Metode Perancangan Sistematika Penulisan Kesimpulan

5 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.5 Metode Perancangan

Gambar 1.1 Bagan Metode Perancangan Sumber : Aurelia, 2015 Pra produksi Penentuan tema dan inspirasi konsep Pembuatan sketsa rancangan desain Pemilihan rancangan busana Produksi Perancangan pola dasar Pengembangan pola dasar menjadi pola setiap item busana Pembuatan technical drawing Penjiplakan pola yang sudah dikembangkan ke material Pemotongan pola Penjahitan busana Pengecekan kerapian, detail, ironing Pasca Produksi Pemotretan Pembuatan portofolio Pameran Fashion show 6 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Tugas Akhir Mayor Fashion Desain ini terdiri dari sekumpulan bab yang menjelaskan secara rinci mengenai konsep, inspirasi hingga detail proses pelaksanaan pembuatan busana tugas akhir Mayor Fashion Desain yang terdiri dari: Bab 1 PENDAHULUAN, berisi latar belakang konsep, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, sistematika penulisan. Bab 2 LANDASAN TEORI, berisi teori dasar yang terkait langsung terhadap inspirasi penambang batu bara, gaya busana yang dikenakan, dan juga lingkungan dimana para penambang batu bara ini tinggal. Bab 3 OBJEK STUDI PERANCANGAN, berisi deskripsi unsur desain objek, pembahasan mengenai sumber inspirasi yaitu pertambangan dan para pekerja yang ada di dalamnya. Bab 4 KONSEP PERANCANGAN, berisi penjelasan detail mengenai konsep dan unsur-unsurnya berupa aksesoris yang melengkapinya. Bab 5 PENUTUP, berisi kesimpulan yaitu pembahasan yang dirumuskan ringkas. Saran dan kritik sebagai gagasan agar selanjutnya menghasilkan rancangan yang lebih baik. 42 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui serangkaian perancangan koleksi busana yang berjudul Triminers Tribute to Miners, maka kesimpulan yang dapat dipelajari adalah dengan tercapainya tujuan awal pembuatan koleksi ready to wear ini. Tujuannya adalah sebagai penghargaan kepada para penambang batu bara dan mengembalikan empati masyarakat dengan menggunakan gaya busana serupa serta memberikan kesan tangguh, maskulin, berani, dan juga aktif. Selain itu, busana ini menciptakan perasaan nyaman bagi pemakainya yang bergerak aktif untuk melakukan kegiatannya. Hal tersebut direalisasikan lewat busana yang tebal, reka bahan quilting, dan juga siluet busana yang sederhana. Berbagai proses realisasi desain yang telah dilalui, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, yaitu: a. Kendala membuat konsep yang matang dan berkesinambungan dengan desain yang dibuat. b. Kendala waktu yang sangat pendek karena pengubahan konsep dan tema yang terjadi. c. Kendala teknis dalam proses pemecahan pola dari pola dasar. d. Kendala berupa berupa penentuan bahan dan material yang sesuai dengan karakter yang ingin dimunculkan. e. Kendala teknis dalam proses pembuatan reka bahan yang memakan waktu lama sehingga memperlambat proses penjahitan baju utama. f. Kendala aplikasi yang diterapkan pada busana supaya tidak terlihat membosankan. 43 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

5.2 Saran