Nur Sopiah Wahidah, 2015 ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNCULAN TINGKAT KOGNITIF PADA DESAIN KEGIATAN
LABORATORIUM MATERI FOTOSINTESIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pendidikan KTSP maupun Kurikulum 2013 terdapat tuntutan untuk melakukan praktikum. Hal ini dijabarkan dalam tujuan pendidikan masing-masing kurikulum.
Praktikum sangat berguna untuk merealisasikan teori, prinsip serta konsep yang terdapat pada materi fotosintesis.
Praktikum yang peneliti analisis pada materi fotosintesis ini yaitu uji Ingenhousz dan uji Sachs. Uji Ingenhousz dan uji Sachs yang peneliti ujicoba
berpatokan pada desain kegiatan laboratorium yang peneliti dapatkan dari SMP negeri dan SMA negeri di kota Bandung. Hal yang peneliti analisis dari uji
langkah kerja praktikum materi fotosintesis ini adalah kemunculan fakta berupa gelembung gas oksigen uji Ingenhousz dan warna biru kehitaman pada daun
yang terkena cahaya matahari uji Sachs, kesesuaian antara tujuan praktikum dengan fakta yang muncul saat uji langkah kerja, serta kesesuaian tuntutan
praktikum materi fotosintesis dengan tujuan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah.
B. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau Hamdi dan Bahruddin, 2015. Menurut Hamdi dan
Bahruddin 2015, penelitian deskriptif bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi
bisa juga
mendeskripsikan keadaan
dalam tahapan-tahapan
perkembangannya. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis mengenai komponen diagram Vee dan kemunculan tingkatan berpikir pada desain
kegiatan laboratorium materi fotosintesis, meliputi analisis apakah setiap komponen dalam desain kegiatan laboratorium tujuan, langkah kerja, serta
pertanyaan praktikum mengacu pada diagram Vee, serta untuk mengetahui apakah kata kerja operasional pada tujuan, langkah kerja serta pertanyaan
praktikum memunculkan proses berpikir berdasarkan taksonomi Bloom revisi.
Nur Sopiah Wahidah, 2015 ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNCULAN TINGKAT KOGNITIF PADA DESAIN KEGIATAN
LABORATORIUM MATERI FOTOSINTESIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu desain kegiatan laboratorium biologi yang digunakan di Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Menengah Atas
SMA negeri yang ada di kota Bandung, serta bersumber dari buku paket atau buatan guru
2. Sampel
Sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu 16 sampel desain kegiatan laboratorium SMP dan lima sampel desain kegiatan laboratorium SMA.
Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik sampel purposive, yaitu teknik di mana sampel yang diambil didasarkan pada pertimbangan tertentu dari
peneliti Eriyanto, 2007. Pertimbangan peneliti menggunakan teknik purposive didasarkan pada sumber DKL yang digunakan di sekolah baik DKL buatan guru
maupun DKL yang terdapat dalam buku paket atau penerbit. Selama pengambilan sampel peneliti banyak mengalami hambatan dalam kerjasama dengan sekolah-
sekolah yang dikunjungi. Di bawah ini merupakan tabel rincian dari sampel yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.1 Rincian Sampel yang Digunakan Dalam Penelitian
Jenjang Sekolah
Negeri Jumlah Sekolah
yang Berpartisipasi
Jumlah Desain
Praktikum Uji Ingenhousz
Jumlah Desain
Praktikum Uji Sachs
Jumlah Desain
Praktikum yang Sama
Total Desain Praktikum
yang Dianalisis
SMP 15
9 17
10 16
SMA 6
4 2
1 5
Total 21
13 19
11 21
Sampel yang diambil pada penelitian ini seharusnya 53 sampel desain kegiatan laboratorium SMP negeri dan 27 sampel desain kegiatan laboratorium SMA yang
didapatkan dari 53 SMP negeri dan 27 SMA negeri di kota Bandung. Dari hasil kunjungan tim peneliti ke SMP dan SMA negeri di kota Bandung, peneliti hanya
mendapatkan 32 buah desain kegiatan laboratorium yang digunakan di sekolah, bersumber dari buku paket atau buatan guru. Desain kegiatan laboratorium yang
didapatkan terdiri dari uji Sachs dan atau uji Ingenhousz. Ke-32 sampel tersebut
Nur Sopiah Wahidah, 2015 ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNCULAN TINGKAT KOGNITIF PADA DESAIN KEGIATAN
LABORATORIUM MATERI FOTOSINTESIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
didapatkan dari 15 SMP negeri dan 6 SMA negeri. Dari setiap desain kegiatan laboratorium yang didapatkan baik dari SMP atau SMA negeri, terdapat beberapa
desain kegiatan laboratorium yang sama. Total sampel yang peneliti analisis yaitu 21 buah desain kegiatan laboratorium.
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan empat instrumen yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data, yaitu:
1. Analisis permasalahan yang terjadi saat uji langkah kerja. Tujuan dari analisis
ini yaitu untuk mengetahui kemunculan objek dan peristiwa utama, serta untuk menganalisis permasalahan yang terjadi saat uji langkah kerja pada desain
kegiatan laboratorium. Permasalahan yang muncul pada saat uji langkah kerja ini dijaring dengan tabel uraian hasil uji langkah kerja. Berikut tabel analisis
kesulitan dan permasalahan pada saat uji langkah kerja. Tabel 3.2. Tabel uraian hasil uji langkah kerja
Tanggal uji coba
Jenis Uji Kode DKL
Langkah kerja yang
bermasalah Uraian hasil
uji langkah kerja
2. Analisis keberadaan komponen diagram Vee, yang dilakukan dengan cara
mencocokkan aspek-aspek yang ada pada desain kegiatan laboratorium tujuan praktikum, hasil eksekusi langkah kerja, serta pertanyaan pengarah dengan
komponen penyusun struktur diagram Vee. Kemunculan komponen diagram Vee ini dijaring dengan tabel keberadaan komponen diagram Vee yang
digunakan untuk mengetahui kemunculan setiap komponen diagram Vee pada desain kegiatan laboratorium yang dianalisis. Berikut tabel analisis keberadaan
komponen diagram Vee. Tabel 3.3 Tabel Keberadaan Komponen Diagram Vee
Kode DKL Pertanyaan
Fokus Objek
Event Teori, Prinsip,
Konsep Catatan
Transformasi Klaim
Pengetahuan Total
Persentase
Nur Sopiah Wahidah, 2015 ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNCULAN TINGKAT KOGNITIF PADA DESAIN KEGIATAN
LABORATORIUM MATERI FOTOSINTESIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Keterangan: -
Pengisian tabel di atas diberi tanda centang
apabila komponen diagram Vee tersebut muncul pada desain kegiatan laboratorium dan tanda × apabila komponen tersebut tidak
muncul pada desain kegiatan laboratorium
3. Analisis keadaan komponen diagram Vee, yang dilakukan dengan cara setiap
komponen yang ada dalam rubrik diagram Vee disesuaikan dengan aspek- aspek yang ada pada desain kegiatan laboratorium yang dianalisis, kemudian
dicocokkan dengan indikator skor yang tertulis pada rubrik diagram Vee. Keadaan komponen diagram Vee ini dijaring dengan tabel penilaian diagram
Vee hasil judgement instrumen yang digunakan untuk menganalisis tujuan, langkah kerja, serta pertanyaan pengarah yang terdapat pada desain kegiatan
laboratorium. Tabel 3.4 Tabel Penilaian Diagram Vee
Aspek yang dinilai Keterangan
Skor DKL
Pertanyaan fokus Objek event
Teori, prinsip, konsep Catatan transformasi
Klaim pengetahuan
Jumlah total
Keterangan: -
Pengisian tabel di atas didasarkan kepada rubrik diagram Vee dari Novak Gowin tahun
1984.
- Keterangan diisi pertanyaan fokus yang tergambar dari DKL, Fakta apa yang muncul,
teoriprinsip konsep apa yang terbentuk, arahan yang menunjukan bentuk catatan atau transformasi, dan bagian yang menunjukan adanya klaim pengetahuan.
Di bawah ini merupakan rubrik skor komponen diagram Vee yang diadaptasi
dari buku “Learning How to Learn” karya Novak dan Gowin 1984.
Tabel 3.5. Tabel Rubrik Skor Pertanyaan Fokus
Skor Indikator
Tidak ada pertanyaan fokus yang teridentifikasi 1
Pertanyaan fokus dapat teridentifikasi, namun tidak fokus pada objek dan peristiwa utama atau sisi konseptual dari Vee.
2 Pertanyaan fokus dapat diidentifikasi; termasuk konsep, tetapi tidak
mendukung observasi objek atau peristiwa utama yang terbentuk.
3 Pertanyaan fokus yang jelas dapat diidentifikasi; termasuk konsep yang
akan digunakan dan menunjukkan peristiwa utama dan objek yang menyertainya.
Tabel 3.6. Tabel Rubrik Skor ObjekEvent
Nur Sopiah Wahidah, 2015 ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNCULAN TINGKAT KOGNITIF PADA DESAIN KEGIATAN
LABORATORIUM MATERI FOTOSINTESIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Skor Indikator
Objek atau peristiwa tidak dapat diidentifikasi. 1
Event utama atau objek dapat diidentifikasi dan konsisten dengan pertanyaan fokus, atau event dan objek dapat diidentifikasi, tetapi tidak
konsisten dengan pertanyaan fokus.
2 Event utama dengan objek yang menyertai dapat diidentifikasi, dan
konsisten dengan pertanyaan fokus. 3
Sama seperti di atas, tetapi juga menunjukkan catatan apa yang akan diambil
Tabel 3.7. Tabel Rubrik Skor Teori, Prinsip, dan Konsep
Skor Indikator
Tidak ada sisi konseptual yang dapat diidentifikasi. 1
Beberapa konsep dapat diidentifikasi, tetapi tanpa prinsip dan teori, atau prinsip yang ditulis adalah klaim pengetahuan yang dicari dalam
praktikum.
2 Terdapat konsep dan setidaknya satu jenis prinsip konseptual dan
metodologis atau konsep dan teori yang relevan dapat diidentifikasi. 3
Konsep dan dua jenis prinsip dapat diidentifikasi, atau konsep, salah satu jenis prinsip, dan teori yang relevan dapat diidentifikasi.
4 Konsep, dua jenis prinsip, dan teori yang relevan dapat diidentifikasi
Tabel 3.8. Tabel Rubrik Skor Catatan Transformasi
Skor Indikator
Tidak ada catatan atau transformasi yang dapat diidentifikasi. 1
Catatan dapat diidentifikasi, tetapi tidak sesuai dengan pertanyaan atau fokus peristiwa utama.
2 Catatan atau transformasi dapat diidentifikasi, tetapi tidak keduanya.
3 Catatan dapat diidentifikasi untuk peristiwa utama; transformasi yang tidak
konsisten dengan maksud pertanyaan fokus.
4 Catatan dapat diidentifikasi untuk peristiwa utama; transformasi yang
konsisten dengan pertanyaan fokus dan tingkat kelas dan kemampuan siswa.
Tabel 3.9. Tabel Rubrik Skor Klaim Pengetahuan
Skor Indikator
Tidak ada klaim pengetahuan yang dapat diidentifikasi. 1
Klaim tidak berhubungan dengan sisi kiri dari Vee. 2
Pengetahuan klaim mencakup konsep yang digunakan dalam konteks yang tidak tepat atau generalisasi yang tidak konsisten dengan catatan dan
transformasi.
3 Pengetahuan klaim meliputi konsep dari pertanyaan fokus dan berasal dari
catatan dan transformasi.
Nur Sopiah Wahidah, 2015 ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNCULAN TINGKAT KOGNITIF PADA DESAIN KEGIATAN
LABORATORIUM MATERI FOTOSINTESIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Skor Indikator
4 Sama seperti di atas, tetapi klaim pengetahuan mengarah ke fokus baru
pertanyaan.
4. Analisis kemunculan tingkat kognitif pada desain kegiatan laboratorium yang
dituntut pada tujuan, langkah kerja serta pertanyaan pengarah yang dijaring menggunakan tabel pemetaan ranah kognitif taksonomi Bloom revisi hasil
judgement instrumen, yang diadaptasi dari buku “Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen” karya Anderson dan Krathwohl 2010. Dalam penggunaannya, kata kerja operasional yang tertulis pada desain
kegiatan laboratorium dicocokkan dengan daftar kata pada setiap kategori proses kognitif yang ada dalam rubrik persebaran ranah kognitif, kemudian
dituliskan jenis proses kognitif yang dituntut. Berikut tabel pemetaan dimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisi.
Tabel 3.10. Tabel pemetaan dimensi proses kognitif
Dimensi Pengetahuan
Dimensi Proses Kognitif C1
mengingat C2
memahami C3
menerapkan C4
menganalisis C5
mengevaluasi C6
mencipta
Pengetahuan Faktual
Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan Metakognitif
Keterangan: -
Untuk mengisi tabel didasarkan pada Rubrik pemetaan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi Anderson, L.W.,
Krathwohl, D.R., 2010 berdasarkan buku karangannya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
- Tabel diisi dengan kata yang mengarahkan kepada kategori proses kognitif taksonomi Bloom
Di bawah ini merupakan rubrik pemetaan dimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisi yang diadaptasi dari buku “Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen” karya Anderson dan Krathwohl 2010.
Tabel 3.11. Rubrik pemetaan tingkat kognitif Taksonomi Bloom Revisi berdasarkan buku karangannya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
Tingkat Kognitif Proses Kognitif
C1 Mengingat 1.1 Mengenali
1.2 Mengingat kembali
C2 Memahami 2.1 Menafsirkan
2.2 Mencontohkan 2.3 Mengklasifikasikan
2.4 Merangkum 2.5 Menyimpulkan
Nur Sopiah Wahidah, 2015 ANALISIS STRUKTUR DAN KEMUNCULAN TINGKAT KOGNITIF PADA DESAIN KEGIATAN
LABORATORIUM MATERI FOTOSINTESIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tingkat Kognitif Proses Kognitif
2.6 Membandingkan 2.7 Menjelaskan
C3 Mengaplikasikan 3.1 Mengeksekusi
3.2 Mengimplementasikan C4 Menganalisis
4.1 Membedakan 4.2 Mengorganisasi
4.3 Mengatribusikan
C5 Mengevaluasi 5.1 Memeriksa
5.2 Mengkritik C6 Mencipta
6.1 Merumuskan 6.2 Merencanakan
6.3 Memproduksi
E. Pengumpulan Data