STUDI PELAKSANAAN DESKRIPSI TUGAS BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DALAM MENCAPAI KOMPETENSI PEDAGOGIK.
STUDI PELAKSANAAN DESKRIPSI TUGAS BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PROGRAM
PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DALAM MENCAPAI KOMPETENSI PEDAGOGIK
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
oleh
DEDE PERMANA NIM 0800413
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
Studi Pelaksanaan Deskripsi Tugas
bimbingan Guru Pamong Terhadap
Mahasiswa Praktikan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) dalam
Mencapai Kompetensi Pedagogik
Oleh Dede Permana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Dede Permana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
DEDE PERMANA
STUDI PELAKSANAAN DESKRIPSI TUGAS BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PROGRAM
PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DALAM MENCAPAI KOMPETENSI PEDAGOGIK
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Dr. Amay Suherman, M.Pd NIP. 19590325 198601 1 001
Pembimbing II
Ridwan Adam M Noor, S.Pd,M.Pd NIP.19761116 200501 1 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Dr.H. Wahid Munawar, M.Pd NIP. 19632005 198901 1 001
(4)
(5)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 8 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif jenis analisis kegiatan. Hasil penelitian menujukan: (1) keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong (bapak T) terlaksana 13% dan bisa ditafsirkan sebagian kecil terlaksana; (2) keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong (bapak S) terlaksana 19,57% dan bisa ditafsirkan sebagian kecil terlaksana; (3) keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong (bapak A) terlaksana 14,13% dan bisa ditafsirkan sebagian kecil terlaksana. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan adalah sebagai berikut: (1) ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan (HGR) memperoleh nilai 3,62 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria A (Amat Baik); (2) ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan (HB) memperoleh nilai 3,65 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria A (Amat Baik); (3) ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan (TF) memperoleh nilai 3,62 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria A ( Amat Baik); (4) ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan (SU) memperoleh nilai 3,10 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria B ( Baik).
Kata Kunci : Deskripsi Bimbingan, Program Pengalaman Lapangan (PPL), Kompetensi Pedagogik.
ABSTRACT
This research was conducted at SMK Negeri 8 Bandung. The method used in this research is descriptive type of analysis activity. The reasearch results: (1) adherence to the guidance of the teacher task description pamong (Mr. T) executed 13% and could be interpreted the little part of executed; (2) adherence to the guidance of the teacher task description pamong (Mr. S) 19,57% executed and could be interpreted the little part of executed; (3) adherence to the guidance of the teacher task description pamong (Mr. A) 14,13% executed and can be interpreted the little part of executed. Internship teacher pedagogical achievement are as follows: (1) the achievement of pedagogy competence of internship teacher (HGR) to obtain the value of 3.62 and can be interpreted pedagogy
(6)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
achievement included in the criteria A (Very Good); (2) achievement of pedagogy competence of internship teacher (HB) obtained a value of 3.65, and can be interpreted pedagogy achievement included in the criteria A (Very Good); (3) achievement of pedagogy competence of interhship teacher (TF) to obtain the value of 3.62 and can be interpreted pedagogy achievement included in the criteria A (Very Good); (4) the achievement of pedagogy competence of intership teacher (SU) to obtain values of 3.10 and can be interpreted pedagogy achievement included in the criteria B (good).
(7)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN... i
ABSTRAK... ii
KATA PENGANTAR... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah... 7
C. Rumusan Masalah... 7
D. Batasan Masalah... 10
E. Tujuan Penelitian... 10
F. Manfaat Penelitian... ... 11
G. Struktur Organisasi Skripsi... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 13
A. Program Pengalaman Lapangan (PPL)... 13
1. Pengertian... 13
2. Tujuan... 14
3. Prosedur Pelaksanaan Program PPL... 15
4. Pelaksanaan Program PPL... 17
B. Pengertian Bimbingan... 22
1. Secara Etimologis... 22
2. Secara Terminologi... 22
(8)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Guru Pamong... 27
1. Pengertian Guru Pamong... 27
2. Tugas Guru Pamong... 27
D. Kompetensi... 28
1. Pengertian Kompetensi... 28
2. Pengertian Kompetensi Pedagogik... 29
BAB III METODE PENELITIAN... 47
A. Lokasi Penelitian... 47
B. Subjek Populasi/Sampel Penelitian... 47
C. Desain Penelitian... 47
D. Metode Penelitian... 49
E. Definisi Operasional... 50
F. Instrumen Penelitian... 51
G. Teknik Pengumpulan Data... 52
H. Teknik Analisis Data... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 57
A. Pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong... 58
1. Pemaparan Data... 58
2. Pembahasan Data ... 72
B. Pemaparan Data Ketercapaian Keterampilan Penyusunan RPP... 106
C. Pembahasan Data Ketercapaian Keterampilan Penyusunan RPP... 110
1. Rumusan Tujuan Pembelajaran (Umum)... 110
2. Penjabaran Indikator (Kriteria Kinerja)... 111
3. Materi Pembelajaran... 112
4. Langkah-langkah Pembelajaran (skenario)... 113
5. Media Pembelajaran... 114
(9)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Pemaparan Data Ketercapaian Penampilan Mengajar Praktikan.... 117
E. Pembahasan Data Ketercapaian Penampilan Mengajar Praktikan... 121
1. Kemampuan Membuka Pelajaran... 121
2. Sikap Praktikan dalam Proses Pembelajaran... 122
3. Penguasaan Materi Pembelajaran... 124
4. Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario)... 125
5. Penggunaan Media Pembelajaran... 126
6. Evaluasi Pembelajaran... 127
7. Kemampuan Menutup Pelajaran... 129
F. Ketercapaian Kompetensi Pedagogik... 130
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 136
A. Kesimpulan... 136
B. Saran... 137
DAFTAR PUSTAKA... 139
(10)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Penafsiran Perhitungan Persentase... 55
Tabel 3.2 Konversi Nilai PPL... 56
Tabel 4.1 Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong... 58
Tabel 4.2 Hasil penilaian RPP Praktikan PPL... 107
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Penampilan Mengajar Praktikan PPL... 118
(11)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
(12)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada kapasitas satuan-satuan pendidikan dalam mentranformasikan peserta didik untuk memperoleh nilai tambah, baik yang terkait dengan aspek olah pikir, rasa, hati, dan raganya. Sekian banyak komponen pendidikan, guru merupakan faktor yang sangat penting dan strategis dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan. Berapa pun besarnya investasi yang ditanamkan untuk memperbaiki mutu pendidikan, tanpa kehadiran guru yang kompeten, profesional, bermartabat, dan sejahtera dapat dipastikan tidak akan tercapai tujuan yang diharapkan.
Baedowi dalam ( Firdausi & Barnawi, 2012, hlm. 16), peranan guru memang sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Guru sebagai agen pembelajaran dengan sebaik-baiknya dalam kerangka pembangunan nasional. Hal ini senada diungkapkan oleh Sylvia dalam ( Firdausi & Barnawi, 2012, hlm. 16) yang menyatakan, “professional standards in teaching are developed in any
education system, with professional learning and quality assurance being the
central purpose of these standards.” Hal ini menunjukan bahwa standar profesional pada pengajaran akan meningkatkan kualitas dibeberapa sistem pendidikan.
Pendidikan sangat penting dalam rangka menciptakan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
(13)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan pendidikan di atas merupakan sebuah tantangan bagi guru, terutama Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Lembaga pencetak guru ini dituntut untuk selalu aktif dalam meningkatkan kompetensi lulusannya agar dapat
(14)
3
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bersaing di dunia global dan sesuai dengan kebutuhan jaman. Pembaharuan dibidang pendidikan haruslah selalu dilaksanakan terus menerus agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Universitas Pendidikan Indonesia merupakan LPTK yang tujuanya adalah untuk menghasilkan calon guru yang berkualitas sehingga menjadi tenaga pendidik yang profesional. Guru yang profesional menurut Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV bagian kesatu pasal 1 ayat 10
dijelaskan bahwa “kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional”. Salah satu cara untuk memenuhi peranan dan fungsi itu LPTK mengemban tugas dan mempunyai wewenang mengadakan program latihan atau praktek kependidikan, seperti yang dikenal dengan istilah praktek mengajar atau PPL.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kulminasi atau muara program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memantapkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu, PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman pembelajaran, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan memecahkan masalah-masalah kependidikan. Pelaksanaan PPL harus memberikan kesempatan agar terjadi interaksi-interaksi tersebut yang menumbuhkembangkan kompetensi yang dimiliki oleh seorang calon guru.
PPL diselenggarakan oleh kebanyakan LPTK dilaksanakan secara individual, yaitu praktikan mempersiapkan administrasi pembelajaran dan mengimplementasikannya secara mandiri di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. PPL mahasiswa didesain untuk membangun kebersamaan praktikan dalam melaksanakan PPL. Pelaksanaan PPL melibatkan beberapa komponen diantaranya guru pamong, koordinator guru pamong, kepala sekolah, supervisor, dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa. Keenam komponen ini memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing guna mencapai tujuan yang
(15)
4
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diharapkan, yaitu mempersiapkan guru yang berkualitas, sehingga menjadi tenaga pendidik yang profesional. Komponen yang tidak kalah penting adalah bimbingan dari guru pamong, karena guru pamong lah yang selama proses PPL menjadi pembimbing praktikan di sekolah tempat praktikan melaksanakan PPL.
Guru pamong adalah guru pembimbing calon guru secara langsung dalam kegiatan PPL, karena posisinya sebagai pembina. Guru pamong diberikan wewenang untuk membina dan mengarahkan segala bentuk kegiatan yang berkaitan keterampilan mengajar calon guru ke arah peningkatan dan pengembangan kemampuan yang profesional. Besar dan kompleksnya tanggung jawab guru pamong dalam pembentukan kemampuan profesional calon guru mengharuskan untuk memiliki wawasan dan keterampilan memadai mengenai berbagai aspek-aspek PPL. Prinsip-prinsip, konsep dasar dan keterampilan membimbing serta pelaksanaan penilaian terhadap kualitas kinerja calon guru harus dimiliki guru pamong, karena hal ini merupakan dasar berpijak dalam melakukan pembinaan kemampuan profesional calon guru maupun efektivitas pelaksanaan PPL.
Guru pamong memiliki tugas khusus berdasarkan buku pedoman pelaksanaan PPL UPI Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
1.Memberikan bimbingan kepada praktikan yang dibimbingnya dalam hal a.Mengenal situasi dan kondisi sekolah.
b.Mencari data atau informasi mengenai struktur sekolah, kurikulum,administrasi sekolah, kesiswaan, perpustakaan, dan BP.
c.Perkenalan dengan semua staf dan karyawan sekolah.
d.Partisipasi dalam rapat, upacara bendera, piket, kegiatan administrasi sekolah, membantu kegiatan kewalikelasan, kurikulum, kesiswaan, perpustakaan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
e.Mengobservasi penampilan Praktikan lainnya dan mencatat komentarnya sebagai bahan diskusi.
f. Melatih diri dalam penyelesaian administrasi kelas (mengenai leger, raport, buku nilai, dan lain-lain).
2.Memperkenalkan praktikan kepada siswa yang akan diajarnya.
3.Memeriksa, mengomentari, dan menilai setiap rencana pengajaran yang disusun oleh Praktikan, serta mencantumkan nilai tersebut langsung dalam buku PPLPK.
(16)
5
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.Mengamati dan menilai setiap penampilan praktikan, serta membuat catatan mengenai penampilan praktikan, untuk selanjutnya mencantumkan nilai tersebut langsung pada PPLPK.
5.Menginformasikan hasil penilaian dan komentar kepada praktikan setiap kali setelah penampilan, yakni tentang hal-hal yang sudah tepat dan yang belum tepat (kurang) serta memberi saran cara mengatasi kekurangan tersebut.
Tugas-tugas guru pamong yang telah disebutkan di atas, memiliki tujuan supaya mahasiswa-mahasiswa praktikan PPL yang dibimbingnya mengetahui dan memahami tugas serta fungsi sebagai calon seorang guru, yang tidak hanya tahu mengajar tetapi tahu juga dalam administrasi sebagai calon seorang guru yang berkualitas sehingga menjadi guru yang profesional. Bimbingan guru pamong terhadap praktikan memiliki peranan penting untuk mempersiapkan calon seorang guru agar mencapai kompetensi yang menjadi syarat menjadi seorang guru profesional. Kompetensi yang dimaksud diantaranya kompetensi pedagogik, dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa kompetensi pedagogik seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan memahami potensi siswa, memahami cara belajar siswa, mengelola, merancang dan melaksanakan pembelajaran, serta mengevaluasi hasil belajar serta mengembangakan siswa untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya. Hal tersebut dipertegas juga dalam Standar Nasional Pendidikan pada pasal 28 ayat (3) butir (a) bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliknya.
Tugas-tugas yang diberikan kepada guru pamong diatas, dalam pelaksanaan masih kurang berjalan dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2013 dengan 16 orang mahasiswa angkatan 2008 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang telah melaksanakan PPL sebagai sampel, dengan menggunakan alat pengumpul data kuesioner
(17)
6
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mendapatkan hasil bahwa sebanyak 25,78 % menjawab bimbingan yang dilakukan oleh guru pamong telah sesuai dengan tugasnya, dan sebanyak 74,22% menjawab bahwa bimbingan yang dilakukan oleh guru pamong belum sesuai dengan tugasnya. Peran supervisor dari Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) UPI pun tidak kalah pentingnya, yang salah satu tugasnya adalah bekerjasama dengan koordinator guru pamong dan dosen pembimbing untuk membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi praktikan di sekolah tempat praktikan melaksanakan PPL.
Pelaksanaan supervisi dari pihak P2JK UPI pada kenyataanya kurang optimal. Hal ini berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti selama mengikuti pelaksanaan PPL mendapatkan data bahwa selama pelaksanaan PPL belum adanya supervisi dari pihak P2JK. Selain dari observasi langsung dari peneliti, peneliti juga melakukan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 6 November 2013 dengan 13 orang mahasiswa angkatan 2008 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang telah melaksanakan PPL sebagai sampel, dengan menggunakan alat pengumpul data kuesioner. Hasil studi pendahuluan menyatakan 89,23% menjawab supervisi yang dilakukan oleh P2JK UPI belum sesuai dengan tugasnya, dan sebanyak 10,77% menjawab bahwa supervisi yang dilakukan oleh P2JK UPI telah sesuai dengan tugasnya.
Supervisor memiliki tugas dan tanggungjawab yang penting guna mencapai tujuan pelaksanaan PPL. Berdasarkan buku Pedoman Pelaksanaan PPL 2014 menyatakan bahwa tugas supervisor adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pembekalan dan pengarahan kepada praktikan sebelum praktikan diserahkan ke tempat latihan.
b. Mengantarkan praktikan ketika pertama kali datang ke tempat latihan. c. Menjemput kembali para praktikan setelah praktikan menyelesaikan
program PPL di tempat latihan.
d. Melaporkan data otentik dari lapangan mengenai kondisi Dosen PPL (Guru Pamong, Dosen Pembimbing Lapangan), Kepala Sekolah dan Praktikan kepada Divisi P2JK pada akhir minggu pertama.
e. Memeriksa dan menandatangani laporan kelompok Praktikan. f. Melakukan supervisi ke sekolah atau tempat latihan.
(18)
7
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h. Bekerja sama dengan Dosen PPL dan Kepala Sekolah atau Koordinator Guru Pamong dalam memecahkan masalah yang muncul selama PPL (apabila diperlukan).
i. Bekejasama dengan Dosen PPL dan Koordinator Guru Pamong untuk membantu Praktikan yang mengalami kesulitan (apabila diperlukan).
Selain masalah bimbingan dan supervisi, permasalahan yang dihadapi oleh praktikan selama melaksanakan PPL adalah praktikan selama melaksanakan PPL, terindikasikan menjadi pengganti dari guru pamong. Hal ini berdasarkan temuan dari studi pendahuluan oleh peneliti yang dilaksanakan pada tanggal 6 November 2013 dengan 13 orang mahasiswa angkatan 2008 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang telah melaksanakan PPL sebagai sampel, dengan menggunakan alat pengumpul data kuesioner. Hasil studi pendahuluan menyatakan 81,82% menjawab selama melaksanakan PPL praktikan merasa menjadi pengganti guru pamong, dan sebanyak 18,18% menjawab selama melaksanakan PPL praktikan tidak merasa menjadi pengganti guru pamong. Hal ini tentu menjadi permasalahan bagi praktikan, karena praktikan masih dalam tahap proses menjadi guru yang profesional, akan tetapi sudah diberi tugas layaknya seorang guru yang sudah profesional tanpa bimbingan yang optimal dari guru pamong. Hal ini terbukti berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti mendapatkan data, bahwa praktikan mengalami kesulitan ketika penampilan mengajar diantaranya: pengelolaan kelas yang masih kurang, proses pembelajaran tidak mencerminkan komunikasi guru dan siswa, terkesan berpusat pada guru, media pembelajaran yang kurang bervariasi hanya menggunakan microsoft word sehingga peserta didik jenuh, soal evaluasi tidak sesuai dengan tuntutan kompetensi, mobilitas praktikan kurang ketika pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran dari praktikan terlihat kurang menguasai, dan pembelajaran tidak sesuai dengan RPP yang telah direncanakan.
Hasil studi pendahuluan di atas menunjukan bahwa mahasiswa praktikan selama melaksanakan PPL belum mendapatkan bimbingan yang baik dari guru pamong dan supervisor yang sesuai dengan tugas berdasarkan buku pedoman PPL. Selain itu, terindikasikan selama melaksanakan PPL, praktikan menjadi
(19)
8
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru pengganti dari guru pamong dan praktikan mengalami kesulitan ketika penampilan mengajar. Hal ini akan menjadi permasalahan dalam mencapai tujuan dari program PPL, yaitu untuk mempersiapkan calon guru yang berkualitas sehingga menjadi tenaga pendidik yang profesional, sehingga pada akhirnya praktikan yang telah melaksankan PPL masih dipertanyakan kompetensinya khususnya dalam kompetensi pedagogik. Penulis sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin sangat tertarik untuk mengkaji dan meneliti tentang permasalahan yang terjadi, berdasarkan permasalahan yang dikemukaan di atas, maka penulis akan menuangkanya dalam penelitian yang berjudul “ STUDI PELAKSANAAN DESKRIPSI TUGAS BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DALAM MENCAPAI KOMPETENSI PEDAGOGIK.
B. Identifikasi Masalah
Permasalahan penelitian berkaitan dengan mengungkap data mengenai Pelaksanaan Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan PPL Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan oleh penulis, maka penulis dapat mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan PPL belum sesuai dengan yang tercantum pada buku pedoman PPL.
2. Pelaksanaan deskripsi tugas supervisi P2JK UPI terhadap praktikan PPL belum sesuai dengan yang tercantum pada buku pedoman PPL.
3. Ketercapaian pelaksanaan bimbingan guru pamong terhadap praktikan PPL masih belum sesuai dengan dengan deskripsi tugas yang tercantum pada buku pedoman PPL. Hal ini berdasarkan kesenjangan yang terjadi.
4. Ketercapaian pelaksanaan supervisi dari P2JK UPI terhadap praktikan PPL masih belum sesuai dengan dengan deskripsi tugas yang tercantum pada buku pedoman PPL. Hal ini berdasarkan kesenjangan yang terjadi.
5. Praktikan terindikasikan berperan sebagai guru pengganti guru pamong selama melaksanakan PPL.
(20)
9
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Ketercapaian kompetensi pedagogik khususnya dalam mengembangkan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mengimplementasikan RPP dalam rangka menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik masih kurang.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan PPL berdasarkan pada buku pedoman pelaksaaan PPL?.Pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal mengenali situasi dan kondisi sekolah seperti mengobservasi kurikulum, silabus sekolah, sarana dan prasarana sekolah, dan bagaimana guru pamong membuat RPP?.
b. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal mencari data atau informasi mengenai struktur sekolah, kemudian mengkoreksinya?.
c. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal mencari data atau informasi mengenai struktur dan tugas bagian kurikulum sekolah, kemudian mengkoreksinya?.
d. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal mencari data atau informasi mengenai struktur dan tugas bagian administrasi sekolah, kemudian mengkoreksinya?.
e. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal mencari data atau informasi mengenai struktur dan tugas bagian kesiswaan, kemudian mengkoreksinya?.
f. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal mencari data atau informasi mengenai struktur dan tugas bagian perpustakaan, kemudian mengkoreksinya?.
(21)
10
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal mencari data atau informasi mengenai struktur dan tugas bagian Bimbingan Konseling (BK), kemudian mengkoreksinya?.
h. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal perkenalan dengan semua staf dan karyawan sekolah?. i. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap
praktikan dalam hal partisipasi dalam rapat sekolah seperti rapat persiapan UTS,UAS serta rapat kegiatan lainya?.
j. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal penugasan partisipasi dalam upacara bendera?.
k. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal penugasan partisipasi piket umum?.
l. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal penugasan partisipasi dalam kegiatan membantu administrasi sekolah?.
m. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal penugasan partisipasi dalam membantu kegiatan kewalikelasan?.
n. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal partisipasi dalam penugasan membantu kegiatan bagian kurikulum?.
o. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal penugasan partisipasi dalam kegiatan kesiswaan?.
p. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal penugasan partisipasi dalam kegiatan bagian perpustakaan sekolah?.
q. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal penugasan partisipasi dalam membantu kegiatan ekstrkurikuler lainnya?.
(22)
11
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong dalam hal mengobservasi penampilan praktikan lainnya dan mencatat komentarnya sebagai bahan diskusi dengan praktikan bimbinganya?.
s. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal melatih diri dalam penyelesaian administrasi kelas (mengenai leger, raport, buku nilai, dan lain-lain)?.
t. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan dalam hal memperkenalkan praktikan kepada siswa yang akan diajarnya?.
u. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong dalam hal memeriksa, mengomentari, dan menilai setiap rencana pengajaran yang disusun oleh Praktikan, serta mencantumkan nilai tersebut langsung dalam buku PPLPK minimal 8 kali pertemuan?.
v. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong dalam hal mengamati dan menilai setiap penampilan praktikan, serta membuat catatan mengenai penampilan praktikan, untuk selanjutnya mencantumkan nilai tersebut langsung pada PPLPK minimal 16 kali pertemuan?.
w. Bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong dalam hal menginformasikan hasil penilaian dan komentar kepada praktikan setiap kali setelah penampilan, yakni tentang hal-hal yang sudah tepat dan yang belum tepat (kurang) serta memberi saran cara mengatasi kekurangan tersebut
2. Bagaimana ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan PPL khususnya dalam mengembangkan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penampilan mengajar?.
D. Batasan Masalah
Masalah yang dikembangkan pada penulisan ini perlu dibatasi agar lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah-masalah yang akan dikaji. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, batasan masalah pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
(23)
12
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan PPL belum sesuai dengan yang tercantum dalam buku pedoman pelaksaaan PPL. 2. Ketercapaian kompetensi pedagogik khususnya dalam mengembangkan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penampilan mengajar.
E. Tujuan Penelitian
Perumusan tujuan merupakan bagian yang penting dalam melakukan suatu penelitian, agar penelitian yang akan dilakukan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan PPL berdasarkan buku pedoman pelaksaaan PPL.
2. Mengetahui ketercapaian kompetensi pedagogik khususnya dalam mengembangkan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penampilan mengajar.
F. Manfaat Penelitian
Harapan penulis dalam penelitian ini yaitu dapat memberikan manfaat terhadap pihak yang berkepentingan dengan pendidikan yaitu:
1. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Hasil penelitian ini bisa memberikan masukan kepada Jurusan Pendidikan Teknik Mesin untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah dalam hal pelaksanaan PPL sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa jurusan pendidikan teknik mesin.
2. Divisi P2JK PPL UPI
Hasil penelitian ini bisa memberikan masukan kepada Divisi P2JK PPL UPI untuk meningkatkan monitoring pelaksanaan PPL kepada pihak sekolah tempat pelaksanaan PPL sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa jurusan pendidikan teknik mesin khususnya dan umumnya untuk mahasiswa UPI. 3. Guru Pamong
Hasil penelitian ini diharapkan guru pamong bisa memberikan bimbingan kepada mahasiswa PPL untuk bisa melakukan pembelajaran yang diharapkan dan tugas-tugas lain diluar tugas mengajar sebagai guru.
(24)
13
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa mengembangkan ilmu dan menambah pengalaman penulis mengenai pelaksanaan bimbingan guru pamong terhadap mahasiswa praktikan PPL Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi dalam penelitian skripsi ini, penulis uraikan sebagai berikut:
Bab I pendahuluan: bab ini mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian , manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.
Bab II kajian pustaka: bab ini mengemukakan kajian teoritis tentang permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.
Bab III metode penelitian: bab ini akan mengemukakan lokasi penelitian, subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan: bab ini akan mengemukakan tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan pembahasan dari hasil penelitian dari peneliti.
Bab V kesimpulan dan saran: bab ini akan mengemukakan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran untuk berbagai pihak.
(25)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 8 Bandung yang berlokasi di Jalan Kiliningan, No.31 Kota Bandung pada tahun ajaran 2013/2014 semester genap. Pemilihan lokasi penelitian di SMK tersebut, karena berdasarkan studi pendahuluan peneliti menemukan permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan bimbingan guru pamong yang akan dijadikan sebagai fokus penelitian.
B. Subjek Populasi/Sampel Penelitian
Sugiyono (2014, hlm. 117) mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Pernyataan Sugiyono di atas dapat meginformasikan bahwa populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi atau sumber data yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu guru pamong mata pelajaran produktif sebanyak empat orang, praktikan PPL mata pelajaran produktif lima orang dan satu orang koordinator guru pamong. Sugiyono, (2014, hlm. 118) mengemukakan bahwa “yang dimaksud dengan sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sugiyono, (
2014, hlm. 124) mengemukakan bahwa “purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Sampel dalam penelitian ini yaitu guru pamong mata pelajaran produktif sebanyak tiga orang, karena satu guru pamong mengalami sakit yang cukup lama, praktikan PPL sebanyak empat orang, karena satu praktikan PPL merupakan mahasiswa bimbingan guru pamong yang sedang sakit, dan satu orang koordinator guru pamong.
(26)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan penelitian terkait dengan keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong yaitu untuk mengetahui keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong yang telah dilakukan oleh guru yang bersangkutan berdasarkan
(27)
48
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
deskripsi tugas bimbingan guru pamong yang telah tercantum dalam buku panduan PPL 2014. Tujuan terkait ketercapian kompetensi pedagogik praktikan PPL dalam hal ini penyusunan RPP dan keterampilan mengajar yaitu untuk mengetahui ketercapaian penyusunan RPP yang telah dibuat oleh praktikan PPL berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang ada dibuku pedoman PPL 2014. Ketercapaian dalam hal penampilan mengajar praktikan PPL itu juga berdasarkan kriteria-kriteria penilaian penampilan mengajar yang telah tercantum dibuku pedoman PPL 2014. Desain penelitian terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Lingkup Penelitian Keterangan Deskripsi tugas bimbingan guru pamong (ideal) Deskripsi tugas bimbingan guru pamong (kenyataan) Ketercapaian Kompetensi Pedagogik penyusunan RPP (Ideal) penyusunan RPP (kenyataan) Penampilan Mengajar (Ideal) Penampilan Mengajar (kenyataan) Keterlaksanaan (%) Ketercapaian Nilai (A,B,C, atau E) Ketercapaian Nilai (A,B,C, atau E)
(28)
49
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Metode Penelitian
Penetapan metode yang akan digunakan merupakan suatu hal yang penting dalam melakukan penelitian, karena dengan pemilihan metode penelitian dan penentuan metode penelitian yang tepat merupakan pedoman penyelidikan yang terarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif jenis analisis kegiatan. Metode deskriptif menurut Sudjana dan Ibrahim (2010, hlm. 64) mengemukakan “bahwa metode deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendekripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Metode ini merupakan metode yang efektif untuk tujuan mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun fenomena hasil rekayasa. Sukmadinata
(2005, hlm. 74) mengungkapkan bahwa “penelitian deskriptif dalam bidang
pendidikan dan kurikulum pengajaran merupakan hal yang cukup penting, mendeskripsikan fenomena-fenomena kegiatan pendidikan, pembelajaran, implementasi kurikulum pada berbagai jenis, jenjang dan satuan pendidikan”.
Pernyataan Sukmadinata di atas memberikan informasi kepada kita bahwa penelitian deskriptif ditunjukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain. Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, akan tetapi penelitian deskriptif dilakukan untuk menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Sukmadinata (2012, hlm. 81) mengemukakan bahwa:
analisis kegiatan (activity analysis) diarahkan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan, dalam bidang industri, bisnis, pemerintahan, lembaga sosial, dll. Analisis kegiatan dalam pendidikan dilakukan terhadap pelaksanaan tugas-tugas dan pekerjaan para pengawas, kepala sekolah, guru, konselor pendidikan, laboran, pustakawan, staf administrasi maupun para siswa dan mahasiswa. Analisis kegiatan para pengelola dan pelaksana pendidikan, profesional, semi profesional ataupun
(29)
50
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tenaga terampil difokuskan pada analisis kinerja dan tingkat keterampilan, kecakapan atau profesionalisme mereka.
Sukmadinata (2012, hlm. 81) mengemukakan hasil-hasil analisis kegiatan dapat digunakan untuk berbagai tujuan antara lain yaitu:
1) Menyusun standar kegiatan atau standar kerja untuk suatu jabatan, tugas atau posisi.
2) Menyususn program pendidikan atau pelatihan untuk sesuatu bidang pekerjaan atau tugas tertentu.
3) Menyusun program dan kegiatan bagi pembinaan personalia termasuk program pelatihan dalam jabatan (in service training).
4) Menghimpun data bagi penentuan besarnya gaji dan horarium.
Tujuan dari penelitian ini, yakni untuk mengetahui keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong yang telah ditetapkan dalam buku pedoman PPL 2014 dan ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan PPL dalam hal ini ketercapaian penyusunan RPP dan ketercapaian penampilan mengajar berdasarkan buku pedoman PPL 2014.
E. Definisi Operasional
1. Bimbingan
Bimbingan dalam konteks pelaksanaan PPL adalah pemberian Bimbingan kepada praktikan PPL dalam pengenalan lingkungan sekolah, membuat rencana pembelajaran, bimbingan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar, bimbingan kegiatan diluar tugas mengajar (kewalikelasan, kurikulum, kesiswaan, piket, dan perpustakaan sekolah), bimbingan dalam mengerjakan tugas administrasi sekolah dan kelas, serta bimbingan dalam merencanakan program ko kurikuler dan ekstrakurikuler. Pengumpulan informasi untuk pelaksanaan bimbingan guru pamong ini menggunakan pedoman wawancara berdasarkan deskripsi tugas bimbingan guru pamong yang tercantum dalam buku pedoman PPL 2014.
(30)
51
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kompetensi Pedagogik adalah adalah kemampuan dalam hal pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran. Penilaian kemampuan kompetensi pedagogik praktikan PPL terbagi menjadi dua yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penilaian penampilan mengajar. Pengukuran penilaian pembuatan RPP menggunakan instrumen penilaian RPP, sedangkan pengukuran penampilan mengajar menggunakan instrumen penilaian penampilan mengajar. Instrumen penilaian penyusunan RPP dan penilaian penampilan mengajar itu diadopsi dari instrumen penilaian yang tercantum dalam buku pedoman PPL 2014.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun dan dikembangkan untuk mengetahui keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap mahasiswa praktikan PPL serta untuk mengetahui ketercapaian kompetensi pedagogik dari mahasiswa praktikan PPL. Instrumen untuk memperoleh data tersebut, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian berdasarkan deskripsi tugas bimbingan guru pamong dan pencapaian kompetensi pedagogik dalam hal ini kriteria penilaian penyusunan RPP serta kriteria penilaian penampilan mengajar yang telah tercantum dalam buku pedoman PPL 2014. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara merupakan pedoman yang digunakan dalam rangka memperoleh informasi verbal secara langsung oleh peneliti terhadap responden, agar dalam proses wawancara berlangsung secara efektif maka pedoman wawancara sangat diperlukan. Peneliti membuat pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan sesuai dengan data yang ingin diperoleh dari responden. Pedoman wawancara ini gunakan untuk mengetahui keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap mahasiswa praktikan PPL.
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi merupakan pedoman yang digunakan untuk memperoleh data dengan cara mengamati secara langsung tentang kondisi lingkungan yang
(31)
52
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebenarnya, sehingga didapatkan gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian. Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari pedoman penilaian penampilan mengajar yang tercantum dalam buku pedoman PPL 2014.
3. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen resmi maupun tidak resmi dalam bentuk laporan. Pedoman dokumentasi yang digunakan untuk pengumpulan data berupa dokumen yang berkaitan dengan penyusunan RPP yang dibuat oleh praktikan PPL. Pedoman dokumentasi ini diadopsi dari pedoman penilaian penyusunan RPP yang tercantum dalam buku pedoman PPL 2014.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, penentuan teknik pengumpulan data disesuaikan dengan permasalahan yang akan diteliti. Penulis memilih teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan.
1. Wawancara
Satori dan Komariah (2013, hlm. 91) “wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan dialog langsung dengan sumber data, dan dilakukan secara tidak berstruktur, dimana responden mendapatkan kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan pikiran, pandangan secara natural”. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang akurat yang berhubungan langsung dengan responden yang terkait yaitu guru pamong itu sendiri. Proses wawancara ini pada dasarnya ingin mengetahui tentang bagaimana pelaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan PPL yang dilakukan di sekolah tempat praktikan melaksanakan PPL. Jenis teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara terstandar yang menurut Satori dan Komariah (2013, hlm.133) bahwa
(32)
53
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“wawancara terstandar adalah wawancara dengan menggunakan sejumlah
pertanyaan yang terstandar secara baku”. Langkah-langkah pengumpulan data
dengan melalui teknik wawancara adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
1) Membuat kisi-kisi untuk mengembangkan kategori atau sub kategori yang akan memberikan gambaran siapa orang yang tepat mengungkapkanya. 2) Menetapkan responden kunci
3) Membuat pedoman wawancara yang berisi pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
4) Mengkonsultasikan pedoman wawancara kepada ahlinya. 5) Revisi pedoman wawancara yang telah dikonsultasikan.
6) Menghubungi dan melakukan perjanjian wawancara dengan responden.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Melangsungkan alur wawancara dan mencatat pokok pembicaraan atau merekam pembicaraan dengan recorder.
2) Membuat resume hasil wawancara.
3) Mengkonfirmasi resume hasil wawancara.
c. Tahap Akhir Wawancara
1) Menganalisis data hasil wawancara dengan teknik triangulasi data. 2) Menyimpulkan hasil wawancara.
2. Observasi
Satori dan Komariah (2013, hlm.104- 105) menjelaskan bahwa” observasi
(observation) atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang paling
utama dalam penelitian kualitatif. Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian”. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan PPL khususnya dalam penilaian penampilan mengajar. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagai berikut:
(33)
54
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Membuat format observasi yang diadopsi dari format penilaian penampilan mengajar yang telah tercantum dalam buku pedoman PPL 2014.
b. Menentukan observer ahli.
c. Ikut serta mengamati proses penampilan mengajar praktikan ketika melaksanakan ujian PPL.
d. Menganalisis data hasil observasi
3. Studi Dokumentasi
Nasution, S (dalam Iqbal, 2012, hlm. 45), mengemukakan bahwa: “Studi dokumentasi adalah cara untuk memperoleh data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik resmi maupun tidak resmi dalam bentuk laporan, statistik, surat-surat resmi, buku harian atau semacamnya”. Dalam hal ini dokumentasi yang diambil adalah segala dokumen yang dapat mendeskripsikan tentang ketercapaian kompetensi Pedagogik praktikan PPL khususnya keterampilan dalam membuat RPP.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan lanjutan setelah peneliti melakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk penelitian. Analisis data dilakukan apabila semua data yang berkaitan dengan penelitian terkumpul. Sugiyono (2010, hlm. 207) mengungkapkan bahwa “analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Peneliti dalam hal analisis data menggunakan cara analisis statistik. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Sugiyono (2010, hlm. 207-208) mengungkapkan bahwa:
Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi atau tidak menarik kesimpulan hanya memberikan gambaran secara deskriptif. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana data itu diambil.
(34)
55
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pernyataan di atas memberikan informasi kepada kita bahwa dalam penelitian yang menggunakan statistik deskriptif itu tidak terdapat uji signifikansi dan taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud untuk membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi. Statistik deskriptif dalam penelitian ini penyusunan dan penyajian data penelitian bisa melalui bentuk tulisan, tabel, dan dalam bentuk grafik/diagram/gambar. Data yang telah diolah sesuai dengan teknik analisis yang digunakan, kemudian harus disajikan dalam bentuk penyajian data yang mudah dimengerti maknanya dan juga mudah diinterpretasikan.
Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data-data hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi selama peneliti melakukan penelitian. Pengolahan data-data yang didapat oleh peneliti di lapangan akan diolah dengan menggunakan rumus persentase. Penggunaan rumus persentase ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan deskripsi tugas guru pamong dengan berpedoman pada buku pedoman PPL 2014. Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut:
�= % Ali (1982, hlm. 269) Rumus di atas telah disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian ini.
Keterangan :
P : persentase keterlaksanaan
f : item deskripsi tugas guru pamong yang terlaksana
n : total item deskripsi tugas guru pamong yang harus terlaksana (ideal) 100% : bilangan tetap
Menganalisis hasil penafsirkan setiap jawaban atau menafsirkan data keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong yang sudah diperoleh, selanjutnya digunakan kriteria dari perhitungan persentase sebagai berikut:
Tabel 3.1
Penafsiran Perhitungan Persentase
0 % Tidak ada
1-30 % Sebagian kecil
(35)
56
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50 % Setengahnya
51-80 % Sebagian besar
81-99 % Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
Ali (1982, hlm. 184) Ketercapaian kompetensi pedagogik dalam hal ini penilaian penyusunan RPP dan penilaian penampilan mengajar, untuk dapat dihitung penilaian RPP bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
�= � ��� � ��� � � �
� � ��� � �
Keterangan: R = Nilai RPP
Penilaian penampilan mengajar dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
�= � ��� � ��� � � � � � ��� � � Keterangan:
T = Nilai penampilan mengajar
Ketercapaian kompetensi pedagogik merupakan gabungan dari keterampilan menyusun RPP dan penampilan mengajar, untuk dapat mengetahui ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan PPL bisa diketahui ketika praktikan melaksanakan ujian PPL, dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
� = �+
� Buku Pedoman PPL 2014 (2014, hlm. 38)
Keterangan:
NU = Nilai Ujian PPL R = Nilai RPP
(36)
57
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menganalisis hasil penafsiran dari ketercapaian kompetensi pedagogik dalam hal ini ketercapaian penyusunan RPP dan penampilan mengajar yang sudah diperoleh, selanjutnya digunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.2 Konversi Nilai PPL
SKOR KONVERSI NILAI
3,5 – 4,0 A (Amat Baik)
2,5 – 3,4 B (Baik)
1,5 – 2,4 C (Cukup)
Kurang dari 1,5 E (Gagal)
(37)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong terhadap praktikan PPL yang dilaksanakan di SMK Negeri 8 Bandung dari tiga guru pamong sebagai berikut:
a. Keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong (bapak T) terlaksana 13% dan bisa ditafsirkan sebagian kecil terlaksana.
b. Keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong (bapak S) terlaksana 19,57% dan bisa ditafsirkan sebagian kecil terlaksana
c. Keterlaksanaan deskripsi tugas bimbingan guru pamong (bapak A) terlaksana 14,13% dan bisa ditafsirkan sebagian kecil terlaksana.
2. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan PPL di atas, jika dilihat secara keseluruhan ketercapaian masing-masing praktikan PPL menujukan hasil, bahwa ketercapaian kompetensi praktikan adalah sebagai berikut:
a. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan (HGR) memperoleh nilai 3,62 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria A (Amat Baik).
b. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan (HB) memperoleh nilai 3,65 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria A (Amat Baik).
c. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan (TF) memperoleh nilai 3,62 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria A ( Amat Baik).
d. Ketercapaian kompetensi pedagogik praktikan (SU) memperoleh nilai 3,10 dan bisa ditafsirkan ketercapaian kompetensi pedagogik termasuk dalam kriteria B ( Baik).
(38)
137
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Saran peneliti berdasarkan pemaparan dan pembahasan data yang didapat setelah melakukan penelitian, maka peneliti menyarankan beberapa hal untuk:
1. Pihak Universitas
a. Perlu diselenggarakan kembali penataran atau pelatihan untuk calon guru pamong, sehingga calon guru pamong memiliki sertifikasi guru pamong dan layak menjadi guru pamong, melihat tugas dan perannya sangat strategis dalam membimbing calon guru.
b. Komunikasi dan koordinasi dengan pihak sekolah perlu ditingkatkan, agar keterlaksanaan PPL dapat terpantau pelaksanaanya.
2. Pihak Sekolah
a. Pengawasan terhadap pelaksanaan PPL harus lebih ditingkatkan lagi, karena kegiatan PPL ini tidak hanya menyangkut dengan guru pamong dan praktikan, tetapi akan berdampak kepada siswa.
b. Penentuan guru pamong oleh sekolah seharusnya berdasarkan dengan kompetensi baik dari segi keilmuanya dan dari segi sikapnya.
c. Komunikasi dan koordinasi dengan pihak Universitas perlu ditingkatkan, agar keterlaksanaan PPL dapat terpantau pelaksanaanya.
3. Guru Pamong
a. Guru pamong harus lebih memahami tugas sebagai guru pamong, sehingga dalam melaksanakan bimbingan dengan praktikan dapat terlaksana secara optimal.
b. Guru pamong seharusnya lebih memahami bahwa praktikan itu bukanlah pengganti guru pamong selama melaksanakan PPL, tetapi praktikan seharusnya diperlakukan sebagai calon guru yang akan dididik menjadi
(39)
138
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seorang guru oleh guru pamong, sehingga praktikan mengetahui gambaran menjadi seorang guru di sekolah.
4. Praktikan
a. Praktikan agar bersungguh-sungguh melaksanakan PPL dan berinisiatif dalam melaksanakan bimbingan terkait dengan deskripsi tugas bimbingan guru pamong, khususnya bimbingan pembuatan RPP dan bimbingan penampilan mengajar.
b. Praktikan lebih inisiatif melakukan diskusi dengan guru pamong terkait keterampilan yang akan dilatih dalam PPL, karena kegiatan PPL ini menjadi modal awal untuk menjadi seorang guru.
(40)
139
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
(41)
139
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1982). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Arikunto, S. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta:
Bumi Akasara.
Asril, Z. (2010) . Microteaching disertai dengan Pedoman Pengalaman
Lapangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Departemen pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud No.65 Tahun
2013 tentang Standar Proses. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Undang-Undang Guru dan Dosen
no.14 tahun 2005. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian PPL. (2014). Pedoman Program
Pengalaman Lapangan (PPL). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
(tidak diterbitkan).
Ellis. (1998). Psikologi pendidikan. Jakarta: IKIP Jakarta.
Firdausi & Barnawi. (2012). Profil Guru SMK Profesional. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Iqbal, M. (2012). Studi Analisis kesesuaian pembelajaran dengan hasil belajar
pada standar kompetensi sistem rem. Skripsi. UPI Bandung:tidak diterbitkan.
Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali
Pers.
Mulyasa, E. (2003). Kurikulum berbasis kompetensi konsep, karakteristik dan
implementasi. Bandung: Rosdakarya.
Mulyasa. E (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
(42)
140
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mulyasa. E (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Naim, N.( 2009). Menjadi guru inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rachmawati, T dan Daryanto. (2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka
Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media.
Satori, D dan Komariah A. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Skinner, E Charles. (1958). Essentials of Educational Psychology. Tokyo: Maruzen Company LTD.
Sudjana, N dan Ibrahim. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, N. (2002). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, D.K. (2000) Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling, Jakarta:Rineka Cipta.
Sukmadinata, N.S. (2005). Pengembangan Kurikulum, Teori, dan Praktek. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Suparno,dkk. (1992). Program Pengalaman Lapangan (PPL). Jakarta : Depdikbud.
Suparno,dkk. (1993). Program Pengalaman Lapangan (PPL). Jakarta : Depdikbud.
Susanto, Arif, dkk. (2011). Pencapaian Standar Kompetensi Pedagogik Guru Smk
Program Keahlian Teknik Otomotif di Kabupaten Klaten.Laporan Penelitian
FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo: tidak di terbitkan.
Tim Penulis. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia.
(43)
141
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
W.S. Winkel (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Grasindo.
(1)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Saran peneliti berdasarkan pemaparan dan pembahasan data yang didapat setelah melakukan penelitian, maka peneliti menyarankan beberapa hal untuk:
1. Pihak Universitas
a. Perlu diselenggarakan kembali penataran atau pelatihan untuk calon guru pamong, sehingga calon guru pamong memiliki sertifikasi guru pamong dan layak menjadi guru pamong, melihat tugas dan perannya sangat strategis dalam membimbing calon guru.
b. Komunikasi dan koordinasi dengan pihak sekolah perlu ditingkatkan, agar keterlaksanaan PPL dapat terpantau pelaksanaanya.
2. Pihak Sekolah
a. Pengawasan terhadap pelaksanaan PPL harus lebih ditingkatkan lagi, karena kegiatan PPL ini tidak hanya menyangkut dengan guru pamong dan praktikan, tetapi akan berdampak kepada siswa.
b. Penentuan guru pamong oleh sekolah seharusnya berdasarkan dengan kompetensi baik dari segi keilmuanya dan dari segi sikapnya.
c. Komunikasi dan koordinasi dengan pihak Universitas perlu ditingkatkan, agar keterlaksanaan PPL dapat terpantau pelaksanaanya.
3. Guru Pamong
a. Guru pamong harus lebih memahami tugas sebagai guru pamong, sehingga dalam melaksanakan bimbingan dengan praktikan dapat terlaksana secara optimal.
b. Guru pamong seharusnya lebih memahami bahwa praktikan itu bukanlah pengganti guru pamong selama melaksanakan PPL, tetapi praktikan seharusnya diperlakukan sebagai calon guru yang akan dididik menjadi
(2)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seorang guru oleh guru pamong, sehingga praktikan mengetahui gambaran menjadi seorang guru di sekolah.
4. Praktikan
a. Praktikan agar bersungguh-sungguh melaksanakan PPL dan berinisiatif dalam melaksanakan bimbingan terkait dengan deskripsi tugas bimbingan guru pamong, khususnya bimbingan pembuatan RPP dan bimbingan penampilan mengajar.
b. Praktikan lebih inisiatif melakukan diskusi dengan guru pamong terkait keterampilan yang akan dilatih dalam PPL, karena kegiatan PPL ini menjadi modal awal untuk menjadi seorang guru.
(3)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
(4)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1982). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Arikunto, S. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi Akasara.
Asril, Z. (2010) . Microteaching disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Departemen pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Undang-Undang Guru dan Dosen no.14 tahun 2005. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian PPL. (2014). Pedoman Program Pengalaman Lapangan (PPL). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (tidak diterbitkan).
Ellis. (1998). Psikologi pendidikan. Jakarta: IKIP Jakarta.
Firdausi & Barnawi. (2012). Profil Guru SMK Profesional. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Iqbal, M. (2012). Studi Analisis kesesuaian pembelajaran dengan hasil belajar pada standar kompetensi sistem rem. Skripsi. UPI Bandung:tidak diterbitkan. Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyasa, E. (2003). Kurikulum berbasis kompetensi konsep, karakteristik dan implementasi. Bandung: Rosdakarya.
Mulyasa. E (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
(5)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mulyasa. E (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Naim, N.( 2009). Menjadi guru inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rachmawati, T dan Daryanto. (2013). Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media.
Satori, D dan Komariah A. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Skinner, E Charles. (1958). Essentials of Educational Psychology. Tokyo: Maruzen Company LTD.
Sudjana, N dan Ibrahim. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, N. (2002). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, D.K. (2000) Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling, Jakarta:Rineka Cipta.
Sukmadinata, N.S. (2005). Pengembangan Kurikulum, Teori, dan Praktek. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Suparno,dkk. (1992). Program Pengalaman Lapangan (PPL). Jakarta : Depdikbud.
Suparno,dkk. (1993). Program Pengalaman Lapangan (PPL). Jakarta : Depdikbud.
Susanto, Arif, dkk. (2011). Pencapaian Standar Kompetensi Pedagogik Guru Smk Program Keahlian Teknik Otomotif di Kabupaten Klaten.Laporan Penelitian FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo: tidak di terbitkan.
Tim Penulis. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung :Universitas Pendidikan Indonesia.
(6)
Dede Permana, 2014
Study Pelaksanaan Deskripsi Tugas Bimbingan Guru Pamong Terhadap Mahasiswa Praktikan Program Pengalaman Lapangan Dalam Mencapai Kompetensi Pedagogik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
W.S. Winkel (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Grasindo.