commit to user
adneksa yang terfiksir, nyeri tekan dan ligamen uterosakral yang teregang karena perlengketan. Pemeriksaan fisik merupakan diagnosis paling sensitif bila
dilakukan pada saat menstruasi dan apabila tidak ditemukan tanda klinis tersebut belum juga dapat menyingkirkan diagnosis endometriosis. Pemeriksaan fisik
relatif kurang sensitif, spesifik dan bernilai prediktif yang kurang bila dibandingkan dengan diagnosis secara bedah sebagai baku standar endometriosis
Baziad, 2003, Jacoeb et al, 2009. Laparoskopi dengan pemeriksaan histologi pada lesi merupakan baku emas untuk endometriosis Speroff, 2005, Fanfani,
2005.
5. Histopatologi
Menurut Taufan, 2009 terdapat 3 tipe patologi endometriosis yang dikenali yaitu :
1. Endometriosis superfisial endometriosis bebas pada peritoneal. Terdapat 2 tipe implantasi peritoneum endometrium yakni, lesi sub
mesothelial dan intraepithelial. Kedua tipe ini mengandung unsur glandula dan stroma, dan terpengaruh oleh perubahan hormonal yang
berhubungan dengan siklus menstruasi, hal ini menunjukkan perubahan siklik yang mirip tapi tidak identik dengan sel endometrium normal.
Lesi endometrium yang sembuh ditandai adanya dilatasi glandula, yang ditopang oleh sel stroma, dan dikelilingi oleh jaringan fibrosa. Tipe lesi
ini tidak terpengaruh oleh perubahan hormonal. Pada ovarium lesi superfisial ovarium mirip dengan lesi di peritoneal, dan dapat terjadi di
semua tempat di ovarium. Lesi hemoragik yang biasa didapati
commit to user
dihubungkan dengan bentuk berbagai keparahana adesi peri-ovarian, biasanya terdapat pada posterior ovarium
2 Deep infiltrating adenomatous endometriosis endometriosis yang terperangkap. Ditandai dengan jaringan fibromuskular dengan glandular
endometrium yang jarang dan jaringan stroma mirip dengan adenomiosis tanpa epitel permukaan. Deep endometriosis tidak
memperlihatkan perubahan yang berarti selama siklus menstruasi. Nodul nodul ini khas berada di ruang rektovaginal dan melibatkan ligamentum
sakrouterina, dinding posterior vagina dan dinding anterior rektum. Bisa juga meluas sampai ke lateral dan mempengaruhi ureter.
3 Endometrioma, merupakan kista yang dibatasi jaringan endometrium dan berwarna coklat gelap atau cairan kecoklatan yang merupakan akibat
dari perdarahan kronis yang berulang dari implantasi sel endometrium. Bila endometrioma telah lama berlangsung , maka jaringan endometrium
digantikan oleh jaringan fibrosa. Bahkan, semua jaringan glandular endometrium menghilang, tanpa meninggalkan bekas histopatologis
endometriosis. Pada kebanyakan kasus, dinding kista merupakan dinding yang fibrotik dengan fokus hipervaskularisasi dan lesi perdarahan
endometrium Taufan, 2009. d
B. Karsinoma Ovarii 1. Epidemiologi
Karsinoma ovarii jenis epitel adalah penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi di Amerika Serikat. Pada tahun 2003 diperkirakan terdapat
commit to user
25.400 kasus kanker ovarium dengan 14.300 kematian, yang mencakup kira- kira 5 dari semua kematian wanita karena kanker. Kanker ovarium jarang
ditemukan pada usia di bawah 40 tahun. Angka kejadian meningkat dengan makin tuanya usia. Dari 15-16 per 100.000 pada usia 40-44 tahun, menjadi
paling tinggi dengan angka 57 per 100.000 pada usia 70-74 tahun. Usia median saat diagnosis adalah 63 tahun dan 48 penderita berusia di atas 65 tahun.
Karena belum ada metode skrining yang efektif untuk karsinoma ovarii, maka 70 kasus ditemukan pada keadaan yang sudah lanjut yakni setelah tumor
menyebar jauh di luar ovarium Busmar, 2006.
2. Etiologi dan patofisiologi