C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar
memperoleh data yang akhirnya mengungkap permasalahan yang hendak diselesaikan. Metode Penelitian menurut Sugiyono 2011: 2 pada dasarnya
adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode yang digunakan penulis untuk mengungkap permasalahan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah jenis penelitian yang langsung berusaha untuk mempengaruhi
variabel utama, dan jenis penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat Lutan 2001: 9.2.
Dari uraian diatas, bahwa karakteristik utama dari penelitian eksperimen yang membedakannya dengan kebanyakan jenis penelitian lain, adalah bahwa
penelitian memanipulasi
variabel bebas.
Peneliti menentukan
sifat perlakuantreatment yaitu apa yang akan terjadi pada subjek penelitian, kepada
siapa penelitian ini harus di berikan.
D. Definisi Operasional
Agar tidak salah pengertian beberapa makna dalam penelitian ini perlu diadakan definisi operasional atau penegakan istilah sebagai berikut :
1. Power
merupakan suatau kombinasi dari dua komponen kondisi fisik, yaitu kekuatan dan kecepatan atau kekuatan yang cepat. Pendapat
mengenai power yang dikatakan oleh sidik 2007: 17 bahwa power merupakan gabungan antara komponen fisik kekuatan dan Kecepatan
2. Kondisi fisik
sangat berpengaruh dalam berolahraga untuk pencapaian yang baik dan maksimal, seperti yang dikemukakan Harsono 1988:
153 bahwa: “Sukses dalam olahraga sering menuntun keterampilan yang sempurna dalam situasi stress yang tinggi, maka semakin jelas
bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet”.
Navi Muhammad Nur, 2013 Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power
Tungkai Dalam Lompat Jauh Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Weight training
menurut Harsono 1988: 185 latihan-latihan yang sistematis dimana beban hanya dipaka, sebagai alat untuk menambah
kekuatan otot guna mencapai beberapa tujuan tertentu. Adapun bentuk latihan weight training yang akan di terapkan penulis ini adalah bentuk
latihan Squat
5. Tungkai
Menurut Damiri Prawira, 2012: 34 bahwa “tungkai sesuai dengan
fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan berat badan bagian atas, ia dapat memindahkan tubuh bergerak, ia dapat menggerakan tubuh ke arah atas, ia
dapat menendang dan lain sebagainya.” Menurut kamus besar bahasa Indonesia 1984:
973 adalah “Salah satu anggota tubuh bagian bawah yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu tungkai
bagian atas dari lutut ke pangkal paha, dan tungkai bagian bawah dari lutut ke pergelangan kaki.”
6. Hasil Lompatan Lompat Jauh
Sebagaiman dikemukakan oleh Poerwadarmita 1984: 683 bahwa „hasil
adalah suatu yang diperoleh‟ , didapatkan. Jadi hasil lompat jauh, yaitu jarak yang dapat dicapai dalam lompatan lompat jauh.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan poin penting dalam sebuah penelitian, instrumen berfungsi untuk memperoleh data yang dinginkan dari sebuah penelitian seperti
yang diungkapkan Sugiyono 2011: 102 bahwa “instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrument adalah alat untuk memperoleh informasi . instrument ini
banyak ragamnya, sesuai dengan jenis informasi yang akan dikumpulkan. Suatu syarat yang harus diperhatikan dalam memilih instrument adalah instrument
tersebut harus valid dapat mengukur apa yang hendak diukur dan reliable ketetapan hasil
1. Tes kemampuan kekuatan otot tungkai, tujuannya untuk mengukur kekuatan
otot tungkai. Alat ukur yang digunakan adalah three hop. Adapun tahap-tahap pengumpulan sebagai berikut :
a. Sebelum tes dilaksanakan, subyek penelitian diberikan penjelasan untuk
memperlancar pelaksanaan tes dan menjaga agar tidak terjadi kesalahan. b.
Sebelum tes dilaksanakan, subyek melakukan pemanasan secukupnya agar tidak terjadi cidera.
c. Peneliti memberikan penjelasan kepada subyek yang membantu tentang
cara melakukan atau mencatat hasil tes. 1 Tes Kekuatan Otot Tungkai three hop
Gambar 3.2 tes 3 hop Sumber: dokumentasi penelitian navi 2013
Ini adalah tes kekuatan kaki di mana Anda harus melakukan tiga melompat horisontal berturut-turut. Tujuan: untuk mengukur daya horizontal dan vertikal
kaki dengan komponen keseimbangan dan koordinasi. Peralatan yang
dibutuhkan meteran untuk mengukur jarak melompat, daerah datar. Tolak
mengambil off line harus ditandai dengan jelas. Prosedur: Tujuan dari tes ini adalah untuk melakukan tiga berturut-turut dua
leg hop sejauh mungkin. Berbaring sekitar 30 kaki dari tali atau pita pengukur untuk menandai arah melompat . dimulai dengan berdiri di belakang garis dengan
Navi Muhammad Nur, 2013 Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power
Tungkai Dalam Lompat Jauh Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kaki lebar bahu . mereka melakukan tiga melompat luas berturut-turut tidak berhenti, serta gaya melompat vertikal yang memungkinkan mereka untuk
mendapatkan jarak maksimum. Mengutip dari tesis Asep Sumpena 2013 validitas 0,97 dan reliabilitas 0,90.
skor: Pengukuran diambil dari take-off line ke titik terdekat dari kontak pada pendaratan melompat ketiga belakang tumit. Catat jarak terpanjang
melompat, yang terbaik dari tiga percobaan. variasi modifikasi: Lubang mendarat lompat jauh dapat digunakan sebagai
pengganti sehingga tanah lompatan terakhir di pasir, yang memungkinkan subyek untuk percaya diri lebih berupaya melompat akhir, dan untuk memperpanjang
kaki lebih di depan tubuh untuk mendarat . Tes ini juga dapat dilakukan dengan sejumlah melompat berturut-turut.
2 Tes Lompat jauh
Gambar 3.3 tes lompat jauh Sumber: dokumentasi penelitian navi 2013
Tes kemampuan untuk mengukur kemampuan lompat jauh a.
Tujuan: mengukur kemampuan pada tes lompat jauh dalam memperoleh jarak yang di tempuh
b. Alatfasilitas: tempat lompat jauh, pluit, bendera, meteran
c. Pelaksanaan: Orang coba berdiri di belakang garis start. Pada saat aba-
aba “ya” diberikan, orang coba mulai berlari dengan maksimal. Tes ini dilakukan dua kali kesempatan dan diambil jarak yang terbaik.
3 Repetisi maksimal otot tungkai
Gambar 3.4 Tes repetisi maksimal dengan bentuk latihan squat
Sumber: dokumentasi penelitian navi 2013
a. Tujuan: untuk mencari kekuatan maksimal power tungkai dengan bentuk latihan squats
b. alatfasilitas: tempat fitness dengan alat squat c. pelaksanaan: tes dilakukan dengan sekali angkatan maksimal dengan
bentuk latihan half squats
F. Teknik Pengumpulan Data