PENGARUH METODE LATIHAN POWER DENGAN BENTUK LATIHAN SQUATS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DALAM LOMPAT JAUH.

(1)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE LATIHAN POWER DENGAN BENTUK LATIHAN SQUATS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DALAM

LOMPAT JAUH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

NAVI MUHAMMAD NUR 0901368

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE LATIHAN POWER DENGAN BENTUK LATIHAN SQUATS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DALAM LOMPAT JAUH

(StudiEksperimenMahasiswaIlmuKeolahragaanAngkatan 2011)

Oleh

Navi Muhammad Nur

SebuahSkripsi yang DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari SyaratMemperolehGelar

SarjanaSains Program StudiIlmuKeolahragaan

© Navi Muhammad Nur 2013 UniversitasPendidikan Indonesia

Oktober 2013

HakCiptadilindungiundang-undang

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnya, atausebagian, Dengandicetakulang, diphotocopyataucaralainnyatanpaijindaripenulis.


(3)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

NAVI MUHAMMAD NUR

PENGARUH METODE LATIHAN POWER DENGAN BENTUK LATIHAN SQUATS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DALAM

LOMPAT JAUH

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. H. Aming Supriatna. M.Pd NIP. 1950011519800210001

Pembimbing II

Iman Imanudin,S.Pd, M.Pd. NIP. 197508102001121001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Sumardiyanto.M.Pd. NIP. 196212221987031002


(4)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH METODE LATIHAN POWER DENGAN BENTUK LATIHAN SQUATS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

DALAM LOMPAT JAUH

Navi Muhammad Nur 0901368

Penelitian ini bertunjuk untuk mengetahui apakah benar metode untuk meningkatkan power itu dengan metode power yang di jelaskan menurut Zafar Sidik (2007 : 59) adalah untuk menambah kekuatan yang cepat (power) yaitu dengan menggunakan metode power, norma latihan untuk metode power yaitu: intensitas 40-80%, irama kontraksi cepat, repetisi kalau kecepatan gerak menurun stop. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode latihan power

terhadap peningkatan power tungkai dalam lompat jauh. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimental design dan benuk desain nonequivalent control group design. Sampel diambil sebanyak 20 orang dari populasi mahasiswa ilmu keolahragaan angkatan 2011 diantaranya 10 orang kelompok eksperimen dan 10 orang kelompok kontrol, menggunakan teknik Sampling Purposive Penghitungan menggunakan statistika. Dari hasil analisis data diperoleh dengan nilai T Hitung 2.19 > T Tabel 2.10 maka hasil perhitungan terdapat pengaruh yang signifikan metode power dengan bentuk squat terhadap peningkatan power tungkai dalam lompat jauh.

Kata Kunci : Metode Power, Bentuk Latihan Squat, Lompat Jauh (Pretest-


(5)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE INFLUENCE OF POWER EXERCISE METHOD WITH SQUATS EXERCISE TOWARD ESCALATION POWER OF LIMB

IN LONG JUMP

Navi Muhammad Nur 0901368

The research is tended to know whether exact method to increase power is power method described by Zafar Sidik (2007:59) that to increase quick strength (power)

is by using method power, exercise norm for power method is: the intense 40-80%, fast contraction beat, repetition if the speed of movement decreased. The research is aimed to know the influence of power exercise method toward power escalation of limb in long jump. The research method used quasi of experimental design and form of design is nonequivalent control group design. Sample was taken from 20 people from student sport science population batch 2011 with 10 people as experimental group and 10 people as control group, used Sampling Purposive technique statistic computation. The analysis result can be gained with T score 2.19> T table 2.10, according to the result of computation there is significant influence of power method with squad form toward the escalation power of limb in long jump.


(6)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 7

1. Atletik ... 7

2. Lompat Jauh ... 7

3. Faktor Pendukung Lompat Jauh ... 15

4. Kondisi Fisik ... 16

5. Weight Training ... 23

6. Power………..26

B. Kerangka Pemikiran... 28


(7)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel ... 30

B. Desain Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian ... 32

D. Definisi Operasional ... 32

E. Instrument Penelitian ... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

G. Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan... 40

B. Analisis Data ... 41

C. Pengujian Hipotesis... 42

D. Diskusi Penemuan ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

LAMPIRAN... 46 RIWAYAT HIDUP


(8)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Atletik di ambil dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang artinya bertanding atau berlomba, menurut Syarifuddin (1992: 2) berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya dinamakan Athleta (Atlet). Dengan demikian dapatlah dikemukakan, bahwa atetik adalah salah satu cabang yang dipertandingkan atau diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik memiliki bentuk kegiatan fisik yang beragam seperti jalan, lari, lompat, dan lempar, unsur-unsur gerakan tersebut terkandung hampir disemua cabang olahraga atletik, maka dari itu atletik disebut sebagai ibu dari semua cabang olahraga (Mother Of sport).

Dalam cabang olahraga atletik ada empat nomor lompat yaitu nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat tinggi galah.Lompat jauh merupakan salah satu nomor atletik yang wajib diajarkan di SD, SMP dan SMA. Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik. Lompat jauh menurut Syarifuddin (1992 : 90) didefinisikan sebagai suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki keatas kedepan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang diudara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin kesebuah letak pendaratan atau bak lompat.Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh. Menurut Engkos Kosasih (1985: 67) bahwa yang menjadi tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya yang mempunyai empat unsur gerakan yaitu : awalan, tolakan, sikap badan di udara, sikap badan pada waktu jatuh atau mendarat. Dalam hal yang sama Yusuf


(9)

2

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adisasmita (1992: 65) berpendapat bahwa keempat unsur ini merupakan suatu kesatuan, yaitu urutan gerakan lompat yang tidak terputus.

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya, dengan cara berlari secepat-cepatnya kemudian menolak, melayang di udara dan mendarat, mengutip pendapat Heri dari buku yang di tulis kosasih : Heri (Kosasih 2012: 35) mengemukakan bahwa:

Yang menjadi tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya yang mempunyai empat unsur gerakan yaitu : awalan, tolakan, sikap badan di udara, sikap badan pada waktu jatuh atau mendarat dengan pencapaian jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu pelompat harus memahami unsur-unsur pokok pada lompat jauh.

Faktor yang mempengaruhi hasil lompat jauh dalam segi antropometrik dan kondisi fisik. Mengutip pendapat Heri dari buku yang ditulis Hidayat : Heri (Hidayat, 1999: 5) menjelaskan bahwa “Antropometrik adalah ukuran-ukuran dari bagian yang ada pada struktur manusia yang dapat berupa tinggi badan dan berat badan”. Antropometrik dapat didefinisikan sebagai suatu studi tentang pengukuran tubuh manusia dalam hal dimensi tulang, otot, tinggi badan, berat badan, dan ukuran badan seseorang .Selanjutnya tinggi badan, berat badan dan ukuran tubuh (Skinfolds dan Circumferences) aktual seseorang ini dapat digunakan untuk tujuan menilai pertumbuhan tubuh seseorang, serta dapat berguna sebagai data referensi.

Faktor kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian prestasi yang maksimal seorang atlet, atlet tidak akan dapat meraih prestasi puncak apabila tidak didukung oleh kondisi fisik. Seperti yang dijelaskan oleh Harsono (1988: 153) bahwa ”Sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet”.


(10)

3

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Prinsip dasar dalam lompat jauh membangun awalan yang secepat-cepatnya dalam melakukan tolakan yang sekuat-kuatnya kearah depan atas dengan satu kaki untuk meraih ketinggian yang optimal saat melayang sehingga menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. kecepatan lari awalan dan kekuatan pada waktu menolak harus dilakukan oleh pelompat untuk mengetahui daya tarik bumi. Mengutip pendapat Heri dari buku yang ditulis hidayat : Heri (Hidayat 1998: 106) bahwa “Setiap ada aksi terjadi reaksi yang sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada satu garis lurus”. Sehingga semakin kuat beban yang dikeluarkan pada saat tumpuan maka semakin besar pula reaksi yang dikeluarkan.

Latihan kondisi fisik menurut Harsono (2001: 4) “Memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan atlet, terutama atlet dalam pertandingan, istilah latihan kondisi fisik mengacu pada program latihan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan progresif, dan bertujuan untuk meningkatkan fungsional seluruh sistem tubuh agar dengan demikian prestasi atlet semakin meningkat”. Penguasaan teknik dalam program latihan akan sangat mudah dikuasai, seperti yang dijelaskan Harsono (2001: 4) “Menguasai teknik -teknik gerakan yang dilatih karena latihan -teknik, latihan taktik, dan keterampilan, akan mampu dilakukan secara maksimal, artinya meskipun harus mengulang suatu gerakan atau suatu pola taktik tertentu berpuluh kali dia tidak akan cepat lelah.”

Menurut Zafar sidik (2007: 17) komponen fisik yang terdiri dari empat komponen fisik, yaitu daya tahan, kekuatan, kecepatan dan fleksibilitas. Power

merupakan kombinasi dari komponen kondisi fisik kekuatan dan kecepatan. Stamina merupakan kombinasi dari komponen kondisi fisik daya tahan dan kecepatan, sedangkan daya tahan kekuatan kombinasi dari komponen kondisi fisik daya tahan dan kekuatan. Bompa (1988: 279) berpendapat mengenai power

bahwa “ power is the product of abilities, strange and speed”. Dalam power juga terdapat batasan-batasan, menurut harsono (1988: 200) “power adalah kemampuan otot untuk mengarahkan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu yang sangat cepat”. Power diperlukan hampir dalam semua cabang olahraga,


(11)

4

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

karena semua cabang olahraga hampir seluruhnya memerlukan gerakan eksplosif, terutama pada cabang yang memiliki unsur meloncat, memukul dan menendang.

Untuk menghasilkan lompatan yang maksimal dibutuhkan kondisi fisik diantaranya power otot tungkai, power otot tungkai mempunyai peran besar dalam menghasilkan lompatan yang maksimal. Untuk menghasilkan power, masalah utama dalam melatih power adalah bagaimana meningkatkan kekuatan maksimal. Manurut Zafar Sidik (2007: 60)” kekuatan maksimal dapat ditingkatkan dengan dua cara yaitu: pertama menambah diameter otot, orang percaya kalau diameter otot bertambah, kekuatan otot meningkat metode membuat diameter otot menjadi lebih besar disebut hypertropie, kedua memperbaiki kerjasama antara kelompok otot disebut juga memperbaiki kerjasama Koordinasi Intramuskuler (KI), metode memperbaiki koordinasi intramuskuler disebut metode Neural Activation(NAM)”.

Metode untuk membuat diameter otot menjadi besar dan metode untuk menambah kekuatan yang cepat Menurut Zafar Sidik (2007: 59) Metode untuk membuat diameter otot menjadi besar yaitu dengan menggunakan metode

Hypertropie dan untuk menambah kekuatan yang cepat (power) yaitu dengan menggunakan metode power. Norma latihan untuk metode hypertropie yaitu: intensitas 30-60%, irama kontraksi perlahan/lambat, repetisi banyak. Sedangkan norma latihan untuk metode power yaitu: intensitas 40-80%, irama kontraksi cepat, repetisi kalau kecepatan gerak menurun stop.

Selanjutnya adalah beberapa bentuk latihan weight training seperti

press, high pull, curl, pull over, squat, dan lain sebagainya. Disini penulis akan mengambil salah satu bentuk latihan weight training yaitu squat. Menurut Harsono (1988: 209) Squat adalah beban ditaruh pada pundak dibelakang leher, kemudian tungkai dibengkokkan. Perlu diperhatikan bahwa squat yang dimaksud disini adalah half squat dan bukan full squat. Full squat, yaitu membengkokkan tungkai sampai pantat kena tumit, tidak dianjurkan, oleh karena itu hal ini akan dapat menimbulkan sakit-sakit pada pinggang dan mungkin pula akan dapat menimbulkan cedera-cedera pada struktur bagian dalam dan penyanggah sendi lutut akibat dari stress pada ligamentum dan cartilage (tulang rawan) lutut yang


(12)

5

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berlebihan. Untuk mencegah atlet melakukan squat terlalu rendah, dapat ditaruh kursi dibelakang pinggul untuk memberikan batas gerak kebawahnya. Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan kajian mendalam mengenai metode latihan power dengan bentuk latihan squat, maka penelitian ini berjudul “pengaruh metode latihan power dengan bentuk squats terhadap peningkatan power tungkai dalam lompat jauh”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini, apakah terdapat pengaruh metode latihan power dengan bentuk squats terhadap peningkatan power

tungkai dalam lompat jauh? C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui pengaruh metode latihan

power terhadap peningkatan power tungkai dalam lompat jauh D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan dapat memperoleh manfaat, khususnya bagi peneliti, umumnya bagi semua pihak yang memerlukan penelitian ini.

1. Bagi akademisi

a. Dapat dijadikan sebagai informasi ilmiah serta masukan bagi semua orang terutama bagi para pelatih maupun pembina dan pihak yang berkompeten terhadap pembinaan atlet khususnya, serta penelitian dapat dijadikan referensi untuk menentukan latihan kondisi fisik dan sebagai satu pertimbangan dalam penyusunan program latihan dan perkembangan olahraga di Indonesia.

b. Sebagai reverensi untuk dapat memusatkan bagian atau metode-metode yang harus dilakukan, yakni memusatkan bagian mana yang harus dilatih secara konstan dan terus-menerus untuk memperoleh hasil maksimal bagi atlet.


(13)

6

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Bagi praktisi

a. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembinaan atlet.

b. Meningkatkan kualitas atlet lompat jauh, setelah mendapatkan petunjuk mengenai alternatif latihan yang baik.


(14)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah sumber data yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Adapun mengenai objek yang hendak diteliti adalah dinamakan dengan populasi dan sampel penelitian. Mengenai populasi Sugiyono (2011: 80) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Mengenai sampel pun Sugiyono (2011: 81) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki leh populasi tersebut”.

Agar penelitian berlangsung dengan lancar, maka penulis harus menetapkan waktu dan tempat penelitian sebagai berikut :

1. Waktu : 19 Agustus 2013 sampai dengan 19 september 2013

2. Tempat : Ruang Weight Training FPOK dan Stadion Bumi siliwangi

Berpedoman dari pendapat dari ahli maka populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI Bandung angkatan 2011 yang berjumlah 20 orang. Dan untuk teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah menggunakan teknik sampel Sampling purposive Pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011: 82). Untuk jumlah anggota sampel yang dijadikan sebagai sampel penelitian sampel sebanyak 20 orang laki-laki mahasiswa IKOR 2011.


(15)

31

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu adanya desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian dan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, bentuk eksperimen Quasi Experimental Design. Dalam design ini merupakan pengembangan dari True Experimental Design yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol vaiabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre experimental design. Desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design, desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

Gambar 3.1 desain penelitian (sumber : Sugiono, 2011 : 79)

Keterangan:

O1 : kelompok eksperimen sebanyak 10 orang sebelum diberi treatmen O3 : kelompok kontrol sebanyak 10 orang tidak diberi treatmen

X : treatmen atau perlakuan berupa metode power dengan bentuk latihan squat O2 : adalah kelompok eksperimen sebanyak 10 orang stelah di beri perlakuan berupa

metode power dengan bentuk latihan squat

O4 : adalah kelompok kontrol sebanyak 10 orang yang tidak diberikan perlakuan

berupa metode power dengan bentuk latihan squat O1 X O2


(16)

32

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar memperoleh data yang akhirnya mengungkap permasalahan yang hendak diselesaikan. Metode Penelitian menurut Sugiyono (2011: 2) pada dasarnya adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode yang digunakan penulis untuk mengungkap permasalahan dalam penelitian ini adalah metode penelitian metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah jenis penelitian yang langsung berusaha untuk mempengaruhi variabel utama, dan jenis penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat Lutan (2001: 9.2).

Dari uraian diatas, bahwa karakteristik utama dari penelitian eksperimen yang membedakannya dengan kebanyakan jenis penelitian lain, adalah bahwa penelitian memanipulasi variabel bebas. Peneliti menentukan sifat perlakuan(treatment) yaitu apa yang akan terjadi pada subjek penelitian, kepada siapa penelitian ini harus di berikan.

D. Definisi Operasional

Agar tidak salah pengertian beberapa makna dalam penelitian ini perlu diadakan definisi operasional atau penegakan istilah sebagai berikut :

1. Power merupakan suatau kombinasi dari dua komponen kondisi fisik, yaitu kekuatan dan kecepatan atau kekuatan yang cepat. Pendapat mengenai power yang dikatakan oleh sidik (2007: 17) bahwa power

merupakan gabungan antara komponen fisik kekuatan dan Kecepatan 2. Kondisi fisik sangat berpengaruh dalam berolahraga untuk pencapaian

yang baik dan maksimal, seperti yang dikemukakan Harsono (1988: 153) bahwa: “Sukses dalam olahraga sering menuntun keterampilan yang sempurna dalam situasi stress yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet”.


(17)

33

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Weight training menurut Harsono (1988: 185) latihan-latihan yang sistematis dimana beban hanya dipaka, sebagai alat untuk menambah kekuatan otot guna mencapai beberapa tujuan tertentu. Adapun bentuk latihan weight training yang akan di terapkan penulis ini adalah bentuk latihan Squat

5. Tungkai

Menurut Damiri (Prawira, 2012: 34) bahwa “tungkai sesuai dengan fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan berat badan bagian atas, ia dapat memindahkan tubuh (bergerak), ia dapat menggerakan tubuh ke arah atas, ia dapat menendang dan lain sebagainya.”

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1984: 973) adalah “Salah satu anggota tubuh bagian bawah yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu tungkai bagian atas dari lutut ke pangkal paha, dan tungkai bagian bawah dari lutut ke pergelangan kaki.”

6. Hasil Lompatan Lompat Jauh

Sebagaiman dikemukakan oleh Poerwadarmita (1984: 683) bahwa „hasil adalah suatu yang diperoleh‟ , didapatkan. Jadi hasil lompat jauh, yaitu jarak yang dapat dicapai dalam lompatan lompat jauh.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan poin penting dalam sebuah penelitian, instrumen berfungsi untuk memperoleh data yang dinginkan dari sebuah penelitian seperti yang diungkapkan Sugiyono (2011: 102) bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrument adalah alat untuk memperoleh informasi . instrument ini banyak ragamnya, sesuai dengan jenis informasi yang akan dikumpulkan. Suatu syarat yang harus diperhatikan dalam memilih instrument adalah instrument tersebut harus valid (dapat mengukur apa yang hendak diukur) dan reliable (ketetapan hasil)


(18)

34

1. Tes kemampuan kekuatan otot tungkai, tujuannya untuk mengukur kekuatan otot tungkai. Alat ukur yang digunakan adalah three hop. Adapun tahap-tahap pengumpulan sebagai berikut :

a. Sebelum tes dilaksanakan, subyek penelitian diberikan penjelasan untuk memperlancar pelaksanaan tes dan menjaga agar tidak terjadi kesalahan. b. Sebelum tes dilaksanakan, subyek melakukan pemanasan secukupnya

agar tidak terjadi cidera.

c. Peneliti memberikan penjelasan kepada subyek yang membantu tentang cara melakukan atau mencatat hasil tes.

1) Tes Kekuatan Otot Tungkai three hop

Gambar 3.2 tes 3 hop

(Sumber: dokumentasi penelitian navi 2013)

Ini adalah tes kekuatan kaki di mana Anda harus melakukan tiga melompat horisontal berturut-turut. Tujuan: untuk mengukur daya horizontal dan vertikal kaki dengan komponen keseimbangan dan koordinasi. Peralatan yang dibutuhkanmeteran untuk mengukur jarak melompat, daerah datar. Tolak mengambil off line harus ditandai dengan jelas.

Prosedur: Tujuan dari tes ini adalah untuk melakukan tiga berturut-turut dua leg hop sejauh mungkin. Berbaring sekitar 30 kaki dari tali atau pita pengukur untuk menandai arah melompat . dimulai dengan berdiri di belakang garis dengan


(19)

35

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kaki lebar bahu . mereka melakukan tiga melompat luas berturut-turut tidak berhenti, serta gaya melompat vertikal yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan jarak maksimum. Mengutip dari tesis Asep Sumpena (2013) validitas 0,97 dan reliabilitas 0,90.

skor: Pengukuran diambil dari take-off line ke titik terdekat dari kontak pada pendaratan melompat ketiga (belakang tumit). Catat jarak terpanjang melompat, yang terbaik dari tiga percobaan.

variasi / modifikasi: Lubang mendarat lompat jauh dapat digunakan sebagai pengganti sehingga tanah lompatan terakhir di pasir, yang memungkinkan subyek untuk percaya diri lebih berupaya melompat akhir, dan untuk memperpanjang kaki lebih di depan tubuh untuk mendarat . Tes ini juga dapat dilakukan dengan sejumlah melompat berturut-turut.

2) Tes Lompat jauh

Gambar 3.3 tes lompat jauh

(Sumber: dokumentasi penelitian navi 2013) Tes kemampuan untuk mengukur kemampuan lompat jauh

a. Tujuan: mengukur kemampuan pada tes lompat jauh dalam memperoleh jarak yang di tempuh


(20)

36

c. Pelaksanaan: Orang coba berdiri di belakang garis start. Pada saat aba-aba “ya” diberikan, orang coba mulai berlari dengan maksimal. Tes ini dilakukan dua kali kesempatan dan diambil jarak yang terbaik.

3) Repetisi maksimal otot tungkai

Gambar 3.4

Tes repetisi maksimal dengan bentuk latihan squat (Sumber: dokumentasi penelitian navi 2013)

a. Tujuan: untuk mencari kekuatan maksimal power tungkai dengan bentuk latihan squats

b. alat/fasilitas: tempat fitness dengan alat squat

c. pelaksanaan: tes dilakukan dengan sekali angkatan maksimal dengan bentuk latihan half squats

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis menyusun langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang


(21)

37

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

telah penulis buat. Adapun langkah-langkah penelitian tersebut dapat penulis gambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.5. Flowchart Teknik Pengumpulan Data

G. Analisis Data

Dalam menganalisis data dari hasil sampel yang sudah didapat, maka selanjutnya adalah melakukan teknik analisis data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut secara statistik. Langkah-langkah tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan menggunakan rumus dari Nurhasan (2008:24) sebagai berikut:

̅

=

POPULASI

Treatment/Perlakuan Bentuk latihan squat

Sampel

Tes Awal 3 Hop, Lompat Jauh, R M

Analisis

Kesimpulan


(22)

38

Keterangan :

̅ = nilai rata-rata yang dicapai X= Jumlah skor yang diperoleh

= Banyaknya sampel

2. Menghitung Simpang baku dengan pendekatan rumus menurut Nurhasan (2008:39):

√ ̅ S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel X1 = Jumlah skor mentah X = Skor rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan (2008:118) adalah sebagai berikut: a. Pengamatan x1, x2,….xn dijadikan bilangan baku dengan menggunakan

rumus : Z1 =

( ̅)

Keterangan :

̅ = Rata-rata masing-masing sampel

= Simpangan baku masing-masing sampel

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proposi Z1, Z2,….. Zn ∑ Zi jika proposi dinyatakan S(Zi), maka :

S(Z1) =

d. Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, bandingkan Lo dengan nilai kritis L dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari data


(23)

39

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

f. Untuk menerima hipotesis, maka kita bandingkan nilai Lo ini dengan nilai krisis L untuk uji liliefors, dengantaraf nyata a= 0,05 dengan kriteria adalah tolak hipotesis Ho bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan lebih kecil dari nilai L dari daftar nilai kritis uji liliefors, maka dalam hal ini hipotesi Ho diterima. 4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut menurut Nurhasan

(2008:125) sebagai berikut: F=

kriteria pengujian adalah terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan= (V1:V2) dengan taraf nyata (α)= 0,05

5. Menghitung Uji Kesamaan dua rata-rata (dua pihak) menurut Nurhasan (2008:147) yaitu:

√ Dimana :

keterangan :

t = nilai t yang dicari

X1 = nilai rata-rata kelompok 1 X2 = nilai rata-rata kelompok 2 S = simpangan baku gabungan n1 = banyaknya sampel kelompok 1 n2 = banyaknya sampel kelompok 2


(24)

47

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis yang telah peneliti lakukan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan, dengan menggunakan metode power dalam bentuk latihan squat berpengaruh terhadap peningkatan power tungkai.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan guna penyempurnaan penelitian ini, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Peneliti berharap bagi mahasiswa Ilmu Keolahragaan , Atlet, Pelatih dan orang-orang yang bernaung di dunia olahraga perlu memahami pengetahuan dan kemampuan dalam memahami ilmu kondisi fisik dan atletik, untuk mendapatkan hasil yang maksimal di dalam lompat jauh.. 2. Peneliti berharap Sampel dalam penelitian selanjutnya diharapkan berasal

dari atlet dengan cabang olahraga yang bersangkutan. .


(25)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. dan Darajat, J. (2010). Modul Aplikasi statistika dalam penjas,

Bandung: FPOK UPI

Harsono.(2000). Perencanaan Program Latihan, Bandung: FPOK UPI

Harsono.(1988). Coaching dan aspek-aspek Psikologis dalam Choaching . Jakarta: CV Tambak Kusuma

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik, Bandung:FPOK UPI

Heri, (2013). Skripsi Hubungan Kekuatan Tungkai Dan Kecepatan Lari Terhadap Hasil Lompatan Dalam Lompat Jauh, Bandung: FPOK UPI

Lutan, R. (2001). Pengembangan Pembelajaran Modul Mata Kuliah Penelitian Pendidikan Olahraga, Bandung: FPOK UPI

M. Sajoto, (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik,

Semarang:Dahara Prize

Nurhasan, Hasanudin C.D Hidayah N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung : FPOK UPI

Santoso. (2005) Manusia dan Olahraga, Bandung: Penerbit ITB

Sidik, D.Z, (2007). Materi Penataran Pelatihan Fisik tingkat Propinsi Se-Indonesia, Bandung: FPOK UPI

(2010). Mengajar dan Melatih Atletik , Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. bandung : CV alfabeta

(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. bandung : CV alfabeta

Sumpena, A (2013). Dampak Pola Pelatihan Harnesst dan Metode Latihan dengan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik. Bandung : UPI

Syarifuddin, (1992). Pedoman Pembinaan Kondisi Fisik Atletik, Solo: CV Aneka Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,.


(1)

c. Pelaksanaan: Orang coba berdiri di belakang garis start. Pada saat aba-aba “ya” diberikan, orang coba mulai berlari dengan maksimal. Tes ini dilakukan dua kali kesempatan dan diambil jarak yang terbaik.

3) Repetisi maksimal otot tungkai

Gambar 3.4

Tes repetisi maksimal dengan bentuk latihan squat (Sumber: dokumentasi penelitian navi 2013)

a. Tujuan: untuk mencari kekuatan maksimal power tungkai dengan bentuk latihan squats

b. alat/fasilitas: tempat fitness dengan alat squat

c. pelaksanaan: tes dilakukan dengan sekali angkatan maksimal dengan bentuk latihan half squats

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis menyusun langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang


(2)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

telah penulis buat. Adapun langkah-langkah penelitian tersebut dapat penulis gambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.5. Flowchart Teknik Pengumpulan Data

G. Analisis Data

Dalam menganalisis data dari hasil sampel yang sudah didapat, maka selanjutnya adalah melakukan teknik analisis data dari tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut secara statistik. Langkah-langkah tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan menggunakan rumus dari Nurhasan (2008:24) sebagai berikut:

̅

=

POPULASI

Treatment/Perlakuan Bentuk latihan squat

Sampel

Tes Awal 3 Hop, Lompat Jauh, R M

Analisis

Kesimpulan


(3)

Keterangan :

̅ = nilai rata-rata yang dicapai X= Jumlah skor yang diperoleh

= Banyaknya sampel

2. Menghitung Simpang baku dengan pendekatan rumus menurut Nurhasan (2008:39):

√ ̅ S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel X1 = Jumlah skor mentah X = Skor rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan (2008:118) adalah sebagai berikut: a. Pengamatan x1, x2,….xn dijadikan bilangan baku dengan menggunakan

rumus :

Z1 =

( ̅)

Keterangan :

̅ = Rata-rata masing-masing sampel

= Simpangan baku masing-masing sampel

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proposi Z1, Z2,….. Zn ∑ Zi jika proposi dinyatakan S(Zi), maka :

S(Z1) =

d. Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, bandingkan Lo dengan nilai kritis L dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih.


(4)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

f. Untuk menerima hipotesis, maka kita bandingkan nilai Lo ini dengan nilai krisis L untuk uji liliefors, dengantaraf nyata a= 0,05 dengan kriteria adalah tolak hipotesis Ho bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan lebih kecil dari nilai L dari daftar nilai kritis uji liliefors, maka dalam hal ini hipotesi Ho diterima. 4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut menurut Nurhasan

(2008:125) sebagai berikut:

F=

kriteria pengujian adalah terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan= (V1:V2) dengan taraf nyata (α)= 0,05

5. Menghitung Uji Kesamaan dua rata-rata (dua pihak) menurut Nurhasan (2008:147) yaitu:

√ Dimana :

keterangan :

t = nilai t yang dicari

X1 = nilai rata-rata kelompok 1 X2 = nilai rata-rata kelompok 2 S = simpangan baku gabungan n1 = banyaknya sampel kelompok 1 n2 = banyaknya sampel kelompok 2


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis yang telah peneliti lakukan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan, dengan menggunakan metode power dalam bentuk latihan squat berpengaruh terhadap peningkatan power tungkai.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan guna penyempurnaan penelitian ini, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Peneliti berharap bagi mahasiswa Ilmu Keolahragaan , Atlet, Pelatih dan orang-orang yang bernaung di dunia olahraga perlu memahami pengetahuan dan kemampuan dalam memahami ilmu kondisi fisik dan atletik, untuk mendapatkan hasil yang maksimal di dalam lompat jauh.. 2. Peneliti berharap Sampel dalam penelitian selanjutnya diharapkan berasal

dari atlet dengan cabang olahraga yang bersangkutan. .


(6)

Navi Muhammad Nur, 2013

Pengaruh Metode Latihan Power Dengan Bentuk Latihan Squats Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dalam Lompat Jauh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. dan Darajat, J. (2010). Modul Aplikasi statistika dalam penjas, Bandung: FPOK UPI

Harsono.(2000). Perencanaan Program Latihan, Bandung: FPOK UPI

Harsono.(1988). Coaching dan aspek-aspek Psikologis dalam Choaching . Jakarta: CV Tambak Kusuma

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik, Bandung: FPOK UPI

Heri, (2013). Skripsi Hubungan Kekuatan Tungkai Dan Kecepatan Lari Terhadap Hasil Lompatan Dalam Lompat Jauh, Bandung: FPOK UPI

Lutan, R. (2001). Pengembangan Pembelajaran Modul Mata Kuliah Penelitian Pendidikan Olahraga, Bandung: FPOK UPI

M. Sajoto, (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik, Semarang: Dahara Prize

Nurhasan, Hasanudin C.D Hidayah N. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung : FPOK UPI

Santoso. (2005) Manusia dan Olahraga, Bandung: Penerbit ITB

Sidik, D.Z, (2007). Materi Penataran Pelatihan Fisik tingkat Propinsi Se-Indonesia, Bandung: FPOK UPI

(2010). Mengajar dan Melatih Atletik , Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. bandung : CV alfabeta

(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. bandung : CV alfabeta

Sumpena, A (2013). Dampak Pola Pelatihan Harnesst dan Metode Latihan dengan Kapasitas Aerobik Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik. Bandung : UPI

Syarifuddin, (1992). Pedoman Pembinaan Kondisi Fisik Atletik, Solo: CV Aneka Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,.