Ya / Tidak

4. Siapa yang seharusnya menggunakan dan memberikan resep NAPZA?

...

Benar / Salah

5. Apakah NAPZA dapat dibeli tanpa resep?

...

Ya / Tidak

6. Apakah NAPZA bisa didapatkan disembarang tempat? ...

Ya/ Tidak 7. Bagaimana awal seseorang dapat mengenal NAPZA?

...

Benar / Salah 8. Apakah anda tahu penyebab ketergantungan NAPZA?

...

Ya / Tidak 9. Tahukah anda tahu tentang dampak penyalahgunakan

NAPZA?

...

Ya / Tidak

10. Apakah anda tahu akibat penyalahgunaan NAPZA bagi tubuh?

...


(7)

III. Praktik / Tindakan

11. Pernah membaca buku / UU Narkoba Pernah / Tidak 12. Pernah mendengarkan ceramah NAPZA Pernah / Tidak

13. Pernah Merokok Pernah / Tidak

14. Pernah minum beralkohol Pernah / Tidak

15. Apakah mempunyai kelompok/ gang Ya / Tidak

16. Apakah mempunyai teman dekat yang ketagihan Ya / Tidak 17. Apakah sering main malam hari bersama teman/ gang Ya / Tidak

IV. Lingkungan Sosial

18. Bagaimana hubungan Bapak/Ibu, apakah harmonis/Tidak

Ya/ Tidak

19. Bagaimana Hubungan Anak dengan orang tua, apakah harmonis/ cekcok

Ya / Tidak


(8)

Lampiran 5

ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

1. Persiapan Proposal

− Tinta print 1 x @ Rp 20.000,00 Rp 20.000,00 − Kertas A4 1 x @ Rp 30.000,00 Rp 30.000,00 −fotocopy proposal

awal dan revisi

8 x @ Rp 5.000,00 Rp 40.000,00 − Jilid proposal 8 x @ Rp 2.000,00 Rp 16.000,00 Total Rp 106.000,00 2. Taksasi pengumpulan data

− Memperbanyak kuesioner

30 x @ Rp 800,00 Rp 24.000,00 − Memperbanyak

lembar penjelasan

30x @ Rp 100,00 Rp 3.000,00 − Memperbanyak

lembar persetujuan

30x @ Rp 100,00 Rp 3.000,00 − Souvenir untuk

responden penelitian

30x @ Rp 5000,00 Rp 150.000,00

Total Rp 180.000,00 3. Taksasi analisis data dan revisi

− Tinta print 1 x @ Rp 20.000,00 Rp 20.000,00 − Kertas A4 1 x @ Rp 30.000,00 Rp 30.000,00 − Memperbanyak hasil

dan revisi

8 x @ Rp 10.000,00 Rp 80.000,00 − Jilid KTI softcover

(sebelum revisi)

4 x @ Rp 2.000,00 Rp 8.000,00 − Jilid KTI hardcover

(setelah revisi)

5 x @ Rp 15.000,00 Rp 90.000,00 Total Rp 228.000,00

4. Transportasi Rp 180.000,00


(9)

Lampiran 6

HEALTH RESEARCH ETHICAL COMMITTEE

Of North Sumatera

c/o MEDICALSCHOOL, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jl. Dr. Mansyur No. 5 Medan, 20155 – INDONESIA

Tel: +62-61-8211045; 8210555 Fax: +62-61-8216264, E-mail: komet_fkusu@yahoo.com

FORMULIR ISIAN OLEH PENELITI

Nama lengkap anda :

Alamat (harap ditulis dengan lengkap) :

Telp/Fax/HP/E-mail/lain-lain :

Alamat lain yang dapat dihubungi :

Telp/Fax/HP/E-mail/lain-lain :

Nama Institusi Anda (tulis beserta alamatnya) :

Judul Penelitian :

DAFTAR PERTANYAAN :

1. Subyek yang digunakan pada penelitian Anda :

penderita Non Penderita Hewan

2. Jumlah Subyek yang digunakan dalam penelitian Anda : 1384 (orang/ekor/lain-lain)*

DARSHANT CHANDRAMOORTHY

1

087867358715

Gg. Sehat No. 12A, Jl. Dr. Mansyur Medan 20155

-

nadhiralesarina@yahoo.com

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (Dr. Mansur No.5 Medan

2

3

4

5

6

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINDAKAN PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

7


(10)

3. Keterangan: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 4. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini (pekiraan) untuk

setiap subjek : 3 (detik/menit/jam/hari/bulan/tahun)*

5. Rangkaian usulan penelitian mencakup objektif penelitian manfaat/relevansi dari hasil penelitian disertai alasan/motivasi dilakukannya penelitian dan resiko yang mungkin timbul disertai cara penyelesaian masalahnya (ditulis dengan bahasa yang dapat dimengerti secara umum).

Penelitian ini menjadi penting dilakukan karena masih rendahnya tingkat pengetahuan dan lingkungan sosial terhadap tindakan pencegahan penyalahgunaan napza pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu diharapkan agar penelitian ini dapat menjadi media promosi kesehatan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan dapat berguna untuk institusi tempat berlangsungnya penelitian serta meningkatkan pelayanan kesehatan.

6. Apakah masalah etik menurut Anda dapat terjadi pada penelitian Anda ini : Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang diambil langsung dari responden yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Malasah etik yang mungkin terjadi pada penelitian ini adalah tentang valid atau tidaknya kuesioner. Penelitian ini menjaga kerahasiaan identitas pemilik. 7. Jika subjeknya manusia, apakah percobaan terhadap hewan sudah pernah

dilakukan?. Jika tidak , sebutkan alasan mengapa langsung dilakukan terhadap manusia ( berikan argumentasi anda secara jelas dan mudah dimengerti). Penelitian terdahulu yang sudah dilakukan tidak pernah dilakukan pada hewan. Penelitian ini dilakukan pada manusia langsung, karena penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan dan lingkungan sosial terhadap tindakan pencegahan penyalahgunaan napza pada mahasiswa kedokteran universitas sumatera utara.

8. Prosedur pelaksanaan penelitian atau percobaan(frekwensi, interval, dan jumlah total segala tindakan invasif yang dilakukan, dosis dan cara penggunaan obat, isotop, radiasi atau tindakan lainnya) sebutkan!

Metode penelitian ini merupakan penelitian deskripstif analitik, sehingga peneliti hanya melakukan pengamatan dan pencatatan data yang dibutuhkan dari kuesioner lalu menganalisisnya untuk melihat hubungan pengetahuan baik atau tidak.

Tahapan pelaksanaan penelitian ini dimulai bila izin penelitian telah didapat, kemudian mencatat semua data yang dibutuhkan untuk penelitian dari


(11)

9. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian dan cara yang digunakan guna pencegahannya (disebutkan jenis bahayanya). Karena penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer dari kuesioner, maka kemungkinan subyek penelitian tidak akan mendapat bahaya langsung ataupun tidak langsung dari peneliti.

10. Pengalaman terdahulu sebelum atau sesudah penelitian dari tindakan yang akan dilakukan (baik sendiri ataupun perorangan)

Penelitian dengan menggunakan kuesioner tidak ada dilakukan tindakan terhadap subyek penelitian, hanya dilakukan pencatatan terhadap data yang terdapat pada kuesioner itu sendiri.

11. Jika penelitian dilaksanakan pada orang sakit, sebutkan apa kegunaan bagi si sakit, dan bagaimana pula kompensasi yang diberikan jika terjadi kerugian pada jiwanya.

Penelitian ini mempunyai kegunaan bagi responden (baik yang sakit maupun tidak) karena penelitian ini dapat dilakukan lebih akurat pada kuesioner tersebut sehingga dampaknya dapat mengurangi kinerja si peneliti.

12. Bagaimana cara memilih penderita dan sukarelawan yang sehat?

Cara memilih subyek penelitian (responden) adalah mahasiswa fakultas kedokteran universitas sumatera utara yang masih aktif.

13. Apa hak dan kewajiban yang bisa Anda berikan sebagai jaminan dan imbalan bagi objek tersebut? Jika terdapat ganti rugi, sebutkan pula berapa jumlah yang diberikan!

Penelitian ini menggunakan data primer artinya ada hubungan langsung peneliti dan subyek penelitian, sehingga tidak ada imbalan yang dapat diberikan peneliti kepada subyek penelitian. Tetapi kewajiban peneliti adalah menjamin kerahasian identitas pasien.

14. Sejauh mana hubungan antara subjek manusia yang diteliti dengan peneliti? (ceklist yang benar) :

a. hubungan dokter – pasien b. Hubungan guru – murid

c. Hubungan majikan - anak buah d. Mitra

e. Keluarga


(12)

15.Jelaskan cara pencatatan selama penelitian termasuk efek samping dan komplikasinya bila ada!

Data yang terdapat dalam kuesioner kemudian dilakukan pencatatan satu kali untuk satu obyek penelitian.

16. Jelaskan cara memberitahu dan mengajak subjek (lampiran contoh surat persetujuan penderita)! Bila memberitahukan dan kesediannya secara lisan, tulisan atau karena sesuatu hal penderita tidak dapat diminta pernyataan ataupun persetujuannya, beri pula alasan untuk itu.

Akan dijelaskan secara singkat tentang gambaran singkat dan tujuan penelitian ini, kemudian saya akan memberikan lembar persetujuan untuk dibaca terlebih dahulu. Apabila calon subjek penelitian telah mengerti, maka saya akan memintanya untuk mengisi lembar tersebut dan ditandatangani.

17. Apakah subjek diansuransikan? (pilih salah satu) a. Ya

b. tidak

Medan, 15 Mei 2015

Mengetahui, Menyatakan :

Dosen Pembimbing KTI Peneliti Utama

(dr. Sake Juli Martina, Sp.FK) (Darshant

Chandramoorthy)


(13)

Lampiran 8 : MASTER DATA PENELITIAN

PENGETAHUAN PENGARUH LINGKUNGAN TINDAKAN PENCEGAHAN Sampel Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Ktg 11 12 13 Total Ktg 1 2 3 4 5 6 7 Total Ktg

1 Lk 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 K 0 0 0 0 K 0 0 1 1 1 1 1 5 B

2 Lk 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 K 0 0 0 0 K 0 0 1 1 1 1 1 5 B

3 Lk 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 K 0 0 0 0 K 0 0 1 1 1 1 1 5 B

4 Lk 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 K 0 0 0 0 K 0 0 1 1 1 1 1 5 B

5 Lk 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 K 0 0 0 0 K 0 0 1 1 1 1 1 5 B

6 Lk 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 K 0 0 0 0 K 0 0 1 1 1 0 1 4 B

7 Lk 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 K 0 0 0 0 K 0 0 1 1 1 0 1 4 B

8 Lk 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 2 K 0 0 0 0 K 0 0 1 1 1 0 1 4 B

9 Lk 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 K 0 0 0 0 K 0 0 1 1 1 0 1 4 B

10 Lk 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 K 1 0 0 1 K 0 0 1 0 1 0 1 3 B

11 Lk 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 K 1 0 0 1 K 0 0 1 0 1 0 1 3 B

12 Lk 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 4 K 1 1 0 2 C 0 0 1 0 1 0 1 3 B

13 Lk 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 K 1 1 0 2 C 0 0 1 0 1 0 1 3 B

14 Lk 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 K 1 1 0 2 C 0 0 1 0 1 0 1 3 B

15 Lk 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 K 1 1 0 2 C 0 0 1 0 1 0 1 3 B

16 Lk 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 K 1 1 0 2 C 0 0 1 0 1 0 1 3 B

17 Lk 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 K 1 1 0 2 C 0 0 0 0 1 0 1 2 C

18 Lk 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 K 1 1 0 2 C 0 0 0 0 1 0 1 2 C

19 Lk 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 K 1 1 0 2 C 0 0 0 0 1 0 1 2 C

20 Lk 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 3 K 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 1 1 K

21 Lk 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 4 K 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 1 1 K

22 Lk 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 4 K 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 1 1 K

23 Lk 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 4 K 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 1 1 K

24 Lk 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 4 K 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 1 1 K


(14)

26 Lk 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5 K 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

27 Lk 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6 C 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

28 Lk 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6 C 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

29 Lk 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6 C 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

30 Lk 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 B 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

31 Lk 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 B 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

32 Lk 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 B 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

33 Lk 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 B 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

34 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

35 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

36 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

37 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

38 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

39 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 0 2 C 0 0 0 0 0 0 0 0 K

40 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 0 0 0 0 0 0 0 K

41 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 0 0 0 0 0 0 0 K

42 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 0 0 0 0 0 0 0 K

43 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 0 0 0 0 0 0 0 K

44 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 0 0 0 0 0 0 0 K

45 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

46 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

47 Lk 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

48 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

49 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

50 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

51 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

52 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

53 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K


(15)

55 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

56 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

57 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

58 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

59 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

60 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

61 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

62 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

63 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

64 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

65 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

66 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

67 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

68 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

69 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

70 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

71 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

72 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

73 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

74 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 0 1 0 0 0 0 0 1 K

75 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

76 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

77 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

78 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

79 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

80 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

81 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

82 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K


(16)

84 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

85 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

86 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

87 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

88 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

89 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

90 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

91 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

92 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K

93 Pr 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 B 1 1 1 3 B 1 1 0 0 0 0 0 1 K


(17)

(18)

(19)

Lampiran 9 : HASIL PENGOLAHAN DATA Frequency Table KARAKTERISTIK RESPONDEN

Frequency Table PENGETAHUAN (X1)

KELAMIN

47 50.0 50.0 50.0

47 50.0 50.0 100.0

94 100.0 100.0

Perempuan Laki-laki Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda tahu tentang NAPZA

29 30.9 30.9 30.9

65 69.1 69.1 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda tahu tujuan penggunaan NAPZA

33 35.1 35.1 35.1

61 64.9 64.9 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah NAPZA dapat menyebabkan ketergantungan

17 18.1 18.1 18.1

77 81.9 81.9 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Siapa yang seharusnya menggunakan dan memberikan resep NAPZA

26 27.7 27.7 27.7

68 72.3 72.3 100.0

94 100.0 100.0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(20)

Apakah NAPZAdapat dibeli tanpa resep

82 87.2 87.2 87.2

12 12.8 12.8 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah NAPZA dapat diperoleh di sembarang tempat

82 87.2 87.2 87.2

12 12.8 12.8 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Bagaimana awal seseorang dapat mengenal NAPZA

11 11.7 11.7 11.7

83 88.3 88.3 100.0

94 100.0 100.0

Salah Benar Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda tahu penyebab ketergantungan NAPZA

8 8.5 8.5 8.5

86 91.5 91.5 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda tahu tentang dampak penyalahgunaan NAPZA

25 26.6 26.6 26.6

69 73.4 73.4 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda tahu akibat penyalahgunaan NAPZA bagi tubuh

20 21.3 21.3 21.3

74 78.7 78.7 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(21)

Frequency Table PENGARUH LINGKUNGAN (X2)

Kategori Pengetahuan

26 27.7 27.7 27.7

3 3.2 3.2 30.9

65 69.1 69.1 100.0

94 100.0 100.0

Kurang Cukup Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah hubungan bapak/ibu harmonis

9 9.6 9.6 9.6

85 90.4 90.4 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah hubungan orangtua anak harmonis

11 11.7 11.7 11.7

83 88.3 88.3 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda mempunyai kelompok belajar

39 41.5 41.5 41.5

55 58.5 58.5 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kategori Hubungan

11 11.7 11.7 11.7

28 29.8 29.8 41.5

55 58.5 58.5 100.0

94 100.0 100.0

Kurang Cukup Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(22)

Frequency Table Tindakan Pencegahan NAPZA (Y)

Apakah anda pernah membaca buku UU Narkoba

74 78.7 78.7 78.7

20 21.3 21.3 100.0

94 100.0 100.0

Tidak pernah Pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda pernah mendengar ceramah NAPZA

44 46.8 46.8 46.8

50 53.2 53.2 100.0

94 100.0 100.0

Tidak pernah Pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda pernah merokok

78 83.0 83.0 83.0

16 17.0 17.0 100.0

94 100.0 100.0

Tidak pernah Pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda pernah minum alkohol

85 90.4 90.4 90.4

9 9.6 9.6 100.0

94 100.0 100.0

Tidak pernah Pernah Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda memiliki geng atau kelompok bermain

75 79.8 79.8 79.8

19 20.2 20.2 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah anda memiliki teman dekat yang ketagihan NAPZA

89 94.7 94.7 94.7

5 5.3 5.3 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(23)

Descriptives

Crosstabs

Apakah anda sering bermain atau bepergian di malam hari bersama teman

69 73.4 73.4 73.4

25 26.6 26.6 100.0

94 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kat_Tindakan

75 79.8 79.8 79.8

3 3.2 3.2 83.0

16 17.0 17.0 100.0

94 100.0 100.0

Baik Cukup Kurang Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Descriptive Statistics

94 2.00 8.00 6.4574 2.35397

94 .00 3.00 2.3723 .92729

94 .00 5.00 1.3191 1.29692

94 Pengetahuan

Pengaruh Lingkungan Tindakan Pencegahan Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kat_Pengetahuan * Kat_Tindakan Crosstabulation

7 3 16 26

26.9% 11.5% 61.5% 100.0%

3 0 0 3

100.0% .0% .0% 100.0%

65 0 0 65

100.0% .0% .0% 100.0%

75 3 16 94

79.8% 3.2% 17.0% 100.0%

Count % within Kat_ Pengetahuan Count % within Kat_ Pengetahuan Count % within Kat_ Pengetahuan Count % within Kat_ Pengetahuan Kurang Cukup Baik Kat_Pengetahuan Total

Baik Cukup Kurang

Kat_Tindakan


(24)

Crosstabs

Chi-Square Tests

62.281a 4 .000

64.338 4 .000

56.483 1 .000

94 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

6 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .10.

a.

Symmetric Measures

-.779 .059 -11.929 .000c

-.781 .060 -11.982 .000c

94 Pearson's R

Interval by Interval

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

N of Valid Cases

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on normal approximation. c.

Kat_LingkunganSosial * Kat_Tindakan Crosstabulation

0 0 11 11

.0% .0% 100.0% 100.0%

20 3 5 28

71.4% 10.7% 17.9% 100.0%

55 0 0 55

100.0% .0% .0% 100.0%

75 3 16 94

79.8% 3.2% 17.0% 100.0%

Count % within Kat_ LingkunganSosial Count

% within Kat_ LingkunganSosial Count

% within Kat_ LingkunganSosial Count

% within Kat_ LingkunganSosial Kurang Cukup Baik Kat_LingkunganSosi Total

Baik Cukup Kurang

Kat_Tindakan


(25)

Chi-Square Tests

72.780a 4 .000

67.114 4 .000

55.915 1 .000

94 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .35.

a.

Symmetric Measures

-.775 .048 -11.778 .000c

-.708 .057 -9.619 .000c

94 Pearson's R

Interval by Interval

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

N of Valid Cases

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on normal approximation. c.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar S., 2010, Metodologi Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Belajar.

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, 2004, Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Pemuda.

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, 2014, Komunikasi Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

Data Komisi Penanggulangan AIDS Daerah dan Badan Narkotika Daerah. Jepara 2011, 2004, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Komunikasi Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

Departemen Agama RI, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan, Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan, 2003, Proyek Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Agama DKI Jakarta, Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba oleh Masyarakat Sekolah.

Jurnal terkini, 2012, Korban Narkoba di Jogja memprihatinkan, available from http://jurnalterkini.com

Notoatmodjo S, 1997, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, hal. 95- 144.

Notoatmodjo S, 2005, Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta.

Novita fransiska, 2012, Bahaya Penyalahgunaan Narkoba serta Usaha

Pencegahan dan Penanggulanganya, available from

http://journal.unissula.ac.id/jurnalhukum/article/download/115/78.

Pribadi Harlina, 2011, Narkoba dan HIV/AIDS, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. hal. 25-33.


(27)

Pribadi Harlina, 2011, Menangkal Narkoba, HIV/AIDS, serta Kekerasan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, hal 81-93.

Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI, 2006, Jakarta

Rahayu Liswidyawati, 2010, Waspada Wabah Penyakit, Nawangsa

Sakti Hastaning, 2000, Menyelami Permasalahan Remaja dan Mencari Solusinya dalam Pemuda Peduli Narkoba, Komite Nasional Pemuda Indonesia

Sinar Grafika; 2007, Undang-undang no. 22 Pem 1997, Narkotika dan Psikotropika. hal 1-81.

Sofyan Ahmadi, Narkoba Mengincar Anak Anda, Jakarta, Prestasi

Sudigdo S., 2008, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3. Sagung Seto, Jakarta.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B, Bandung, Alfabeta

Thaha Idris, 2009, Narkoba nggak dong. Primada Media.

Wawan, dewi, 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Swikao, dan Perilaku Manusia, Yogyakarta, Nuha Medica.

Yanny Dwi, 2010, Narkoba, Penangananan dan Pencegahannya. Rotary Club Semarang Sentral, Semarang, hal. 4-10; 13-16; 36.

Zenc, 2012, NAPZA (Narkotika, Alkohol, dan Zat Akditif), available from http://zenc.wordpress.com


(28)

BAB 3

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Skema 3.1. Kerangka Konsep 3.2 Variabel dan Definisi Operasional

3.2.1 Aspek Pengukuran

Variabel yang diukur adalah pengetahuan, lingkungan sosial dan tindakan pencegahan NAPZA pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan .

1. Pengetahuan

Pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dikategorikan berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban responden atas ke-10 item pertanyaan tentang pengetahuan dengan kategori sebagai berikut :

a. Tingkat pengetahuan baik, jika skor jawaban lebih tinggi dari nilai rata-rata (mean) yakni sebesar 6.45.

b. Tingkat pengetahuan cukup baik, jika skor jawaban sama dengan nilai rerata (mean) yakni sebesar 6.45.

c. Tingkat pengetahuan kurang baik, jika skor jawaban lebih rendah dari nilai rerata (mean) yakni sebesar 6.45.

PENGETAHUAN SIKAP TINDAKAN


(29)

Lingkungan sosdial mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dikategorikan berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban responden atas ke-3 item pertanyaan tentang lingkungan sosial dengan kategori sebagai berikut :

a. Tingkat lingkungan sosial baik, jika skor jawaban lebih tinggi dari nilai rerata (mean) yakni sebesar 2.37.

b. Tingkat lingkungan sosial cukup baik, jika skor jawaban sama dengan nilai rerata (mean) yakni sebesar 2.37.

c. Tingkat lingkungan sosial kurang baik, jika skor jawaban lebih rendah dari nilai rerata (mean) yakni sebesar 2.37.

3. Tindakan Pencegahan NAPZA

Tindakan pencegahan NAPZA mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dikategorikan berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban responden atas ke-7 item pertanyaan tentang Tindakan pencegahan NAPZA dengan kategori sebagai berikut :

a. Tingkat tindakan pencegahan NAPZA baik, jika skor jawaban lebih tinggi dari nilai rerata (mean) yakni sebesar 1.32

b. Tingkat Tindakan pencegahan NAPZA cukup baik, jika skor jawaban sama dengan nilai rerata (mean) yakni sebesar 1.32 c. Tingkat tindakan pencegahan NAPZA kurang baik, jika skor

jawaban lebih rendah dari nilai rerata (mean) yakni sebesar 1.32.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan angket pertanyaan yang terdiri dari 10 item pertanyaan tentang pengetahuan, 3 item pertanyaan tentang lingkungan sosial dan 7 item pertanyaan tentang tindakan pencegahan NAPZA masing masing dengan opsi jawaban : 1 untuk jawaban ya atau benar dan 0 untuk jawaban salah atau tidak tahu.


(30)

Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional, Metode, Cara Ukur dan Hasil Ukur Serta Skala Ukur

Variabel Definisi Operasional

Metode Cara Ukur

Hasil Ukur Skala Ukur Tingkat pengetahuan Yakni pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU tentang NAPZA

Angket Kuesioner yang terdiri dari 10 item pertanyaan

Baik, jika skor lebih tinggi dari nilai rerata Cukup baik, jika sama dengan nilai rerata Kurang, jika skor lebih rendah dari nilai rerata Ordinal Lingkungan sosial Yakni lingkungan sosial dimana mahasiswa Fakultas Kedokteran USU melalukan hubungan sosial

Angket Kuesioner yang terdiri dari 3 item pertanyaan

Baik, jika skor lebih tinggi dari nilai rerata Cukup baik, jika sama dengan nilai rerata Kurang, jika skor lebih rendah dari nilai rerata Ordinal Tindakan pencegahan NAPZA Yakni tindakan pencegahan NAPZA yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU

Angket Kuesioner yang terdiri dari 7 item pertanyaan

Baik, jika skor lebih tinggi dari nilai rerata Cukup baik, jika sama dengan nilai rerata Kurang, jika skor lebih rendah dari nilai rerata


(31)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat survey diskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan cara pendekatan, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat/ point time approach.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari bulan April 2015 sampai Mei 2015.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi target dan terjangkau adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Sampel Penelitian

Jumlah sampel dihitung melalui rumus pengambilan sampel yang relevan dan besar sampel ditentukan dengan menggunakan metode “simple random sampling”. Yaitu secara acak sederhana. Karena anggota populasi bersifat homogen sehingga tiap anggota mempunyai kesempatan yang sama sebagai sampel.

Kriteria sampel yang memenuhi syarat yaitu : 1. Kriteria inklusi

Sampel merupakan mahasiswa terpilih yang hadir pada saat pengambilan sampel.

2. Kriteria eksklusi

-Sampel yang ijin tidak masuk kelas


(32)

Responden adalah sampel yang memenuhi syarat, dan dipilih sesuai kelipatan bilangan tertentu dalam nomor urut mahasiswa tiap kelas (simple interval), yang ditentukan berdasarkan besar sampel menurut jumlah semua mahasiswa.

Besar sample dihitung menurut rumus :

Keterangan : n: besar sampel N: besar populasi

d: tingkat kepercayaan (0,01)

karena mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Sumatera Utara berjumlah 1384 mahasiswa dalam stambuk 2012, 2013 dan 2014, maka :

maka, perlu 94 sampel.

4.4 Variabel Penelitian

a. Variabel terikat : Tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA. b. Variabel bebas : Pengetahuan tentang NAPZA dan lingkungan

4.5 Data Penelitian

Semua data yang dikumpulkan adalah data primer yang terdiri dari : a. Data identitas siswa

b. Data tentang pengetahuan siswa yang meliputi; pengertian NAPZA, jenis NAPZA, penggunaan NAPZA, tahap/penyebab/dampak penyalahgunaan NAPZA.

c. Data tentang tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA.Cara pengumpulan data melalui wawancara terhadap responden. Dalam wawancara digunakan instrument penelitian berupa kuesioner yang


(33)

4.6 Alur Penelitian :

Penyusunan Proposal

Perijinan Fakultas

Mendapatkan data dan nama siswa (pengambilan sampel)

Pengambilan Data (wawancara)

Pengolahan Data

Analisis Data

Penulisan Laporan

Gambar 4.1 Alur Penelitian

4.7 Pengolahan dan Analisis Data

Setelah dilakukan survey data yang terkumpul diolah melalui :

a. Editing data b. Coding data c. Entry data

Entry data yaitu memasukan data untuk dilakukan analisis data melalui program SPSS, selanjutnya disajikan secara deskriptif dan analitik melalui uji statistic. Sehingga dapat ditarik kesimpulan. Untuk melihat hubungan antara variabel, Jika data berdistribusi normal maka uji yang digunakan adalah Uji Korelasi Pearson.


(34)

4.8 Etika Penelitian

1. Persetujuan etik akan dimintakan sebelum dilakukan penelitian ke Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)

2. Subyek penelitian yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dibuktikan dengan menandatangani informed consent dengan sebelumnya subjek penelitian telah diberikan penjelasan tentang maksud, tujuan, manfaat, dan protokol penelitian, dan subyek berhak menolak untuk diikutsertakan tanpa ada konsekuensi apapun dan berhak untuk keluar dari penelitian sesuai dengan keinginannya.

3. Kerahasiaan mengenai isi kuesioner hanya diketahui oleh peneliti dan subyek peneliti.


(35)

BAB 5

HASIL PENELITIAN

Responden penelitian ini diambil dari populasi penelitian sesuai dengan kriteria penentuan sampel yaitu mahasiswa kedokteran Universitas Sumatera Utara sehingga melalui metode simple random sampling terpilih 94 responden penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan bantuan angket pertanyaan dan wawancara kepada semua responden.

5.1. Analisis Univariat 5.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini hanya meliputi jenis kelamin dengan distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 5.1 Kararakteritik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Laki-laki 47 50.0

2 Perempuan 47 50.0

Total 94 100.0

Tabel 5.1 memperlihatkan bahwa dari 94 responden penelitian, 47 orang (50.0%) adalah laki-laki dan 47 orang (50.0%) adalah perempuan. Dengan demikian, jumlah responden laki-laki berimbang dengan responden perempuan (50.0%).


(36)

5.1.2 Pengetahuan

5.1.2.1 Pengetahuan Responden Tentang NAPZA

Tabel 5.2 Pengetahuan Tentang NAPZA

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 29 30.9

2 Tahu 65 69.1

Total 94 100.0

Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 29 orang (30.9%) menyatakan tidak tahu tentang NAPZA dan 65 orang (69.1%) mengatakan tahu tentang NAPZA. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan tahu tentang NAPZA (69.1%).

5.1.2.2 Pengetahuan Responden Tentang Tujuan Penggunaan NAPZA

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Tujuan Penggunaan NAPZA

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 33 35.1

2 Tahu 61 64.9

Total 94 100.0

Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 31 orang (35.1%) menyatakan tidak tahu tentang tujuan penggunaan NAPZA dan 61 orang (64.9%) mengatakan tahu tentang tujuan penggunaan NAPZA. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan tahu tentang tujuan penggunaan NAPZA (64.9%).


(37)

5.1.2.3Pengetahuan Apakah NAPZA Dapat Menyebabkan Ketergantungan Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Apakah NAPZA

Dapat Menyebabkan Ketergantungan

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 17 18.1

2 Ya 77 81.9

Total 94 100.0

Tabel 5.4 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 17 orang (18.1%) menyatakan NAPZA tidak dapat menyebabkan ketergantungan, dan 77 orang (81.9%) menyatakan NAPZA dapat menyebagkan ketergantungan. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan NAPZA dapat menyebabkan ketergantungan (81.9%)

5.1.2.4Pengetahuan Siapa Yang Seharusnya Memberi Resep NAPZA Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Siapa

Yang Seharusnya Memberi Resep NAPZA

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Salah 26 27.7

2 Benar 68 72.3

Total 94 100.0

Tabel 5.5 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 26 orang (27.7%) menyatakan salah dan 68 orang (72.3%) menyatakan benar. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan benar (72.3%) tentang siapa yang seharusnya memberi resep NAPZA.


(38)

5.1.2.5 Pengetahuan Apakah NAPZA Dapat Dibeli Tanpa Resep

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Apakah NAPZA Dapat Dibeli Tanpa Resep

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 82 87.2

2 Ya 12 12.8

Total 94 100.0

Tabel 5.6 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 82 orang (87.2%) menyatakan NAPZA tidak dapat dibeli tanpa resep, dan 12 orang (12.8%) menyatakan NAPZA dapat dibeli tanpa resep. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan NAPZA tidak dapat dibeli tanpa resep (87.2%).

5.1.2.6 Pengetahuan Apakah NAPZA Dapat Diperoleh di Sembarang Tempat

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Apakah NAPZA Dapat Diperoleh Di Sembarang Tempat

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 82 87.2

2 Ya 12 12.8

Total 94 100.0

Tabel 5.7 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 82 orang (87.2%) menyatakan NAPZA tidak dapat dibeli di sembarang tempat, dan 12 orang (12.8%) menyatakan NAPZA dapat dibeli di sembarang tempat. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan NAPZA tidak dapat dibeli di sembarang tempat (87.2%).


(39)

5.1.2.7Pengetahuan Bagaimana Awal Seseorang Dapat Mengenal NAPZA Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Bagaimana

Seseorang Dapat Mengenal NAPZA

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Salah 11 11.7

2 Benar 83 88.3

Total 94 100.0

Tabel 5.8 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 11 orang (11.7%) menjawab salah tentang awal seseorang dapat mengenal NAPZA, dan 83 orang (88.3%) menjawab benar. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab benar tentang awal seseorang dapat mengenal NAPZA (88.3%).

5.1.2.8Tentang Penyebab Ketergantungan NAPZA

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Penyebab Ketergantungan NAPZA

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak tahu 8 8.5

2 Ya 86 91.5

Total 94 100.0

Tabel 5.9 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 8 orang (8.5%) menjawab tidak tahu tentang penyebab ketergantungan NAPZA dan 86 orang (91.5%) menjawab tahu tentang penyebab ketergantungan NAPZA. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab tahu tentang penyebab ketergantungan NAPZA (91.5%).


(40)

5.1.2.9Tentang Dampak Penyalahgunaan NAPZA

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Dampak Ketergantungan NAPZA

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 25 26.6

2 Ya 69 73.4

Total 94 100.0

Tabel 5.10 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 25 orang (26.6%) menjawab tidak tahu tentang dampak ketergantungan NAPZA dan 69 orang (73.4%) menjawab tahu tentang dampak ketergantungan NAPZA. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab tahu tentang dampak ketergantungan NAPZA (73.4%).

5.1.2.10Tentang Akibat Penyalahgunaan NAPZA Terhadap Tubuh Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Akibat

Penyalahgunaan NAPZA Terhadap Tubuh

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 20 21.3

2 Ya 74 78.7

Total 94 100.0

Tabel 5.11 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 20 orang (21.3%) menjawab tidak tahu tentang akibat penyalahgunaan NAPZA terhadap tubuh dan 74 orang (78.7%) menjawab tahu tentang akibat penyalahgunaan NAPZA terhadap tubuh. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab tidak tentang akibat penyalahgunaan NAPZA terhadap tubuh (78.7%)

Selanjutnya, berdasarkan hasil rekapitulasi terhadap ke-10 item pertanyaan tentang pengetahuan responden, maka tingkat pengetahuan responden dapat dikategorikan menjadi 3 yakni baik, cukup dan kurang dengan distribusi frekuensi


(41)

Tabel 5.12 Kategori Pengetahuan Tentang NAPZA

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Kurang 26 27.7

2 Cukup 3 3.2

3 Baik 65 69.1

Total 94 100.0

Tabel 5.12 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 26 orang (27.7%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang NAPZA, 3 orang (3.2%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang NAPZA dan 65 orang (69.1%) memiliki pengetahuan yang baik tentang NAPZA. Dengan demikian, mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang NAPZA (69.1%).

5.3 Lingkungan Sosial

5.3.1 Keharmonisan Hubungan Suami Istri

Tabel 5.13 Keharmonisan Hubungan Suami Istri

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 9 9.6

2 Ya 85 90.4

Total 94 100.0

Tabel 5.13 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 9 orang (9.6%) menjawab hubungan mereka tidak harmonis sebagai suami istri dan 85 orang (90.47%) menjawab hubngan mereka harmonis sebagai suami istri. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab memiliki hubungan suami istri yang harmonis (90.47%)


(42)

5.3.2 Keharmonisan Hubungan Orangtua Anak

Tabel 5.14 Keharmonisan Hubungan Orangtua Anak

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 11 11.7

2 Ya 83 88.3

Total 94 100.0

Tabel 5.14 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 11 orang (11.7%) mengatakan hubungan orangtua anak tidak harmonis dan 83 orang(88.3%) megatakan hubungan orangtua anak harmonis. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab memiliki hubungan orangtua anak yang harmonis (88.37%)

5.3.3 Apakah Memiliki Kelompok Belajar

Tabel 5.15 Apakah Memiliki Kelompok Belajar

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 39 41.5

2 Ya 55 58.5

Total 94 100.0

Tabel 5.15 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 39 orang (41.5%) menjawab tidak memiliki kelompok belajar dan 55 orang (58.55) mengatakan memiliki kelompok belajar. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab memiliki kelompok belajar (58.5%)

Selanjutnya, berdasarkan hasil rekapitulasi terhadap ke-3 item pertanyaan tentang lingkungan sosial, maka tingkat lingkungan sosial dapat dikategorikan menjadi 3 yakni baik, cukup dan kurang dengan distribusi frekuensi sebagai berikut;


(43)

Tabel 5.16 Kategori Lingkungan Sosial

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Kurang 11 11.7

2 Cukup 28 29.8

3 Baik 55 58.5

Total 94 100.0

Tabel 5.16 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 11 orang (11.7%) memiliki lingkungan sosial yang kurang baik, 28 orang (29.8%) memiliki lingkungan sosial yang cukup baik dan 55 orang (58.5%) memiliki lingkungan sosial yang baik. Dengan demikian, mayoritas responden memiliki lingkungan sosial yang baik ( 58.5%)

5.4 Tindakan Pencegahan

5.4.1 Pernah Tidaknya Membaca Buku UU Narkoba

Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Tentang Pernah Tidaknya Membaca Buku UU Narkoba

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak pernah 74 78.7

2 Pernah 20 21.3

Total 94 100.0

Tabel 5.17 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 74 orang (78.7%) menjawab tidak pernah membaca buku UU Narkoba dan 20 orang (21.3%) menjawab pernah membaca buku UU Narkoba. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab tidak pernah membaca buku UU Narkoba (78.7%).


(44)

5.4.2 Pernah Tidaknya Mendengar Ceramah NAPZA

Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Tentang Pernah Tidaknya Mendengar Ceramah NAPZA

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak pernah 44 46.8

2 Pernah 50 53.2

Total 94 100.0

Tabel 5.18 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 44 orang (46.8%) menjawab tidak pernah mendengar ceramah NAPZA dan 50 orang (53.2%) menjawab pernah mendengar ceramah NAPZA. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab pernah mendengar ceramah NAPZA (52.3%)

5.4.3 Pernah Tidaknya Merokok

Tabel 5.19 Distribusi Frekuensi Tentang Pernah Tidaknya Merokok

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak pernah 78 83.0

2 Pernah 16 17.0

Total 94 100.0

Tabel 5.19 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 78 orang (83.0%) menjawab tidak pernah merokok dan 16 orang (17.0%) menjawab pernah merokok. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab tidak pernah merokok (83.0%)


(45)

5.4.4 Pernah Tidaknya Minum Alkohol

Tabel 5.20 Distribusi Frekuensi Tentang Pernah Tidaknya Minum Alkohol No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak pernah 85 90.4

2 Pernah 9 9.6

Total 94 100.0

Tabel 5.20 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 85 orang (90.4%) menjawab tidak pernah minum alkohol dan 9 orang (9.6%) menjawab pernah minum alkohol. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab tidak pernah minum alkohol (90.4%).

5.4.5 Apakah Memiliki Geng atau Kelompok Bermain

Tabel 5.21 Distribusi Frekuensi Tentang Apakah Memiliki Geng atau Kelompok Bermain

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 75 79.8

2 Ya 19 20.2

Total 94 100.0

Tabel 5.21 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 75 orang (79.8%) menjawab tidak memiliki geng atau kelompok bermain dan 19 orang (20.2%) menjawab memiliki geng atau kelompok bermain. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab tidak memiliki geng atau kelompok bermain (79.8%)


(46)

5.4.6. Apakah Memiliki Teman Dekat Yang Ketagihan NAPZA

Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Tentang Apakah Memiliki Teman Dekat Yang Ketagihan NAPZA

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 89 94.7

2 Ya 5 5.3

Total 94 100.0

Tabel 5.22 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 89 orang (94.7%) menjawab tidak memiliki teman dekat yang ketagihan NAPZA dan 5 orang (5.3%) menjawab memiliki teman dekat yang ketagihan NAPZA. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab tidak memiliki teman dekat yang ketagihan NAPZA (94.7%)

5.4.7. Apakah Sering Bermain Atau Bepergian Di Malam Hari Bersama Teman

Tabel 5.23 Distribusi Frekuensi Tentang Apakah Sering Bermain Atau Bepergian Di Malam Hari Bersama Teman

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Tidak 69 73.4

2 Ya 25 26.6

Total 94 100.0

Tabel 5.23 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 69 orang (73.4%) menjawab tidak sering bermain atau bepergian di malam hari bersama teman dan 25 orang (26.6%) menjawab sering bermain atau bepergian di malam hari bersama teman. Dengan demikian, mayoritas responden menjawab tidak sering bermain atau bepergian di malam hari bersama teman (73.4%)

Selanjutnya, berdasarkan hasil rekapitulasi terhadap ke-7 item pertanyaan tentang tindakan pencegahan NAPZA, maka tindakan pencegahan NAPZA dapat


(47)

dikategorikan menjadi 3 yakni baik, cukup dan kurang dengan distribusi frekuensi sebagai berikut;

Tabel 5.24 Kategori Tindakan Pencegahan NAPZA

No Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Kurang 16 17.0

2 Cukup 3 3.2

3 Baik 75 79.8

Total 94 100.0

Tabel 5.24 memperlihatkan bahwa dari 94 responden, 16 orang (17.0%) memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang kurang baik, 3 orang (3.2%) memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang kurang baik dan 75 orang (79.8%) memiliki memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik. Dengan demikian, mayoritas responden memiliki memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik (79.8%)

5.5. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Tabel 5.25 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Dev

Pengetahuan 94 2.00 8.00 6.4574 2.35397

Pengaruh Lingkungan 94 .00 3.00 2.3723 .92729 Tindakan Pencegahan 94 .00 5.00 1.3191 1.29692

Valid N (listwise) 94

Tabel 5.25 memperlihatkan bahwa nilai rerata pengetahuan adalah 6.45 ≤ 2.35, nilai rerata lingkungan sosial adalah 2.37 ≤ 0.92 dan nilai rerata tindakan pencegahan NAPZA adalah 1.31 ≤ 1.29. Ketiga variabel memiliki rerata lebih besar dari standard deviasi masing masing, hal ini berarti nilai ketiga variabel adalah baik.


(48)

5.5.1 Analisis Bivariat

5.5.1.1 Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan NAPZA

Tabel 5.26. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan NAPZA

Pengetahuan

Tindakan Pencegahan NAPZA

Total p-value Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

Kurang 7 26.9 3 11.5 16 61.5 26 100.0

Cukup 3 100.0 0 0.0 0 0.0 3 100.0 0.000 Baik 65 100.0 0 0.0 0 0.0 65 100.0

Total 75 79.8 3 3.2 16 17.0 94 100.0

Tabel 5.26 memperlihatkan hasil tabulasi silang antara pengetahuan dengan dengan tindakan pencegahan NAPZA dimana dari 26 responden dengan pengetahuan kurang, ada 7 orang (26.9%) yang memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik, 3 orang (11.5%) dengan tindakan pencegahan NAPZA cukup baik dan 16 orang (61.5%) dengan tindakan pencegahan NAPZA cukup baik. Selanjutnya, dari 3 responden dengan pengetahuan cukup, seluruhnya memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik.Dari 65 responden dengan pengetahuan yang baik, seluruhnya memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik

Selanjutnya, hasil uji-square memperlihatkan nilai signifikansi (p-value) = 0.000. Hal ini berarti pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan pencegahan NAPZA.


(49)

5.5.2 Hubungan Lingkungan Sosial dengan Tindakan Pencegahan NAPZA Tabel 5.27. Hubungan Lingkungan Sosial dengan Tindakan Pencegahan

NAPZA

Lingkungan Sosial

Tindakan Pencegahan NAPZA

Total p-value Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

Kurang 0 0.0 0 0.0 11 100.0 11 100.0

Cukup 20 71.4 3 10.7 5 17.9 28 100.0 0.000 Baik 55 100.0 0 0.0 0 0.0 55 100.0

Total 75 79.8 3 3.2 16 17.0 94 100.0

Tabel 5.27 memperlihatkan hasil tabulasi silang antara lingkungan sosial dengan dengan tindakan pencegahan NAPZA dimana dari 11 responden dengan lingkungan sosial kurang, seluruhnya memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang kurang. Selanjutnya, dari 28 responden dengan pengetahuan cukup, 20 orang (71.4%) memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang cukup baik, 3 orang (10.7%) memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang cukup baik dan 5 orang (17.9%) memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang kurang baik. Dari 55 responden dengan pengetahuan yang baik, seluruhnya memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik

Selanjutnya, hasil uji-square memperlihatkan nilai signifikansi (p-value) = 0.000. Hal ini berarti hubungan sosial memiliki hubungan signifikan dengan tindakan pencegahan NAPZA.

5.6. Pembahasan

5.6.1 Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Pencegahan NAPZA

Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden menyatakan tahu tentang NAPZA (69.1%) dan mayoritas responden memiliki memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik (79.8%). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan memiliki hubungan linier dengan tindakan pencegahan NAPZA. Dengan kata lain, semakin baik tingkat pengetahuan responden, semakin baik pula tindakan pencegahan NAPZA. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh hasil tabulasi silang antara pengetahuan dengan tindakan


(50)

pencegahan NAPZA dimana dari 26 responden dengan pengetahuan kurang, ada 7 orang (26.9%) yang memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik, 3 orang (11.5%) dengan tindakan pencegahan NAPZA cukup baik dan 16 orang (61.5%) dengan tindakan pencegahan NAPZA cukup baik. Sebaliknya, dari 65 responden dengan pengetahuan yang baik, seluruhnya memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik. Hasil uji-square memperlihatkan nilai signifikansi (p-value) = 0.000. Hal ini berarti pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan pencegahan NAPZA.

Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007) bahwa pengetahuan memiliki hubungan dengan tindakan, dimana semakin baik pengetahuan semakin baik pula tindakan kesehatan yang dilakukan seseorang. Tahap menerima, penanggapi dan menghargai adalah tingkat ranah sikap dalam perilaku.

Yang sangat memprihatinkan adalah bahwa masih ada sebagian besar (27.7%) responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang NAPZA bahkan ada 29 orang (30.9%) yang menyatakan tidak tahu tentang NAPZA, dan juga ada 31 orang (35.1%) menyatakan tidak tahu tentang tujuan penggunaan NAPZA.


(51)

5.6.2. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Pencegahan NAPZA

Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden memiliki lingkungan sosial yang baik ( 58.5%) dan mayoritas responden memiliki memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik (79.8%). Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial memiliki hubungan linier dengan tindakan pencegahan NAPZA. Dengan kata lain, semakin baik lingkungan sosial, semakin baik pula tindakan pencegahan NAPZA. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh hasil tabulasi silang antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan NAPZA dimana dari 11 responden dengan lingkungan sosial kurang, seluruhnya memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang kurang. Sebaliknya, dari 55 responden dengan pengetahuan yang baik, seluruhnya memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik. Hasil uji-square memperlihatkan nilai signifikansi (p-value) = 0.000. Hal ini berarti hubungan sosial memiliki hubungan signifikan dengan tindakan pencegahan NAPZA.

Yang sangat memprihatinkan adalah bahwa masih ada 11 orang (11.7%) yang memiliki lingkungan sosial yang kurang baik dan 28 orang (29.8%) memiliki lingkungan sosial yang cukup baik dan 55 orang (58.5%) memiliki lingkungan sosial yang baik. Bahkan ada 39 orang (41.5%) yang tidak memiliki kelompok belajar padahal kelompok belajar ini sangat penting agar responden memiliki wadah untuk belajar tentang manfaat dan dampak lingkungan sosial terhadap perilaku.


(52)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data tentang hubungan pengetahuan dan lingkungan sosial dengan tindakan pencegahan NAPZA pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dapat disimpulkan bahwa ;

1. Pada umumnya responden memiliki pengetahuan yang baik tentang NAPZA. Hal ini diindikasikan oleh mayoritas responden menyatakan tahu tentang NAPZA (69.1%)

2. Pada umumnya responden memiliki hubungan sosial yang baik. Hal ini diindikasikan oleh mayoritas responden memiliki lingkungan sosial yang baik ( 58.5%)

3. Pada umumnya responden memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik. Hal ini diindikasikan oleh mayoritas responden memiliki tindakan pencegahan NAPZA yang baik (79.8%)

4. Pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan pencegahan NAPTA. Hal ini diindikasikan oleh nilai p-value = 0.000 <0.05.

5. Lingkungan sosial memiliki hubungan signifikan dengan tindakan pencegahan NAPTA. Hal ini diindikasikan oleh nilai p-value = 0.000 <0.05.


(53)

6.2 S a r a n

1. Kepada Fakultas Kedokteran USU, disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang NAPZA sehingga tindakan pencegahan NAPZA dapat lebih baik,

2. Kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU, disarankan untuk terus menambah pengetahuannya tentang tindakan pencegahan NAPZA. 3. Kepada mahasiswa lain, disarankan untuk melakukan penelitian

sejenis dengan skala penelitian yang lebih luas untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.


(54)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 NAPZA

NAPZA singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Additif lainnya.Zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral maupun dihirup. Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika, dan bahan berbahaya lainnya).Narkotika, yaituzat alamiah maupun sintetik dari bahan candu atau turunannya dan padanannya yang mempunyai efek psikoaktif (menurunkan kesadaran). Alkohol, contoh bahan berbahaya merupakan zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung etanol yang berfungsi menekan syaraf pusat.Psikotropika, ialah zat atau obat alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif (perubahan khas pada mental dan perilaku). Zat adiktif, yaituzat-zat yang mengakibatkan ketergantungan dan berbahaya karena bisa mematikan sel otak (Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, 2004; Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI,2006)

Secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa Inggris narcose atau narcosis yang berarti menidurkan dan pembiusan.Narkotika berasal dari bahasa Yunani yaitu narke atau narkam yang berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa.Narkotika berasal dari perkataan narcotic yang artinya sesuatu yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan efek stupor (bengong), bahan-bahan pembius dan obat bius.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengistilahkan narkoba adalah obat yang dapat menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau merangsang. Menurut istilah kedokteran, narkotika adalah obat yang dapat menghilangkan terutama rasa sakit dan nyeri yang berasal dari daerah viseral atau alat-alat rongga dada dan rongga perut, juga dapat menimbulkan efek stupor atau bengong yang lama dalam keadaan yang masih sadar serta


(55)

2.2 Jenis NAPZA

2.2.1 Jenis NAPZA menurut bahan :

1. Natural : candu, ganja, cocaine, jamur, tembakau, pinang, sirih 2. Sintesis : amfetamin, kodein, lem

2.2.2 Jenis NAPZA menurut efek kerja :

1. Merangsang susunan saraf pusat (opium, morfin, kodein) 2. Menurunkan susunan saraf pusat (kafein, kokain, ekstasi) 3. Mengacaukan susunan saraf pusat (LSD, meskalin, ganja) 2.2.3 Jenis NAPZA menurut cara menggunakan :

1. Oral (alkogol, sedative, LSD) 2. Injeksi (heroin, morfin) 3. Ditaruh luka (kodein, heroin) 4. Inhaled (metamfetamin, kokain) 5. Insersi anal

2.2.4 Jenis NAPZA menurut bentuk : 1. Bentuk (heroin,kodein,morfin) 2. Pasta (heroin)

3. Pil (ekstasi)

4. Kristal ( amfetamin ) 5. Gas ( oksikodon)

6. Kertas ( Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI, 2006)

NARKOTIKA :

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.


(56)

Narkotika terdiri dari 3 golongan :

1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.

2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin. 3. Golongan III :Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.

PSIKOTROPIKA :

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Psikotropika terdiri dari 4 golongan :

1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Ekstasi.

2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan.serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.


(57)

3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/ atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital

4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan.

2.3. Penyalahgunaan NAPZA

Adalah penyalahgunaan NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan, dan tanpa pengawasan dokter.Tetapi untuk dinikmati pengaruhnya dan berlangsung cukup lama sehingga timbul gangguan kesehatan, perilaku dalam kehidupan sosialnya.

Tahapan penyalahgunaan NAPZA :

1. Coba-coba, biasanya seseorang memulai tahap ini karena rasa ingin tahunya dan agar dia diakui dalam kelompoknya.

2. Sosial atau rekreasional, seseorang menggunakan NAPZA untuk tujuan bersenang-senang.

3. Situasional, seseorang pengguna NAPZA sudah termasuk ke dalam tahapan yang lebih tinggi dari tahap sosial, merupakan satu tahap sebelum ketergantungan.

4. Ketergantungan, adalah tahap akhir penyalahgunaan NAPZA, seseorang merasa sudah tidak dapat hidup bila tidak menggunakan lagi (Thaha Idris, 2009).

2.4 Faktor Penyebab

Faktor yang menyebabkan seseorang menyalahgunakan NAPZA :

1. Faktor internal, adalah faktor individu dari dalam dirinya yang kurang memiliki konsep akan nilai-nilai kebaikan.

2. Faktor eksternal, adalah berasal dari faktor lingkungan, pengaruh, dorongan, atau gaya hidup dari lingkungan tempat tinggal.

3. Zat kandungnya, faktor dari zat yang digunakan yang member efek kenikmatan yang menyebabkan ketergantungan.


(58)

2.5 Dampak Penyalahgunaan NAPZA

Efek NAPZA bagi tubuh tergantung pada jumlah atau dosis, frekuensi pemakaian, cara menggunakan, faktor psikologis, faktor biologis. Secara fisik organ tubuh yang paling banyak dipengaruhi adalah sistem syaraf pusat yaitu, otak dan sumsum tulang belakang, organ-organ otonom (jantung, paru, hati, ginjal).

Pada dasarnya penyalahgunaan NAPZA akan mengakibatkan komplikasi pada seluruh organ tubuh sehingga adanya gangguan bahkan kematian, seperti :

a. Gangguan pada sistem saraf seperti kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi.

b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah seperti infeksi akutotot jantung dan gangguan peredaran darah.

c. Gangguan pada kulit seperti adanya nanah.

d. Gangguan pada paru seperti kesukaran bernapas, pengerasan jaringan paru.

e. Gangguan pada darah, pembentukan sel darah terganggu. f. Gangguan pencernaan, diare, radang lambung.

g. Gangguan sistem reproduksi, seperti gangguan fungsi seksual sampai kemandulan.

h. Gangguan pada otot dan tulang seperti penurunan fungsi otot.

i. Terinfeksi virus Hepatitis B dan C serta HIV akibat pemakaian jarum suntik bersama dengan salah satu penderita.

j. Kematian sudah terlalu banyak terjadi karena overdosis atau pemakaian berlebih. (Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan RI, 2006).


(59)

2.6. Faktor-Faktor yang Berperan pada Perilaku Penyalahgunaan NAPZA Dalam kasus penyalahgunaan narkoba, ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya.

Secara sederhana faktor-faktornya yaitu : A. Faktor Lingkungan

1. Hubungan ayah dan ibu yang retak

Kekurangan harmonisan hubungan ayah dan ibu akan mengakibatkan anak merasa terombang-ambing. Anak merasa terabaikan, serba salah, bahkan kadangkala merasa menjadi penyebab dari keretakan hubungan kedua orangtuanya.

2. Komunikasi yang kurang efektif antara orangtua dan anak

Kemampuan orangtua untuk mengadakan komunikasi yang efektif juga akan berpengaruh pada penyalahgunaan narkoba. Orangtua yang tidak mampu menjalinkomunikasi efektif akan membuat si anak merasa tidak dimengerti dan cenderung akan mencari pengertian di luar lingkungan keluarganya.

3. Adanya anggota keluarga yang tergolong pemakai narkoba. Hal ini menjadi contoh bagi si anak sehingga anak memiliki resiko lebih besar ikut mencoba dan menyalahgunakan narkoba. 4. Keluarga yang kurang religius, tidak dekat dengan Tuhannya.

Keluarga yang demikian kurang menekankan moral dan etika sosial yang berlaku.Pola asuh cenderung permisif sehingga anak sering kali tidak tahu batasan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.

5. Teman sebaya

Teman sebaya banyak memberikan pengaruh dalam kehidupan anak dan remaja. Anak remaja biasanya memilih melakukan apa yang dikehendaki kelompoknya sekalipun hal itu melanggar norma yang berlaku di keluarga atau masyarakat.


(60)

6. Sekolah

Peredaran narkoba sudah merambah ke institusi pendidikan.Saat ini peredarannya bahkan sampai ke sekolah dasar.

7. Kemudahan untuk mendapatkan narkoba di lingkungannya

Apabila narkoba mudah didapat dan murah harganya maka resiko yang dihadapi seseorang untuk terjerat narkoba semakin besar.

B. Faktor dari Dalam Diri Individu 1. Adanya gangguan kepribadian

Dalam kasus penyalahgunaan narkoba, biasanya yang lebih banyak berperan adalah faktor kepribadian individu tersebut.

2. Motivasi remaja dalam menyalahgunakan narkoba

Anak dan remaja di bawah usia 20 tahun biasanya mencoba menggunakan narkoba dengan motivasi untuk mengatasi perasaan gelisah, memenuhi rasa ingin tahu, memperoleh pengalaman baru, iseng dan untuk hiburan.

3. Karakteristik fase perkembangan

Secara psikologis, dan biologis anak dan remaja amat rentan terhadap pengaruh dari lingkungannya. Karena proses pencarian jati diri mereka masih terombang-ambing dan masih sulit mencari tokoh panutan.

4. Cara berpikir atau keyakinan yang keliru.

Sejumlah orang sadar mengkonsumsi narkoba karena ingin menghilangkan trauma masa lalu. Ada yang percaya bahwa penggunaan narkoba berefek menambah kekuatan fisik dan mental (Data Komisi Penanggulangan AIDS Daerah dan Badan Narkotika Daerah, 2011).


(1)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL .

3.1 Kerangka Teori ... 21

3.2 Variabel dan Definisi Operasional ... 21

3.2.1. Aspek Pengukuran ... 21

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 24

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

4.2.1. Lokasi Penelitian ... 24

4.2.2. Waktu Penelitian ... 24

4.3 Populasi dan Sampel ... 24

4.3.1 Populasi target dan terjangkau adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara ... 24

4.3.2 Sampel Penelitian ... 24

4.4 Variabel Penelitian ... 25

4.5 Data Penelitian ... 25

4.6 Alur Penelitian ... 26

4.7 Pengolahan dan Analisa Data ... 26

4.8 Etika Penelitian ... 27

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Analisa Univariat ... 28

5.1.1. Karakteristik Responden ... 28

5.2 Pengetahuan ... 29

5.1.2.1. Pengetahuan Responden Tentang NAPZA... 29

5.1.2.1. Pengetahuan Responden Tentang Tujuan NAPZA ... 29

5.1.2.3. Pengetahuan Apakah NAPZA Dapat Menyebabkan Ketergantungan ... 30

5.1.2.4. Pengetahuan Siapa Yang Seharusnya Memberi Resep NAPZA ... 30

5.1.2.5. Pengetahuan Apakah NAPZA Dapat Dibeli Tanpa Resep ... 31

5.1.2.6. Pengetahuan Apakah NAPZA Dapat Dapat Diperoleh di Sembarang Tempat... 31

5.1.2.7. Pengetahuan Bagaimana Awal Seseorang Dapat Mengenal NAPZA ... 32

5.1.2.8. Tentang Penyebab Ketergantungan NAPZA ... 32

5.1.2.9. Tentang Dampak Penyalahgunaan NAPZA ... 33

5.1.2.10. Tentang Akibat Penyalahgunaan NAPZA Terhadap Tubuh ... 33

5.3 Lingkungan Sosial ... 34

5.3.1. Keharmonisan Hubungan Suami Istri ... 34

5.3.2. Keharmonisan Hubungan Orangtua Anak ... 35


(2)

5.3.3. Apakah Memiliki Kelompok Belajar ... 35

5.4 Tindakan Pencegahan ... 36

5.4.1. Pernah Tidaknya Membaca UU Narkoba ... 36

5.4.2. Pernah Tidaknya Mendengar Ceramah NAPZA ... 37

5.4.3. Pernah Tidaknya Merokok ... 37

5.4.4. Pernah Tidaknya Minum Alkohol ... 38

5.4.5. Apakah Memiliki Geng atau Kelompok Bermain ... 38

5.4.6. Apakah Memiliki Teman Dekat Yang Ketagihan NAPZA 39 5.4.7. Apakah Sering Bermain Atau Berpergian di Malam Hari 38 Bersama Teman ... 39

5.5 Analisa Deskriptif Variabel Penelitian ... 40

5.5.1. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Pencegahan NAPZA ... 41

5.5.2.Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Tindakan Pencegahan NAPZA ... 42

5.6 Pembahasan ... 42

5.6.1. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Pencegahan NAPZA ... 42

5.6.2. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Pencegahan NAPZA ... 44

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 45

6.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47 LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Variabel, Definisi Operasional, Metode, Cara Ukur dan

Hasil Ukur Serta Skala Ukur ... 23

Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 28

Tabel 5.2. Pengetahuan Tentang NAPZA ... 29

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Tujuan Penggunaan NAPZA ... 29

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Apakah NAPZA Dapat Menyebabkan Ketergantungan ... 30

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Siapa Yang Seharusnya Memberi Resep NAPZA ... 30

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Apakah NAPZA Dapat Dibeli Tenpa Resep ... 31

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Apakah NAPZA Dapat Diperoleh di Sembarangan Tempat ... 31

Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Bagaimana Seseorang Dapat Mengenai NAPZA……….. 31

Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Penyebab Ketergantungan NAPZA ... 32

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Dampak Ketergantungan NAPZA ... 33

Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Akibat Penyalahgunaan NAPZA Terhadap Tubuh ... 33

Tabel 5.12. Kategori Pengetahuan Tentang NAPZA ... 34

Tabel 5.13. Keharmonisan Hubungan Suami Istri... 34

Tabel 5.14. Keharmonisan Hubungan Orang Tua Anak ... 35

Tabel 5.15. Apakah Memiliki Kelompok Belajar ... 35

Tabel 5.16. Kategori Lingkungan Sosial... 36


(4)

Tabel 5.17. Distribusi Frekuensi Tentang Pernah Tidaknya Membaca

Buku UU Narkoba ... 36 Tabel 5.18. Distribusi Frekuensi Tentang Pernah Tidaknya Mendengar

Ceramah NAPZA ... 37 Tabel 5.19. Distribusi Frekuensi Tentang Pernah Tidaknya Merokok ... 37 Tabel 5.20. Distribusi Frekuensi Tentang Pernah Tidaknya Minum

Alkohol ... 38 Tabel 5.21 Distribusi Frekuensi Tentang Apakah Memiliki Geng atau

Kelompok Bermain ... 38 Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Tentang Apakah Memiliki Teman Dekat

Yang Ketagihan NAPZA ... 39 Tabel 5.23 Distribusi Frekuensi Tentang Apakah Sering Bermain Atau

Bepergian di Malam Hari Bersama Teman ... 39 Tabel 5.24 Kategori Tindakan Pencegahan NAPZA ... 40 Tabel 5.25 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 40 Tabel 5.26 Hubungan Penelitian Dengan Tindakan Pencegahan NAPZA 41 Tabel 5.27 Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Tindakan Pencegahan


(5)

DAFTAR SKEMA

Halaman Skema 3.1. Kerangka Konsep ... 21 Skema 4.1. Alur Penelitian ... 26


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) Lampiran 2 : Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian Lembar 3 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (SPP)

Informed Consent Lembar 4 : Kuesioner

Lembar 5 : Anggaran Biaya

Lembar 6 : Lembar Isian Oleh Peneliti Lembar 7 : Surat ETHICAL CLEARANCE Lembar 8 : Master Data Penelitian


Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa dengan Tindakan terhadap HIV/AIDS di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan.

4 62 58

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara terhadap Pencegahan Infeksi Saluran Kemih

9 104 47

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Donor Darah Dengan Tindakan Berdonor Darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

4 94 83

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG NAPZA DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA SISWA SMA NEGERI 3 SEMARANG.

0 0 11

Hubungan Pengetahuan dan Lingkungan Sosial Terhadap Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 0 14

Hubungan Pengetahuan dan Lingkungan Sosial Terhadap Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan Lingkungan Sosial Terhadap Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 0 3

Hubungan Pengetahuan dan Lingkungan Sosial Terhadap Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Hubungan Pengetahuan dan Lingkungan Sosial Terhadap Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan Lingkungan Sosial Terhadap Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 0 25