Pengertian Kualitas Alasan-alasan Suatu Kualitas Diperlukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kualitas

Berdasarkan berbagai pendapat para pakar dan praktisi, sulit untuk membuat konsensus untuk membuat suatu definisi. Ibrahim 1997: 3 mendeskripsikan kualitas dari pengamatan produsen yang dirangkum sebagai berikut: “Kualitas adalah suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara eksplisit dan implisit. Strategi ini menggunakan seluruh kemampuan sumber daya manajemen, modal, teknologi, peralatan, material, sistem dan manusia perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa bernilai tambah bagi manfaat masyarakat serta memberikan keuntungan kepada para pemegang saham”. The American Society for Quality Control dalam Avilianti dan Wilfidrus 1997, mendefinisikan kualitas sebagai berikut: “Kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau yang bersifat laten”. Gilmore 1974: 45 mengartikan bahwa “Kualitas sebagai derajat sejauh mana produk memenuhi suatu desain atau spesifikasi”. Berdasarkan beberapa pengertian kualitas di atas dapat diartikan bahwa kualitas hidup kerja harus merupakan suatu pola pikir mindset, yang dapat menterjemahkan tuntutan dan kebutuhan pasar konsumen dalam suatu proses manajemen dan proses produksi barang atau jasa terus menerus tanpa hentinya sehingga memenuhi persepsi kualitas pasar konsumen tersebut. 6 7

B. Alasan-alasan Suatu Kualitas Diperlukan

Menurut Ibrahim 1997:4, ada beberapa alasan yang dikemukakan mengapa kualitas diperlukan. Karena 4 K sebagai berikut: 1. Konsumen Banyaknya produk atau jasa yang ada, menjadikan konsumen lebih canggih dalam selera pilihan. 2. Kompetisi Munculnya perang-perang baru akan menimbulkan persaingan menjadi lebih ketat dan canggih. 3. Kenaikan Biaya Kenaikan biaya hanya dapat di atasi lewat perbaikan kualitas proses dan peningkatan produktivitas tanpa hentinya. 4. Krisis Apapun bentuknya apakah dari teknologi proses pasar konsumen yang labil maka perusahaan, harus siap menghadapi dan mengatasi krisis apabila menjadi kenyataan.

C. Kontribusi Kualitas terhadap Keuntungan Usaha