Perancangan kampanye prilaku makan sehat bagi pekerja kantoran

(1)

(2)

(3)

(4)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Angga Kristiandri

Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 18 Agustus 1990 Alamat : Jln Terusan Buah-Batu,

Bojongsoang Gg PGA, No 53 RT 04 RW 02 Bandung 40287

Telepon : 022 7565980

085721217558

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia.


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE PRILAKU MAKAN SEHAT BAGI PEKERJA KANTORAN

DK 38315 /Tugas Akhir Semester I / 2013-2014

Oleh:

Angga Kristiandri 51908024

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini yang berjudul “Perancangan Kampanye Prilaku Makan Sehat Bagi Pekerja Kantoran”. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Komputer Indonesia.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari dengan sedalam-dalamnya bahwa isi laporan tugas akhir ini secara ilmiah tentu masih terdapat banyak kekurangan, hal ini mengingat segala keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, namun walupun demikian mudah-mudahan dengan laporan tugas akhir ini dapat memenuhi harapan, khususnya pada Fakultas Desain Komunikasi Visual.

Akhir kata semoga tugas akhir ini berguna dan ada manfaatnya bagi penulis dan pembaca pada umunya. Untuk itu penulis mohon maaf sekiranya terdapat kekurangan dalam laporan TugasAkhir ini.

Bandung, Februari 2014


(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALTAS...………….…………... ii

ABSTRAK……….. iii

ABSTRACT………... iv

KATA PENGANTAR………... v

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR GAMBAR………... ix

DAFTAR TABEL………... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I Pendahuluan…….………... 1

I.1 Latar Belakang Masalah.………... 1

I.2 Identifikasi Masalah………... 3

I.3 Rumusan Masalah………... 3

I.4 Batasan Masalah………... 3

I.5 Tujuan Perancangan………... 4

BAB II Makanan Sehat, Pola Makan Sehat, dan Kebiasaan Pekerja Kantoran... 5

II.1 Pengertian Makanan Sehat……….. 5

II.1.1 Fungsi Makanan Bagi Tubuh ………... 5

II.1.2 Ciri-ciri Makanan Sehat dan Makanan Tidak Sehat…………... 6

II.1.3 Jenis Makanan Sehat dan Serasi……….... 7

II.2 Pengertian Pola Makan……….... 9

II.3 Pola Makan Sehat Sesuai Gizi Seimbang ………... 9

II.4 Pola Konsumsi Makan...………... 11

II.5 Tinjauan Umum Rokok...………... 13

II.6 Kebiasaan Pekerja Kantoran……….... 14


(8)

vii

II.8 Analisa Masalah………... 18

II.9 Penyelesaian Masalah………... 21

II.10 Kampanye………... 22

II.10.1 Jenis Kampanye………... 22

II.10.2 Media Kampanye……….. 24

II.11 Tinjauan Umum Website………... 24

II.12 Target Audiens………... 25

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ………. 26

III.1 Strategi Perancangan ………... 26

III.1.1 Strategi Komunikasi………... 26

III.1.1.1 Pendekatan Komunikasi Visual……….. 26

III.1.1.2 Pendekatan Komunikasi Verbal……….. 27

III.1.1.3 Tujuan Komunikasi……… 27

III.1.2 Strategi Kreatif………...…….... 27

III.1.2.1 Cara Penyampaian Pesan...………... 28

III.1.2.1 Rasionalisasi Visual...………... 28

III.1.3 Strategi Media ………...………….... 28

III.1.3.1 Pemilihan Media...………... 29

III.2 Konsep Visual ………... 30

III.2.1 Identitas Visual ………...………….. 30

III.2.2 Format Desain………...…………... 30

III.2.3 Tata Letak (Layout).………...…….... 31

III.2.4 Tipografi ………...……... 32

III.2.5 Ilustrasi ………...……... 32

III.2.6 Warna.. ………...……... 33

III.2.7 Icon Pada Website………...……... 34

III.2.7.1 Proses Kreatif Pembuatan Icon...… 34

BAB IV.1 TEKNIK PRODUKSI MEDIA...…….…… 35

IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras) ………...…. 35

IV.1.2 Software (Perangkat Lunak) ………....…. 35

BAB IV.2 TAMPILAN MEDIA...…….…… 36


(9)

viii

IV.2.2 Media Pendukung..……...……….……. 38

IV.2.2.1 Poster...… 38

IV.2.2.2 Brosur...… 39

IV.2.2.3 Flyer...… 40

IV.2.2.4 Kalender...… 40

IV.2.2.5 Mouse Pad...… 41

IV.2.2.6 Pulpen...… 41

IV.2.2.7 Piring...… 42

IV.2.2.8 Mug...… 42

IV.2.2.9 Jam Dinding...… 43

IV.2.2.10 Facebook...… 43

IV.2.2.10 Twitter...…... 44

DAFTAR PUSTAKA ……...….……. 45


(10)

45 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ronald, S. (2009). MakananSehatdanBergizi, Bandung : CV YRAMA WIDYA. Hanifa, N, &Luthfeni. (2006) Makanan Yang Sehat, Jakarta : PT AzkaMulia Media.

Mohammad, J., Aris, F, M., &Desaindigital. (2011). PandunganLengkapDesain Web dari Photoshop hingga HTML, Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Internet

2010. http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/1961-mengapa-masih-harus-merokok/ [28 November 2013]


(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Makanan merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari manusia. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat makanan kita harus mengetahui jumlah dan macam makanan yang diperlukan. Makanan banyak memberikan energi bagi manusia untuk menunjang aktivitasnya, memberikan ketahanan tubuh dari berbagai macam penyakit, serta sebagai penentu kualitas pertumbuhan.

Saat ini, prioritas memilih makanan berdasarkan rasa yang lezat dan kenyang seusai menyantap. Hal ini karena terbentur dengan kesibukan di atas rata – rata dan adanya pengabaian pola makan sehat itu sendiri. Padahal dalam kenyataannya pola makan sehat itu sangat mempengaruhi kualitas hidup baik jangka pendek maupun panjang.

Seiring dengan perkembangan zaman, perubahan gaya hidup masyarakat telah mempengaruhi pola makan dan kesehatan. Perubahan itu menimbulkan sebagian masyarakat cenderung menyukai makanan yang kandungan gizinya tidak seimbang. Selain itu,pemikiran yang serba instan menyebabkan banyak orang untuk mengonsumsi makanan yang cepat saji. Padahal kita tahu makanan tersebut merupakan makanan yang tidak sehat dan kandungan gizinya tidak seimbang. Perubahan-perubahan seperti itulah yang dapat dengan mudah memicu timbulnya berbagai penyakit degenerative di usia muda,yang sangat merugikan generasi penerus bangsa.

Kesibukan bagi pekerja kantoran terkadang membuat kesehatan maupun pola makan sehat itu tidak menjadi prioritas. Walaupun setiap perusahaan memberikan jam makan siang kepada para karyawannya, namun para pekerja kantoran tidak dapat memilih makanan yang mempunyai nilai gizi


(12)

2

yang cukup bagi tubuh. Ketersediaan pilihan makanan di lingkungan kerjanya menyebabkan keterbatasan akan makanan itu sendiri, demikian pula kecenderungan untuk memilihnya.

Belum lagi bagi beberapa pria dan wanita di Indonesia, antara makan dan merokok sudah membentuk suatu permasalahan yang erat, mereka pasti akan merokok ketika sehabismakan. Bahaya merokok sehabis makan lebih besar 10 kali lipat dibanding merokok biasa. Ini dikarenakan peredaran darah pada saluran pencernaan sehabis makan meningkat, akibatnya sejumlah besar kandungan dalam rokok yg tidak baik bagi kesehatan diserap, sehingga bisa merusak hati, otak besar dan pembuluh darah jantung dan juga menyebabkan beberapa penyakit lainnya.

Uniknya, rokok menjadi benda fenomenal di Indonesia karena dipuja sekaligus dicerca. Hal ini dibuktikan dengan fakta, bahwa sekalipun banyak orang sadar akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka, masih banyak orang yang tetap bersikeras meneruskan kebiasaannya merokok. Tidak dapat dipungkiri, bahwa bagi sebagian orang rokok begitu dibutuhkan tetapi pada sisi lain menjadi musuh bagi orang-orang yang menyadari akan bahaya dari rokok.

Masalah tersebut hampir sama dengan pola makan sehat, banyak orang mengetahui bahwa pola makan sehat dapat memberikan banyak khasiat untuk kebutuhan tubuh sehari-hari.Namun faktanya para pekerja kantoran tidak memperhatikan hal tersebut, dengan alasan faktor kesibukan, maupun kebiasaan dari pola makan pekerja kantoran tersebut.


(13)

3 I.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah penelitian adalah sebagai berikut:

a. Asupan makanan bergizi tidak diperhatikan oleh pekerja kantoran karena kurangnya kesadaran untuk mencari maupun memilih makanan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh. b. Kesulitan pekerja kantoran untuk menerapkan pola makan yang

sehat dalam kehidupan sehari – harinya di tempat kerja.

c. Kurangnya perhatian para pekerja kantoran akan kebiasaan merokok setelah makan, karena sudah menjadi kebudayaan masyarakat Indonesia.

d. Kesulitan pekerja kantoran untuk menghilangkan kebiasaan merokok setelah makan.

e. Para pekerja kantoran kurang mengetahui bahaya dari merokok setelah makan.

I.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah:

a. Bagaimanakah menginformasikan prilaku makan sehat para pekerja kantoran kota Bandung tentang bahaya merokok setelah makan.

I.4. Batasan Masalah

Berdasarkan judul yang diangkat, responden dibatasi berdasarkan subjek yakni pekerja kantoran di wilayah Bandung, yang memiliki kebiasaan merokok. Subjek tersebut ditentukan berdasarkan pola makan yang lebih sehat dengan mengetahui pentingnya bahaya dari merokok sesudah makan.


(14)

4 I.5. Tujuan Perancangan

Adapun maksud dari perancangan sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para pekerja kantoran untuk lebih menerapkan pola makan yang lebih sehat pada kehidupan sehari hari di tempat kerja.

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya para pekerja kantoran akan dampak dari segi kesehatan bahaya dari merokok setelah makan sehat.

c. Diharapkan dapat mencegah maupun mengurangi kebiasaan masyarakat Indonesia maupun pekerja kantoran akan merokok setelah makan sehat.


(15)

5 BAB II

MAKANAN SEHAT, POLA MAKAN SEHAT, DAN KEBIASAAN PEKERJA KANTORAN.

II.1 Pengertian Makanan Sehat

Pengertian makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik dikonsumsi oleh tubuh. Mengetahui hubungan antara makanan yang dikonsumsi dan dampaknya bagi kesehatan penting untuk dipahami, agar para pekerja kantoran dapat memilih makanan sehat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Makanan, dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Setiap aktivitas yang remaja lakukan dapat terjadi karena energi yang ada dalam tubuh mereka. Makanan yang remaja konsumsi sehari-hari memberi energi bagi tubuh untuk beraktivitas, baik berjalan, berlari, berpikir, dan aktivitas apapun yang mereka lakukan tiap hari.

Makanan yang sehat merupakan makanan yang tepat untuk menambah nutrisi bagi tubuh kita, yang didalamnya terkandung zat – zat gizi. Zat – zat gizi tersebut yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air (Hardani,2012).

II.1.1 Fungsi Makanan Bagi Tubuh

Fungsi makanan bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, tetapi lebih utama adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun bagi sel-sel tubuh, mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Untuk itu, makanan yang dikonsumsi setiap hari hendaknya mengandung unsur-unsur penghasil tenaga, pembangun sel-sel, dan mengatur segala macam proses dalam tubuh. Sesuai dengan kegunaannya,


(16)

6

maka makanan yang masuk ke dalam tubuh dapt dikelompokkan sebagai berikut:

a. Makanan sebagai sumber tenaga terutama yang mengandung hidrat arang.

b. Makanan sebagai sumber zat pembangun, digunakan sebagai pembentukan sel-sel jaringan tubuh yang baru, pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan zat kekebalan atau antibody. c. Makanan sebagai sumber zat pengatur, mutlak diperlukan

walaupun sangat sedikit.

II.1.2 Ciri-ciri Makanan Sehat dan Makanan tidak sehat a. Ciri-ciri makanan sehat

1. Tidak banyak mengandung lemak-lemak hewani.

2. Rendah garam dan MSG, penggunaan penyedap rasa yang banyak beredar di pasaran membuat makanan terasa lebih gurih dan nikmat, tapi bukan berarti menjadi lebih sehat. 3. Banyak mengandung sayuran atau serat.

4. Tidak/sedikit menggunakan bahan pengawet. Setiap bahan makanan yang dikemasa umumnya mengandung bahan pengawer, seperti bumbu kaldu, makanan kaleng dsb.

5. Menggunakan sedikit minyak goreng, 6. Tidak bersantan.

7. Tidak terlalu pedas.

8. Dimasak matang, jadi tidak setengah matang atau terlalu lama matang.

b. Ciri-ciri makanan tidak sehat 1. Mengandung Formalin

Formalin adalah larutan formaldehida dalam air dan dilarang digunakan dalam pangan sebagai pengawet. Formalin ini digunakan pada industri plastik, anti busa, bahan konstruksi, kertas, karpet, textile, cat, mebel, dan pengawet. Formalin


(17)

7

dapat menyebabkan kanker. Sekitar 2 sendok makan formalin dapat menyebabkan kematian.

II.1.3 Jenis Makanan Sehat dan Serasi 1. Protein dan Lemak

Kombinasi kedua jenis makanan ini menjadi serasi selama tidak diberi tambahan lemak. Misalnya, Daging dan kacang-kacangan adalah dua jenis makanan yang memiliki kombinasi protein dan lemak. Unsur lemak yang terkandung di dalam kedua makanan ini berfungsi untuk melamabatkan proses pencernaan agar protein punya cukup waktu untuk berinteraksi dengan asam lambung. Tetapi jika lemak yang sudah ada ini ditambah dengan lemak lain, misalnya daging digoreng dengan minyak, secara otomatis lemak yang terkandung dalam minyak akan memberi tambahan lemak pada daging, maka, maka lemak itu bisa mengakibatkan proses pencernaan di dalam lambung menjadi tidak sempurna.

Contoh makanan dengan kombinasi Protein dan Lemak adalah: a. Daging (ayam, sapi, ikan) yang dipanggang, dibakar,

direbus atau dikukus.

b. Kacang-kacangan yang disangrai, direbus atau dikukus.

2. Pati dan Lemak

Seperti halnya pada makanan yang mengandung protein dan lemak, pati dan lemak akan menjadi kombinasi makanan yang serasi selama tidak diberi tambahan lemak dalam mengolahnya. Misalnya Ubi atau ketela, jangan ditambahi santan kental seperti ketika kita membuat kolak. Gunakan lemak sekedarnya saja sebagai penambah cita rasa.

Contoh makanan dengan kombinasi Pati dan Lemak adalah: a. Roti dengan sedikit mentega

b. Kentang tumbuk dengan sedikit krim c. Nasi ditanak dengan sedikit minyak kelapa


(18)

8

d. Kentang goreng (protein dan lemak yang terkandung di dalam kentang sangat rendah sehingga aman jika digoreng dengan minyak tak jenuh dan baru, bukan minyak yang bekas dipakai).

3. Gula dan Asam

Kombinasi ini banyak terdapat pada buah-buahan yang segar dan yogurt murni.

Contoh makanan dengan kombinasi Gula dan Asam adalah: a. Yogurt murni + madu murni.

b. Yogurt murni + buah manis. c. Buah asam + buah manis. d. Saus asam-manis.

4. Lemak Nabati dan Protein Nabati

Lemak dan protein pada nabati cenderung rendah, jadi aman apabila mengkombinasikan makanan yang sama-sama mengandung protein nabati. Karena proses pencernaannya tidak seberat ketika kita mengkonsumsi protein hewani. Justru jika kita mengkombinasikan kedua jenis makanan ini, hal ini akan saling mendukung sehingga melengkapi kandungan asam amino pada kedua jenis makanan tersebut. Satu yang perlu diingat ketika mengkombinasikan makanan ini adalah menghindari cara mengolahnya dengan tidak menambah lemak yang berlebihan. Contoh makanan dengan kombinasi Protein Nabati dengan Protein Nabati adalah:

a. Nasi merah + tempe

b. Nasi + perkedel kacang merah


(19)

9 II.2 Pengertian Pola Makan

Pola makan diartikan sebagai cara atau usaha dalam mengatur kegiatan makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh untuk menjadi lebih baik. Sedangkan menurut Depkes RI (2009),pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.

II.3 Pola Makan Sehat Sesuai Gizi Seimbang

Istilah Pola Makan Sehat dan Seimbang adalah slogan baru yang menggantikan slogan pola makan sebelumnya, yaitu Pola Makan 4 Sehat 5 Sempurna. Slogan pola makan sehat dan seimbang lebih tepat dalam menggambarkan perilaku makan yang sehat. Menurut Harper (1986), pola makan (dietary pattern) adalah cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial.

Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2004). Ilmuwan memperkirakan 75% kanker bisa dicegah melalui diet yang lebih baik. Konsumsi makanan yang salah dapat membuat tubuh kekurangan nutrisi-nutrisi vital yang diperlukan agar tubuh dapat bekerja dengan baik. Kunci menuju kesehatan yang baik adalah diet yang seimbang dan bervariasi (Weekes, 2008).

Gizi berasal dari bahasa Arab “Al-Gizal” yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Dapat juga diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan. Yang dimaksud dengan seimbang adalah keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi, antara kelompok pangan sumber tenaga, sumber pembangunan (lauk pauk) dan sumber zat


(20)

10

pengatur (sayuran dan buah) serta keseimbangan antar waktu makan (pagi, siang dan malam). Gizi seimbang adalah pola makan yang seimbang antar zat gizi yang diperoleh dari aneka ragam makanan dengan memenuhi kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat, cerdas dan produktif.

Pada tahun 1950, pedoman tentang pola makan sehat yang memenuhi gizi seimbang tertuang pada slogan 4 sehat 5 sempurna yang isinya antara lain:

1. Makanan pokok sumber karbohidrat/kalori. 2. Lauk-pauk sumber protein hewani dan nabati. 3. Sayur mayur sumber vitamin dan mineral. 4. Susu sumber lemak, protein dan kalsium.

Tahun 1992, Direktorat Gizi Masyarakat Indonesia mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang sebagai panduan untuk mengatur pola makan sehat agar sesuai dengan gizi seimbang. Pedoman ini berisi 13 pesan dasar gizi seimbang disertain logo tumpeng (kerucut) dan ajuran porsi makan menurut umur.

Gambar II.1 Pedoman Umum Gizi Seimbang Sumber : Dokumen Pribadi

Bahan makanan dikelompokan berdasarkan fungsi utama zat gizi, yang dikenal dengan istilah TRI GUNA MAKANAN, yaitu:

1. Sumber zat tenaga (padi-padian, umbi-umbian, dan tepung-tepungan). 2. Sumber zat pengatur (sayuran dan buah).


(21)

11

3. Sumber zat pembangun (kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahannya).

Tiga belas pesan dasar Pedoman Umum Gizi Seimbang dari Direktorat Gizi Masyarakat Indonesia tahun 1992, diantaranya sebagai berikut:

1. Memakan aneka ragam makanan setiap hari.

2. Memakan makanan untuk memenuhi kecukupan energi.

3. Memakan makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.

4. Membatasi konsumsi lemak dan minyak sampai 25% dari kecukupan energi.

5. Menggunakan garam beryodium. 6. Memakan makanan sumber zat besi.

7. Memberikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan berikan MP-ASI sesudahnya.

8. Membiasakan makan pagi.

9. Minuml air bersih yang aman dan cukup jumlahnya. 10. Melakukan aktivitas fisik secara teratur.

11. Menghindari minuman yang beralkohol. 12. Memakan makanan yang aman bagi kesehatan. 13. Membaca label pada makanan yang dikemas.

II.4 Pola Konsumsi Makan

Dalam artikel Pedoman Umun Gizi Seimbang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang dikeluarkan pada tanggal 27 April 2009, dijelaskan bahwa kebutuhan gizi seseorang bergantung kepada:

1. Golongan umur 2. Jenis kelamin

3. Berat badan dan tinggi badan 4. Aktivitas sehari-hari


(22)

12

Berikut anjuran jumlah porsi makanan memenuhi gizi seimbang usia 19-29 tahun.

Bahan Makanan

19-29 Tahun 2700 kkal

Nasi 8 P

Sayuran 3 P

Buah 5 P

Tempe 3 P

Daging 3 P

Susu 1 ½ P

Minyak 7 P

Gula 2 P

Tabel II.1 Anjuran jumlah porsi makanan memenuhi gizi seimbang laki-laki usia 19-29 tahun.

Sumber: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Bahan Makanan

19-29 Tahun 2700 kkal

Nasi 4.5 P

Sayuran 3 P

Buah 5 P

Tempe 3 P

Daging 3 P

Susu 1 ½ P

Minyak 5 P

Gula 2 P

Tabel II.2 Anjuran jumlah porsi makanan memenuhi gizi seimbang perempuan usia 13-49 tahun


(23)

13 Keterangan:

 P = Porsi  1 P nasi = 100

 1 P sayuran = 100 g (1 gelas)  1 P buah = 50 g (1 buah)

 1 P tempe = 50 g (2 potong sedang)  1 P daging = 50 g (1 potong sedang)

II.5 TINJAUAN UMUM ROKOK

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah,kanker paru - paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.

a. Bahan-bahan kimia yang ada pada rokok

Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok:  Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.  Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang

mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.  Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.  Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik

yang mudah terbakar dan tidak berwarna.


(24)

14

 Metanol (alcohol kayu), alcohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.

 Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.

 Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.

 Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.

 Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.

b. Dampak Rokok

Bahaya rokok terutama adalah bagi kesehatan. Kita tahu bahwa rokok mengandung banyak sekali racun dan nikotin yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit, kanker paru, impotensi dan bahkan serangan jantung. Semakin lama seseorang mengkonsumsi rokok maka semakin banyak racun yang terkumpul di tubuhnya. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan fisik atau menyebabkan serangan penyakit pada masa tuanya.

II.6 KEBIASAAN PEKERJA KANTORAN

Kesibukan dan kepadatan pekerjaan di kantor sering menyebabkanseseorang mengabaikan kesehatannya. Ditambah lagi dengan besarnya tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang karyawan terhadap pekerjaan yang ditanganinya. Untuk menjaga kesehatan tubuh, sebaiknya para pekerja kantoran menerapkan pola makan sehat di kantor, dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak mendukung kesehatan tubuh.

Berikut ini kebiasaan-kebiasaan para pekerja kantoran yang harus dicegah untuk memulai pola makan sehat:


(25)

15 1. Mengabaikan Sarapan Pagi

Pada situs prlog.org tanggal, 5 Juli 2012 menjelaskan banyak efek negatif jika mengabaikan sarapan pagi diantaranya:

 Mengabaikan sarapan pagi dapat mengakibatkan pergesekan yang berlebihan pada dinding dalam usus yang akan melukai selaput usus dan menimbulkan penyakit pada sistem pencernaan. Tidak makan pagi juga membuat daya tahan tubuh menurun drastis serta menyebabkan mudah terserang berbagai penyakit.

 Perlu diketahui bahwa trombosit pada orang-orang yang tidak makan pagi lebih mudah lengket dan menggumpal sehingga mudah terjadi penyumbatan.

 Tidak makan pagi juga berpengaruh buruk terhadap otak yang menyebabkan penyediaan gula darah lebih rendah dari pada biasanya serta membuat persediaan gizi pada otak tidak cukup yang tentu sangat berpengaruh pada perkembangan intelegensia.

2. Kurangnya minum cukup air putih

Pada situs intips kesehatan.blogspot.com tanggal, 5Juli 2012 menjelaskan mengingatkandungan air di tubuh manusia mencapai 60 persen. Jadi minum air putih 6-8 gelas sehari merupakan sebuah keharusan untuk kebutuhan tubuh setiap manusia. Berikut ini 5 bahaya kurang minum air putih bagi kesehatan:

 Air putih sangat baik untuk sel-sel otak kita. Fungsi air putih ini agar otak bisa berpikir lebih cepat, tidak mudah lupa atau pikun dan bisa berkonsentrasi untuk setiap aktivitas yang di jalankan. karena jika kekurangan air terutama air putih akan menyebabkan cairan di otak akan menurun, asupan oksigen yang semestinya mengalir ke otak juga ikut berkurang. Sehingga menyebabkan sel-sel otak menjadi tidak aktif dan tidak berkembang sebagaimana yang diharapkan.


(26)

16

 Terasa haus, tenggorokan terasa kering, suhu badan menjadi panas, terkena gejala sakit kepala, air kencing akan bewarna pekat, denyut nadi yang terasa cepat, gejala halusinasi dan juga berakibat fatal yaitu kematian.

 Menyebabkan infeksi kandung kemih. Gejala infeksi kandung kemih yaitu suhu badan yang sedikit meningkat, terasa nyeri pada saat buang air kecil bahkan kadang kala terdapat darah dalam urine yang dikeluarkan.

 Menganggu fungsi kerja ginjal. Ini dikarenakan air putih sangat penting untuk mencegah batu ginjal. Fungsi air putih pada organ ginjal akan membuat komponen pembentuk batu ginjal menjadi lebih mudah luruh bersama buang air kecil yang kita keluarkan setiap harinya.

3. Merokok Setelah makan

Bahaya merokok sehabis makan lebih besar 10 kali lipat dibanding hari-hari biasa. Ini dikarenakan peredaran darah pada saluran pencernaan sehabis makan meningkat, akibatnya sejumlah besar kandungan dalam rokok yang tidak baik bagi kesehatan diserap, sehingga bisa merusak hati, otak besar dan pembuluh darah jantung serta menyebabkan kemungkinan penyakit kanker lebih besar.

II.7 Pengaturan Pola Makan Sehat dan Efektif Bagi Pekerja Kantoran. Ketika sedang bekerja di kantor, rata-rata seorang pekerja kantoran menghabiskan waktu 8-10 jam per hari untuk bekerja. Tingginya kesibukan yang dijalani tidak jarang membuat pekerja yang bekerja di kantor sulit untuk mengatur pola makan terlambat makan, atau punya pola makan sembarangan. Para pekerja kantoran hanya makan seadanya atau bahkan mengabaikan waktu makan. Sehingga banyak pekerja kantoran yang kekurangan energi, badan menjadi lesu, dan mudah kelelahan.

Tri Mutiara, pakar nutrisi dari Slim Gourmetmengatakan bahwa, apapun makanan atau minuman yang akan dikonsumsi, sebaiknya telaah dulu


(27)

17

manfaat dan kandungannya untuk tubuh kita. Antara lain, kadar gula, pengawet, dan lemak. “Makin gemuk tubuh seseorang karena menderita obesitas, makin besar pula resikonya terkena penyakit. Sebab, kebanyakan penyakit berawal dari obesitas,”

Ada beberapa cara untuk menyiasati pola makan sehat pada pekerja kantoran di antaranya adalah:

1. Pagi hari

Setelah bangun tidur pada pagi hari, sebaiknya memakan sesuatu untuk menjaga metabolisme tubuh. Buah dan kacang-kacangan seperti almond, biji bunga matahari, dan kenari dapat menjadi pilihan yang sehat karena kacang-kacangan memiliki kandungan serat, lemak sehat, dan protein yang baik untuk tubuh.

2. Sarapan

Seringkali kita terburu-buru untuk berangkat ke kantor sehingga lupa untuk sarapan. Padahal makan pagi wajib dilakukan untuk dapat menjaga kadar gula dalam tubuh tetap stabil serta membuat tubuh serta otak bekerja lebih efektif. Konsumsi makanan yang praktis namun sehat seperti telur rebus dan jeruk atau roti dengan selai kacang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dan protein tubuh.

3. Atur konsumsi teh dan kopi

Kafein terlalu banyak dapat menghambat kinerja otak. Ganti kopi atau teh hitam yang biasa dikonsumsi dengan teh jijau. Teh hijau memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan berfungsi untuk meningkatkan metabolisme tubuh, membantu pencernaan, dan mencegah kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.

4. Makanan sehat untuk para pekerja kantor

Di sela-sela waktu antara makan pagi dan makan siang, konsumsi buah atau segelas air kelapa. Segelas jus buah segar juga dapat dikonsumsi karena mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan dan mengatur keseimbangan pH tubuh.


(28)

18 5. Makan Siang

Apa yang dipilih untuk makan siang serta waktu memakannya memiliki dampak yang signifikan bagi berat badan dan energi tubuh. 6. Jeda jam makan

Setiap dua jam sekali, para pekerja kantoran perlu makan agar otak mendapat asupan gula untuk menghidari kelelahan, perubahan mood, dan tubuh lesu. Makanlah camilan yang sehat seperti kacang-kacangan, keju rendah lemak, biji labu dan bunga matahari. Satu gelas susu rendah lemak juga dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh.

7. Makan Malam

Penting untuk mengetahui kualitas, kuantitas, dan waktu makan malam yang tepat. Banyak yang menganggap bahwa makan malam merupakan makanan pengganti tenaga yang telahdikeluarkan seharian. Sehingga membuat para pekerja kantoran mengonsumsi makanan sesuai dengan keinginan. Padahal pada saat malam hari, tubuh sudah tidak melakukan banyak aktivitas sehingga tidak memerlukan banyak asupan energi. Sebaiknya konsumsi sedikit makanan dengan sayuran dan protein menjadi prioritas. Pastikan makan malam dua jam sebelum waktu tidur.

II.8 Analisa Masalah

Berdasarkan dari fokus masalah yang telah ditentukan sebelumnya, maka permasalahan terletak pada kebiasaan masyarakat khususnya para pekerja kantoran akan kebiasaan makan yang kurang sehat. Untuk penyelesaian masalah ini, perlu dilakukan analisa masalah. Sumber data diperoleh dari hasil penelitian yaitu melalui:

a. Data primer

Proses pencarian data yang dilakukan adalah dengan menyebarkan dua puluh kuisioner kepada masyarakat umum khususnya para pekerja kantoran yang terdapat di sekitar Bandung tepatnya kawasan Bandung Indah Plaza (BIP) di Jl. Merdeka dan kawasan Bandung Electronic Center (BEC) Jl. Purnawarman. Alasan dipilihnya kawasan perbelanjaan


(29)

19

Bandung Indah Plasa dan kawasan Bandung Electronic Center dalam pencarian data primer adalah karena pusat keramaian dan banyak terdapat tempat makan yang banyak di datangi oleh para pekerja kantoran untuk santap makan siang pada saat istirahat dikantor. Serta menyebarkan 30 kuisioner kepada teman teman yang sudah bekerja di sosial media secara online yang dimulai pada tanggal 21 Oktober sampai dengan 2 November 2013

Tabel II.3 Rangkuman hasil kuisioner

No Pertanyaan Responden

Jawaban Iya Tidak

1

Apakah anda mengetahui Pola

makan sehat? 50 42 8

2

Apakah anda mengetahui bahwa makanan yang anda konsumsi sehari-hari telah memenuhi pola

makan sehat? 50 13 37

3

Apakah Anda mengkonsumsi

sarapan sebelum pergi bekerja? 50 12 38

4

Apakah anda mengkonsumsi air putih sebanyak 2,5 liter setiap harinya?

50 26 24

5

Apakah jarak waktu antara makan malam dengan waktu tidur anda

lebih dari 2 jam? 50 22 28

6 Apakah anda perokok? 50 33 17

7

Jika iya, apakah anda memiliki

kebiasaan merokok setelah makan? 50 33 17

8

Apakah anda mengetahui bahaya


(30)

20

Gambar II.2 Pedoman Umum Gizi Seimbang Sumber : Dokumen Pribadi

Berdasarkan kuisioner tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Pengetahuan para pekerja kantoran akan pola makan sehat

 42 Orang menjawab iya : 84%  8 Orang menjawab tidak : 16%

2. Pengetahuan para pekerja kantoran akan asupan nilai gizi dari makanan yang sehari-hari dikonsumsi telah memenuhi pola makan sehat

 13 Orang menjawab iya :26%  37 Orang menjawab tidak :74%

3. Apakah para pekerja kantoran mengkonsumsi sarapan pagi sebelum pergi bekerja

 12 Orang menjawab iya :24%  38 Orang menjawab tidak :76%

4. Apakah para pekerja kantoran mengkonsumsi air putih sebanyak 2.5 liter setiap hari

 26 Orang menjawab iya :52%  24 Orang menjawab tidak :48%


(31)

21

5. Apakah para pekerja kantoran antara mengkonsumsi makanan terakhir atau makan malam dengan tidur malam memiliki senggang waktu lebih dari 2 jam

 22 Orang menjawab iya : 44%  28 Orang menjawab tidak :56% 6. Apakah para pekerja kantoran merokok

 33 Orang menjawab iya :66%  17 Orang menjawab tidak :34%

7. Bagi pekerja kantoran yang merokok, apakah mereka memiliki kebiasaan merokok setelah makan

 33 Orang menjawab iya :66%  17 Orang menjawab tidak :34%

8. Apakah pekerja kantoran mengetahui bahaya dari merokok setelah makan

 16 Orang menjawab iya :32%  34 Orang menjawab tidak :68%

b. Data sekunder

Proses pencarian data selanjutnya dilakukan dengan melalui media buku, makalah akademik dan media internet yang berhubungan dengan permasalahan.

II.9 Penyelesaian Masalah

Berdasarkan analisa data primer dan sekunder yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa yang menjadi permasalahan adalah kontradiksi antara anggapan para pekerja kantoran dengan kenyataan sehari-hari, para pekerja kantoran beranggapan bahwa pola makan yang biasa dilakukan sudah sehat tapi kenyataannya tidak diiringi dengan perilaku serta kebiasaan pola makan yang sehat. Dengan demikian, maka penyelesaian masalah atau solusi yang paling tepat dilakukan yaitu dengan mengenalkan lagi lebih detail mengenai pola makan yang sehat dalam bentuk media informasi. Media informasi berbasis website berupa kampanye sosial merupakan sarana yang tepat


(32)

22

untuk mengenalkan pola makan sehat. Tujuannya untuk mengajak dan memberi tahu para pekerja kantoran untuk merubah kebiasaan yang kurang bagus akan pola makan sehat.

II.10 Kampanye

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengertian dari kampanye ialah gerakan atau tindakan serentak untuk melawan, berpropaganda, mengadakan aksi, dan sebagainya.

 Menurut Rusady Ruslan, dalam bukunya Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. “Kampanye adalah salah satu usaha yang terencana dan berjalan untuk memberikan informasi, mendidik, atau meyakinkan bagian dari kehidupan sosial masyarakat. Tujuan kampanye untuk membentuk suatu perubahan sosial (social change) dan perubahan ini bisa menyangkut keadaan sosial atau kondisi tingkat penduduk masyarakat tertentu”.

 Rogers & Storey (1987:1), mendefinikan kampanye sebagai “Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”.

Dari beberapa definisi diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana yang bertujuan untuk memberikan informasi, mendidik, dan membentuk suatu perubahan sosial yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

II.10.1 Jenis Kampanye

Kampanye terbagi kedalam beberapa jenis diantaranya: 1. Kampanye Sosial

Kampanye sosial adalah suatu kegiatan berkampanye yang mengkomunikasikan pesan-pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan, dan bersifat non komersil. Tujuan dari


(33)

23

kampanye sosial adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang sedang terjadi.

Kriteria penentuan kampanye pelayanan masyarakat adalah:  Non Komersil

 Tidak bersifat keagamaan  Tidak bermuatan politik  Berwawasan nasional

 Diperuntukan bagi semua masyarakat

 Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima  Dapat diiklankan

 Memiliki dampak dan kepentingan tinggi sehingga mendapat dukungan media local maupun nasional

2. Kampanye Bisik

Kampanye yang dilakukan melalui gerakan untuk melawan atau mengadakan aksi secara serentak dengan menyiarkan kabar angin.

3. Kampanye Promosi

Kegiatan kampanye yang dilaksanakan dalam rangka promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan dan sebagainya.

4. Kampanye Politik

Kampanye yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh informasi tentang, dan bagaimana suatu partai, program maupun visinya. Dengan demikian masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan dari partai tersebut untuk menentukan dipilih atau tidak. (Venus Antar,2004:20)

Dari uraian tersebut maka kampanye pola makan sehat bagi pekerja kantoranadalah kampanye sosial. Hal itu dilihat dari tujuan kampanyenya yaitu, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya


(34)

24

pola makan sehat, serta mengubah kebiasaan merokok setelah makan.

II.10.2 Media Kampanye

Media mempunyai peranan yang sangat penting dalam berkampanye, media membantu dalam proses penyebaran informasi dan sebagainya.

Media informasi dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu :  Media Lini Atas

Merupakan media yang tidak langsung bersentuhan dengan target audiens dan jumlahnya terbatas tetapi jangkauan target yang luas, seperti billboard, iklan televis, iklan radio, dan lain-lain.

 Media Lini Bawah

Merupakan media yang tidak langsung bersentuhan dengan target audiens dan jumlahnya terbatas tetapi jangkauan target yang luas, seperti billboard, iklan televis, iklan radio, dan lain-lain.

 Media Cetak

Media cetak dapat berupa brosur, Koran, majalah, poster, pamplet, spanduk, dan lain-lain

 Media Elektronik

Media ini dapat disampaikan melalui radio, kaset, kamera handphone, dan internet.

II.11 Tinjauan Umum Website

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi


(35)

25

informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.

II.12 Target Audiens

Target audiens dipilih secara spesifik berdasarkan: a. Demografis

1. Gender : Laki-laki dan Perempuan 2. Usia : 22-30 tahun.

3. Pendidikan : S1/D3

4. Pekerjaan : Pekerja Kantoran 5. Ekonomi : Menengah Keatas b. Geografis (berdasarkan lokasi)

Masyarakat yang berada di wilayah kota Bandung c. Psikografis (karakter/sifat)


(36)

26 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Untuk menyadarkan masyarakat khususnya para pekerja kantoran pentingnya menjaga asupan dan pola makan sehat dan merubah pola makan yang lebih baik sesuai dengan jumlah dan jenis yang tepat, maka dibutuhkan suatu perancangan yang mampu menyampaikan suatu informasi atau pesan yang dapat mudah dimengerti oleh komunikan. Strategi perancangan yang akan dilakukan dari perancangan media informasi mengenai Kampanye Prilaku Makan Sehat Bagi Pekerja Kantoran yaitu merancang atau membuat suatu media informasi berbasis website yang bertujuan untuk menarik perhatian para pekerja kantoran agar terhindar mengubah kebiasaan pola makan sehat yang kurang baik.

III.1.1 Strategi Komunikasi

Keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik kepada si penerima pesan (komunikan). Untuk itu diperlukan suatu strategi khusus dalam menganalisa setiap permasalahan agar menjadi suatu informasi yang dapat dimengerti oleh komunikan. Untuk itu maka “Kampanye Prilaku Makan Sehat Bagi Pekerja Kantoran” menggunakan dua pendekatan komunikasi yaitu pendekatan komunikasi visual dan pendekatan komunikasi verbal.

III.1.1.1 Pendekatan Komunikasi Visual

Tinaburko (2009) menjelaskan "Komunikasi visual merupakan konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan kedalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas ilustrasi (gambar), tipografi, warna, komposisi, dan layout" (h.23). Teknik yang digunakan dalam hal


(37)

27

pendekatan secara visual adalah mengutamakan tipografi dan ilustrasi. Dengan kata lain, penggabungan ilustrasi dan tipografi dapatmeminimalisir persepsi yang berbeda-beda. Sehingga target audiens melakukan aksi yang tepat seperti yang diharapkan.

III.1.1.2 Pendekatan Komunikasi Verbal

Pendekatan komunikasi verbal dalam perancangan ini menggunakan bahasa yang bersifat persuasif atau ajakan, himbauan, maupun peringatan. Dimana strategi komunikasi bertujuan memberikan pesan yang baik. Agar dapat menarik minat para pekerja kantoran untuk lebih menerapkan perilaku-perilaku makan sehat

III.1.1.3 Tujuan Komunikasi

Kampanye “Kampanye Prilaku Makan Sehat Bagi Pekerja Kantoran” bertujuan untuk membujuk, menyadarkan dan mengubah prilaku masyarakat khususnya para pekerja kantoran tentang pentingnya menerapkan pola makan sehat dan memberitahukan bahaya bahaya apa saja bila pola makan sehat dibarengi dengan kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak pola makan sehat itu sendiri.

III.1.2 Strategi Kreatif

Banyaknya media informasi mengenai masalah pola makan sehat nampaknya belum cukup untuk masyarakat khususnya para pekerja kantoran agar menerapkan pola makan sehat pada kehdupan sehari-hari dan memberitahukan bahaya bahaya apa saja bila pola makan sehat dibarengi dengan kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak pola makan sehat itu sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi kreatif untuk menyampaikan masalah pola makan sehat secara mendetail. Fungsinya yaitu untuk memudahkan penyampaian


(38)

28

informasi atau pengetahuan kepada target audiens sehingga informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.

III.1.2.1 Cara Penyampaian Pesan

Pendekatan yang digunakan adalah informatif dan persuasif. Dimana pendekatan informatif lebih memperlihatkan informasi penting mengenai bahaya merokok setelah makan lewat berbagai media. Dan pendekatan persuasif dengan mengajak para pekerja kantoran untuk menerapkan pola makan yang lebih sehat pada kehidupan sehari-hari.

III.1.2.1 Rasionalisasi Visual

Pendekatan visual yang akan dilakukan pada program ini adalah:

1. Menggunakan logo, sebagai identitas yang akan digunakan pada media-media pendukung sehingga media tersebut memiliki identitas yang jelas.

2. Tipografi yang dipakai adalah font-font sans sherif. Digunakan karena jelas dan mudah terbaca.

3. Ilustrasi dan warna yang sesuai dengan identitas kesehatan.

4. Menggunakan slogan atau tagline yang mudah diingat dan dimengerti oleh khalayak sasaran.

III.1.3 Strategi Media

Saat ini perkembangan media digital, sudah terbilang sangatlah banyak, mulai dari website maupun CD interaktif. Media yang digunakan dalam merancang suatu pembahasan seperti studi kasus perancangan media kampanye pola makan sehat bagi pekerja kantoran dikemas dalam sebuah media informasi berbasis website.


(39)

29 III.1.3.1 Pemilihan Media

a. Media Utama

Strategi media yang digunakan sebagai media utama berupa media informasi berbasis website. Karena dengan media ini masyarakat khususnya para pekerja kantoran akan mudah mengakses pesan yang disampaikan akan pentingnya pola makan sehat. sangatlah cocok dengan target audiens yaitu para pekerja kantoran, dikarenakan hampir setengah hari lebih para pekerja kantoran akrab dengan komputer. b. Media Pendukung

Agar penyampaian media utama kepada target sasaran berjalan dengan baik, maka dibutuhkan media pendukung, baik media pendukung bersifat Informasi maupun media pendukung yang bersifat mengingatkan, yang diantaranya, yaitu:

- Sosial media - Mug

 Facebook Page - Piring

 Twitter - Pulpen

- Poster - Mouse Pad

- Flyer - Jam Dinding

- Kalender - Brosur

- Mug - Piring - Pulpen - Mouse Pad - Jam Dinding - Brosur


(40)

30 III.2 Konsep Visual

III.2.1 Identitas Visual

Identitas visual pada kampanye “Kampanye Prilaku Makan Sehat Bagi Pekerja Kantoran” berupa logo.

Gambar III.1 Logo Kampanye Prilaku Makan Sehat Bagi Pekerja Kantoran.

Sumber: Data Pribadi

III.2.2 Format Desain

Format desain yang dirancang dalam Website Kampanye Prilaku Makan Sehat Bagi Pekerja Kantoran adalah format desain website one page yang memiliki kesatuan seperti proporsi bentuk dan visual seimbang. Format desain yang dipakai adalah lanscape.


(41)

31 III.2.3 Tata Letak (layout)

Tata letak atau layout adalah pengaturan elemen-elemen yang ada menjadi sebuah satu kesatuan. Karena kesan yang ingin ditimbulkan dalam kampanye adalah sehat dan bersih maka dibuat layout yang seimbang atau simetris atau terkesan satu kesatuan. Selain itu layout juga berkaitan dengan komposisi antara elemen visual dan teks.

Gambar III.2 Tampilan layout Website Sumber:Dokumen Pribadi


(42)

32 III.2.4 Tipografi

Pemilihan jenis huruf pada kampanye ini mengutamakan keterbacaan, menarik, dan berkesan. Untuk menarik perhatian masyarakat khususnya pekerja kantoran maka huruf yang digunakan berkesan formal.

Gambar III.3 Font-font dalam kampanye

III.2.5 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu daya tarik dan dapat menggambarkan pesan dalam sebuah kampanye. Pesan yang utama pada kampanye ini adalah untuk membujuk, menyadarkan dan mengubah prilaku masyarakat khususnya para pekerja kantoran tentang pentingnya menerapkan pola makan sehat dan memberitahukan bahaya bahaya apa saja bila pola makan sehat dibarengi dengan kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak pola makan sehat itu sendiri.Maka ilustrasinya adalah berupa gambaran beberapa hal yang terkait dengan pola makan sehat.


(43)

33

Gambar III.4 Ilustrasi-ilustrasi pada kampanye Sumber: Dokumen Pribadi

III.2.6 Warna

Warna akan mempengaruhi pesan dan kesan yang ingin disampaikan pada audiens, maka warna yang dipilih adalah sebagai berikut:

Gambar III.5 Warna-warna pada kampanye Sumber: Dokumen Pribadi


(44)

34 III.2.7 Icon Pada Website

III.2.7.1 Proses Kreatif Pembentukan Icon

Tahap I: Menemukan gambaran sesuai dengan tema yang akan memperkuat karakter sebuah icon.

Tahap II: Menemukan objek yang dapat mewakili pesan dan informasi yang menentukan kunci visual. Tahap III: Mengolah bentuk asli disederhanakan agar

khalayak dapat mengingat. III.2.7.1 Proses Kreatif Pembentukan Icon

Gambar III.6 Icon-icon pada kampanye Sumber: Dokumen Pribadi


(45)

35 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Teknis Produksi Media

Pada pembuatan media kampanye ini memerlukan beberapa tahap. Tahap pertama mengumpulkan berbagai data untuk mendukung informasi yang akan dimasukkan ke dalam media. Tahap kedua adalah menyiapkan ide dan konsep dari pengolahan data yang didapat pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah melakukan sketsa visual. Tahap terakhir adalah eksekusi dikomputer dengan menggunakan program-program tertentu. Pada tahap-tahap tersebut membutuhkan sarana penunjang berupa hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak)

IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras)

Hardware yang digunakan adalah seperangkat komputer. Jika dibagi-bagi berdasarkan bagian, ada beberapa bagian yang dibagi sebagai berikut :

1. Monitor

2. Central Processing Unit (CPU) 3. Keyboard

4. Mouse

IV.1.2 Software (Perangkat Lunak)

Software yang digunakan untuk merancang media kampanye ini adalah:

1. Microsoft word 2013, yaitu software yang digunakan untuk mengolah data untuk dimasukkan ke dalam media kampanye.

2. Adobe Illustrator CS6, yaitu software yang digunakan membuat grafis ikon, logo, layout dan tampilan pada media kampanye.


(46)

36

3. Adobe Photoshop CS6, yaitu software yang digunakan untuk memotong-motong tampilan untuk media website. Hal ini dilakukan untuk mempermudah saat memberi link pada button website.

4. Adobe Dreamweaver CS6, yaitu software yang digunakan untuk menghubungkan satu halaman dengan halaman lain atau disebut link pada media website.

IV.2 TAMPILAN MEDIA IV.2.1 Media Utama

Media utama pada kampanye ini adalah website berbasis imformasi (one page) dimana hanya ada 1 konten yang menggabungkan beberapa topik. Tampilannya adalah sebagai berikut:

Gambar IV.1 Tampilan Home Website


(47)

37

Gambar IV.2 Tampilan AboutWebsite

Sumber: Data Pribadi

Gambar IV.3 Tampilan Tips Website


(48)

38 IV.2.2 Media Pendukung

IV.2.2.1 Poster

Gambar IV.4 Tampilan Poster Sumber: Data Pribadi

Ukuran : 29,7 x 42 cm dan 42 x 29,7 cm Material : Art Paper

Teknis Cetak : Offset

Poster merupakan media pendukung promosi yang cukup efektif, karena dapat menarik perhatian dan menampung berbagai macam informasi mengenai maksud dan tujuan dari program pola makan sehat kepada para pekerja kantoran. Slogan :

 Cintailah Lambung Anda Tanpa Asap Rokok!  Gara-gara Nila Setitik Rusak Susu Sebelangga


(49)

39 IV.2.2.2 Brosur

Gambar IV.5 Gambar Tampilan Brosur tampak luar Sumber: Data Pribadi

Gambar IV.6 Tampilan brosur tampak dalam Sumber: Data Pribadi

Ukuran : 21 x 29,7 cm Material : Art Paper Teknis Cetak : Offset


(50)

40 IV.2.2.3 Flyer

Gambar IV.7 Tampilan flyer

Sumber: Data Pribadi

Ukuran : 14,8 x 21 cm Material : Art Paper Teknis Cetak : Offset

IV.2.2.4 Kalender

Gambar IV.8 Tampilan kalender Sumber: Data Pribadi


(51)

41 IV.2.2.5 Mouse Pad

Gambar IV.9 Tampilan mouse pad

Sumber: Data Pribadi

IV.2.2.6 Pulpen

Gambar IV.10 Tampilan Pulpen Sumber: Data Pribadi


(52)

42 IV.2.2.7 Piring

Gambar IV.11 Tampilan Piring Sumber: Data Pribadi

IV.2.2.8 Mug

Gambar IV.12 Tampilan mug Sumber: Data Pribadi


(53)

43 IV.2.2.9 Jam Dinding

Gambar IV.13 Tampilan Jam Dinding Sumber: Data Pribadi

IV.2.2.10 Portal Sosial Media (Facebook) a. Facebook

Gambar IV.14 Tampilan Sosial Media Facebook Sumber: Data Pribadi


(54)

44 b. Twitter

Gambar IV.15 Tampilan kampanye melalui media Twitter Sumber: Data Pribadi


(1)

39

IV.2.2.2 Brosur

Gambar IV.5 Gambar Tampilan Brosur tampak luar Sumber: Data Pribadi

Gambar IV.6 Tampilan brosur tampak dalam Sumber: Data Pribadi

Ukuran

: 21 x 29,7 cm

Material

: Art Paper

Teknis Cetak : Offset


(2)

40

IV.2.2.3 Flyer

Gambar IV.7 Tampilan flyer Sumber: Data Pribadi

Ukuran

: 14,8 x 21 cm

Material

: Art Paper

Teknis Cetak : Offset

IV.2.2.4 Kalender

Gambar IV.8 Tampilan kalender Sumber: Data Pribadi


(3)

41

IV.2.2.5 Mouse Pad

Gambar IV.9 Tampilan mouse pad Sumber: Data Pribadi

IV.2.2.6 Pulpen

Gambar IV.10 Tampilan Pulpen Sumber: Data Pribadi


(4)

42

IV.2.2.7 Piring

Gambar IV.11 Tampilan Piring Sumber: Data Pribadi

IV.2.2.8 Mug

Gambar IV.12 Tampilan mug Sumber: Data Pribadi


(5)

43

IV.2.2.9 Jam Dinding

Gambar IV.13 Tampilan Jam Dinding Sumber: Data Pribadi

IV.2.2.10 Portal Sosial Media (Facebook)

a.

Facebook

Gambar IV.14 Tampilan Sosial Media Facebook Sumber: Data Pribadi


(6)

44

b.

Twitter

Gambar IV.15 Tampilan kampanye melalui media Twitter Sumber: Data Pribadi