VI-64
ISBN 978-602-71228-3-3
throughfall ketika jatuh di tanah pun dapat menyebabkan erosi, yaitu erosi percik.
Penelitian erosi percik, sebagai awal terjadinya erosi lain perlu untuk diteliti, terutama sumber,
proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Hal ini diperlukan sebagai pemahaman terjadinya proses
erosi percik, yang merupakan awal dari proses erosi lebih lanjut. Penelitian dasar tentang erosi percik
dapat dikembangkan untuk penelitian terapan, khususnya dalam hidrologi dan geomorfologi.
II. STUDI PUSTAKA
Beberapa pustaka yang terkait dengan erosi tanah di daerah perkotaan antara lain adalah Favis,
2005 mengemukaan bahwa erosi tanah disebabkan sebagai akibat penghancuran dan pengangkutan
partikel tanah dari tanah yang rawan terhadap erosi baik langsung oleh tetes hujan maupun tidak
langsung oleh erosi alur dan erosi lembah. Hujan dapat memindahkan partikel tanah melalui erosi
percik. Erosi percik hanya efektif bagi hujan dengan intensitas tertentu, yang dapat mempunyai tenaga
kinetik untuk memecah dan memindahkan butir tanah pada jarak yang tidak terlalu jauh. Karena erosi
tanah memerlukan hujan dengan intensitas tinggi maka erosi ini banyak terdapat di daerah sekitar
ekuator.
Di daerah Urban perkotaan erosi terjadi pada umumnya ketika periode konstruksi. Runoff
membawa sedimen yang berasal dari daerah yang sedang mengalami konstruksi, karena vegetasi di
daerah tersebut ditebang, sehingga menyebabkan tanah menjadi terbuka Broz, et al., 2002 Hal ini
juga didapatkan oleh Sudarmadji dkk., 2013 yang memperoleh fakta bahwa air yang aliran yang
mengalir dari daerah urban, barasal dari pekarangan yang terbuka, sebagai sumber sedimen hasil erosi.
Sartor dan Boyd 1977 dalam Lazaro 1990 sudah mengindikasikan bahwa air limpasan dari
daerah perkotaan mengandung pencemar yang cukup berarti yang sebagian berasal dari jalan raya, yang
terbawa oleh limpasan yang disebut dengan storm runoff. Kadar pencemar dalam air limpasan berubah
berkaitan dengan debit selama banjir berlangsung. Pencemar akan mencapai puncaknya sebelum
hidrograf tersebut mencapai puncaknya. Ketika hidrograf mencapai puncak kadar pencemar sudah
jauh menurun. Hal ini juga terjadi pada kadar sedimen. Hal yang serupa juga dikemukakan
Sudarmadji 1997 yang meneliti karakteristik limpasan dari daerah kompleks perumahan yang
mendapatkan kadar sedimen yang tinggi di dalamnya ketika terjadi banjir sehabis hujan.
Kadar sedimen dalam air limpasan dari daerah perkotaan juga merupakan sorotan dari berbagai
peneliti. Sedimen yang berada di dalam air limpasan ternyata tidak hanya dari pekarangan penduduk,
tetapi juga banyak yang bersumber dari pinggiran jalan
yang mengalami
erosi ketika
banjir berlangsung. Sedimen berasal dari tanah atau lahan
yang mengalami erosi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1 Mempelajari proses erosi percik yang
ditimbulkan oleh hujan pada lahan pekarangan di daerah pemukiman pinggiran kota, 2 Mempelajari
pengaruh beberapa jenis pohon terhadap erosi percik di lahan pekarangan; dan 3 Mempelajari dan
menganalisis
faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap erosi percik di lahan pekarangan.
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian