Analisa Data
A. Analisa Data
1. Gambaran Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah remaja. Dari 73 orang remaja, diperoleh gambaran subyek penelitian berdasarkan usia, dan jenis kelamin.
a. Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia subjek penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut : Tabel 6. Gambaran Subjek berdasarkan Usia
Usia (Tahun)
Berdasarkan tabel diatas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar subjek penelitian berada pada usia 17 tahun, yaitu 25 orang (34.25%), kemudian diikuti oleh subjek dengan usia 16 tahun, yaitu 24 orang (32.88%), usia 13 tahun yaitu 8 orang (10.96%), usia 18 tahun yaitu 7 orang (9.58%), usia 15 tahun yaitu 5 orang (6.85%), serta usia 14 tahun sebanyak 4 orang (5.48%).
b. Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelaminsubjek penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut : Tabel 7. Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase(%)
Laki- Laki
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh gambaran remaja yang menjadi subjek penelitian adalah perempuan, yaitu sebanyak 45 orang (61.64%), sedangkan laki- laki sebanyak 28 orang (38.36%).
2. Hasil Uji Asumsi
Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang meliputi hasil uji asumsi dan hasil utama penelitian. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Uji asumsi berfungsi untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel yakni perilaku konsumtif dan dasar pembentuk konformitas telah terdistribusi secara normal dan uji linearitas untuk mengetahui apakah data variabel perilaku konsumtif berkorelasi secara linear terhadap data variabel dasar pembentuk konformitas.
a. Uji Normalitas
1). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala perilaku konsumtif menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas yang diperoleh yaitu nilai z = 0,641 dan p = 0.958. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal.
2). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif, menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test . Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas yang diperoleh yaitu nilai z = 0,835 dan p = 0.806. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal. 3). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test . Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas yang diperoleh yaitu nilai z = 1,088 dan p = 0.187. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal.
Tabel 8 . Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Normatif Pengaruh.Informatif N
23.2877 25.3014 Parameters(a,b)
3.11127 3.01240 Most Extreme
Std. Deviation
-.079 -.127 Kolmogorov-Smirnov Z
Negative
.835 1.088 Asymp. Sig. (2-tailed)
Gambar 1. Gambaran normalitas Perilaku konsumtif
Perilaku.Konsumtif
Std. Dev. =14.731
Perilaku.Konsumtif
N =73
Gambar 2. Gambaran normalitas konformitas didasarkan pada pengaruh normatif
Pengaruh.Normatif
0 Mean =23.29 Std. Dev. =3. 15.00 20.00 25.00 30.00 111
Pengaruh.Normatif N =73
Gambar 3. Gambaran normalitas konformitas yang didasarkan pada pengaruh
informasional
Pengaruh.Informatif
0.0 Mean =25.30 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 Std. Dev. =3.
Pengaruh.Informatif 012… Pengaruh.Informatif 012…
Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji F dengan menggunakan spss memakai compare means.
1) Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif
Dengan menggunakan uji linearitas pada variable perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif, ditemukan nilai linearity berada pada nilai lebih kecil daripada 0,05 yaitu 0,002. Sehingga dapat dilatakan kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linier. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada
pengaruh normatif
Sum of
Mean
df Square F Sig. Perilaku.Konsumtif *
Squares
262.171 1.272 .253 Pengaruh.Normatif
Deviation from Linearity
Within Groups
2) Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional
Dengan menggunakan uji linearitas pada variable perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, ditemukan nilai linearity berada pada nilai lebih kecil daripada 0,05 yaitu 0,03. Sehingga dapat dilatakan kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linier.
Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10. Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan
pada pengaruh informasional
Sum of
Mean
df Square F Sig. Perilaku.Konsumtif *
Squares
196.515 .885 .578 Pengaruh.Informatif
Deviation from Linearity
Within Groups
3. Hasil Utama Penelitian
Tujuan utama dari penelelitian ini adalah melihat adanya hubungan antara variabel perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Metode yang dipilih dalam menghitung koefisien korelasi tersebut adalah korelasi pearson produk momen dengan menggunakan SPSS For windows version 15. Adapun kriteria yang harus dipenuhi yaitu apabila nilai p < 0,05 , maka kedua variabel yang diujikan memiliki korelasi yang signifikan.
a. Hasil uji korelasi Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada Pengaruh Normatif
Hasil penghitungan korelasi antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif menyatakan bahwa nilai korelasi antar kedua variabel tersebut yaitu sebesar 0,367 dan korelasi ini bergerak secara signifikan dengan jalan melihat nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0,01.
Berikut tabel hasil uji kedua variabel tersebut: Tabel 11. Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada
Pengaruh Normatif
Perilaku.Konsu
Pengaruh.Nor
matif Perilaku.Konsumtif
mtif
Pearson Correlation
1 -.367(**)
Sig. (2-tailed)
73 73 Pengaruh.Normatif
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
73 73 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil analisa regresi pada tabel 12 berikut didapat bahwa R square yang diperolah dari huibungan perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 0.135 (R square = 0.135). Hal ini menunjukkan adanya peranan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif sebesar 13.5 % pada perilaku konsumtif, sedangkan 86.5% lain dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Tabel 12. Hasil Model Summary pada analisa regresi
Model
R Square
R Square Change F Change
1 .367(a)
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Normatif
b. Hasil uji korelasi Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada Pengaruh Informasional
Hasil penghitungan korelasi antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional menyatakan bahwa nilai korelasi antar kedua variabel tersebut yaitu sebesar 0,265 dan korelasi ini bergerak secara signifikan dengan jalan melihat nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0.024. Berikut tabel hasil uji kedua variabel tersebut:
Tabel 13. Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada
Pengaruh Informasional.
Perilaku.Konsu Pengaruh.Infor
matif Perilaku.Konsumtif
mtif
Pearson Correlation
1 -.265(*)
Sig. (2-tailed)
73 73 Pengaruh.Informasional
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
73 73 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari hasil analisa regresi pada tabel 14 berikut didapat bahwa R square yang diperolah dari huibungan perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 0.07 (R square = 0.07). Hal ini menunjukkan adanya peranan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif sebesar 7 % pada perilaku konsumtif, sedangkan 93% lain dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Tabel 14. Hasil Model Summary pada analisa regresi
Model
R Square
R Square
Change
F Change
1 .265(a)
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Informatif
4. Hasil Tambahan
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar (2000) menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas lima kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Tabel 15. Kriteria Kategorisasi Perilaku konsumtif, pengaruh normatif dan pengaruh
informasional
Variabel
Kriteria Jenjang
Kategori
Perilaku Konsumtif
( + 1.5 SD) < X
Sangat Tinggi ( + 0.5 SD) < X ≤ ( + 1.5 SD) Tinggi ( – 0.5 SD) < X ≤ ( + 0.5 SD) Sedang ( – 1.5 SD) < X ≤ ( – 0.5 SD) Rendah
Sangat Rendah Pengaruh Normatif
X < ( – 1.5 SD)
( + 1.5 SD) < X
Sangat Tinggi ( + 0.5 SD) < X ≤ ( + 1.5 SD) Tinggi ( – 0.5 SD) < X ≤ ( + 0.5 SD) Sedang ( – 1.5 SD) < X ≤ ( – 0.5 SD) Rendah
Sangat Rendah Pengaruh Informasional ( + 1.5 SD) < X
X < ( – 1.5 SD)
Sangat Tinggi ( + 0.5 SD) < X ≤ ( + 1.5 SD) Tinggi ( – 0.5 SD) < X ≤ ( + 0.5 SD) Sedang ( – 1.5 SD) < X ≤ ( – 0.5 SD) Rendah
Sangat Rendah Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan
X < ( – 1.5 SD)
mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan berdasarkan mean empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subyek penelitian.
Tabel 16. Deskripsi data penelitian dari skala perilaku konsumtif dapat dilihat pada tabel
berikut.
Skor Hipotetik Perilaku
Variabel
Skor empirik
Maks Mean SD Konsumtif 52
Min
Maks Mean SD
Berdasarkan tabel 16 diatas, diperoleh mean empirik skala perilaku konsumtif adalah sebesar 89.73 dengan standar deviasi sebesar 14.73, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 100, dengan standar deviasi 20. Pada tabel 17 berikut, akan disertakan kategorisasi yang didasarkan pada mean empirik.
Tabel 17. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik
Variabel
Frekuensi Persentase (%) Perilaku
Rentang Nilai
Kategori
110.03 < X
Sangat Tinggi
Konsumtif
95.29 < X ≤ 110.03 Tinggi
80.56 < X ≤ 95.29 Sedang
65.83< X ≤ 80.56 Rendah
X ≤ 65.83 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 17, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 17.81%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 39.73%, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 28.77%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 3%.
Tabel 18. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean hipotetik Variabel
Frekuensi Persentase(%) Perilaku Konsumtif 130 < X
Rentang Nilai Kategori
Sangat Tinggi
- 110 < X ≤ 130 Tinggi 7 9.59
90 < X ≤ 110 Sedang
70 < X ≤ 90 Rendah
70 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 18, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 27.40%, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 52.05%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 10.96%.
Tabel 19. Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh normatif dapat dilihat
pada tabel berikut.
Variabel
Skor Hipotetik Pengaruh Min
Skor empirik
Maks Mean SD Normatif 15
Maks Mean SD
Min
Berdasarkan tabel 19 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 23.29 dengan standar deviasi sebesar 3.11, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 25, Berdasarkan tabel 19 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 23.29 dengan standar deviasi sebesar 3.11, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 25,
Tabel 20. Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean empirik
Variabel
Frekuensi Persentase(%) Pengaruh
Rentang Nilai
Kategori
27.95 < X
Sangat Tinggi
Normatif 24.84< X ≤ 27.95 Tinggi
21.73 < X ≤ 24.84 Sedang
18.62 < X ≤ 21.73 Rendah
18.62 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 20, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 27.40%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 30.14%, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 28.77%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 4.10%.
Tabel 21. Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean hipotetik Variabel
Frekuensi Persentase(%) Pengaruh
Rentang Nilai
Sangat Tinggi
27.5 < X ≤ 32.5 Tinggi
22.5 < X ≤ 27.5 Sedang
17.5 < X ≤ 22.5 Rendah
17.5 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 21, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 49.31%, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 38.36%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 2.74%.
Tabel 22. Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh informasional dapat dilihat pada
tabel berikut.
Variabel
Skor Hipotetik Pengaruh Min
Skor empirik
Maks Mean SD Informatif 17
Maks Mean SD
Min
Berdasarkan tabel 22 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional adalah sebesar 25.30 dengan standar deviasi sebesar 3.01, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 25, dengan standar deviasi 5. Pada tabel 23 berikut, akan disertakan kategorisasi yang didasarkan pada mean empirik.
Tabel 23. Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean empirik
Variabel
Frekuensi Persentase(%) Pengaruh
Rentang Nilai
Sangat Tinggi
25.75 < X ≤ 28.25 Tinggi
23.25 < X ≤ 25.75 Sedang
20.75 < X ≤ 23.25 Rendah
5 6.85 Berdasarkan tabel 23, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
20.75 Sangat Rendah
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 12.33%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 35.62%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 32.87%, subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 12.33%, dan subjek dalam kategori sangat rendah sebanyak 6.85%.
Tabel 24.Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean hipotetik Variabel
Frekuensi Persentase(%) Pengaruh
Rentang Nilai
Sangat Tinggi
27.5 < X ≤ 32.5 Tinggi
22.5 < X ≤ 27.5 Sedang
17.5 < X ≤ 22.5 Rendah
70 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 24, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 24.66%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 60.27%, subjek Berdasarkan tabel 24, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada sebanyak 24.66%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 60.27%, subjek