METODE PENELITIAN

1. Skala Perilaku Konsumtif

Skala perilaku konsumtif dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator dari Sumartono (2002). Skala dalam penelitian ini menggunakan skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala respon yang menyerupai model likert. Aitem-aitem dalam skala ini menggunakan pilihan jawaban secara skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan Jumlah aitem total untuk skala ini adalah 43 item. Item-item yang terdapat pada skala ini mengungkap 8 (delapan) indikator dari perilaku konsumtif yang telah ditetapkan oleh Sumartono (2002). Skor yang diberikan bergerak dari 1 sampai 4, yaitu: SL (Selalu) = 4, SR (Sering)= 3, KD (Kadang-kadang) = 2, dan JR(Jarang) = 1.

Pada pelaksanaannya, sebelum subjek menerima atau bahkan merespon skala perilaku konsumtif ini, subjek tersebut harus diberikan kuesioner berupa 8 (delapan) pernyataan yang mewakili 8 (delapan) indikator perilaku konsumtif oleh Sumartono (2002). Kuesioner tersebut direspon dengan pilihan jawaban ”Ya” dan ”Tidak”.

Kemudian, bila didapati subjek menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih pada pilihan jawaban ”Ya”, maka subjek tersebut layak untuk melanjutkan pengisian skala asli dari perilaku konsumtif . Diasumsikan bahwa bila subjek menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih dengan respon ”Ya”, dari 8 (delapan) pernyataan kuesioner tersebut, maka subjek tergolong orang yang konsumtif dan layak untuk diberikan skala asli dar perilaku konsumtif tersebut.

Tabel 1. Bentuk kuesioner yang diberikan sebelum menjawab Skala

Perilaku konsumtif

No Pernyataan Ya Tidak 1 Saya akan membeli suatu produk bila disertai dengan

hadiah. Terutama apabila hadiah tersebut merupakan sesuatu yang saya inginkan

2. Kemasan suatu produk yang rapi juga menentukan, saat saya ingin membeli produk tersebut

3. Sedapat mungkin saya membeli produk yang sedang trend saat ini

4. Saya senang belanja produk yang berlabel diskon. 5. Saya suka memakai produk buatan uar negri

6 Saya suka memakai produk yang diiklankan oleh

artis favorit saya.

7. Menurut saya, produk mahal adalah produk yang

menjamin kepuasan bagi pemiliknya

8. Saya suka membandingkan kualitas produk

dengan jalan memakai dua merek yang berbeda.

Sedangkan untuk Skala Perilaku konsumtif, adapun yang menjadi Cetak biru dari distribusi aitemnya yaitu:

Tabel 2. Cetak biru Skala Perilaku Konsumtif sebelum uji coba

NO Indikator Perilaku Konsumtif Distribusi aitem Jumlah item 1 Membeli produk karena

5 iming-iming hadiah 2 Membeli produk karena

6 kemasannya menarik 3 Membeli produk demi

6 pertimbangan harga 5 Membeli produk hanya

6 sekedar menjaga simbol status 6 Memakai produk karena

5 unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan 7 Munculnya penilaian bahwa

5 membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi 8 mencoba lebih dari dua

5 produk sejenis (merek berbeda). Jumlah

2. Skala Konformitas

Penyusunan skala konformitas ini didasarkan pada dua (2) dasar pembentuk konformitas yang dikemukakan oleh Myers (2005) yakni pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala dalam penelitian ini menggunakan skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan- pernyataan favorable (F) dan unfavorable (UF). Aitem-aitem dalam skala penelitian in menggunakan pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala Penyusunan skala konformitas ini didasarkan pada dua (2) dasar pembentuk konformitas yang dikemukakan oleh Myers (2005) yakni pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala dalam penelitian ini menggunakan skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan- pernyataan favorable (F) dan unfavorable (UF). Aitem-aitem dalam skala penelitian in menggunakan pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala

Tabel 3. Cetak biru Skala Konformitas sebelum uji coba No Dasar Pembentuk Konformitas

Favourable Unfavourable Jumlah 1 Pengaruh normative

a. Individu memilih untuk berperilaku,

17, 21, 26, 2, 10 ataupun mengikuti peran sesuai dengan 18 22

keinginan kelompok dengan tujuan menghindari penolakan dan untuk mencapai penerimaan.

b. Individu berusaha untuk memenuhi

standar ataupun norma yang berlaku dalam kelompok

2 Pengaruh Informasional.

a. Individu cenderung untuk menerima ,

24, 31, 10, 19 8 mengikuti pendapat, ide, sesuai dengan 29

keinginan dari kelompok.

b. Individu dalam memberikan pendapat,

ide dengan jalan memverifikasi

pendapat yang dimilikinya dengan kelompok.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Uji Validitas

Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1999).

Azwar (2000) menyatakan bahwa suatu validitas menunjukkan kecermatan pengukuran mengenai gambaran perbedaan-perbedaan di antara subjek yang satu Azwar (2000) menyatakan bahwa suatu validitas menunjukkan kecermatan pengukuran mengenai gambaran perbedaan-perbedaan di antara subjek yang satu

Pertama sekali aspek-aspek dan karakteristik yang akan diukur ditentukan terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti akan menyusun aitem-aitem yang mengacu pada cetak biru yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, peneliti meminta pertimbangan professional judgment sebelum aitem-aitem dijadikan alat ukur. Kemudian dilakukan seleksi aitem untuk memilih aitem-aitem yang mana yang memenuhi kriteria aitem valid.

2. Uji daya beda aitem

Uji daya beda aitem bertujuan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisi aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi tes. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan skor total aitem itu sendiri, yaitu dengan menggunakan koefisien pearson product moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisen-koefisien aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem dan adapun kriteria pemilihan aitem didasarkan dengan batasan yang digunakan yaitu r it ≥ 0.3 (Azwar, 2000).

3. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda (Hadi, 2000). Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi atau alat kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000).

Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, yaitu single trial administration yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi (Azwar, 2000). Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha dari Cronbach dengan bantuan SPSS versi 15.0 for Windows.

Uji reliabilitas terhadap skala yang dipergunakan dalam penelitian ini di uji cobakan kepada 85 subjek. Adapun hasil uji coba skala tersebut adalah:

a. Hasil uji coba Skala Perilaku konsumtif

Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap Skala perilaku Konsumtif sebanyak dua kali, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.930 dengan 40 item yang memiliki nilai r ix ≥

0.3. Berikut ini adalah distribusi item-item Skala perilaku konsumtif setelah uji reliabilitas :

Tabel 4. Cetak biru Skala yang lulus setelah uji coba

NO Indikator Perilaku

Jumlah item Konsumtif

Distribusi aitem

4 iming-iming hadiah

1 Membeli produk karena

2 Membeli produk karena

6 kemasannya menarik

3 Membeli produk demi

6 menjaga penampilan diri dan gengsi

4 Membeli produk atas

6 sekedar menjaga simbol status

5 Membeli produk hanya

6 Memakai produk karena

5 unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan

7 Munculnya penilaian

5 bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi

4 produk sejenis (merek berbeda). Jumlah

8 mencoba lebih dari dua

b. Hasil uji coba Skala Konformitas 1). Konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh normatif

Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh normatif, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.719 dengan 10 item yang memiliki nilai r ix ≥

0.3. Tabel distribusi item setelah uji coba dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 5.

2). Konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh informasional

Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh informasional, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.711 dengan 10 item yang memiliki nilai r ix ≥

0.3. Tabel distribusi item setelah uji coba dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Cetak biru aitem skala yang lulus setelah uji coba No Dasar Pembentuk Konformitas

Favourable Unfavourable Jumlah

1 Pengaruh normative

a. Individu memilih untuk berperilaku,

ataupun mengikuti peran sesuai dengan keinginan kelompok dengan tujuan menghindari penolakan dan untuk mencapai penerimaan.

b. Individu berusaha untuk memenuhi

standar ataupun norma yang berlaku dalam kelompok

2 Pengaruh Informasional.

a. Individu cenderung untuk menerima ,

mengikuti pendapat, ide, sesuai dengan keinginan dari kelompok.

b. Individu dalam memberikan pendapat,

ide dengan jalan memverifikasi pendapat yang dimilikinya dengan kelompok.

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Persiapan alat ukur Peneliti membuat dua alat ukur dan mengujicobakan alat ukur tersebut pada tahapan ini. Alat ukur tersebut berupa skala perilaku konsumtif dan skala konformitas, yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala perilaku konsumtif disusun berdasarkan indikator-indikator perilaku konsumtif dari Sumarono (2002). Skala konformitas disusun berdasarkan dasar pembentuk dari Myers (2005). Penyusunan skala ini didahului dengan pembuatan cetak biru yang kemudian dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk aitem-aitem yang berjumlah 44 aitem pada skala perilaku konsumtif dan 34 aitem pada skala konformitas.

b. Uji coba alat ukur Skala perilaku perlilaku konsumtif dan skala konformitas terlebih dahulu diujicoba dengan menyebarkan kepada 85 remaja sebelum dijadikan sebagai alat b. Uji coba alat ukur Skala perilaku perlilaku konsumtif dan skala konformitas terlebih dahulu diujicoba dengan menyebarkan kepada 85 remaja sebelum dijadikan sebagai alat

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian diadakan terlebih dahulu dengan mulai menyebarkan sebuah kuesioner berupa 8 (delapan) pernyataan yang mewakili 8 (delapan) indikator perilaku konsumtif oleh Sumartono (2002). Kuesioner tersebut direspon dengan pilihan jawaban ”Ya” dan ”Tidak”. Kemudian, bila didapati subjek menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih pada pilihan jawaban ”Ya”, maka subjek tersebut layak untuk dijadikan subjek penelitian dan melanjutkan pengisian skala asli dari perilaku konsumtif dan konformitas. Penelitian dilakukan mulai dari tanggal 13 sampai dengan 22 juni 2009.

3. Tahap Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini seluruhnya menggunakan bantuan komputerisasi program SPSS 15.0 for windows.

F. Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson produk momen dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS. Sebelum data diolah dilakukan uji asumsi, yaitu:

1. Uji normalitas sebaran. Uji normalitas sebaran dilakukan untuk digunakan untuk melihat apakah

distribusi data penelitian masing-masing variabel, yakni konformitas dan perilaku distribusi data penelitian masing-masing variabel, yakni konformitas dan perilaku

2. Uji linearitas hubungan Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada variabel konformitas dan variabel perilaku konsumtif dari orang tua berkorelasi secara linear . Uji linearitas hubungan pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji F statistik. Kedua variabel dapat dikatakan berkorelasi secara linear jika nilai p> 0.05 atau nilai F hitung lebih besar dibanding F tabel.

. Semua data pada penelitian, dianalisa dengan menggunakan SPSS (statistical package for social science) versi 15.0.