31
b. Uji Heteroskedastisitas Metode White
Heteroskedastisitas menyatakan bahwa varian bersyarat variabel Y meningkat bersama dengan meningkatnya variabel X, hingga
menunjukkan penyebaran yang tak sama atau varian linier klasik adalah bahwa gangguan V
i
yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah homokedastisitas yaitu semua gangguan tadi mempunyai varian yang
sama. Salah satu cara untuk mendeteksi masalah keterokedaktisitas dengan menggunakan metode White. Jika nilai Obs R Square lebih
besar dari nilai Chi-Square q,2. Maka terjadi heteroskedastisitas. Jika sebaliknya berarti kita menolak hipotesis homokedastisitas, sehingga
regresi dapat dilanjutkan. c.
Uji Multikolinieritas Mulitkolinieritas adalah korelasi linear antara variabel bebas.
Pendeteksian multikolinieritas dalam penelitian ini dengan membandingkan R
2
mc model complete R
2
mar model Auxiliary regressive. Kriteria pengujian yang digunakan adalah bila R
2
mc R
2
mar maka tidak terdapat multikolinieritas. Sebaliknya bila R
2
mc R
2
mar maka terjadi multikolinieritas.
3. Regresi Berganda
multiple regression
Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu kualitas pelayanan X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan Y rumus regresi berganda menurut
Algifari 1997: 156 adalah:
32
Y = β
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ e Dimana:
Y : tingkat kepuasan responden X
1
: Faktor ketanggapan responsive X
2
: Faktor jaminan assurance X
3
: Faktor tampilan fisik tangible X
4
: Faktor perhatian empathy X
5
: Faktor keandalan reliability β
: nilai konstanta intercept β
n
: keefisien regresi slope e : Residual
Pada penelitian ini nilai konstanta intercept dan koefisien regresi atau slope dicari dengan menggunakan paket komputer yaitu SPSS 10.0 for
windows.
4. Uji t
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor dimensi kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan secara parsial dan
digunakan untuk menguji dominasi pengaruh variabel, dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari responsiveness, reliability, assurance,
empathy, dan tangibles terhadap kepuasan pelanggan. Menyusun formasi Ho dan Ha.
Ho : β=0; secara individual variabel independen tidak bepengaruh
terhadap variabel dependen
33
Ha : β ≠ 0; secara individual variabel independen bepengaruh terhadap
variabel dependen Formasi di atas juga harus dilakukan terhadap semua variabel lima
dimensi kualitas pelayanan yang lainnya. Menentukan level of significance
α = 0,05 atau 5 Kriteria pengujian
-t α2n-k t α2n-k
Ho diterima apabila = -t α2,n-k t
hitung
α2, n-k Menentukan nilai t
hitung
yang menurut Algifari 1997: 36 Rumusnya adalah:
t
hitung
=
b
S β
b −
Keterangan: b :
parameter estimasi
S
b
: standard errorkesalahan Kesimpulan
Dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dapat diketahui hubungan dimensi kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan serta dimensi
pengaruh dimensi kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan.
Daerah terima Daerah tolak
Daerah tolak
34
5. Uji F F
test
Uji F digunakan untuk mengetahui secara bersama-sama simultan, apakah terdapat pengaruh antara variabel independent
responsive, reliability, assurance, empathy, dan tangibles dengan variabel dependen kepuasan pelanggan, prosedur uji F adalah:
Menentukan hipotesa dan alternatif Ho :
β
1
: β
2
: β
3
: β
4
: β
5
= 0; tidak ada pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen
Ha : β
1
: β
2
: β
3
: β
4
: β
5
≠ 0; ada pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen
Level of significance α = 0,05 atau 5
Kriteria pengujian
-F k-1; n-k Ho diterima apabila F
hitung
F
tabel
Ho ditolak apabila F
hitung
F
tabel
Perhitungan nilai F menurut Sugiyono 2001: 244 adalah: F reg =
R M1
1 M
N R
2 2
− −
−
Dimana: F reg
: harga F garis regresi Daerah terima
Daerah tolak
35
N : jumlah pelanggan
M : jumlah prediktor
R : koefisien korelasi
Kesimpulan Nilai F
hitung
diperoleh kemudian dibandingkan dengan
F
tabel
, apabila Ho ditolak berarti ada pengaruh antara variabel independen x dengan
variabel dependen y.
6. Koefisien Determinasi