Morfologi Kumbang Koksi Kumbang Koksi Epilachna admirabilis

Kumbang koksi E. admirabilis memiliki kaki yang pendek serta kepala yang terlihat membungkuk ke bawah. Posisi kepala seperti ini membantu saat makan hewan-hewan kecil seperti kutu daun. Pada kakinya terdapat rambut-rambut halus berukuran mikroskopis yang ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan cairan yang lengket, sehingga kumbang koksi bisa berjalan dan menempel di tempat-tempat licin seperti pada kaca atau langit-langit Alam, 1956.

2.1.2 Makanan dan Perilaku Epilachna admirabilis

Kumbang koksi Epilachna admirabilis merupakan salah satu hama pertanian. E. admirabilis diketahui memakan daun tanaman budidaya seperti daun terong, semangka, pare dan labu, sehingga merusak tanaman dan merugikan petani Trisnadi, 2010. Kumbang koksi biasanya meninggalkan jejak yang khas pada daun bekas makanannya dan tidak memakan urat daunnya. Kumbang koksi di wilayah empat musim juga melakukan hibernasi tidur panjang di musim dingin. Kumbang koksi biasanya berkumpul dalam jumlah besar di tempat-tempat seperti di bawah balok kayu, kulit batang, atau timbunan daun saat berhibernasi. Selama periode tidur panjang itu, mereka bertahan dengan memanfaatkan persediaan makanan di tubuhnya Bruyen et al , 2002. Kumbang koksi memiliki cara unik dalam mempertahankan diri. Bila merasa terancam bahaya, ia akan berpura-pura mati dengan cara membalikkan tubuhnya dan menarik kakinya ke dalam atau langsung terbang menjauh ketika dalam ancaman. Sebagai mekanisme perlindungan lebih lanjut, ia akan mengeluarkan cairan berwarna kuning dari persendian kakinya. Cairan ini memiliki bau dan rasa yang tidak enak sehingga jika berhasil, pemangsanya tidak jadi memakannya karena tidak tahan dengan aroma cairan tersebut Dekker, 2003.

2.1.3 Reproduksi dan Daur Hidup Kumbang Koksi Epilachna admirabilis

Kumbang koksi Epilachna admirabilis melakukan perkawinan agar bisa berkembang biak. Kadang-kadang ada 2 kumbang koksi yang memiliki corak warna berbeda, namun tetap bisa melakukan perkawinan dan berkembang biak secara normal, karena dari spesies kumbang koksi yang sama dapat memiliki corak warna variasi warna sayap elitra yang berbeda. Kumbang koksi betina memilih tempat yang banyak dihuni oleh serangga sebagai sumber makanan saat telurnya menetas. Telur berwarna kuning, diletakkan pada permukaan daun dengan posisi berdiri. Kumbang koksi bertelur di satu tanaman akan meninggalkan pola gigitan pada daun agar tidak ada betina lain yang bertelur di tanaman yang sama. Di wilayah empat musim, jika kumbang koksi betina tidak berhasil menemukan tanaman yang cocok hingga menjelang musim dingin, maka koksi betina akan menunda pelepasan telurnya hingga musim dingin usai Chairunnisa, 2011. Kumbang koksi dari ordo Coleoptera ini mengalami metamorfosis sempurna yaitu berkembang dari telur, larva, kepompong, dan dewasa. Telur kumbang koksi yang berbentuk lonjong dan berwarna kuning menetas sekitar 1 minggu setelah oviposisi. Larva kumbang koksi bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini hidup dengan sumber pakan sesuai makanan induknya, dan dalam perkembangannya melakukan pergantian kulit. Larva kumbang koksi yang telah mencapai ukuran tertentu akan berhenti makan dan memasuki fase kepompong, sekitar usia dua minggu sejak pertama kali menetas. Kepompong ini biasanya menempel pada daun atau ranting. Imago selanjutnya akan keluar dari kepompong setelah berumur sekitar satu minggu. Sayap depan kumbang koksi yang baru keluar masih lemah, sehingga akan berdiam diri sejenak untuk mengeraskan sayapnya sebelum mulai berakivitas. Kumbang koksi dapat hidup sampai 2 – 3 tahun di habitatnya Pracaya, 1993.

2.1.4 Taksonomi Epilachna admirabilis

Istilah taksonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu taxis yang berarti susunan dan nomos yang berarti hukum. Jadi secara umum, taksonomi berarti penyusunan yang teratur dan bernorma mengenai organisme-organisme ke dalam kelompok-kelompok yang tepat dengan menggunakan nama-nama yang sesuai dan benar. Identifikasi, deskripsi, pengumpulan data tentang contoh serangga yang diselidiki juga pencarian pustaka mengenai serangga tersebut seperti adaptasi, distribusi dan macam tanaman inangnya termasuk dalam ilmu taksonomi. Taksonomi sebagian besar didasarkan atas persamaan cirinya. Serangga dengan ciri yang sama dimasukkan dalam kelompok yang sama. Kategori klasifikasi E. admirabilis adalah : Kingdom : Animalia Phylum : Arthropoda Class : Insecta Ordo : Coleoptera Familia : Coccinellidae Sub-Familia : Epilachninae