BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami konsep matematika, mengkomunikasikan suatu
gagasan melalui simbol, tabel, diagram, atau media lainnya untuk memperjelas suatu masalah. Sehingga siswa SD memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri. Sesuai data pada mata pelajaran matematika sebelumnya pada siswa
kelas V SDN 2 Gebangkulon Gebang Cirebon, nilai ulangan pada semester I hanya memiliki nilai rata-rata 55 dari 20 siswa tersebut dan hanya beberapa
siswa yang mencapai KKM. Sehingga berdasarkan angka tersebut, maka nilai yang dicapai siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM.
Sedangkan KKM yang di tentukan pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Gebangkulon kelas V adalah 65. Hasil belajar ini dapat dimungkinkan oleh
dua hal yaitu datangnya dari guru yang hanya menggunanan metode ceramah dan siswa hanya mendengarkan serta menulis. Sehingga pembelajaran
tersebut tidak efektif dan kemungkinan membosankan. Dan juga kurang berminatnya siswa pada mata pelajaran matematika
Dengan demikian untuk mengatasi masalah di atas supaya siswa berminat pada matematika dan bisa menyenangkan, maka penulis merasa
perlu untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK dalam rangka upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Gebangkulon Gebang
Cirebon pada mata pelajaran matematika materi bilangan pecahan dengan menerapkan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri.
improving learning adalah pembelajaran dengan menggunakan
penekanan pada proses pembentukan suatu konsep dan memberikan
kesempatan luas kepada siswa yang berperan aktif dalam proses tersebut. Menurut teori belajar Improving learning, pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya, yang
berdasarkan kematangan kognitif yang dimiliki oleh siswa. Teknik inkuiri berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir kedunia,
manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya, rasa ingin tahu tentang keadaan sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak
lahir ke dunia, sejak kecil manusia mempunyai keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecap, pendengar, penglihatan serta indra-
indra lainnya, sehingga dewasa ini keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya,
pengetahuan yang didasari manusia akan otak dan pikirannya, pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna meaning full manakala didasari oleh
keingintahuan itu, dalam rangka itulah teknik inkuiri dikembangkan. Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama teknik pembelajaran inkuiri:
Pertama, teknik inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya inkuiri menempatkan siswa
sebagai subyek dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi
mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari material pelajaran itu sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri Selft Belief, dengan demikian teknik pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai
sumber akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara
guru dan siswa, oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
Ketiga, tujuan dari penggunaan teknik inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam teknik pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya mampu untuk
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya, manusia yang hanya menguasai
pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai mata pelajaran.
Seperti yang dapat disimak dari proses pembelajaran itu, tujuan utama pembelajaran melalui teknik pembelajaran inkuiri adalah menolong siswa
untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berfikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta mendapatkan jawaban atas
dasar rasa ingin tahu mereka. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas mengenai penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2
Gebangkuon Gebang Cirebon pada mata pelajaran matematika materi bilangan pecahan.
B. Rumusan Masalah