Metode Penelitian 3 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN: Studi Pada Karyawan BGG Golf And Resort Jatinangor Divisi Golf Course.

Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode Penelitian 3

.2.1 Jenis Penelitian dan Metode Yang Digunakan Menurut Sugiyono 2014:3 “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Travers Travens dalam Husein Umar 2008:21 menjelaskan bahwa “Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independent tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”. Metode deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sugiyono 2010:29. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:8 penelitian verifikatif “Pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”. Dalam penelitian ini diuji mengenai Pengaruh Diklat terhadap Kinerja Karyawan pada BGG Golf and Resort yang bertujuan untuk memperoleh gambaran seberapa besar peranan diklat berpengaruh terhadap kinerja karyawan di BGG Golf and Resort. Menurut Sugiyono 2014:3 “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu ”. Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu digunakan dalam penelitian ini adalah explanantory survey. Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono 2014:12: “Metode survey yaitu metodologi penelitian yang digunakan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. ” Penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Sugiyono 2014:63 menyatakan bahwa : “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang ataupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya ”. Sedangkan menurut Kerlinger dalam Sugiyono 2014:63 menyatakan bahwa “Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Definisi variabel dibuat agar tidak tejadi kesalahan dalam menafsirkan variabel yang ingin diteliti dan juga dapat dijadikan kerangka acuan bagi peneliti untuk mendeskripsikan permasalahan yang hendak diungkapkan. ” Dalam penelitian ini penulis mengemukakan 2 variabel, yaitu ; 1. Variabel Independen X, yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung kepada variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah diklat yang dinyatakan dengan simbol X. Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Variabel Dependen Y, yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variable lain yang terlihat. Kinerja pegawai merupakan variabel terikat dan dinyatakan dengan simbol Y. Dua variabel di atas dituangkan dalam operasionalisasi variabel. Maksud dari operasionalisasi variabel adalah untuk menentukan data yang dibutuhkan dan untuk memudahkan pengukuran dari variabel-variabel yang telah ditetapkan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai dua variabel di atas yang terangkum dalam tabel berikut ini: TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item Diklat X Proses pendadaran kompetensi SDM untuk menyesuaikan dengan lingkungan strategis baru. Adapun penyesuaian kompetensi tersebut terkait dengan satu atau lebih kebutuhan yaitu: individu, teknis pekerjaan, maupun perkembangan organisasi secara luas. Abdorrakhman Gintings 2011:8 Relevan Kebutuhan Karyawan Tingkat kesesuaian diklat dengan kebutuhan karyawan Interval 1 Seluruh Karyawan wajib mengikuti program diklat Interval 2 Hasil penilaian kinerja Tingkat keseuaian pelaksanaan diklat dengan hasil penilaian kinerja Interval 3 Karyawan bermasalah wajib mengikuti program diklat Interval 4 Sesuai Program Perusahaan Tingkat keseuaian pelaksanaan diklat dengan programyang dijalankan perusahaan Interval 5 Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item Adanya peningkatan prestasi karyawan Interval 6 Obyektif Materi Diklat Tingkat kesesuaian materi diklat yang diberikan dengan kebutuhan karyawan Interval 7 Adanya kesamaan materi dalam setiap penyampaian diklat Interval 8 Akurat Tingkat keakuratan pelaksanaan diklat dengan kebutuhan karyawana Interval 9 Karyawan dilatih sesuai dengan apa yang harus dikuasai Interval 10 Komprehensif Tempat Diklat Adanya tempat khusus untuk penyelenggaraa n diklat Interval 11 Perusahaan menyewa tempat untuk melaksanakan diklat Interval 12 Adanya lembaga independen yang ikut serta dalam menyelenggara kan diklat Interval 13 Tuntas Tingkat ketuntasan dalam melaksanakan Interval 14 Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item program diklat Pelaksanaan diklat dilakukan disaaat waktu luang saja Interval 15 Tingkat ketuntasan penyampaian materi diklat Interval 16 Produktif Tepat Waktu Pelaksanaan diklat sesuai dengan jadwal yang ditentukan perusahaan Interval 17 Peserta secara serentak mengikuti program diklat Interval 18 Diklat tidak dilaksanakan dalam kurun waktu yang ditentukan Interval 19 Tepat Sasaran Pelaksanaan diklat tepat sesuai dengan kebutuhan karyawan Interval 20 Tingkat penerimaan materi diklat oleh karyawan Interval 21 Pemanfataan Sumber Daya Instruktur trainer memiliki keahlian khusus Interval 22 Karyawan yang sudah lama bekerja dijadikan instruktur Interval 23 Akuntabel Abdorrakhm an Gintings 2011:47 Sesuai Program Perusahaan sudah memiliki jadwal tertentu dalam melaksanakan diklat Interval 24 Tingkat pelaksanaan diklat secara Interval 25 Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item kontinu Pelaksanaan diklat dilakukan secara tiba-tiba Interval 26 Sesuai Standar Adanya standarisasi tersendiri dari hasil program diklat Interval 27 Perusahaan tidak memiliki standar diklat tersendiri interval 28 Kinerja Karyawan Y Berhubungan dengan kemampuan karyawan dalam mengerjakan tugasnya dimana hal ini dianggap sebagai potensi bagi perusahaan Gomez-Mejia, Balkin, dan Cardy 2012:232 Quality of work Kualitas pekerjaan Mengutamakan Hasil Karyawan memberikan hasil kerja yang memuaskan Interval 29 Karyawan memberikan pelayanan yang setengah- setengah Interval 30 Karyawan bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan Interval 31 Sesuai Standar Perusahaan Hasil kerja karyawan selalu sesuai dengan standar perusahaan Interval 32 Konsumen banyak memberikan keluhan Interval 33 Sesuai Aturan Karyawan bekerja sesuai dengan aturan perusahaan Interval 34 Quantity of work performed Kuantitas pekerjaan Sesuai Target Tingkat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang di tetapkan Interval 35 Karyawan bekerja kurang dari target yang ditetapkan Interval 36 Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item Melebihi Target Tingkat meyelesaikan pekerjaan melebihi target yang ditentukan Interval 37 Jumlah produktivitas perusahaan dan karyawan meningkat Interval 38 Melakukan tindakan curang dalam memenuhi target Interval 39 Interpersonal effectiveness Efektivitas interpersonal Bekerjasama Tingkat intensitas karyawan berkerjasama dengan rekan kerja Interval 40 Bersama-sama mencari solusi pekerjaan Interval 41 Menanggung masalah pekerjaan oleh diri sendiri Inteval 42 Mandiri Karyawan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas Interval 43 Membebankan pekerjaan kepada orang lain Interval 44 Competencies Kompetensi Gomez- Mejia, Balkin, dan Cardy 2012:225 Pemahaman Tingkat pemahaman karyawan terhadap tugas yang diberikan perusahaan Interval 45 Karyawan banyak melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaan Interval 46 Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala No Item Karyawan bisa menyelesaikan tugas dengan baik Interval 47 Kemampuan menyelesaikan tugas Karyawan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan cepat Interval 48 Banyak tugas- tugas perusahaan yang terbengkalai Interval 49 Disiplin Ilmu Karyawan ditempatkan sesuai bidang keahliannya Interval 50 Tidak ada keserasian dalam bekerja Interval 51 Kepekaan terhadap tugas baru . Karyawan selalu siap dalam mengahadapi tugas baru dari perusahaan Interval 52 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sumadi Suryabrata 2011:39 dalam skripsi Haryadi 2014:79 menyatakan bahwa, “Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti petugas- petugasnya dari sumber pertamanya”. Data primer diperoleh peneliti dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun menyebaran kuesioner kepada sumber Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu data. Sedangkan data sekunder menurut Sangadji dan Sopiah 2010:190 adalah “Data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.” Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu literature, artikel, majalah, jurnal, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian. Adapun data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari perusahaan yang diteliti yang merupakan sumber pengolahnya. Data primer dan data sekunder yang dibutuhkan tersebut ditujukan oleh Tabel 3.2 sebagai berikut: TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA No Jenis Data Kategori Data Sumber Data 1 Data TPK Hotel Berbintang Di Indonesia Sekunder Pengolahan Data www.bps.go.id 2 Data TPK Hotel Jawa Barat Sekunder Pengolahan Data www.jabar.bps.go.id 3 Data Jumlah Karyawan Bagian Golf Course Primer Pengolahan Data dari HRD BGG Golf and Resort 4 Data Hasil Penilaian Kinerja Karyawan BGG Golf and Resort bagian Golf Course Primer Pengolahan Data dari HRD BGG Golf and Resort 5 Jumlah Round Tamu Anggota Maupun Non Anggota Primer Pengolahan Data dari HRD BGG Golf and Resort 6 Data Jenjang Pendidikan Karyawan Primer Pengolahan Data dari HRD BGG Golf and Resort 7 Program Diklat Untuk Bagian Golf Course BGG Golf and Resort Tahun 2014-2015 Primer Pengolahan Data dari HRD BGG Golf and Resort Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 3.2.4 Populasi dan Sampel 3.2.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan Sugiyono, 2014:119. Menurut Suharsimi Arikunto 2009:130 “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila sebuah penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Menurut Suharsimi Arikunto 2008:130 “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan Menurut Sugiyono 2014:119 “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah karyawan bagian Golf Course BGG Golf and Resort yang berukuran 57 orang.

3.2.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2014:120, yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sama dengan jumlah populasi. Maka metode yang digunakan adalah metode sensus karena menggunakan seluruh populasi sebagai sampel atau dinamakan juga sampel jenuh. Sugiyono 2014:126 menyatakan bahwa: “Sampling jenuh adalah teknik pengumpulan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian yang Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lainnya adalah sampel jenuh atau sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel. ” Selanjutnya, Suharsimi Arikunto 2009:62 mengemukakan pendapatnya “Sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15 atau 20- 25”. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dalam penelitian ini diambil sampel jenuh berukuran 57 orang bagian Golf Course BGG Golf and Resort.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang perlu dilakukan dalam penelitian agar dapat memperoleh data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi pengamatan, dilakukan dengan mengamati langsung objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khusunya mengenai Pelatihan SDM dan Kinerja pada karyawan BGG Golf and Resort. 2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, situs web-site, majalah guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari Pelatihan SDM dan Kinerja pada karyawan BGG Golf and Resort. Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak BGG Golf and Resort . Wawancara ini dilakukan kepada Manajer dan karyawan bagian HRD di BGG Golf and Resort. 4. Kuesioner angket, dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yaitu karyawan BGG Golf and Resort , kuesioner ini mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator dari variabel X yaitu Pelatihan dan Variabel Y yaitu Kinerja karyawan.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas Dan Realibilitas

Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.

3.2.6.1 Hasil Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto 2010:168 “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. ” Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang disebarkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono 2014:168 “Valid berarti instrument tersebut dapat Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur ”. Adapun rumus yang dapat digunakan dalam pengukuran validitas ini adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut: Suharsimi Arikunto 2010:170 Keterangan: r = Koefisien validitas item yang dicari x = Skor yang diperoleh subjek seluruh item y = Skor total ∑ X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑ Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑ X 2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑ Y 2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikasi adalah sebagai berikut: 1. Item pertanyaan dikatakan valid jika r hitung r tabel 2. Item pertanyaan dikatakan tidak valid jika r hitung ≤ r tabel Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi diinterprestasikan dengan menggunakan Tabel 3.3 berikut ini: � = n − � − � − 2 Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 3.3 INTERPRESTASI KETERKAITAN Interval Koefisien Tingkat Hubungan Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto 2009:178 Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa tes ini adalah teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari diklat dan kinerja karyawan. Jumlah item pernyataan untuk variabel diklat terdiri dari 28 pernyataan, sedangkan untuk item pernyataan variabel kinerja karyawan terdiri dari 24 pernyataan. Berdasarkan kuesioner yang diuji sebanyak 35 responden dengan tingkat signifikansi 5 dan derajat bebas dk n-2 35-2=33, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,334. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel diklat berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan secara manual dan dengan bantuan SPSS 21 for windows, menunjukkan keseluruhan item pernyataan dalam kuesioner valid. Hal tersebut karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel . Berikut Tabel 3.4 menunjukkan hasil perhitungan validitas diklat. TABEL 3.4 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL DIKLAT X No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Relevan 1 Pelaksanaan diklat harus disesuaikan dengan kebutuhan karyawan 0,462 0,334 Valid Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 2 Seluruh karyawan diperusahaan wajib mengikuti program Diklat 0,745 0,334 Valid 3 Hasil penilaian kinerja dijadikan patokan untuk melaksanakan program Diklat 0,812 0,334 Valid 4 Setiap karyawan yang bermasalah diwajibkan mengikuti program Diklat 0,591 0,334 Valid 5 Program diklat termasuk kedalam program rutin perusahaan 0,450 0,334 Valid 6 Prestasi karyawan memenuhi target perusahaan 0,588 0,334 Valid Obyektif 7 Pemberian materi diklat harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta diklat 0,796 0,334 Valid 8 Karyawan selalu mendapat materi yang sama disetiap program diklat 0,490 0,334 Valid 9 Pihak luar selain perusahaan tidak ikut campur dalam menentukan program pelatihan 0,661 0,334 Valid 10 Karyawan dilatih sesuai dengan apa yang seharusnya dikuasai 0,804 0,334 Valid Produktif 11 Diklat dilaksanakan sesuai waktu yang sudah dijadwalkan 0,851 0,334 Valid 12 Karyawan peserta diklat secara serentak mengikuti program diklat 0,661 0,334 Valid 13 Program tidak dilaksanakan secara serentak dalam kurun waktu yang sudah ditentukan 0,591 0,334 Valid 14 Program diklat disampaikan secara bertahap kepada peserta 0,876 0,334 Valid 15 Karyawan harus cepat tanggap selama pelaksanaan diklat 0,814 0,334 Valid 16 Instruktur Diklat yang mmberikan pelatihan memeliki keahlian di bidangnya 0,806 0,334 Valid 17 Setiap karyawan yang sudah lama bekerja bias menjadi instruktur diklat 0,462 0,334 Valid Komprehensif 18 Ada ruangan khusus yang disediakan perusahaan untuk melakukan diklat 0,712 0,334 Valid 19 Perusahaan menyewa tempat yang nyaman utnuk dilaksanakannya diklat kepada karyawan 0,628 0,334 Valid 20 Ada lembaga independen yang menawarkan jasa diklat untuk pelatihan karyawan yang tidak sesuai 0,460 0,334 Valid Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 21 Program diklat dilaksanakan sampai tuntas dalam kurun waktu yang ditentukan 0,711 0,334 Valid 22 Perusahaan melaksanakan program diklat hanya disaat waktu luang saja 0,436 0,334 Valid 23 Seluruh materi diklat tersampaikan dalam setiap pelaksanaan diklat 0,740 0,334 Valid Akuntabel 24 Perusahaan memiliki jadwal tertentu untuk melaksanakan diklat 0,698 0,334 Valid 25 Diklat dilaksanakan secara berkelanjutan 0,659 0,334 Valid 26 Perusahaan melaksanakan diklat secara tiba- tiba 0,460 0,334 Valid 27 Perusahaan memiliki standar tersendiri dalam menentukan hasil diklat 0,510 0,334 Valid 28 Perusahaan tidak memiliki standard penilaian hasil diklat 0,814 0,334 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 Menggunakan SPSS 21.0 for windows Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen diklat dapat diketahui bahwa nilai r hitung tertinggi terdapat pada subvariabel produktif yaitu pada item pernyataan program diklat disampaikan secara bertahap kepada peserta. Adapun perolehan nilai r hitung pada item tersebut adalah sebesar 0,876, sehingga ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang sangat tinggi. Sedangkan nilai r hitung terendah terdapat pada subvariabel komprehensif yaitu pada item pernyataan Perusahaan melaksanakan program diklat hanya disaat waktu luang saja dengan perolehan nilai r hitung sebesar 0,436, sehingga ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang agak tinggi. Berikut Tabel 3.5 menunjukkan hasil perhitungan validitas pada variabel kinerja karyawan. Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 3.5 HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KINERJA KARYAWAN Y No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Quality of Work Kualitas Kerja 1 Hasil kerja karyawan yang memuaskan perusahaan maupun konsumen 0,398 0,334 Valid 2 Memberikan pelayanan yang setengah- setengah 0,364 0,334 Valid 3 Pekerjaan harus diselesaikan dengan tanggung jawab masing-masing karyawan 0,454 0,334 Valid 4 Memberikan pelayanan sesuai dengan standar perusahaan 0,694 0,334 Valid 5 Menciptakan citra yang buruk kepada konsumen 0,422 0,334 Valid 6 Bekerja sesuai aturan perusahaan 0,504 0,334 Valid Quantity of Work Kuantitas Kerja 7 Karyawan bekerja sesuai target yang diinginkan perusahaan 0,755 0,334 Valid 8 Bekerja kurang dari target yang diharapkan perusahaan 0,422 0,334 Valid 9 Karyawan berkerja melebihi target yang ditentukan perusahaan 0,810 0,334 Valid 10 Jumlah produktivitas karyawan maupun perusahaan menjadi meningkat 0,598 0,334 Valid 11 Berperilaku curang selama melakukan pekerjaan 0,384 0,334 Valid Interpersonal Effectiveness Efektivitas Perseorangan 12 Karyawan selalu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas 0,760 0,334 Valid 13 Bersama-sama mencari solusi pekerjaan 0,786 0,334 Valid 14 Menanggung masalah pekerjaan oleh diri sendiri 0,571 0,334 Valid 15 Karyawan harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan 0,810 0,334 Valid 16 Membebankan pekerjaan kepada orang lain 0,426 0,334 Valid Competencies Kompetensi 17 Karyawan paham akan apa yang menjadi pekerjaannya 0,587 0,334 Valid 18 Banyak melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaan 0,395 0,334 Valid 19 Menyelsaikan tugas dengan baik 0,481 0,334 Valid 20 Menyelesaikan tugas yang diberikan perusahaan dengan cepat 0,659 0,334 Valid 21 Banyak tugas yang terbengkalai 0,453 0,334 Valid 22 Karyawan harus mendapatkan posisijabatan 0,812 0,334 Valid Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pernyataan r hitung r tabel Keterangan sesuai dengan bidang keahliannya 23 Tidak ada keserasian dalam bekerja 0,395 0,334 Valid 24 Karyawan selalu siap saat menerima tugas baru 0,689 0,334 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 Menggunakan SPSS 21.0 for windows Berdasarkan Tabel 3.5 diperoleh hasil perhitungan uji validitas pada instrumen kinerja karyawan. Dapat diketahui bahwa nilai r hitung tertinggi terdapat pada subvariabel Competencies Kompetensi dengan item pernyataan karyawan harus mendapatkan posisi sesuai dengan bidang keahliannya yaitu sebesar 0,812, sehingga ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang sangat tinggi. Sedangkan, nilai r hitung terendah terdapat pada subvariabel Quality of Work Kualitas Kerja dengan item pernyataan memberikan pelayanan yang setengah-setengah dengan nilai r hitung sebesar 0,364, sehingga ditafsirkan memiliki indeks korelasi yang sedang.

3.2.6.2 Hasil Uji Reabilitas

Reliabel berarti dapat dipercaya, hal ini berarti uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen yang digunakan dapat dipercaya.Apabila instrumennya sudah valid dan terpercaya, maka tentunya data yang dihasilkan bisa tepat, dapat dipercaya dan dapat diandalkan.Selain itu, uji reliabilitas digunakan dalam mengetahui ketepatan nilai instrumen yang digunakan. Hal ini berarti instrumen penelitian bila diujikan pada kelompok yang sama secara berkali-kali walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:247 “Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pemgumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. ” Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan tertentu. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan Teknik Belah Dua split half yang dianalisis dengan rumus Spearmen Brown, yaitu : Sugiyono, 2012:186 Keterangan: = Reliabilitas seluruh instrumen = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika koefisien internal seluruh item r hitung r tabel dengan tingkat signifikansi 5 maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 2. Jika koefisien internal seluruh item r hitung ≤ r tabel dengan tingkat signifikansi 5 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for Windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai r hitung lebih besar dari r tabel yang bernilai 0,334. Hasil disajikan pada Tabel 3.6 TABEL 3.6 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS No Variabel r hitung r tabel Keterangan 1 Diklat 0,917 0,334 Reliabel 2 Kinerja Karyawan 0,953 0,334 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 Menggunakan SPSS 21.0 for Windows

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Rancangan Uji Hipotesis

Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Sugiyono 2014:333 menyatakan bahwa: � � = � � + � � Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.” Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.Angket disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang diteliti yaitu mengenai pengaruh pelatihan sdm terhadap kinerja karyawan di Bgg Golf and Resort. Kegiatan dalam analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Menyusun data Penulis mengecek kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya, memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul. 2. Menyusun Pertanyaan Dalam angket atau kuisioner, penulis membuat pertanyaan positif dikarenakan, pangisian angket atau kuisioner akan langsung dipandu oleh penulis. 3. Tabulasi data Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a Memberi skor pada setiap item Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh Diklat X terhadap Kinerja Karyawan Y, dengan skala pengukuran menggunakan skala semantic differential. Menurut Umar 2008:99 “Skala berusaha mengukur arti suatu objek atau konsep bagi responden. Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skala ini mengandung unsur evaluasi misalnya:bagus buruk, jujur tidak jujur, unsur potensi aktif pasif, cepat lambat”. Rentang dalam penelitian ini yaitu sebanyak 7 angka seperti pada Tabel 3.4 berikut ini: TABEL 3.7 SKOR ALTERNATIF JAWABAN Sumber: Husein Umar 2008:99. b Menjumlahkan skor pada setiap item c Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antar variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikasinya. Menurut Uma Sekaran 2009:158 dalam skripsi Haryadi 2014:84 bahwa, “Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi ”. Adapun alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian, antara lain: Alternatif Jawaban Setuju Baik Rentang Jawaban Tidak Setuju Tidak Baik 7 6 5 4 3 2 1 Positif 7 6 5 4 3 2 1 Negatif 7 6 5 4 3 2 1 Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.Analisis Deskriptif Diklat X Variabel X terfokus pada penelitian terhadap Diklat yang meliputi: relevan, obyektif, komprehensif, produktif, dan akuntabel. 2.Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan Y Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap Kinerja Karyawan yang meliputi : Quality of work Kualitas pekerjaan, Quantity of work performed Kuantitas pekerjaan, Interpersonal effectiveness Efektivitas interpersonal dan Competencies Kompetensi Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran persentase yang diambil dari 0 sampai 100. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.5 sebagai berikut : TABEL 3.8 KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN NO KRITERIA PENAFSIRAN KETERANGAN 1 Tidak Seorangpun 2 1 - 25 Sebagian Kecil 3 26 - 49 Hampir Setengahnya 4 50 Setengahnya 5 51 - 75 Sebagian Besar 6 76 -99 Hampir Seluruhnya 7 100 Seluruhnya Sumber: Moch. Ali 1985: 184

3.2.7.2 Analisis Verifikatif Menggunakan Regresi Linear Sederhana

Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh Diklat X terhadap kinerja karyawan Y adalah teknik analisis regresi linier sederhana. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel yaitu diklat dan kinerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel X yaitu Ari Pebrianto, 2015 PENGARUH DIKLAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Diklat terhadap variabel Y yaitu Kinerja karyawan. Dengan menggunakan teknik analisi regresi linear sederhana, maka dilakukakn dengan prosedur kerja sebagai berikut: 1 Asumsi Analisis Regresi

a. Uji Normalitas