Mengajar Anak-Anak dengan Disabilitas dalam Seting Inklusif Daftar Istilah

86 Mengajar Anak-Anak dengan Disabilitas dalam Seting Inklusif Daftar Istilah

ADHD Attention-Deficit Hyperactivity Disorder adalah kondisi neurologis (syaraf), sebagian, karena berkaitan dengan kerja kimia otak dan anatomi otak. ADHD mewujudkan dirinya sebagai pola kukuh tidak perhatian dan/atau hiperaktifitas/spontanitas yang terjadi lebih sering dan lebih berat daripada yang biasanya terjadi pada

87 orang-orang pada level perkembangan yang setara. Audiogram

Sebuah audiogram adalah “gambar” dari pendengaran Anda. Hasil dari tes pendengaran Anda direkam pada sebuah audiogram.

88 Garis-garis vertikal pada atau intensitas. (Lihat contoh pada halaman 36)

Autisme/ Autistik Autisme adalah kecacatan perkembangan sepanjang hidup. Ini merupakan Kelainan Spectrum bagian dari spektrum autistik dan kadang disebut sebagai kelainan spektrum autistik (Autistic Spectrum Disorder). Kata “spektrum” digunakan karena ketika semua orang dengan autisme memiliki 3 bidang kesulitan yang sama, kondisi mereka akan memengaruhinya dengan cara-cara yang berbeda. Tiga bidang kesulitan yang dimiliki oleh semua orang dengan autisme kadang dikenal sebagai ”tiga kelainan”. Yaitu:

• Kesulitan dengan komunikasi sosial • Kesulitan dengan interkasi sosial • Kesulitan dengan imajinasi sosial

Sulit untuk menciptakan kesadaran akan ASD karena orang-orang dengan kondisi tersebut tidak ”tampak” cacat. Orangtua dari anak-anak ASD sering mengatakan bahwa orang lain hanya berpikir anak mereka nakal; orang dewasa yang autistik mengalami disalahartikan. 89

Bahasa Bahasa termasuk bahasa lisan dan bahasa isyarat serta bentuk

90 bahasa non-lisan lainnya.

87 ADHD Information from Eli Lilly and Company. (2007) “What is ADHD?”, situs: http://www.adhd.com/parents/parents_adhd.jsp [16 Nov. 2007].

88 Mehr, A. (n.d.) “Audiograms - Understanding Your Audiogram”, situs: http://www.drmehr.org/audiograms.html [9 Jan. 2008].

89 The National Autistic Society. (2008) “Autism: What Is It?”, situs: http://www.nas.org.uk/nas/jsp/polopoly.jsp?d=211 [16 Nov. 2007].

90 United Nations. (2006) “Convention on the Rights of Persons with Disabilities - Article 2“, situs: http://www.un.org/disabilities/convention/conventionfull.shtml [11 Jan. 2008].

Mengajar Anak-Anak dengan Disabilitas dalam Seting Inklusif

Braille

Braille adalah sebuah sistem membaca dan menulis untuk orang-orang yang tunanetra dan untuk beberapa di antaranya yang kurang awas. Braille terdiri dari titik-titik timbul yang diatur dengan genap dalam ruang atau sel huruf quadrangular. Dalam tiap sel, memungkinkan untuk menempatkan enam titik – tiga vertikal dan dua horisontal. Dengan memilih satu atau beberapa titik dalam posisi karakteristik atau kombinasi, 63 karakter berbeda dapat dibentuk. Untuk membantu dalam menjabarkan karakter-karakter ini dengan titik-titiknya, sel dengan enam titik dinomori 1, 2, 3, ke bawah pada sisi kiri dan 4, 5, 6, ke bawah pada sisi kanan. Braille secara resmi terdiri dari dua tingkat. Braille tingkat 1 sepenuhnya diujarkan, terdiri dari alfabet, tanda baca, angka, dan banyak isyarat komposisi yang khusus dari Braille. Braille tingkat 2 (Braille singkatan) terdiri dari tingkat 1, serta singkatan dan bentuk kata yang pendek.

Ada kode-kode Braille untuk kebanyakan bahasa di Asia. Selain yang menggunakan huruf Latin, bahasa-bahasa dengan karakter Cina, Jepang, dan Korea serta mereka yang mengunakan alfabet yang berbeda seperti Arab, Cyrillik, Hindi, Singhalese, Tamil dan Thai ada (hanya menyebutkan beberapa di antaranya.

Butatuli Butatuli (juga dikenal sebagai kelainan dua indera) lebih dari sebuah kombinasi tunarungu dan tunanetra. Orang yang butatuli mungkin tidak total tunarungu dan tidak total tunanetra. Banyak orang yang butatuli memiliki sisa pendengaran dan sisa penglihatan, sedangkan yang lain hampir kehilangan keseluruhannya dari kedua indera tersebut. 95 persen dari apa yang kita pahami tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita datang melalui penglihatan dan pendengaran. Kurangnya dua indera ini, mobilitas, komunikasi

91 dan akses terhadap informasi sangat terpengaruh.

91 A-Z to Deafblindness. (2002) “Information about Deafblindness”, situs: http://www.deafblind.com/info-db.html [13 Apr. 2008].