Fokus Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Metode Penelitian

Sadena Febriana Suryatiningsih, 2013 Pembagian peran pada pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu heteroseksual, 15 pasangan gay, dan 20 pasangan lesbian. Hasilnya penelitian tersebut menunjukan bahwa pembagian peran gender pada pasangan homoseksual lebih egalitarian dibandingkan dengan pasangan heteroseksual Riva Schecory, 2007. Berdasarkan uraian diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kini pembagian peran dalam sebuah komitmen pernikahan tidak hanya didasari oleh jenis kelamin, tapi bisa juga didasari oleh aspek lain. Oleh karena itu, penelitian ini akan menelaah pembagian peran pada pasangan dengan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like untuk meneliti dasar pembagian peran yang dilakukan oleh pasangan sejenis di Indonesia.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini akan berfokus terhadap permasalahan bagaimana pembagian peran pada satu pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana subjek memulai kehidupan homoseksualnya? 2. Bagaimana subjek memulai komitmen marriage-like yang dilakukannya? Sadena Febriana Suryatiningsih, 2013 Pembagian peran pada pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Bagaimana pembagian peran terbentuk pada pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like? 4. Faktor-faktor apa yang menjadi dasar pembagian peran pada pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like? 5. Konflik apa yang dominan dalam pasangan dengan orientasi seksual sejenis?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui awal mula subjek memulai kehidupan homoseksualnya. 2. Mengetahui permulaan subjek membangun komitmen marriage-like yang dilakukannya. 3. Mengetahui pembagian peran pada pasangan lesbian yang memiliki komitmen marriage-like. 4. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya pembagian peran gender pada pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like. 5. Mengetahui konflik yang dominan pada pasangan dengan oeiantasi seksual sejenis. Sadena Febriana Suryatiningsih, 2013 Pembagian peran pada pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai salah satu sumber mengenai pembagian peran pada pasangan dengan orieantasi seksual sejenis pada umumnya dan pada pasangan homoseksual pada khususnya. Penelitian seperti ini masih minim dan sulit ditemukan di Indonesia, oleh karena itu peneliti berharap penelitian ini bisa dijadikan sumber referensi mengenai permasalahan mengenai pembagian peran pada pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana terjadinya pembagian peran yang tidak berdasarkan keadaan jenis kelamin individu, melainkan atas komitmen atau kesepakatan bersama atau bahkan tanpa adanya kesepakatan sama sekali. Sehingga bisa digunakan sebagai acuan oleh pasangan hoteroseksual dan homoseksual dalam melakukan pembagian peran yang tidak hanya didasari oleh jenis kelamin. Sadena Febriana Suryatiningsih, 2013 Pembagian peran pada pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan adalah studi kasus eksploratif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan lain sebagainya Moleong, 2007. Oleh karenanya, data yang akan didapatkan adalah berupa makna di balik berbagai fenomena yang muncul di lapangan. Selain itu desain penelitian dari pendekatan kualitatif cenderung umum dan fleksibel mengikuti perkembangan dari proses penelitian. Berg 2007 mengungkapkan bahwa studi kasus eksploratif adalah metode yang menekankan pada eksplorasi dari sebuah kasus guna menggali dasar-dasar dari sebuah permasalahan penelitian dan mempermudah peneliti untuk menemukan berbagai faktor signifikan yang saling berinteraksi untuk menentukan suatu karakteristik dari fenomena yang berkaitan dengan individu, komunitas, atau bahkan institusi. Selain itu, studi kasus eksploratif juga menekankan kepada pemahaman subjek penelitian terhadap apa yang mereka dengarkan atau rasakan, bagaimana mereka menginterpretasikan berbagai informasi serta tindakan yang merekalakukan, serta melakukan penyelesaian permasalahan dan berinteraksi dengan orang-orang lainnya Berg, 2007. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian Sadena Febriana Suryatiningsih, 2013 Pembagian peran pada pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ini yang akan mencari dasar-dasar dari pembagian peran pada pasangan dengan orientasi seksual sejenis.

B. Subjek Penelitian