46 kemampuan lahan secara ekonomis dalam hubungannya dengan
produktivitas dan strategi ekonominya. Harga lahan adalah penilaian lahan atas lahan yang di ukur berdasarkan harga nominal dalam suatu uang untuk
satuan luas pada p asaran lahan”. Perubahan nilai lahan yang dimaksud
disini adalah meningkatnya nilai lahan yang disebabkan oleh adanya konversi lahan di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.
3. Mata Pencaharian
Mata pencaharian adalah sumber penghasilan atau pendapatan seseorang. Menurut kamus bahasa Indonesia dapat diartikan mata pencaharian atau
pencaharian utama yang dilakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Yang dimaksud mata pencaharaian disini adalah perubahan
struktur mata pencaharian penduduk sebelum dan sesudah adanya konversi lahan di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Bandung.
4. Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang
Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang merupakan daerah penelitian yang merupakan salah satu kawasan pendidikan yang berada di Jawa Barat
yang secara administratif mencakup 12 desa meliputi 4 Desa kawasan agraris Cileles, Cilayung, Jatiroke, Jatimukti, 4 Desa kawasan pendidikan
Hegarmanah, Cikeruh, Sayang, Cibeusi dan 4 Desa kawasan industri Cisempur, Cintamulya, Cipacing, Mekargalih.
94
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Permintaan akan lahan setiap tahunnya semakin meningkat, hal tersebut
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan harga lahan menjadi tinggi dan terus meningkat. Peningkatan harga lahan terjadi pada tahun 2002
sampai sekarang dimana permintaan akan lahan untuk dijadikan bangunan semakin meningkat pesat. Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan
bab 4 penggunaan akan lahan pada tahun 2002 luas penggunaan lahannya adalah seluas 943 Ha sedangkan pada tahun 2012 luas penggunaan
lahannya adalah 1.122 Ha. Luas pertanian juga mengalami penyempitan yaitu pada tahun 2002 luasnya adalah 640 Ha sedangkan pada tahun 2012
mengalami penurunan menjadi 563 Ha.
2. Perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi bangunan yang terjadi di
Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang pada periode tahun 2002 sampai dengan 2012 mengakibatkan meningkatnya harga lahan di
Kecamatan Jatinangor. Tapi dengan adanya karakteristik Desa yang berbeda maka menyebabkan perbedaan harga lahan di setiap Desanya. Yaitu pada
tahun 2002 harga lahan di Desa Cilayung-Cileles adalah Rp Rp 75.000-80.000m
2
namun harga lahan di Desa Hegarmanah-Sayang adalah Rp 350.000-450.000m
2
sedangakan apada tahun 2012 harga laahan di Desa
95
Cilayung-Cileles adalah
Rp 250.000-350.000m
2
dan di
Desa Hegarmanah-Sayang adalah Rp 1.500.000-1.750.000m
2
. Dari sana dapat diketahui bahwa lokasi sanagt menentukan harga lahan karena di Desa
Hegarmanah-Sayang karena aksesibilitas di sana lebih mudah dibanding di Desa Cilayung-Cileles.
3. Dengan semakin menyempitnya lahan pertanian maka struktur mata
pencaharian penduduk pun ikut berubah dikarenakan lahan garapan pertanian semakin menyempit sehingga para petani berpindah mata
pencaharian. Seperti yang telah kita ketahui Kecamatan Jatinangor merupakan kawasan Pendidikan sehingga penduduk pun ada yang
mendapatkan keuntungan dari keberadaan kampus yang ada di sana seperti rumah penduduk disewakan menjadi rumah kosan, atau menjadi pedagang.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Jatianangor Kbupaten Sumedang, maka penulis memberikan rekomendasi yang kiranya
bermanfaat. Rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Pemerintah daerah setempat perlu mempertimbangkan rencana umum tata ruang khususnya di daerah Kecamatan Jatinangor agar untuk memperbaiki
tata ruang wilayah dengan terencana. 2.
Pemerintah daerah Kabupaten Sumedang meskipun dalam memberikan izin pembangunan sudah berkoordinasi dengan institusi perizinan lainnya