1 Jumlah Sampel Peruangan

Tabel 4.1 Jumlah Sampel Peruangan

1. Jumlah perawat di ruang Pavilium Edelweiss = 217 = 7 orang 2.

10x156

Jumlah perawat di ruang Pavilium Cempaka = 14x156 217 = 10 orang 3.

Jumlah perawat di ruang Pavilium Dahlia = 16x156 217 = 12 orang 4.

Jumlah perawat di ruang Pavilium Flamboyan = 13x156 217 = 9 orang 5.

Jumlah perawat di ruang Pavilium Kenanga = 16x156 217 = 12 orang

6. Jumlah perawat di ruang Pavilium Kemuning Atas = 217 = 11 orang

15x156

7. Jumlah perawat di ruang Pavilium Kemuning Bawah = 217 = 10 orang

14x156

8. Jumlah perawat di ruang Pavilium Mawar = 217 = 10 orang

14x156

Jumlah perawat di ruang Pavilium NICU = 13x156 217 = 9 orang

Jumlah perawat di ruang Pavilium Anyelir Atas = 14x156 217 = 10 orang

Jumlah perawat di ruang Pavilium Perinatologi Atas = 22x156 217 = 16 orang

Jumlah perawat di ruang Pavilium Seruni = 12x156 217 = 9 orang

13. Jumlah perawat di ruang Pavilium Soka = 13x156

217 = 9 orang

14. Jumlah perawat di ruang Pavilium Thalasemia = 9x156

217 = 6 orang

15. Jumlah perawat di ruang Pavilium Hemodialisa = 217 = 9 orang

13x156

16. Jumlah perawat di ruang Pavilium Kemoterap = 217 = 4 orang

5x156

17. Jumlah perawat di ruang Pavilium Kemoterapi Anak = 217 = 3 orang

4x156

Pada saat pengambilan data terdapat responden yang drop out sebanyak 5 (lima)morang dikarenakan tidak mengisi penuh kuisoner, sehingga jumlah sampel menjadi 151 responden. Sampel yang drop out terdapat dua orang di ruangan kemuning bawah, 1 orang di kemuning atas, dan 2 orang di anyelir atas.

D. Instrumen Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisoner, kuisoner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu; kuisoner bagian I berupa pertanyaan tentang demografi yang berjumah 4 item pertanyaan terbuka. Pertanyaan tersebut mengenai usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama masa kerja. Kuisoner bagian II yang berisi pertanyaan untuk mengetahui tingkat kesehatan spiritual perawat. Peneliti menggunakan kuisoner spiritual health inventory dari Grey (2010) dalam Cipta (2015) yang telah dimodifikasi dan sudah dilakukan uji validitas judgemnt exspert dan uji validitas dan reliabilitas responden. Kuisoner terdiri dari 3 sub variabel diantaranya : kesejahteraan spiritual yang terdiri dari 12 pertanyaan, pengalaman spiritual yang terdiri dari 13 pertanyaan dan lokus kontrol spiritual yang terdiri dari 5 pertanyaan.

Tabel: 4.2 Kisi- Kisi Kuisoner Penelitian

Komponen kesehatan

Unfavorable Jumlah spiritual

Favorable

Kesejahteraan spiritual

Lokus kontrol spiritual

5, 5 pengalaman spiritual

Total 26 4 30 Pertanyaan- pertanyaan yang dibuat digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran kesehatan spiritual islam perawat dalam bentuk skala linkert dengan memberi bobot pada setiap jawaban istrumen. Penelitian ini menggunakan sakala 1-5 dengan kategori: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Kuisoner terdiri dari pertanyaan favorabel 1,2,3,4,5 dimulai dari (sangat setuju,setuju, ragu-ragu,tidak setuju,dan sangat tidak setuju) sedangkan pertanyaan unfavorable 5,4,3,2,1 dimulai dari (sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, sangat setuju).

E. Validitas Dan Reliabilitas Kuisoner Validitas adalah sebuah tes yang dilakukan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur bedasarkan situasi dan kondisi tertentu (Swarjana, 2016). Penelitian ini menggunakan uji validitas judgement expert dengan meminta masukan pakar ahli spiritual yaitu Prof. Dr. H. M. Ridwan Lubis dengan dua kali pertemuan dan Dr. Yuli Yasin, Lc., M.A dengan satu kali pertemuan. Hasil uji judgement expert didapatkan pertanyaan nomor

1,2,16,17,30 direvisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh expert. kuisoner disarankan lebih aplikatif, sehingga peneliti merubah dan menambahkan pertanyaan nomor 4,7,23,26,28,30. Setelah dilakukan uji judgement expert, peneliti melakukan uji validitas responden di RSUD Kabupaten Tangerang di instalasi Wijayakusuma sebanyak 30 responden. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus Pearson Product Moment, dimana suatu pertanyaan dianggap valid jika nilai r hitung > r tabel, sedangkan pertanyaan yang dianggap tidak valid maka nilai r hitung < r tabel (0,361) pada n= 30 (Hastono, 2006). Hasil uji validitas berdasarkan statistik pada instrumen kesehatan spiritual perawat dari

33 pertanyaan, hanya 29 pertanyaan yang valid, namun secara konten sudah mendukung isi dari penelitian serta sudah diuji judgement expert, maka pertanyaan yang tidak valid tetap dimasukkan dalam pertanyaan instrumen.

Reliabilitas adalah sejauh mana alat ukur yang kita gunakan mampu menghasilkan pengukuran yang tetap konsisten meskipun dilakukan pengukuran lebih dari satu kali pada objek yang sama (Swarjana, 2016). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunkan cronbach’s alpha. Instrumen dikatakan reliabilitas apabila memiliki cronbach’s alpha > 0,6 (Hamdi, 2014). Hasil uji reabilitas instrumen kesehatan spiritual islam adalah 0,728. Pada penelitian ini kevalidan dan reabilitas instrumen dilakukan analisis dan pengukuran kembali, dan didapatkan dari 33 pertanyaan terdapat 3 pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 7,16,21. Pertanyaan yang tidak valid dieliminasi karena pertanyaan yang lain sudah mewakili indikator penelitian.

F. Prosedur Pengambilan Data

1. Sumber data Data primer yang diperoleh peneliti adalah langsung dari responden melalui

kuisoner yang diberikan oleh peneliti. Responden diminta utuk mengisi sendiri kuisoner yang telah diberikan dan tidak boleh diwakilkan.kuisoner yang telah diisi langsung dikumpulkan kepada peneliti.

2. Prosedur Pengambilan Data Proses dalam pengambilan data pada penelitian ini melalui beberapa tahap

yaitu antara lain:

a. Setelah proposal penelitian disetujui oleh penguji, peneliti memodifikasi kuisoner dari Gray (2010).

b. Kuisoner diuji dengan judgement expert oleh ahli agama yaitu Prof. Dr. H. M. Ridwan Lubis dan Dr. Yuli Yasin, Lc., M.A

c. Selanjutnya pengambilan data dilakukan setelah mendapatkan surat permohonan izin penelitian dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

d. Menyerahkan surat permohonan izin penelitian kepada bagian diklat RSUD Kabupaten Tanggerang.

e. Setelah mendapatkan izin dari pihak rumah sakit, peneliti menjelaskan penelitian yang akan dilakukan terkait tujuan dan manfaat penelitian kepada calon responden.

f. Memberikan lembar persetujuan (informed consent) untuk ditandatangani oleh para calon respomden apabila mereka setuju menjadi objek penelitian.

g. Memberikan penjelasan kepada responden dalam tata cara pengisian kuisoner.

h. Memberikan waktu kepada responden untuk dapat mengisi kuisoner

i. Memberikan kesempatan bertanya kepada peneliti apabila ada yang tidak jelas dalam kuisoner j. Mengingatkan responden untuk memriksa kembali kuisoner yang telah diisi untuk memastikan semua item telah diisi dengan baik. k. Responden memberikan lagi kuisoner yang telah diisi kepada peneliti untuk diperiksa l. Mengolah data dan menganalisa data sesuai uji statistik yang telah ditetapkan oleh peneliti

G. Pengolahan Data Sutanto (2006) mengatakan pengolahan data adalah suatu rangkaian dari kegiatan penelitian yang dilakukan setelah pengumpulan data. Data yang yang masih mentah harus diolah menjadi suatu informasi yang nantinya dapat digunakan dalam menjawab tujuan penelitian. Proses pengolahan data tersebut dapat dialakukan dengan beberapa tahan yaitu; tahap editing, coding, prosesing, cleaning (Hastono, 2006).

1. Editing Editing merupakan suatu proses pemeriksaan data yang telah dikumpulkan melalui instrumen penelitian. Umumnya pada proses ini peneliti melakukan ppemeriksaan pada data yang telah terkumpul misalnya, menjumlahkan lembar pertanyaan,apakah semua pertanyaan sudah terisi dan apakah tulisannya cukup jelas, apakah jawaban yang ditulis releven dengan pertanyaan, apakah anatara beberapa pertanyaan jawabannya konsisten.

2. Codding Coding merupakan kegiatan yang dilakukan merubah data yang berbentuk huruf atau kata menjadi bentuk angka atau bilangan. Misalnya untuk variabel pendidikan diberikan koding 1= SD, 2= SMP, 3= SMU dan, 4= PT. Proses koding ini berguna untuk mempermudah peneliti pada saat menganalisis data dan mempercepat pada saat entry data.

3. Processing Pemrosesan data dilakukan dengan cara mengentry data yang sudah diubah dalam bentuk kode kedalam program atau software komputer.

4. Cleaning Cleaning merupakan kegiatan pengecekkan kembali data data yang telah di-entry, apakah ada kesalahan atau tidak.

H. Analisis Data Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis univariat untuk mengetahui gambaran kesehatan spiritual perawat. Analisis data univariat yang H. Analisis Data Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis univariat untuk mengetahui gambaran kesehatan spiritual perawat. Analisis data univariat yang

Penelitian ini menggunakan cut of point sebagai nilai tengah untuk mengetahui skor kesehatan spiritual, sehingga dilakukan uji normalitas. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan pembagian antara nilai skewness dibagi standar error menghasilkan angka diantara -2 sampai 2 (Sopiyudin,2012). Perhitungan statistik kesehatan spiritual dan komponennya (kesejahteraan spiritual, lokus kontrol, pengalaman spiritual) dapat dilihat pada tabel berikut: