Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Sri Murni, 2014 Program bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Memberikan inovasi baru dalam peningkatan mutu dan potensi guru dalam meningkatkan profesionalitasnya sebagai pendidik yang handal, khususnya yang terkait dengan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang motivasi belajar. c Bagi Sekolah Mengembangkan kualitas pendidikan untuk anak didik dan memberikan sumbangan positif terhadap kemajuan sekolah untuk mengembangkan wawasan serta ilmu pengetahuan dalam layanan bimbingan belajar di sekolah terkait dengan motivasi siswa. d Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang perbaikan kegiatan pemberian layanan guna meningkatkan mutu kualitas layanan bimbingan yang diberikan. Khususnya dalam penggunaan layanan bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Sri Murni, 2014 Program bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan dan analisis data hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment. Penelitian quasi eksperimen merupakan metode penelitian untuk mencari perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendali dengan pendekatan kuantitatif Sugiyono, 2008: 72. Rancangan Quasi-Experimental dengan desain nonequivalent pre-test and post test control group design, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di seleksi tanpa prosedur acak. Kedua kelompok tersebut sama-sama memperoleh pretes dan postes, akan tetapi kelompok eksperimen saja yang diberikan treatment Creswell, 2010. Desain penelitiannya diilustrasikan sebagai berikut: Kelas eksperimen : O X O --------------------- Kelas kontrol : O O Keterangan: O = angket awal atau angket akhir skala motivasi belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. X = Perlakuan model pembelajaran dengan bimbingan klasikal. ------- = Subjek tidak dipilih secara acak. Tingkat Motivasi belajar siswa diukur sebanyak dua kali yaitu sebelum perlakuan pretes dan setelah perlakuan postes. Pretes bertujuan melihat kesetaraan kemampuan awal kedua kelompok. Postes bertujuan melihat bagaimana pengaruh program bimbingan belajar yang diberikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, dan melihat apakah terdapat peningkatan pada motivasi belajar siswa antara kedua kelompok tersebut. Sri Murni, 2014 Program bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Populasi dalam adalah seluruh subjek penelitian Arikunto, 2006: 130. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung yang terdaftar pada semester 2 Tahun Ajaran 20132014. 2. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purvosive. Teknik sampling purvosive merupakan cara mengambil sampel dari anggota populasi secara penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugioyono, 2010: 85. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa yang ada di kelas XI-IPS.1 SMA Kartika XIX-2 Bandung. Kelas XI-IPS.1 dipilih berdasarkan pertimbangan guru bimbingan dan konseling dimana dikelas tersebut hasil belajar siswa sangat beragam dan banyak nilainya dibawah rata-rata.

C. Definisi Operasional

Menghindari terjadinya interpretasi yang berbeda-beda dan kerancuan pemahaman tentang aspek-aspek yang menjadi variabel penelitian, maka berikut penjelasan definisi operasional: a. Program bimbingan belajar Program bimbingan belajar adalah serangkaian rencana kegiatan yang dilakukan peneliti sebagai upaya membantu siswa kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 20132014 supaya mendapatkan penyesuaian yang baik dalam belajar, sehingga setiap peserta didik dapat belajar dengan efektif dan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan mencapai perkembangan yang optimal. Natawidjaja, R. dalam Winkel 1991: 67 mengartikan bimbingan sebagai pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan