Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Dede Permana, 2014 Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pernyataan di atas memberikan informasi kepada kita bahwa dalam penelitian yang menggunakan statistik deskriptif itu tidak terdapat uji signifikansi dan taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud untuk membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi. Statistik deskriptif dalam penelitian ini penyusunan dan penyajian data penelitian bisa melalui bentuk tulisan, tabel, dan dalam bentuk grafikdiagramgambar. Data yang telah diolah sesuai dengan teknik analisis yang digunakan, kemudian harus disajikan dalam bentuk penyajian data yang mudah dimengerti maknanya dan juga mudah diinterpretasikan. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data-data hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi selama peneliti melakukan penelitian. Pengolahan data-data yang didapat oleh peneliti di lapangan akan diolah dengan menggunakan rumus persentase. Penggunaan rumus persentase ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan deskripsi tugas guru pamong dengan berpedoman pada buku pedoman PPL 2014. Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut: � = Ali 1982, hlm. 269 Rumus di atas telah disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian ini. Keterangan : P : persentase keterlaksanaan f : item deskripsi tugas guru pamong yang terlaksana n : total item deskripsi tugas guru pamong yang harus terlaksana ideal 100 : bilangan tetap Menganalisis hasil penafsirkan setiap jawaban atau menafsirkan data keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong yang sudah diperoleh, selanjutnya digunakan kriteria dari perhitungan persentase sebagai berikut: Tabel 3.1 Penafsiran Perhitungan Persentase Tidak ada 1-30 Sebagian kecil 31- 49 Hampir setengahnya Dede Permana, 2014 Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 50 Setengahnya 51-80 Sebagian besar 81-99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya Ali 1982, hlm. 184 Ketercapaian kompetensi pedagogik dalam hal ini penilaian penyusunan RPP dan penilaian penampilan mengajar, untuk dapat dihitung penilaian RPP bisa menggunakan rumus sebagai berikut: � = � �� � � ��� � � � � � ��� � � Keterangan: R = Nilai RPP Penilaian penampilan mengajar dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: � = � �� � � ��� � � � � � ��� � � Keterangan: T = Nilai penampilan mengajar Ketercapaian kompetensi pedagogik merupakan gabungan dari keterampilan menyusun RPP dan penampilan mengajar, untuk dapat mengetahui ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan PPL bisa diketahui ketika praktikan melaksanakan ujian PPL, dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut: � = �+ � Buku Pedoman PPL 2014 2014, hlm. 38 Keterangan: NU = Nilai Ujian PPL R = Nilai RPP T = Nilai Penampilan Mengajar Dede Permana, 2014 Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menganalisis hasil penafsiran dari ketercapaian kompetensi pedagogik dalam hal ini ketercapaian penyusunan RPP dan penampilan mengajar yang sudah diperoleh, selanjutnya digunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.2 Konversi Nilai PPL SKOR KONVERSI NILAI 3,5 – 4,0 A Amat Baik 2,5 – 3,4 B Baik 1,5 – 2,4 C Cukup Kurang dari 1,5 E Gagal Buku Pedoman PPL 2014 2014, hlm. 20 Dede Permana, 2014 Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan PPL yang dilaksanakan di SMK Negeri 8 Bandung dari tiga guru pamong sebagai berikut: a. Keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong bapak T terlaksana 13 dan bisa ditafsirkan sebagian kecil terlaksana. b. Keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong bapak S terlaksana 19,57 dan bisa ditafsirkan sebagian kecil terlaksana c. Keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong bapak A terlaksana 14,13 dan bisa ditafsirkan sebagian kecil terlaksana. 2. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan PPL di atas, jika dilihat secara keseluruhan ketercapaian masing-masing praktikan PPL menujukan hasil, bahwa ketercapaian kompetensi praktikan adalah sebagai berikut: a. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan HGR memperoleh nilai 3,62 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria A Amat Baik. b. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan HB memperoleh nilai 3,65 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria A Amat Baik. c. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan TF memperoleh nilai 3,62 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria A Amat Baik. d. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan SU memperoleh nilai 3,10 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria B Baik. Dede Permana, 2014 Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Saran peneliti berdasarkan pemaparan dan pembahasan data yang didapat setelah melakukan penelitian, maka peneliti menyarankan beberapa hal untuk:

1. Pihak Universitas

a. Perlu diselenggarakan kembali penataran atau pelatihan untuk calon guru pamong, sehingga calon guru pamong memiliki sertifikasi guru pamong dan layak menjadi guru pamong, melihat tugas dan perannya sangat strategis dalam membimbing calon guru. b. Komunikasi dan koordinasi dengan pihak sekolah perlu ditingkatkan, agar keterlaksanaan PPL dapat terpantau pelaksanaanya.

2. Pihak Sekolah

a. Pengawasan terhadap pelaksanaan PPL harus lebih ditingkatkan lagi, karena kegiatan PPL ini tidak hanya menyangkut dengan guru pamong dan praktikan, tetapi akan berdampak kepada siswa. b. Penentuan guru pamong oleh sekolah seharusnya berdasarkan dengan kompetensi baik dari segi keilmuanya dan dari segi sikapnya. c. Komunikasi dan koordinasi dengan pihak Universitas perlu ditingkatkan, agar keterlaksanaan PPL dapat terpantau pelaksanaanya.

3. Guru Pamong

a. Guru pamong harus lebih memahami tugas sebagai guru pamong, sehingga dalam melaksanakan bimbingan dengan praktikan dapat terlaksana secara optimal. b. Guru pamong seharusnya lebih memahami bahwa praktikan itu bukanlah pengganti guru pamong selama melaksanakan PPL, tetapi praktikan seharusnya diperlakukan sebagai calon guru yang akan dididik menjadi