commit to user 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan September 2010 sampai November 2010. Tempat : Laboratorium Pusat FMIPA Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
III.2 Peralatan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan peralatan sebagai berikut: 1. Media cetak biobriket berbentuk silinder dengan ukuran diameter 1,5 cm dan
tinggi 1,75 cm. 2. Alat pengepress biobriket yang mempunyai kekuatan tekan 10 ton.
Gambar 3.1. Alat Pengepres
commit to user 22
3. Seperangkat peralatan kalorimeter bom merk LECO AC500
Gambar 3.2 Kalorimeter Bom merk LECO AC500 4. Nobertherm furnace controller S 27, made in Germany
5. Oven 6. Timbangan analitik merk Ohauss
7. Neraca AX-GENEXSUS dengan ketelitian 0.1g 8. Stopwatch timer
9. Baskom
III.3 Bahan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan bahan sebagai berikut: 1. Batubara kualitas rendah Sub bituminous
Batubara jenis ini apabila dikeringkan maka gas dan airnya akan keluar. Endapan ini bisa dimanfaatkan secara terbatas untuk kepentingan yang bersifat
sederhana, karena panas yang dikeluarkan sangat rendah. Batubara yang digunakan pada penelitian ini berasal dari PT.Bukit Asam Persero Tbk unit
pelabuhan Tarahan Bandar Lampung. 2. Tempurung kelapa yang berasal dari limbah pertanian di sekitar daerah
Karanganyar 3. Bahan perekat yaitu tepung pati kanji
commit to user 23
III.4 Prosedur dan Pengambilan Data
Prosedur kerja dalam penelitian ini dideskripsikan dalam skema seperti pada berikut:
Gambar 3.3. Skema Penelitian
Mulai
Pencampuran bahan baku batubara, arang tempurung kelapa, pati kanji
Pengarangan tempurung kelapa
Pembuatan serbuk batubara
Pembuatan bahan perekat
Pencetakan Pengepressan
Analisa Data
Kesimpulan
Penyiapan bahan baku
Pembuatan biobriket
Uji karakteristik biobriket : -Uji nilai kalor pembakaran
-Uji kadar air Uji kadar abu
-Uji kadar zat terbang -Uji kadar karbon terikat
commit to user 24
Penjelasan Skema diagram di atas :
1. Penyiapan bahan baku
Tahapan ini meliputi : a. Pengarangan tempurung kelapa
Tempurung kelapa yang digunakan adalah tempurung kelapa yang sudah tua karena mempunyai kadar air yang lebih rendah daripada tempurung kelapa muda.
Sebelum digunakan untuk pengarangan, tempurung kelapa dibersihkan dari kotoran lalu dikeringkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari atau
diangin-anginkan, hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang terkandung didalam tempurung kelapa sehingga mempermudah dan mempercepat proses
pengarangan. Proses pengarangan dengan cara sederhana yaitu tempurung kelapa yang
sudah dipotong-potong menjadi kecil dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang diberi beberapa lubang untuk aliran udara dan dibakar dengan Oksigen minimum.
b. Pembuatan serbuk batubara Batubara yang digunakan untuk penelitian adalah batubara kualitas rendah
sub bituminous. Batubara tersebut digerus hingga mendapatkan serbuk batubara kemudian diayak. Proses pengayakan dengan menggunakan ayakan biasa, tidak
menggunakan ayakan mesh karena ukuran mesh dari bahan biobriket pada penelitian ini tidak diukur parameternya dan dianggap homogen.
c. Penyiapan bahan perekat bahan perekat Bahan perekat yang digunakan adalah tepung pati kanji, tepung pati kanji
dilarutkan ke dalam air dingin kemudian larutan pati kanji tersebut dimasukkan kedalam air yang mendidih. Lalu diaduk hingga pati kanji menjadi transparan dan
lengket. Rasio penggunaan tepung kanji dengan air adalah 1 bagian massa pati kanji dan 16 bagian massa air.
2. Pembuatan biobriket
a. Pencampuran bahan baku Batubara, arang tempurung kelapa dicampurkan hingga rata dengan rasio
10:90; 20:80; 30:70; 40:60; dan 50:50 serta perekat berupa