Kreativitas, Creative Leadership, Knowledge Sharing dan Inovasi

44

2.7 Hubungan Antar Variabel Penelitian

Sejumlah kajian empirik yang relevan terkait dengan creative leadership, knowledge sharing, absorptive capacity, dan pengaruhnya terhadap inovasi, diuraikan sebagai berikut.

2.7.1 Kreativitas, Creative Leadership, Knowledge Sharing dan Inovasi

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Reychav et al. 2012 yang menunjukkan hasil bahwa kreativitas berpengaruh positif terhadap inovasi. Hubungan tersebut positif, dimediasi oleh upaya knowledge sharing . Penelitian yang mana memiliki beberapa keterbatasan, yaitu hanya didasarkan pada tiga perusahaan berbasis teknologi sehingga tidak dapat digeneralisasi untuk semua jenis industri. Dengan demikian, penelitian selanjutnya harus mengeksplorasi hubungan kreativitas individu dan kreativitas tim secara keseluruhan. Selain itu, kemampuan inovasi harus dieksplorasi dengan perilaku knowledge sharing . Keterbatasan penelitian Reychav et al. 2012 ini, menjadi celah penelitian dengan memperluas cakupan responden dan menghubungkan inovasi dengan creative leadership, knowledge sharing dan absorptive capacity. Keberhasilan pelaksanaan program-program baru, pengenalan produk baru, atau layanan baru tergantung pada seseorang atau tim yang memiliki ide yang baik Amabile, 1996. Sejalan dengan Amabile 1996, Rickards and Moger 2000 menyatakan bahwa perilaku kepemimpinan kreatif terkait dengan peran fasilitator tim dalam pelaksanaan sistem pemecahan masalah kreatif, mencari output kreatif, yaitu inovasi, dan pengembangan produk baru. Gaya kepemimpinan kreatif memiliki banyak kesamaan dengan kepemimpinan 45 transformasional oleh Bass dan Avolio 1990, 1994. Pemimpin dapat menggunakan kreativitas sebagai alat untuk memimpin organisasi sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan. Proses pembelajaran yang efisien dan efektif dapat dicapai dengan jalan knowledge sharing Basadur, 2004. Para pemimpin yang paling efektif pada abad ke-21 akan membantu individu dan tim berkoordinasi dan mengintegrasikan gaya yang berbeda untuk mendorong perubahan melalui proses kreativitas. Proses tersebut meliputi upaya menemukan dan mendefinisikan masalah baru secara terus-menerus, memecahkan masalah tersebut, dan menerapkan solusi baru Basadur, 2004. Temuan Mathisen et al. 2012 menunjukkan bahwa para pemimpin kreatif secara langsung meningkatkan kreativitas organisasi dan secara tidak langsung meningkatkan iklim inovatif. Kreativitas adalah upaya menciptakan hubungan atau menggabungkan dua elemen untuk memperdalam pengetahuan dan menjadi lebih bervariasi. Tujuannya agar masyarakat belajar memfasilitasi berbagi pengetahuan Yusuf, 2009. Studi yang dilakukan oleh Carvalho and Reis 2012 menunjukkan bahwa pengaruh kreativitas visi manajer dalam organisasi, keterbukaan terhadap ide-ide baru, teknik-teknik baru dan inovatif merupakan hal penting bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan saat ini.

2.7.2 Transformasional Leadership TFL, Kreativitas, dan Inovasi