Manfaat Penelitian Hipotesis PENDAHULUAN

Gelar Gandarasa, 2014 Penerapan Model Explicit Instruction Dengan Metode Demonstrasi Berbantu Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Di Sekolah Menengah Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Terdapat 5 fase penting pada model Explicit Instruction 1 Orientasi, menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa 2 Presentasi, guru mendemonstrasikan materi pelajaran 3 Latihan terstruktur, Guru merencanakan dan memberi bimbingan instruksi awal kepada siswa 4 mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 5 Latihan mandiri, memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjut dan penerapan. 2. Multimedia Multimedia pembelajaran menggabungkan teks, animasi dan suara. 3. Demonstrasi Metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan tentang model pembelajaran Explicit Instruction dengan metode demonstrasi dan multimedia pendukung dalam pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, serta mengetahui tingkat keberhasilan model pembelajaran Explicit Instruction dengan metode demonstrasi berbantu multimedia dalam pembelajaran. 2. Bagi Guru Merupakan alternatif model yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran. 3. Bagi Siswa Gelar Gandarasa, 2014 Penerapan Model Explicit Instruction Dengan Metode Demonstrasi Berbantu Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Di Sekolah Menengah Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penerapan model pembelajaran Explicit Instruction dengan metode demonstrasi berbantu multimedia dapat membantu siswa dalam meningkatkan kognitif siswa.

1.7. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah : H : Tidak Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kognitif dari siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model Explicit Instruction dengan metode demonstrasi berbantu multimedia dengan siswa yang menggunakan model konvensional. H 1 : Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kognitif dari siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model Explicit Instruction dengan metode demonstrasi berbantu multimedia dengan siswa yang menggunakan model konvensional. Gelar Gandarasa, 2014 Penerapan Model Explicit Instruction Dengan Metode Demonstrasi Berbantu Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Di Sekolah Menengah Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengembangan Multimedia

Dalam Penelitian ini, peneliti mengambil 5 tahap pengembangan, yaitu: 1 analisis, 2 desain, 3 pengembangan, 4 implementasi, 5 penilaian Munir, 2010: 240 1. Tahap Pertama: Tahap Analisis Pada tahap ini ditetapkan tujuan pengembangan software, baik bagi pelajar, guru dan maupun bagi lingkungan. Untuk keperluan tersebut maka analisis dilakukan dengan kerja sama antara guru dengan pengembang software dengan mengacu pada kurikulum yang digunakan. 2. Tahap Kedua: Tahap Desain Tahap ini meliputi penentuan unsur-unsur yang perlu dimuatkan dalam software yang akan dikembangkan sesuai dengan desain pembelajaran. Proses desaing pengembangan software meliputi dua aspek desain, yaitu: aspek model ID desain instruksional dan aspek isi pengajaran yang akan diberikan. 3. Tahap Ketiga: Tahap Pengembangan Didasarkan pada desain pembelajaran, maka dibuat papan cerita flowchart . Proses selanjutnya yang dilakukan adalah software dikembangkan hingga menghasilkan sebuah prototype software pembelajaran. Tahap pengembangan software meliputi langkah- langkah: penyediaan papan cerita, cerita alur, atur cara, menyediakan grafik, media suara dan video, dan pengintegrasian sistem. Setelah pengembangan software selesai, maka penilaian Gelar Gandarasa, 2014 Penerapan Model Explicit Instruction Dengan Metode Demonstrasi Berbantu Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Di Sekolah Menengah Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu terhadap unti-unit software tersebut dilakukan dengan menggunnakan rangkaian penilaian software multimedia.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

0 1 46

PENERAPAN MODEL OSBORN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 1 44

MODEL EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PELAJARAN TIK.

0 2 44

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

0 3 47

EFEKTIVITAS MODELCONCEPT ATTAINMENT BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWASEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK).

0 0 46

PENERAPAN METODE SIMULASI BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS DALAM PEMBELAJARAN TIK.

0 1 44

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN FREE INQUIRY BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK).

0 0 46

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CORE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

1 2 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Psikomotor Siswa

0 0 1

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - repositoryUPI S KOM 0905925 Title

0 0 3