Cornelis Lay, Tautan Politik 95 ada—sehingga komunitas batik harus mampu

Cornelis Lay, Tautan Politik 95 ada—sehingga komunitas batik harus mampu

berusaha berdiri sendiri tanpa bantuan dari kelompok-kelompok itu.

Tidak adanya tautan yang terbentuk antara partai politik dengan pengrajin batik mene- gaskan temuan penelitian tahun 2009. Dalam penelitian 2009 disebutkan bahwa intensitas hubungan yang terbangun tidak dalam ke- rangka untuk menjangkau atau dijangkau ko- munitas pembatik sebagai konstituen politik, tetapi sebagai bagian dari sentimen kewilayah- an yang lebih luas: para pembatik adalah warga dari kawasan yang diperlukan untuk mendapat- kan suara dalam pemilu. Kondisi tersebut kem- bali tersua di Dusun Kembangsongo. Walaupun PDI Perjuangan mendapatkan suara mayoritas dalam pemilu terakhir di Kembangsongo, tidak ada anggota dewan dan partai yang memberi perhatian pada kelompok batik di dusun ini. Pada saat kampanye Pemilu 2014, juga tidak ada calon anggota legislatif (caleg) yang khusus mendatangi pengrajin batik. Hanya ada tim sukses caleg yang menempel poster-poster kampanye.

Gejala yang terjadi di Kembangsongo juga terjadi di Giriloyo. Partai politik memang masuk ke desa, tetapi tidak fokus ke kelompok batik. Dari cerita narasumber, ketika musim kampa- nye, ada dua kubu yang masuk ke wilayah ke- lompok Berkah Lestari. Kubu yang satu mem- buat jalan, sedangkan kubu yang lain membuat masjid di kampung tersebut. Dari cerita itu, tampak bahwa kelompok-kelompok pengrajin batik bukan dilihat sebagai konstituen politik, tetapi lebih sebagai massa yang dapat dimobi- lisasi untuk memberikan suara dalam pemilu.

Kealpaan tautan politik antara pembatik dan DPRD sendiri tampak di Desa Wukirsari. Keda- tangan wakil rakyat di kawasan itu hanya seba- tas penjaringan aspirasi tanpa adanya tindak lanjut atas persoalan-persoalan yang dialami dan dikeluhkan komunitas batik. Bapak Tarom, Kepala Dusun Karangkulon sekaligus Ketua II Paguyuban Batik Tulis Giriloyo, mengatakan ada anggota DPRD yang datang untuk menja- ring aspirasi kelompok pembatik, namun untuk

tindak lanjutnya belum tampak. Bahkan, Wukirsari yang menjadi basis suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak menjadi fokus kebijakan para anggota dewan dari PKB. 33 Senada dengan Pak Tarom, Mbak Nur menge- mukakan kedatangan anggota-anggota DPRD ke workshop Paguyuban Batik Tulis Giriloyo. Anggota DPRD menjaring aspirasi masyarakat seputar masalah apa yang dihadapi kelompok pengrajin batik. Kelompok pengrajin batik mengemukakan yang mereka butuhkan adalah sambungan internet yang bagus untuk memper- luas jangkauan pemasaran. Sinyal untuk komu- nikasi melalui telepon genggam memang ku- rang bagus di daerah Wukirsari. Namun, Mbak Nur menyatakan pertemuan dengan anggota DPRD tersebut tidak ada tindak lanjutnya dan hingga hari ini masalah sinyal belum terselesai- kan. Padahal, jaringan telekomunikasi menjadi pendukung penting dalam hal pemasaran batik.

Fenomena kealpaan tautan politik juga ter- jadi antar-sesama lembaga demokrasi yang ber- beda di ranah yang berbeda, yakni OMS yang berada di ranah civil society dengan partai politik dan parlemen yang berada di ranah political society. Paguyuban Pecinta Batik Sekar Jagad menyatakan bahwa mereka tidak memiliki ikatan dengan DPRD maupun partai politik. Paguyuban yang memiliki visi melestarikan batik tulis itu lebih banyak bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi, Dinas Perindus- trian, Koperasi dan UMKM, untuk memajukan komunitas pengrajin batik. Tidak berbeda de- ngan Paguyuban Pecinta Batik Sekar Jagad, IRE yang memiliki program pemberdayaan batik Giriloyo juga tidak menjalin komunikasi dengan anggota DPRD atau partai politik. Bagi IRE, lebih penting mendorong pemerintah desa untuk aktif mengambil inisiatif dalam melaku- kan kerja sama dengan berbagai pihak.

Citra partai politik dalam hal pemberdayaan ternyata dinilai negatif dan menyebabkan OMS

33 Wawancara dengan Bapak Tarom, Bantul, 5 September 2016.

Dokumen yang terkait

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

APRESIASI AKTIVIS POLITIK TERAHADAP BUPATI JOMBANG SEBAGAI KOMUNIKATOR POLITIK (Studi pada Aktivis Politik Pendengar Dialog Interaktif Warung Pojok Kebonrojo di Desa Bareng)

0 22 45

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Pisangan Ciputat Timur Bulan Agustus 2010

2 21 84

Komunikasi antarpribadi antara guru dan murid dalam memotivasi belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

17 110 92

Partisipasi Politik Perempuan : Studi Kasus Bupati Perempuan Dalam Pemerintahan Dalam Kabupaten Karanganyar

3 106 88

Perbandingan perilaku prososial antara orang yang telah melaksanakan ibadah haji dan yang belum pada Ibu-Ibu majelis ta'lim

0 22 126

Kajian Visualisasi Motif Batik priangan Berdasarkan Estetika Sunda Pada kelom Geulis Sagitria Tasikmalaya

10 104 59

Politik Hukum Pembaharuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Kajian Pasal 74 beserta Penjelasannya)

0 1 22