Teori Ketidakseimbangan kimiawi yang mendukung model medis

b. Teori Ketidakseimbangan kimiawi yang mendukung model medis

Dr Timothy Scott mengatakan bahwa model medis tidak mempunyai tes objektif

untuk menentukan depresi, schizophrenia atau sakit mental lainnya. Tidak ada tes darah,

Woodrow Wendling, “Review of Counselor's Guide to the Brain and Its Disorders by Edward

T. Welch,” The Journal of Biblical Counseling, Vol. XII, No. 2, 1994, pp. 38

tes kencing atau scan otak . Model medis menggunakan teori ketidakseimbangan

kimiawi. Teori ketidakseimbangan kimiawi ini dapat disimpulkan dalam 3 hal yaitu :

a. Depresi, kecemasan, schizophrenia, dan sakit mental lainnya adalah penyakit- penyakit seperti asma, diabetes dan kanker. Penyakit-penyakit ini berasal dari kesalahan di kimiawi otak dan bukan kesalahan dari karakter.

b. Depresi, kecemasan, schizophrenia dan sakit mental lainnya dapat muncul dari banyak sumber, namun kontribusi genetik terhadap perkembangan ketidak kesimbangan kimiawi diluar jangkauan pertanyaan.

c. Menggunakan obat-obatan yang tepat dapat memulihkan ketidakseimbangan kimiawi dan fungsi mental secara normal.

Ketika 3 hal di atas secara dipercayai secara luas, beberapa ahli-ahli di dalam

bidang ini memberikan pernyataan sebagai berikut :

Peter Breggin seorang dokter dan psikiater mengatakan :

“Di dalam realitas, ilmu pengetahuan tidak mempunyai kemampuan untuk mengukur level setiap biochemical di dalam setiap ruang kecil diantara sel syaraf ( the synapses ) di

dalam otak manusia. Semua pembicaraan mengenai ketidakseimbangan biokimiawi hanyaka spekulasi untuk mempromosikan obat- 65 obatan psychiatric”

Elliot Valenstein, PhD, seorang neuropsikologis mengatakan :

“Banyak dokter mengatakan pasien mereka bahwa mereka menderita ketidakseimbangan kimiawi, padahal di dalam realitas tidak ada tes yang tersedia nyata untuk

63 Timothy Scoot, American Fooled : The Truth about antidepressants, antipsychotics and how

we’ve been deceived ( Victorya, Texas : Argo Publishing, 2006) ,46

Peter Breggin, The Anti-Depressant Fact Book ( Cambridge, MA : Perseus, 2001 ), 21 Peter Breggin, The Anti-Depressant Fact Book ( Cambridge, MA : Perseus, 2001 ), 21

Joseph Glenmullen, seorang dokter dan psikiatris mengatakan :

“Di dalam dekade sekarang ini, kita tidak kekurangan pernyataan mengenai ketidakkeseimbangan biokimia untuk masalah psikiatrik. Usaha yang giat untuk mencoba

membuktikan belum juga berhasil membuktikan. Sebaliknya. Ketika di dalam setiap kasus ketidakseimbangan itu dipikir ditemukan, hal it 67 u kemudian terbukti salah”

Charles E. Dean, seorang dokter dan psikiatris mengatakan :

“Orang amerika diyakinkan bahwa penyebab sakit mental ditemukan pada biologis, namun lebih dari tiga decade riset belum menemukan buktinya. Dengan tidak adanya

penjelasan penyebab fisik yang jelas menyebabkan tidak adanya tes laboratorium untuk diagnosa psikiatrik 68 – dikontraskan dengan sakit diabetes dan sakit fisik lainnya”

Bukti yang biasa disuarakan oleh banyak dokter mengenai teori ketidakseimbangan kimiawi adalah depresi dikarenakan terlalu sedikit serotonin dan schizophrenia dikarenakan terlalu banyak dopamine. Dr George Aschcroft, yang karyanya memimpin kepada teori bahwa depresi mungkin dihasilkan dari rendahnya serotonin, sudah menolak teori tersebut. Dr David Healy, seorang dokter akademis yang mempunyai gelar doktoral di dalam neuroscience dan sudah menulis 13 buku mengenai psychopharmaceuticals, mendiskusikan fakta ini di dalam bukunya Let Them Eat Prozac.

66 Valenstein, Blaming the Brain : The Truth About Drugs and Mental Health ( Newyork : The

Free Press, 1998 ), p 4,96

Gellenmullen Joseph, Prozac Backlash ( Newyork : Simon & Schuster, 2000 ), p 196

Charles E. Dean, Minnesota Star Tribune, Cited at

http://home.att.net/-LetFreedomRing/spirituality/prosantibraindisease.html (22 November 1997 )

“Tahun 1970 Ashcroft sudah mengkonklusikan bahwa apapun yang salah di dalam depresi adalah bukan rendahnya serotonin. Pembelajaran yang lebih sensitive sudah menunjukkan tidak ada rendahnya serotonin. Sesungguhnya tidak ada abnormalitas dari serotonin di dalam depresi yang pernah di demonstrasikan. Sebuah jarak terbuka diantara

ilmu pengetahuan dan pengertian publik – sebuah jarak krusial kepada perkembangan dari percakapan media mengenai rendahnya level serotonin. 69 ”

Satu fakta yang perlu diketahui bahwa ternyata neurotransmitter tidak hanya serotonin dan dopamine. Neurotransmitter baru masih terus ditemukan. Neurotransmitter pertama yang dikenali dan ditemukan pada tahun 1921 adalah acetylcholine ( Ach ). Norepinephrine ditemukan pada tahun 1946. GABA di temukan pada tahun 1950 dan serotonin ditemukan padsa tahun 1954. Dopamine ditemukan pada tahun 1956 dan Endorpin ditemukan setelah tahun 1973. Adalah satu fakta bahwa pikiran manusia lebih kompleks jauh daripada yang dijelaskan di buku-buku teksbook. Neurotransmitter jauh lebih banyak dan bagaimana mereka beroperasi lebih kompleks daripada penjelasan sederhana serotonin rendah menyebabkan depresi dan dopamine tinggi menyebabkan schizophrenia. Di dalam permulaan millennium baru kira-kira sudah ditemukan 75

neurotransmitter . Sekarang ini sudah lebih dari 200 neurotransmitter ditemukan .

Selain fakta diatas, ada banyak tipe reseptor yang diasosiasikan dengan neutransmitter. Serotonin sendiri punya minimum 15 tipe reseptor yang berbeda. Pertanyaan berapa banyak tipe reseptor dari neurotransmitter yang lain adalah masih

69 David Heanly, Let Them Eat Prozac : The Unhealthy Relationship Between the Pharmaceutical Industry and Depresion ( New York : New York University Press, 2004) ,12

71 Timothy Scoot, American Fooled : The Truth about antidepressants, antipsychotics and how we’ve been deceived ( Victorya, Texas : Argo Publishing, 2006) ,54 71 Timothy Scoot, American Fooled : The Truth about antidepressants, antipsychotics and how we’ve been deceived ( Victorya, Texas : Argo Publishing, 2006) ,54

terhitungkan itu berinteraksi dengan reseptor-reseptornya adalah masih belum diketahui.