yang berdampak pada hambatan proses dan prestasi belajar peserta didik. Kendala yang sering ditemui oleh guru Bimbingan Konseling adalah tidak semua peserta
didik mau bersikap terbuka dengan setiap masukan-masukan dan nasehat yang diberikan, sehingga akan mengulangi pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan
yang diterapkan. Dengan demikian perlu penanganan khusus terkait penggunaan smartphone.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut, penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang
“Efektivitas Konseling Perilaku Kognitif dalam
Mengatasi Dampak Negatif Alat Komunikasi Smartphone pada Peserta Didik Kelas
XI SMK PGRI 4 Bandar Lampung Tahun 2016-2017 ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya peserta didik yang menggunakan smartphone di dalam kelas untuk hal-
hal yang negatif seperti mencontek, mengakses situs-situs porno dan bermain game pada jam belajar.
2. Adanya penurunan focus peserta didik terhadap materi pembelajaran yang
diberikan oleh guru. 3.
Belum maksimalnya proses bimbingan konseling di SMK PGRI 4 Bandar Lampung.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian yang akan dikembangkan masalah yang akan dikaji dibatasi hanya pada permasalahan: Efektivitas Konseling Perilaku Kognitif dalam Mengatasi
dampak negatif Alat Komunikasi modern Smartphone pada Peserta Didik Kelas XI
SMK PGRI 4 Bandar Lampung Tahun 2016-2017.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalahnya adalah: apakah konseling kognitif perilaku efektif dalam mengatasi dampak negatif alat komunikasi modern
Smartphone pada peserta didik kelas XI SMK PGRI 4 Bandar Lampung Tahun
2016-2017?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas konseling perilaku kognitif dalam mengatasi dampak negatif alat komunikasi Smartphone pada peserta didik kelas
XI SMK PGRI 4 Bandar Lampung. 2.
Untuk memberikan informasi kepada peserta didik dampak negatif penggunaan smartphone melalui pendekatan konseling kognitif prilaku.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Sebagai bahan acuan bagi jurusan Bimbingan dan Konseling Islam dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Bimbingan dan
Konseling Islam yang berkaitan dengan pemberian konseling kelompok pada peserta didik pengguna teknologi komunikasi Smartphone saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
2. Secara Praktis
a. Mengubah pikiran dan perilaku negatif peserta didik pada penggunaan
Smartphone melalui kegiatan konseling kognitif perilaku. b.
Sebagai usaha untuk melatih diri dalam memecahkan permasalahan yang ada secara kritis, obyektif dan ilmiyah khususnya dalam bidang Bimbingan dan
Konseling BK dalam meningkatkan kualitas intelektual mahapeserta didik.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian meliputi: 1.
Obyek penelitian adalah penerapan pendekatan konseling kognitif perilaku pada peserta didik yang menggunakan Smartphone di kelas.
2. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas XI SMK PGRI 4 Bandar
Lampung. 3.
Lokasi penelitian di SMK PGRI 4 Bandar Lampung.
BAB II KERANGKA TEORI
A. Konseling Kognitif Perilaku
1. Pengertian Konseling Kognitif Perilaku
Konseling Kognitif Prilaku yaitu teknik modifikasi perilaku dan mengubah
keyakinan maladaptif. Ahli terapi membantu individu mengganti interpretasi yang irasional terhadap suatu peristiwa dengan interpretasi yang lebih realistik. Atau,
membantu pengendalian reaksi emosional yang terganggu, seperti kecemasan dan depresi
dengan mengajarkan
mereka cara
yang lebih
efektif untuk
menginterpretasikan pengalaman mereka.
1
Teori Cognitive-Behavior pada dasarnya meyakini pola pemikiran manusia terbentuk melalui proses Stimulus-Kognisi-Respon SKR, yang saling berkaitan dan
membentuk semacam jaringan SKR dalam otak manusia, di mana proses kognitif menjadi faktor penentu dalam menjelaskan bagaimana manusia berpikir, merasa dan
bertindak. Sementara dengan adanya keyakinan bahwa manusia memiliki potensi untuk menyerap pemikiran yang rasional dan irasional, dimana pemikiran yang
irasional dapat menimbulkan gangguan emosi dan tingkah laku yang menyimpang,
1
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2001, hlm. 214.