PENERAPAN METODE IMPROVING LEARNING MELALUI TEKNIK INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN.

(1)

(2)

2013

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

PENERAPAN METODE IMPROVING LEARNING MELALUI TEKNIK INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 Gebangkulon Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon)

Oleh ARDI 0905296

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© ARDI 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013


(3)

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

LEMBAR PENGESAHAN

Ardi 0905296

PENERAPAN METODE IMPROVING LEARNING MELALUI TEKNIK INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 Gebangkulon Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. Sufyani Prabawanto, M.Ed. NIP. 19600830 198603 1 003

Pembimbing II

Dra. Kurniasih, M.Pd. NIP. 19590623 198503 2 003

Mengetahui, Ketua Jurusan Pedagogik


(4)

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Babang Robandi, M.Pd. NIP. 19610814 198603 1 001


(5)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE IMPROVING LEARNING MELALUI TEKNIK INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN PECAHAN

Oleh Ardi 0905296

Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa, hal ini ditandai hasil tes yang nilainya masih dibawah KKM yaitu rata-rata 55, sedangkan KKM yang diharapkan adalah 65. Demikian pula cara guru melaksanakan pembelajaran masih menggunakan penerapan metode ceramah tanpa menggunakan media gambar. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian untuk: (1) Mendeskripsikan bagaimana Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan. (2)

Mendeskripsikan bagaimana pelakasanaan Penerapan Metode Improving

Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan. (3) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis dan Mc Taggart dengan 3 siklus. Subjek penelitan ini adalah siswa kelas V SDN 2 Gebangkulon Gebang Cirebon yang berjumlah 20 siswa. Hasil penelitian dengan penerapan metode Improving Learning melalui teknik inkuiri pada mata pelajaran matematika materi bilangan pecahan menunjukan adanya peningkatan proses belajar, terlihat siswa aktif, kreatif dan menyenangkan dalam mengerjakan tugas kelompok, demikian pula perolehan nilai siswa dalam pembelajaran matematika materi bilangan pecahan mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata 63, siklus II nilai rata-rata 77 dan siklus III mengalami peningkatan mencapai nilai rata-rata 85 sehingga mencapai KKM. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bilangan pecahan. Berdasarkan hasil penelitan tersebut, ada beberapa saran yang hendak disampaikan, antara lain: (1) guru di harapkan perlu mempelajari cara menerangkan media gambar sesuai dengan materi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. (2) guru dapat menerapkan penggunaan media gambar pada mata pelajaran lain.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ……….. ii

DAFTAR ISI ………. iv

DAFTAR TABEL ……….... vii

DAFTAR LAMPIRAN ………... viii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang ……… 1

B. Rumusan Masalah ………... 3

C. Tujuan Penelitian ………. 4

D. Manfaat Hasil Penelitian ………. 4

1. Manfaat Teoritis ………... 5

2. Manfaat Praktis ……… 5

E. Hipotesisi Tindakan ……… 6

F. Definisi Operasional ………... 6

1. Improving Learning ………. 6

2. Teknik Inkuiri ……….. 6

3. Hasil Belajar ………. 6

4. Bilangan Pecahan ………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 7

A. Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri …………. 7

1. Metode Improving Learning ……… 7

a. Pengertian Improving Learning ……… 7

b. Kelebihan Metode Improving Learning ……… 8

2. Teknik Inkuiri ………... 8

a. Pengertian Inkuiri ……….. 8


(7)

c. Langkah-langkah Inkuiri ………... 10

d. Kelebihan Inkuiri ……… 12

B. Mata Pelajaran Matematika di SD ……….. 13

1. Pembelajaran Matematika Menurut KTSP ……….. 13

2. Mata Pelajaran Matematika di SD ………... 14

a. Latar Belakang Matematika ……….. 14

b. Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SD ………... 15

c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika di SD ….. 15

C. Penerapan Metode Improving Learning Melalui Inkuiri ……… 18

D. Hasil Belajar ……… 20

1. Pengertian Hasil Belajar ………... 20

2. Factor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ………… 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 22

A. Metode Penelitian ………... 22

B. Model Penelitian ………. 23

C. Subjek Penelitian ………. 26

D. Prosedur Penelitian ……….. 27

E. Instrument Penelitian ………... 29

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………... 29

2. Tes Hasil Belajar ……… 30

3. Instrumen Non Tes ………. 30

F. Analisis dan Pengolahan Data ………. 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 33

A. Hasil Penelitian ……… 33

1. Gambaran Pembelajaran Siklus I ………. 33

2. Gambaran Pembelajaran Siklus II ……… 38

3. Gambaran Pembelajaran Siklus III ……….. 43

B. Pembahasan ………. 49


(8)

2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran ………... 50

3. Peningkatan Hasil Belajar ……… 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………. 56

A. Simpulan ………. 56

B. Saran ………... 57

DAFTAR PUSTAKA ……….. ix

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….. x RIWAYAT HIDUP


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel

4.1 Skor Tes Siklus I ………. 35

4.2 Deskriptif Skor Siklus I ………... 36

4.3 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus I ………... 37

4.4 Skor Tes Siklus II ……… 40

4.5 Deskriptif Skor Siklus II ………. 41

4.6 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II ………. 42

4.7 Skor Tes Siklus III ……….. 45

4.8 Deskriptif Skor Siklus III ……… 46

4.9 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus III ……… 47


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A. Perangkat Pembelajaran ……….. x

B. Instrumen Penelitian ……… xi


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran matematika di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami konsep matematika, mengkomunikasikan suatu gagasan melalui simbol, tabel, diagram, atau media lainnya untuk memperjelas suatu masalah. Sehingga siswa SD memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri.

Sesuai data pada mata pelajaran matematika sebelumnya pada siswa kelas V SDN 2 Gebangkulon Gebang Cirebon, nilai ulangan pada semester I hanya memiliki nilai rata-rata 55 dari 20 siswa tersebut dan hanya beberapa siswa yang mencapai KKM. Sehingga berdasarkan angka tersebut, maka nilai yang dicapai siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan KKM yang di tentukan pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Gebangkulon kelas V adalah 65. Hasil belajar ini dapat dimungkinkan oleh dua hal yaitu datangnya dari guru yang hanya menggunanan metode ceramah dan siswa hanya mendengarkan serta menulis. Sehingga pembelajaran tersebut tidak efektif dan kemungkinan membosankan. Dan juga kurang berminatnya siswa pada mata pelajaran matematika

Dengan demikian untuk mengatasi masalah di atas supaya siswa berminat pada matematika dan bisa menyenangkan, maka penulis merasa perlu untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam rangka upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Gebangkulon Gebang Cirebon pada mata pelajaran matematika materi bilangan pecahan dengan menerapkan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri.

improving learning adalah pembelajaran dengan menggunakan penekanan pada proses pembentukan suatu konsep dan memberikan


(12)

2

kesempatan luas kepada siswa yang berperan aktif dalam proses tersebut. Menurut teori belajar Improving learning, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya, yang berdasarkan kematangan kognitif yang dimiliki oleh siswa.

Teknik inkuiri berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir kedunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya, rasa ingin tahu tentang keadaan sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak lahir ke dunia, sejak kecil manusia mempunyai keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indra pengecap, pendengar, penglihatan serta indra-indra lainnya, sehingga dewasa ini keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya, pengetahuan yang didasari manusia akan otak dan pikirannya, pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaning full) manakala didasari oleh keingintahuan itu, dalam rangka itulah teknik inkuiri dikembangkan.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama teknik pembelajaran inkuiri: Pertama, teknik inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari material pelajaran itu sendiri.

Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (Selft Belief), dengan demikian teknik pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.

Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa, oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.


(13)

3

Ketiga, tujuan dari penggunaan teknik inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam teknik pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya mampu untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya, manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai mata pelajaran.

Seperti yang dapat disimak dari proses pembelajaran itu, tujuan utama pembelajaran melalui teknik pembelajaran inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berfikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas mengenai penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Gebangkuon Gebang Cirebon pada mata pelajaran matematika materi bilangan pecahan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas, maka rumusan secara umum dari penelitian ini yaitu, “Bagaimana Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan di SDN 2 Gebangkulon kelas V Semester 2 Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon”.

Dari perumusan masalah umum di atas dapat dirinci menjadi tiga permasalahan khusus, yaitu:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan Penerapan Metode

Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar


(14)

4

Siswa Kelas V di SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan Penerapan Metode

Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V di SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon?

3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon dengan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bagaimana Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan yang mempunyai bagian perencanaan, bagian pelaksanaan dan bagian hasil pembelajaran.

Secara khusus tujuan penelitian ini untuk :

1. Mendeskripsikan bagaimana Penerapan Metode Improving Learning

Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan.

2. Mendeskripsikan bagaimana pelakasanaan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan.

3. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan Penerapan

Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan.


(15)

5

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan

kajian dalam upaya mendalami pengembangan penerapan metode improving

learning melalui teknik inkuiri tersebut. Selanjutnya penelitian ini diharapkan pula akan memberikan kontribusi terhadap penerapan metode improving learning melaui teknik inkuiri untuk meningkatkan kualitas pendidikan disekolah. Sehingga hasilnya bisa bermanfaat dan dirasakan baik oleh individu itu sendiri maupun sebagai kajian bagi yang lain khususnya kepada pembelajaran matematika, disamping itu juga kepada peneliti untuk meningkatan mutu proses dan hasil belajar matematika di SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai berikut :

a. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri.

b. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menerapkan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri.

c. Bagi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika secara aktif, kreatif dan menyenangkan melalui kegiatan penyelidikan sesuai perkembangan berfikir.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran matematika melalui improving learning terutama dengan menggunakan teknik inkuiri.

b. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan khususnya bagi guru kelas V tentang suatu alternatif pembelajaran matematika untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika dengan penerapan metode improving learning melaluI teknik inkuiri.


(16)

6

c. Bagi siswa terutama subjek penelitian, diharapkan dapat memperoleh

pengalaman belajar matematika secara aktif, kreatif dan

menyenangkan melalui kegiatan penyelidikan sesuai perkembangan berfikirnya.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bilangan pecahan.

F. Definisi Operasional

1. Improving Learning

Improving Learning adalah model perbaikan pembelajaran yang di dalamnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi matematika. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan improving learning di gunakan teknik inkuiri.

2. Teknik Inkuiri

Teknik Inkuiri merupakan teknik pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa. Sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam pemecahan masalah, siswa benar-benar di tempatkan sebagai subyek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan teknik inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu di sampaikan kepada kelas untuk di pecahkan, namun dimungkinkan juga masalah yang akan di pecahkan di pilih oleh siswa.


(17)

7

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran dalam bentuk skor nilai yang diperoleh dari hasil tes pada matematika tentang materi bilangan pecahan.

4. Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan adalah salah satu pokok bahasan yang diajarkan dalam mata pelajaran matematika di SD kelas V semester genap yang di tampilkan dalam bentuk , ∶ , a disebut pembilang dan b disebut penyebut.


(18)

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, berupa penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berusaha mengkaji dan merefleksi secara kolaboratif suatu alternatif dalam pembelajaran. Pemilihan metode ini didasarkan pada adanya permasalahan yang bersifat situasional. Sedangkan itu menurut Puri Rawati (Sudikin dkk, Nuryani, 2004:26) bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mampu menawarkan cara dan prosedur baru dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam upaya meningkatkan kualitas, proses dan produk pembelajaran dikelas.

Memperhatikan fenomena yang muncul disekitar permasalahan yang ada dan mengajukan pada tujuan penelitian dan aspek pendekatan metodologi yang perlu dipergunakan, maka penelitian ini menggunakan teknik inkuiri, sesuai dengan masalah yang dikaji. Penerapan metode penelitian ini digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar matematika. Penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha meningkatan hasil belajar siswa dalam proses belajar matematika.

Dalam penelitian ini, peneliti akan bertindak sebagai guru yang berupaya melakukan pembelajaran yang berfokus pada Teknik Inkuiri sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar matematika terhadap siswa-siswi kelas V SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.

Prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam kegiatan yang berbentuk siklus. Tiap siklus terdiri dari empat komponen pokok, yaitu :

1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan (action)


(19)

23

3. Pengamatan (observing) 4. Refleksi (reflecting)

Tahap pertama, perencanaan (planning) yaitu merencanakan tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau membantu anak dalam memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran matematika. Tahap kedua, pelaksanaan (action) yaitu apa yang harus dilakukan peneliti atau guru dalam upaya penggunakan improving learning melalui teknik inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tahap ketiga, observasi (observation) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari pelaksanaan selama proses pembelajaran dengan teknik inkuiri. Tahap keempat yang terakhir yaitu refleksi (reflection) yaitu tahap pengkajian, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dan proses dari setiap pelaksanaan penelitian dengan menggunakan improving learning melalui teknik inkuiri. Berdasarkan atas hasil refleksi tersebut selanjutnya dilakukan revisi terhadap rencana awal.

B. Model Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan model siklus secara berulang dan berkelanjutan (spiral) yang berarti semakin lama penelitian dilakukan semakin meningkatkan perubahan/pencapaian hasilnya. Model tersebut sesuai yang dikemukakan Kemmis dan Mc. Taggart ( Suyanto, 1996: 21). Model penelitian ini terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakannnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Berdasarkan alur pelaksanaan tindakan, dapat dilihat bahwa di dalam pelaksanaan tindakan kelas ini dimulai dengan tahap perencanaan, kemudian tindakan, observasi, dan refleksi. Semua tahapan tersebut mempunyai hubungan dan saling terkait antara yang satu dengan


(20)

24

yang lainnya. Hal tersebut karena masing-masing tahapan meliputi proses penyempurnaan yang didasarkan atas hasil dari masing-masing proses.

Gambar 3.1. Pengembangan PTK Model Kemmis dan Mc Taggart

Setiap pelaksanaan yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dari rencana, pelaksanaan, dan observasi kemudian selanjutnya dilakukan refleksi terhadap hasil tindakan.


(21)

25

Pada tahap perencanaan tindakan, hal-hal yang harus dilakukan peneliti diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan sarana dan prasarana penelitian diantaranya adalah meminta izin untuk melakukan penelitian pada sekolah yang akan dijadikan objek penelitian yaitu kepada kepala sekolah, mempersiapkan ruangan kelas untuk kegiatan penelitian serta mengkondisikan kelas guna mempermudah proses penelitian.

2) Melakukan observasi dan wawancara terhadap siswa yang bersangkutan. Adapun siswa yang dimaksud dalam penelitian ini yakni terfokus pada siswa kelas V SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Observasi dan wawancara dilakukan untuk memperoleh gambaran awal mengenai kondisi kelas, sikap dan prilaku siswa ketika mengikuti pembelajaran di kelas termasuk di dalamnya mengamati tentang kemampuan siswa ketika menerima pembelajaran. Sebagai dasar dilakukannya penelitian maka peneliti mengadakan wawancara terhadap siswa kelas V SDN 2 Gebangkulon Gebang Cirebon, dengan tujuan mengukur sejauh mana pengetahuan siswa dalam pembelajaran khususnya pada pembelajaran matematika.

3) Mengidentifikasi permasalahan pada pembelajaran matematika di kelas V tersebut. Setelah identifikasi permasalahan dilakukan, maka selanjutnya peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu Bilangan Pecahan dengan teknik inkuiri. Selanjutnya peneliti menyusun model pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian.

4) Menyusun rencana pembelajaran untuk setiap pertemuan. Adapun yang

perlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana ini adalah

menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah teknik inkuiriyang akan digunakan dalam melakukan penelitian.

5) Mempersiapkan materi pembelajaran bilangan pecahan yang sesuai dengan teknik inkuiri digunakan selama penelitian.


(22)

26

6) Langkah terakhir sebelum melakukan penelitian yaitu mempersiapkan instrumen penelitian yang meliputi lembar observasi baik bagi siswa maupun bagi guru atau peneliti.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melaksanakan penelitian di kelas V SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon yang berjumlah 20 orang dengan rencana tindakan yang terdiri dari tiga siklus, dimana dalam setiap siklus tersebut terdiri dari empat tindakan yang dilaksanakan secara continue.

c. Tahap Observasi

Tahapan observasi merupakan tahapan yang paling penting dalam melakukan penelitian. Observasi ini dilakukan untuk mengamati setiap kegiatan yang dilakukan peneliti dan setiap aktivitas yang dilakukan oleh objek penelitian (siswa). Kegiatan observasi yang dilakukan juga bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan terhadap peneliti, siswa, dan pembelajaran jika dibandingkan dengan tindakan sebelumnya sebagai perbaikan terhadap pembelajaran. Adapun yang menjadi observer pada penelitian yang dilakukan adalah rekan kerja peneliti yang masih aktif mengajar di SD yang dijadikan objek penelitian. Adapun tugas dari observer tersebut adalah mengamati ketepatan atau kesesuaian antara rencana pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di lapangan, kemudian mencatat setiap hal penting atau hal-hal yang baru terjadi selama proses pembelajaran dalam lembar catatan lapangan yang telah disediakan. d. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi ini dilakukan peneliti bersama dengan observer pada setiap akhir tindakan setelah peneliti dan observer menganalisa data-data yang terkumpul disetiap tindakan. Refleksi dilakukan dalam rangka mendiskusikan tentang hasil penelitian sehingga dapat menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut. Kemudian setelah mengambil kesimpulan peneliti bersama observer


(23)

27

mencoba memikirkan tindakan apa yang akan dilakukan dalam usaha memperbaiki tindakan yang akan dilakukan pada tindakan selanjutnya. Refleksi pada penelitian ini difokuskan pada kegiatan pembelajaran setiap tindakan yang meliputi siswa dan guru (peneliti), metode, efektivitas alat peraga (jika menggunakan), kemudian lembar evaluasi baik individu maupun kelompok. Refleksi dilakukan terus-menerus dan berkesinambungan sampai semua tindakan selesai dilakukan dan diperoleh hasil belajar yang optimal. C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa terhadap siswa-siswi kelas V (lima) Sekolah Dasar dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 10 dan 10 siswa perempuan dengan mempertimbangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi tentang Bilangan Pecahan terdapat dalam pokok pembelajaran matematika semester II Tahun Pelajaran 2012-2013 di kelas V SDN 2 Gebangkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.

Adapun alasan peneliti memilih SDN 2 Gebangkulon dijadikan sebagai objek penelitian berdasarkan atas berbagai pertimbangan diantaranya adalah karena peneliti tercatat sebagai tenaga pengajar di SD yang bersangkutan. Kemudian peneliti memilih kelas V sebagai objek penelitian dengan alasan karena peneliti mengajar sebagai guru kelas V. Pertimbangan lain yang menguatkan peneliti untuk melakukan penelitian di kelas V yakni karena penelitian yang dilakukan ini muncul dari permasalahan peneliti mengajar di kelas. Kemudian hal lain yang menumbuhkan semangat peneliti yaitu dorongan dari guru-guru pengajar lain untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan asumsi guru yang lain juga memeroleh masalah yang sama tentang kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah.

D. PROSEDUR PENELITIAN


(24)

28

1. Orientasi dan Observasi Awal

a. Melakukan kegiatan orientasi lapangan, yaitu tahap studi pendahuluan sebelum tindakan pembelajaran dan observasi terhadap kegiatan pembelajaran matematika untuk mengetahui gambaran awal pembelajaran matematika selama ini.

b. Mengidentifikasi prioritas masalah yang dihadapi berdasarkan hasil orientasi dan observasi peneliti.

2. Perencanaan atau Persiapan Tindakan

a. Melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan guru-guru yang ada di SD Negeri 2 Gebangkulon.

b. Pembuatan rencana pembelajaran yang akan dilakukan,yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), pedoman observasi, membuat alat bantu, membuat instrument penilaian yang digunakan dalam PTK dan membuat alat evaluasi (kisi-kisi soal, pedoaman penyekoran, rubrik penyekoran, soal pree-test dan post-test).

3. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan Siklus I, di antaranya :

a. Guru sebagai peneliti melaksanakan pembelajaran siklus I yang menggunakan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri serta melakukan observasi terhadap siswa selama pembelajaran berlangsung dan di bantu juga oleh observer.

b. Guru dan observer lain menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran siklus I. analisis ini dilakukan dengan kegiatan memeriksa dan menilai Lembar Kerja Siswa, melihat hasil lembar observasi. Hasil anallisis dan refleksi siklus I menjadi bahan rekomondasi dan perbaikan rencana tindakan siklus II jika data yang diperoleh belum bias menunjukan hasil yang memuaskan.


(25)

29

a. Guru sebagai peneliti melakukan tindakan pembelajaran siklus II yang menggunakan teknik inkuiri dan melakukan observasi terhadap siswa selama pembelajaran berlangsung juga dibantu oleh observer yang lain.

b. Guru dan observer lain menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pembalajaran siklus II. Analisis ini dilakukan dengan kegiatan antara lain : memeriksa dan menilai Lembar Kerja Siswa (LKS), melihat hasil lembar observervasi, melakukan wawancara dengan siswa. Hasil analisis dan refleksi siklus II menjadi bahan rekomondasi dan revisi rencana tindakan siklus III jika data yang diperoleh belum bisa menunjukan hasil yang diharapkan.

Kegiatan yang dilakukan siklus III, di antaranya :

a. Guru sebagai peneliti melakukan tindakan pembelajaran siklus II menggunakan penerapan metode improving learning melalui teknik

inkuiri dan melakukan observasi terhadap siswa selama

pembelajaran berlangsung juga dibantu oleh observer yang lain. Observer ini mengobservasi guru yang sedang melaksanakan pembelajaran.

b. Guru dan observer lain menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran siklus III. Analisis ini dilakukan dengna kegiatan antara lain : memeriksa dan menilai Lembar Kerja Siswa, melihat hasil observasi, melakukan wawancara dengan siswa. Hasil analisis dan refleksi siklus III menjadi bahan rekomondasi dan revisi rencana tindakan siklus berikutnya jika data yang diperoleh belum bias menunjukan hasil yang diharapkan.

4. Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran. bentuk evaluasi ada dua macam, yaitu proses dan hasil akhir pembelajaran


(26)

30

penilaian selama proses pembelajaran dilakukan melalui observasi (pengamatan) terhadap aktivitas siswa, sedangkan penilaian akhir dengan menggunakan tes akhir.

5. Analisis dan Refleksi

Setelah melakukan tindakan pembelajaran, pengamatan, serta proses evaluasi maka dilaksanakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran. Kemudian setelah menganalisis dilakukan refleksi untuk memperbaiki tindakan pada pembelajaran selanjutnya.

E. INSTRUMEN PENELITIAN 1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi.

Semua kegiatan siswa yang ditujukan untuk mengenali mereka dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dicapai baik terencana maupun akibat sampingnya. Dalam penelitian ini jenis observasi terfokus, yakni maksud dan satuan observasi yang telah di tentukan. Observasi ini terfokus pada aktivitas siswa, alat dan fasilitas belajar siswa, interaksi siswa dengan siswa, serta interaksi guru dengan siswa sebelum proses pembelajaran.

b. Tes Tulis.

Tes merupakan suatu pertanyaan yang berisi soal-soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan untuk mengukur kemampuan siswa. Tes yang digunakan adalah tes tulis untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa baik secara kelompok maupun individu.

2. Alat Pengumpulan Data

a. Pedoman Observasi

Pedoman observasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan


(27)

31

siswa, mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Untuk pedoman observasi ini sebagai alat pengumpul data yang digunakan secaa langsung dalam pembelajaran untuk mencatat data pelaksanaan pembelajaran yang menjadi masukan dalam rangka refleksi. Obeservasi pembelajaran dilakukan oleh observer. Pedoman observasi ini disusun untuk mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS merupakan alat pengumpul data kuantitatif yang diisi oleh siswa dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Kemudian LKS ini merupakan salah satu alat yang harus digunakan dalam melakukan pembelajaran dengan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri, dimana dengan menggunakan LKS memudahkan guru untuk melaksanakan pembelajaran. LKS ini diisi secara berkelompok dan individu dengan tujuan untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan data tertulis yang memuat tentang temuan segala aktivitas peneliti atau objek penelitian yang terjadi selama pembelajaran berlangsung, dimana data tertulis tersebut merupakan data atau peristiwa yang spesifik dan menarik yang belum termuat dalam insrumen-instrumen lain yang telah dibuat. Catatan lapangan ini juga merupakan acuan peneliti untuk memperbaiki pembelajaran atau menentukan langkah berikutnya sehingga pembelajaran penelitian tercapai optimal

F. Analisis dan Pengolahan Data 1. Analisis Data

Data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yang telah dibuat selanjutnya dianalisis sebagai pengujian terhadap hipotesis tindakan yang


(28)

32

telah dirumuskan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis kualitatif untuk menganalisis data yang menunjukan proses interaksi antara guru dan siswa selama pembelajaran,. Adapun data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, dan catatan lapangan seperti yang dikemukakan sebelumnya.

Proses analisis data yang disesuaikan dengan rumusan masalah yang pertama yaitu Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V di SDN 2 Gebangkulon?

Instrumen pengukurnya yaitu lembar observasi untuk kegiatan anak dan dibantu dengan catatan lapangan. Dalam lembar observasi memuat aktivitas khusus siswa yaitu dengan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri mulai dari memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah dan hasil penyelesaian.

Proses analisis permasalahan penelitian kedua yaitu Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V di SDN 2 Gebangkulon? Hal ini dapat terjawab melalui LKS dan tes akhir.

Proses analisis permasalahan penelitan ketiga yaitu Bagaimana hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Gebangkulon dengan Penerapan Metode Improving Learning Melalui Teknik Inkuiri Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan?Untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa ini peneliti menggunakan instrumen LKS dan tes akhir. Sehingga diperoleh nilai rata-rata dari hasil tes akhir. Apabila rata-rata tinggi, sehingga menunjukan hasil belajar siswa sudah tercapai.


(29)

33

Untuk mengolah hasil tes ini dilakukan dengan cara menghitung skor total yang didapat siswa. Kritera pemberian skornya didasarkan pada kriteria yang yang dikemukakan oleh Szetela ( 1993 : 149), Yakni :

1. Siswa tidak merespon pertanyaan yang tidak berkaitan dengan soal. 2. Siswa menjawab pertanyaan tetapi responnya tidak relevan

3. Siswa memahami pertanyaan tetapi jawabannya tidak lengkap.

4. Siswa memahami pertanyaan dengan benar dengan penelaahan logis yang benar dan lengkap.

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, maka dari data tes akhir dilihat dari tiap siklusnya.

Selain itu dilakukan analisis terhadap tes hasil belajar siswa, dengan cara melihat presentasi tiap skor yang diperoleh siswa dan dihitung dengan rumus

= × 100℅

Setelah dilakukan kualifikasi terhadap hasil belajar siswa yang dikelompokan menjadi kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan jelek dengan menggunakan skala lima ( Suherman dan Kusumah, 1990 : 272) yaitu: 90 % ≤ A ≤ 100 % Sangat baik

75 % ≤ B < 90 % Baik 55 % ≤ C < 90 % Cukup 40 % ≤ D < 55 % Kurang E < 40 % jelek


(30)

56

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari seluruh aktivitas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui siklus I sampai siklus III di SDN 2 Gebangkulon kelas V semester 2 materi bilangan pecahan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2012-2013 dengan menggunakan penerapan metode improving learning melalui inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar yang dilakukan peneliti dari mulai identifikasi awal, pembuatan komponen pelajaran, pelaksanaan serta mengevaluasi terhadap hasil implementasi bahan ajar, sehingga berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan improving learning melalui teknik inkuiri pada siklus I, II dan III dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). RPP yang dibuat memperhatikan berbagai aspek seperti: Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator, Tujuan pembelajaran, Materi pembelajaran, Metode pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Alat dan bahan/sumber belajar, dan Penilaian.

Perencanaan pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan penjumlahan dan pengurangan yang penyebutnya sama dan penyebutnya berbeda dengan menerapkan metode improving learning melalui teknik inkuiri yang direncanakan dengan memperhatikan prinsip interaksi, bertanya, belajar berpikir sendiri, dan keterbukaan. Serta kegiatan inti ini dilaksanakan melalui langkah-langkah inkuiri.


(31)

57

2. Pelaksanaan pembelajaran matematika tentang bilangan pecahan penjumlahan dan pengurangan menerapkan penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri ternyata dapat menghasilkan aktivitas siswa menjadi aktif dan kreatif dalam diskusi kelompok, bertanya serta mengemukakan pendapat. Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran

3. Penerapan metode improving learning melalui teknik inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa mulai dari siklus I sampai siklus III yang cenderung meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata siklus I menunjukan 63, siklus II menunjukan nilai rata-rata 77 dan siklus III menunjukan nilai rata-rata 85.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian serta simpulan mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode improving learning melalui teknik inkuiri, penulis mencoba memberikan sumbang saran yang bermanfaat bagi pihak yang terkait di antaranya:

1. Dalam mengajarkan matematika, seorang pendidik atau guru hendaknya memilih pendekatan, metode, strategi dan media yang tepat dalam merencanakan pembelajaran demi terciptanya pembelajaran yang bermakna, kemudian guru harus memperhatikan perkembangan peserta didik sehingga pembelajaran dapat menarik minat siswa.

2. Dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa, khususnya siswa SD, guru senantiasa lebih memperhatikan perkembangan karakteristik setiap individu yang sangat beragam, dengan didukung oleh pemberian materi yang efisien, sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan


(32)

58

3. Kerjasama dengan guru sebaiknya terus ditumbuh kembangkan dalam mengembangkan dan memperbaiki kualitas proses pembelajaran, sehingga tumbuhnya kerjasama yang baik antar guru, diharapkan akan terjadi peningkatan profesionalisme guru dan juga meningkatkan hasil belajar siswa yang sangat memuaskan

4. Dalam menyusun lembar kerja siswa (LKS) guru harus menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh siswa, agar siswa mudah memahami dan melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika yang sesuai dengan petunjuk dan harapan guru.

5. Penelitian ini masih terbatas pada subyek penelitian yang kecil. Oleh sebab itu pada masa yang akan datang dikembangkan lagi penelitian ini dengan melibatkan subyek yang lebih besar.

6. Sarana dan prasarana juga hendaknya mendukung pelaksanaan pembelajaran sekolah untuk memberikan fasilitas yang nyaman selama kegiatan pembelajaran.

7. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan model atau contoh bagi guru atau bagi sekolah, khususnya guru kelas V SD, dimana guru yang inovatif dapat lebih mengembangkan lagi penerapan metode improving learning

melalui teknik inkuiri sehingga dapat dijadikan salah satu pendekatan yang efektif digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa, (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Format Pembelajaran Aktif dan Kreatif (FORPAK), (2012). Media Pembelajaran Perbaikan dan Pengayaan, Cirebon : Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) SD.

Gatut Samuel (2004:78-80), Buku Making The PYP Happen, Implementasi Improving Learning Dengan Teknik Inkuiri. San-privat blogspot.com. selasa, 08 Juli 208

Hamdani, (2011). Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Pustaka Setia.

Hamzah (2001:6), Buku Making The Happen, Implementasi Improving Learning

Dengan Teknik Inkuiri. san-privat blogspot.com. Selasa, 08 Juli 2008 M.Khafid, Suyati (2007). Matematika Penekanan Pada Berhitung.

R.J. Soenarjoi, (2008). Matematika Kelas V SD, Surabaya : PT.JePe Press Media Utama (Jawa Pos Group).

Subandrio, B, 2006. Studi Tentang Keaktifan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Matematika ditinjau dari Sikap Percaya Diri Siswa, Tesis Surakarta : UNS http: II Pasca UNS.sc.id/mod.php?mod=Publisher dan op=Viewarticle dan artid=81

Wina Sanjaya, (2006). Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencana.

Y.D. Sumanto, Heny Kusumawati, Nur Aksin, (2008). Gemar Matematika Kelas V SD, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.


(34)

(1)

Untuk mengolah hasil tes ini dilakukan dengan cara menghitung skor

total yang didapat siswa. Kritera pemberian skornya didasarkan pada kriteria

yang yang dikemukakan oleh Szetela ( 1993 : 149), Yakni :

1.

Siswa tidak merespon pertanyaan yang tidak berkaitan dengan soal.

2.

Siswa menjawab pertanyaan tetapi responnya tidak relevan

3.

Siswa memahami pertanyaan tetapi jawabannya tidak lengkap.

4.

Siswa memahami pertanyaan dengan benar dengan penelaahan logis yang

benar dan lengkap.

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, maka dari data tes

akhir dilihat dari tiap siklusnya.

Selain itu dilakukan analisis terhadap tes hasil belajar siswa, dengan cara

melihat presentasi tiap skor yang diperoleh siswa dan dihitung dengan rumus

=

× 100

Setelah dilakukan kualifikasi terhadap hasil belajar siswa yang

dikelompokan menjadi kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan jelek

dengan menggunakan skala lima ( Suherman dan Kusumah, 1990 : 272)

yaitu: 90 %

A

100 % Sangat baik

75 %

B

<

90 % Baik

55 %

C

<

90 % Cukup

40 %

D

<

55 % Kurang

E

<

40 % jelek


(2)

56

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari seluruh aktivitas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui siklus I

sampai siklus III di SDN 2 Gebangkulon kelas V semester 2 materi bilangan

pecahan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2012-2013 dengan

menggunakan penerapan metode

improving learning

melalui inkuiri untuk

meningkatkan hasil belajar yang dilakukan peneliti dari mulai identifikasi awal,

pembuatan komponen pelajaran, pelaksanaan serta mengevaluasi terhadap hasil

implementasi bahan ajar, sehingga berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa :

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan

improving learning

melalui

teknik inkuiri pada siklus I, II dan III dituangkan dalam bentuk Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). RPP yang dibuat memperhatikan berbagai aspek

seperti: Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator, Tujuan

pembelajaran, Materi pembelajaran, Metode pembelajaran, Kegiatan

pembelajaran, Alat dan bahan/sumber belajar, dan Penilaian.

Perencanaan

pembelajaran

matematika

tentang

bilangan

pecahan

penjumlahan dan pengurangan yang penyebutnya sama dan penyebutnya

berbeda dengan menerapkan metode

improving learni

ng melalui teknik

inkuiri yang direncanakan dengan memperhatikan prinsip interaksi,

bertanya, belajar berpikir sendiri, dan keterbukaan. Serta kegiatan inti ini

dilaksanakan melalui langkah-langkah inkuiri.


(3)

2. Pelaksanaan

pembelajaran

matematika

tentang

bilangan

pecahan

penjumlahan dan pengurangan menerapkan penerapan metode

improving

learning

melalui teknik inkuiri ternyata dapat menghasilkan aktivitas siswa

menjadi aktif dan kreatif dalam diskusi kelompok, bertanya serta

mengemukakan pendapat. Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan

pembimbing selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran

3. Penerapan metode

improving learning

melalui teknik inkuiri dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa mulai

dari siklus I sampai siklus III yang cenderung meningkat. Peningkatan

tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata siklus I menunjukan 63, siklus II

menunjukan nilai rata-rata 77 dan siklus III menunjukan nilai rata-rata 85.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian serta simpulan mengenai pembelajaran dengan

menggunakan metode

improving learning

melalui teknik inkuiri, penulis

mencoba memberikan sumbang saran yang bermanfaat bagi pihak yang terkait

di antaranya:

1.

Dalam mengajarkan matematika, seorang pendidik atau guru hendaknya

memilih pendekatan, metode, strategi dan media yang tepat dalam

merencanakan pembelajaran demi terciptanya pembelajaran yang bermakna,

kemudian guru harus memperhatikan perkembangan peserta didik sehingga

pembelajaran dapat menarik minat siswa.

2.

Dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa, khususnya siswa SD, guru

senantiasa lebih memperhatikan perkembangan karakteristik setiap individu

yang sangat beragam, dengan didukung oleh pemberian materi yang efisien,

sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan


(4)

58

3.

Kerjasama dengan guru sebaiknya terus ditumbuh kembangkan dalam

mengembangkan dan memperbaiki kualitas proses pembelajaran, sehingga

tumbuhnya kerjasama yang baik antar guru, diharapkan akan terjadi

peningkatan profesionalisme guru dan juga meningkatkan hasil belajar siswa

yang sangat memuaskan

4.

Dalam menyusun lembar kerja siswa (LKS) guru harus menggunakan bahasa

yang mudah di pahami oleh siswa, agar siswa mudah memahami dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran

matematika yang sesuai dengan petunjuk dan harapan guru.

5.

Penelitian ini masih terbatas pada subyek penelitian yang kecil. Oleh sebab

itu pada masa yang akan datang dikembangkan lagi penelitian ini dengan

melibatkan subyek yang lebih besar.

6.

Sarana

dan

prasarana

juga

hendaknya

mendukung

pelaksanaan

pembelajaran sekolah untuk memberikan fasilitas yang nyaman selama

kegiatan pembelajaran.

7.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan model atau contoh bagi guru

atau bagi sekolah, khususnya guru kelas V SD, dimana guru yang inovatif

dapat lebih mengembangkan lagi penerapan metode

improving learning

melalui teknik inkuiri sehingga dapat dijadikan salah satu pendekatan yang

efektif digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa, (2010).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), Bandung :

PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Format Pembelajaran Aktif dan Kreatif (FORPAK), (2012).

Media Pembelajaran

Perbaikan dan Pengayaan,

Cirebon : Kelompok Kerja Pengawas Sekolah

(KKPS) SD.

Gatut Samuel (2004:78-80), Buku Making The PYP Happen, Implementasi

Improving Learning

Dengan Teknik Inkuiri. San-privat blogspot.com.

selasa, 08 Juli 208

Hamdani, (2011).

Strategi Belajar Mengajar,

Bandung : Pustaka Setia.

Hamzah (2001:6), Buku Making The Happen, Implementasi

Improving Learning

Dengan Teknik Inkuiri. san-privat blogspot.com. Selasa, 08 Juli 2008

M.Khafid, Suyati (2007).

Matematika Penekanan Pada Berhitung.

R.J. Soenarjoi, (2008).

Matematika Kelas V SD,

Surabaya : PT.JePe Press Media

Utama (Jawa Pos Group).

Subandrio, B, 2006. Studi Tentang Keaktifan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran

Matematika ditinjau dari Sikap Percaya Diri Siswa, Tesis Surakarta : UNS

http: II Pasca UNS.sc.id/mod.php?mod=Publisher dan op=Viewarticle dan

artid=81

Wina Sanjaya, (2006).

Strategi Pembelajaran,

Jakarta : Kencana.

Y.D. Sumanto, Heny Kusumawati, Nur Aksin, (2008).

Gemar Matematika Kelas


(6)

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas V SD N 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran

0 4 16

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Pada Siswa Kelas V SD N 1 Jepang Kudus Tahun Ajaran 2

0 1 12

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA.

0 11 70

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SUB MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 5 28

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI METODE STAD PADA Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Perkalian Melalui Metode Stad Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Gantiwarno

0 1 14

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 1 35

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 2 33

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE STAD PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 25

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN.

0 1 62

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SDN 2 MAYONG LOR

0 0 22