4
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada Penelitian ini adalah: 1.
Menguasai preparasi serbuk NdFeB dengan metode Rotary Ball Mill.
2. Mengetahui efek variasi waktu milling serbuk NdFeB dengan variasi
waktu 1 jam, 5 jam, 10 jam, dan 20 jam, dengan metode Dry Milling dan Wet milling
terhadap karakterisasi mikrostruktur, densitas, dan sifat magnetnya.
3. Mengetahui waktu optimum Rotary Ball Mill yang dapat menghasilkan
diameter partikel terkecil.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1.
Menjadi rujukan bagi penelitian – penelitian selanjutnya. 2.
Menguasai teknologi pembuatan magnet permanen NdFeB. 3.
Mengetahui korelasi antara ukuran partikel bahan dengan densitas, dan juga mengetahui korelasi antara Ukuran partikel dengan sifat
magnet bahan.
1.6 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Uji Material Keramik dan Gelas, kelompok Rekayasa Material, Pusat Penelitian Fisika LIPI Gd. 440 Kawasan
PUSPITEK Serpong, Desa Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Kode Pos 15310, Provinsi Banten, Indonesia.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada masing – masing bab adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini mencakup latar belakang penelitian, batasan masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, tempat penelitian, dan sistematika penulisan.
Universitas Sumatera Utara
5
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengambilan data, analisa data, serta
pembahasan.
Bab III Metodologi Penelitian
Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan penelitian, diagram alir penelitian, prosedur penelitian, pengujian
sampel.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa data yang diperoleh dari penelitian.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan memberikan
saran untuk
penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Magnet Secara Umum
Magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet juga merupakan material maju yang sangat penting untuk beragam aplikasi teknologi
canggih, berfungsi sebagai komponen pengubah energi gerak menjadi listrik dan sebaliknya, seperti: otomotif, elektronik dan energy. Collocott, S.J.,2007.
Fenomena magnetisme kemagnetan sebenarnya telah diamati manusia sejak beberapa abad sebelum masehi. Pada masa lampau magnet dikenal sebagai
sebuah material berwarna hitam yang disebut lodestone dan dapat menarik besi serta benda
– benda logam lainnya. Batu magnet ditemukan pertama kali di Magnesia, Asia kecil dan penggunaannya dalam praktek yang pertama
dipertunjukkan oleh bangsa Cina pada tahun 2637 sebalum Masehi, berupa kompas kutub kompas penunjuk kutub bumi.Magnet dapat dibuat dari bahan
besi, baja, dan campuran logam. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang memiliki arah yang sama tersusun teratur, magnet-magnet kecil ini disebut
magnet elementer. Pada logam yang bukan magnet, magnet elementernya mempunyai arah sembarangan tidak teratur sehingga efeknya saling
meniadakan, yang mengakibatkan tidak adanya kutub-kutub magnet pada ujung logam.
Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu, utara dan selatan. Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung-ujung magnet dengan kekuatan magnet
yang paling besar berada pada kutub-kutubnya.Magnet dapat menarik benda lain, beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam.
Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi
oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik rendah oleh magnet. Julia, 2011
Universitas Sumatera Utara
7
2.2 Bahan Magnetik