Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1 Engelina Rosy Rosdiana, 2014 Penerapan Model Role Playing Untuk Meningkatkan Kompetensi Karakter Siswa Mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permendiknas RI Nomor 22 tahun 2006 Sholeh, 2012 menegaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMPMTsSMPLB. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial di persekolahan ada yang berarti nama pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan integrated dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu, dan ada yang berarti program pengajaran Sapriya, 2009: 20. Tujuan pembelajaran IPS Trianto, 2010: 176 adalah mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Menurut Susilana dan Riyana 2008 pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar learning process. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam aktivitas pendidikan di sekolah. Sekolah harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mengaktifkan siswa. Proses pembelajaran seperti ini juga harus diciptakan pada semua mata pelajaran sekolah termasuk mata pelajaran IPS. Dari kenyataan yang dapat ditemukan di lapangan pembelajaran yang melibatkan siswa menjadi aktif masih jarang ditemukan. Pembelajaran IPS di Engelina Rosy Rosdiana, 2014 Penerapan Model Role Playing Untuk Meningkatkan Kompetensi Karakter Siswa Mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sekolah dasar lebih memperhatikan perkembangan aspek kognitif dibandingkan perkembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Pada umumnya guru di sekolah dasar hanya mengajar tanpa mendidik. Seperti kita ketahui bahwa perlu adanya keseimbangan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam membentuk karakter siswa ke arah yang positif. Berdasarkan hasil observasi pada saat pembelajaran IPS di kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang peneliti menemukan satu permasalahan yang sangat penting yaitu rendahnya penghayatan terhadap tokoh-tokoh pahlawan nasional. Terbukti pada saat diperlihatkan foto-foto beberapa tokoh pahlawan nasional hampir seluruh siswa tidak mengetahui nama-nama para tokoh pahlawan nasional tersebut, jika namanya saja siswa tidak mengetahui bagaimana bisa siswa memiliki penghayatan terhadap tokoh-tokoh pahlawan nasional. Selain itu peneliti menemukan pada saat pelaksanaan upacara bendera hampir seluruh siswa belum mampu menyanyikan lagu nasional sesuai dengan nada yang tepat. Dari hasil observasi tersebut peneliti mengambil kesimpulan pentingnya kompetensi karakter untuk siswa kelas V SDN 4 Cibodas Lembang khususnya karakter semangat kebangsaan dan disiplin. Rendahnya karakter semangat kebangsaan dapat tersebut dapat disebabkan oleh penerapan model pembelajaran konvensional, sedangkan rendahnya kedisiplinan siswa dapat disebabkan oleh kurang berfungsinya peran guru sebagai model pertama pelaksanaan pendidikan karakter. Penerapan model pembelajaran yang sesuai selain diharapkan mampu membuat pembelajaran berjalan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, karena dengan penerapan model pembelajaran guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan diri sendiri. Penerapan model pembelajaran dapat disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa. Terdapat banyak model yang dapat dipilih oleh guru. Model pembelajaran cooperative learning dapat dijadikan salah satu alternative tindakan untuk diterapkan pada pembelajaran IPS. Melihat dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis berusaha mencarikan solusi yaitu menerapkan model role playing untuk Engelina Rosy Rosdiana, 2014 Penerapan Model Role Playing Untuk Meningkatkan Kompetensi Karakter Siswa Mengenai Peristiwa Sekitar Proklamasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan penelitian tindakan kelas PTK pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang.Model role playing Syah, 1995: 193 adalah upaya pemecahan masalah khususnya yang bertalian dengan kehidupan sosial melalui peragaan tindakan. Hasil penelitian dan percobaan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa bermain peran merupakan salah satu model yang dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran Mulyasa, 2012: 179. Keunggulan model role playing ini yaitu: 1 dapat mengembangkan potensi kemampuan berbicara dengan memerankan tokoh sesuai dengan karakter yang telah disesuaikan, 2 bermain peran menggunakan sejumlah pengetahuan dan pengalaman, 3 permainan merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Model role playing dipilih atas dasar kesesuaian dengan materi pembelajaran yang akan diberikan yaitu peristiwa sejarah. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis mengambil judul “Penerapan Model Role Playing untuk Meningkatkan Kompetensi Karakter Siswa Mengenai Peristiwa Sekitar ProklamasiPenelitian Tindakan Kelas di SDN 4 Cibodas Lembang Kelas V Semester 2 Tahun Ajaran 20132014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat ”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN TLOGOMAS 2 MALANG

4 25 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DALAM MATERI BILANGAN BULAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 4 SDN CODO 2 WAJAK

0 10 16

IMPLEMENTASI METODE ROLE PLAYING PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN AJUNG 03 TAHUN AJARAN 2012/2013

0 4 20

Makna dalam kesenian sisingaan di Desa Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandun Barat ( studi etnografi komunikasi dalam kesenian Sisingaan di Desa Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

2 12 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) SISWA KELAS V B SDN 1 TRI TUNGGAL JAYA PENAWARTAMA TULANG BAWANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

2 13 50

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH

0 12 106

PENERAPAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN SELF CONFIDENCE SISWA KELAS X E SMA NEGERI 5 BANJARMASIN

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN PENJAJAH KELAS V SDN 6 TANJUNGREJO KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS

0 0 21

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT KELAS IV SDN 4 CRANGGANG DAWE KUDUS

0 0 25

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING BERBASIS KARAKTER CINTA TANAH AIR DAN DISIPLIN MATA PELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 PLADEN KUDUS

0 0 23