27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Yaitu metode penelitian berlandaskan
pada filsafat postpositifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dan mencoba menjelaskan atau mengungkapkan makna konsep atau
fenomena pengalaman didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu Sugiyono, 2011.
3.2. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti pada penelitian ini adalah remaja putri Desa Penggalangan yang telah menikah di usia remaja antara 15-20 tahun, orang tua
remaja putri, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang bersedia menjadi riset partisipan yang dibuktikan dengan penandatanganan pada informed concent,
mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, dan berdomisili di Desa Penggalangan Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.
Cara penentuan atau pengambilan subjek dalam penelitian ini adalah dengan penarikan sampel yang ditetapkan dengan sengaja oleh peneliti,
didasarkan atas kriteria yang dimaksud adalah penduduk yang berada di Desa Penggalangan Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai dengan
mengambil beberapa informan yaitu remaja putri yang telah menikah di usia dini, orang tua remaja yang menikah dini, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Hal ini dikarenakan angka kejadian pernikahan dini pada remaja putri masih
Universitas Sumatera Utara
28
sangat tinggi jika dibandingkan dengan pernikahan dini yang terjadi pada remaja putra.
Untuk menentukan subjek dalam penelitian ini, peneliti datang ke kantor kepala desa untuk meminta data di catatan pernikahan desa Penggalangan. Dari
data tersebut dapat kita peroleh nama, alamat, umur, dan usia menikah pertama kali. Kemudian peneliti bertanya kepada pegawai kantor kepala desa tersebut
tentang keberadaan informan, apakah masih menetap di desa ini atau tidak. Lalu bertanya kira-kira informan mana yang bisa dijadikan sumber. Pegawai tersebut
memberikan saran dan menunjukkan alamat masing-masing informan. Disini peneliti juga bertanya tentang informan yang cocok untuk dijadikan tokoh
masyarakat dan tokoh agama, petugas pemerintahan desa ini juga memberi tahu alamat rumah informan tersebut. TOGA dan TOMA dipilih berdasarkan
keaktifannya dalam bermasyarakat, yang mengetahui perkembangan desa ini. Lalu peneliti mendatangi rumah masing-masing informan, namun tidak semua
informan ada dirumah. Peneliti harus bolak balik datang ke rumah informan, dan bertanya kepada keluarga yang tinggal satu rumah atau pun tetangga sebelah
rumah mereka kapan kira-kira mereka ada dirumah. Setelah beberapa kali kembali ke rumah informan tersebut, peneliti bertemu dengan informan dan
menyampaikan maksud dan tujuannya datang kerumah mereka. Pada awalnya mereka bingung dan tidak bersedia, namun dengan berbagai pendekatan peneliti
menjelaskan kepada mereka. Kemudian secara perlahan mereka bersedia menjadi informan. Disini peneliti dan informan menyepakati waktu dan tempat yang tepat
untuk wawancara.
Universitas Sumatera Utara
29
3.3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data