BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional
untuk mempelajari hubungan antara pemanfaatan akses internet dengan sikap seks bebas pada
remaja. Rancangan
cross sectional
adalah suatu rancangan penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan yang paling sering digunakan karena secara
metodologik paling mudah dilakukan Taufiqurrahman, 2008.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di SMK 1 Cokroaminoto, Surakarta 2.
Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 dan 21 Mei 2010
C. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, jadi populasi tidak hanya terbatas pada orang, tetapi juga benda-benda alam
yang lain Hidayat, 2009.
1. Populasi Target
: Semua remaja siswa-siswi kelas X dan XI SMK 2.
Populasi Aktual : Semua remaja siswa-siswi kelas X dan XI SMK 1
Cokroaminoto, Surakarta sebanyak 88 siswa.
D. Sampel dan Teknik Sampling
1. Sampel
Sampel atau populasi studi merupakan hasil pemilihan subjek dari populasi untuk memperoleh karakteristik populasi Taufiqurrahman,
2008. Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah remaja madya usia 15-18 tahun yang memenuhi syarat untuk diteliti di SMK 1
Cokroaminoto, Surakarta. 2.
Teknik Sampling Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
simple random sampling
, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Sugiyono, 2005.
E. Estimasi Besar Sampel
Dalam penelitian ini karena jumlah populasinya kurang dari 1000 maka penulis menggunakan rumus:
n
=
keterangan : n
= jumlah sampel N
= jumlah populasi
d = tingkat signifikansi p Nursalam, 2008.
Maka didapatkan besar sampel sebesar 72 siswa, dari jumlah total 88 siswa.
F. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Remaja usia 15-18 tahun
b. Siswa-siswi SMK 1 Cokroaminoto, Surakarta kelas X dan XI
c. Bersedia menjadi responden
2. Kriteria Eksklusi
a. Remaja dengan umur kurang dari 15 tahun dan lebih dari 18 tahun
b. Siswa-siswi yang tidak hadir saat dilakukan penelitian
G. Pengalokasian Subjek
1. Variabel Bebas
: Pemanfaatan akses internet 2.
Variabel Terikat : Sikap seks bebas
H. Definisi Operasional
1. Pemanfaatan akses internet
a. Definisi
Pada dasarnya internet memiliki banyak dampak, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Pemanfaatan internet yang diteliti
disini adalah pemanfaatan internet secara negatif, yaitu pengaksesan
situs-situs pornografi. Meliputi: email, aktivitas kesenangan
fun activities
, kepentingan informasi
information utility
, transaksi
transaction
. b.
Skala Ukur Skala ordinal
2. Sikap Seks Bebas
a. Definisi
Sikap seks bebas adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, sikap seseorang terhadap suatu objek yaitu perasaan mendukung atau
memihak
favorable
maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak
unfavorable
bentuk pembebasan seks yang dipandang tidak wajar. Dalam penelitian ini sikap seks bebas yang diteliti
meliputi: komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif.
b. Skala Ukur
Skala ordinal
I. Intervensi dan Instrumentasi
Di dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah: 1.
Kuesioner Pemanfaatan Internet Kuesioner ini menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban:
Pernyataan diberi skor sebagai berikut: Jawaban sering
: nilai 3
Jawaban kadang-kadang : nilai 2
Jawaban tidak pernah : nilai 1
Kriteria pemilihan jawaban adalah: a.
Sering : pemanfaatan internet 1,5 jam tiap akses
b. Kadang-kadang : pemanfaatan internet 21 menit-1,5 jam tiap akses
c. Tidak pernah
: pemanfaatan internet 21 menit tiap akses Dalam kuesioner ini digunakan kategorisasi jenjang ordinal,
dimana kategori tersebut bersifat relatif, maka peneliti boleh menetapkan secara subjektif luasnya interval yang mencakup setiap kategori yang
diinginkan Azwar, 2009. Kategori tersebut terdiri dari: a.
Rendah : x µ-1,0σ b.
Sedang : µ-1,0σ ≤ x µ+1,0σ c.
Tinggi : µ+1,0σ ≤ x
Keterangan: x
:
raw score
skala µ
: mean atau rata-rata nilai σ
: standar deviasi Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen Variabel Pemanfaatan Akses Internet
Variabel Dimensiindikator
Nomer item Jumlah
item 1
2 3
4
Pemanfaatan akses Internet
Email 3,4,5,8
4 Aktivitas
kesenangan 10,11,12,13,14, 15,17
7 Kepentingan
informasi 18,19,22,23
4 Transaksi
27 1
Total 16
2. Kuesioner Sikap Seks Bebas
Kuesioner sikap seks bebas ini disusun berdasarkan kuesioner milik Juwita 2007 dan milik Widodo 2008 yang telah dimodifikasi.
Kuesioner ini menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban: Pernyataan positif diberi skor sebagai berikut:
Jawaban sangat setuju : nilai 4
Jawaban setuju : nilai 3
Jawaban tidak setuju : nilai 2
Jawaban sangat tidak setuju : nilai 1 Pernyataan negatif diberi skor sebagai berikut:
Jawaban sangat setuju : nilai 1
Jawaban setuju : nilai 2
Jawaban tidak setuju : nilai 3
Jawaban sangat tidak setuju : nilai 4 Dalam kuesioner ini digunakan kategorisasi jenjang ordinal,
dimana kategori tersebut bersifat relatif, maka peneliti boleh menetapkan secara subjektif luasnya interval yang mencakup setiap kategori yang
diinginkan Azwar, 2009. Kategori tersebut terdiri dari: a.
Rendah : x µ-1,0σ b.
Sedang : µ-1,0σ ≤ x µ+1,0σ c.
Tinggi : µ+1,0σ ≤ x
Keterangan: x
:
raw score
skala
µ : mean atau rata-rata nilai
σ : standar deviasi
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Sikap Seks Bebas Variabel
Dimensi indikator
Nomer item Jumlah
item
Favorable Unfavorable
1 2
3 4
5 Sikap
seks bebas
pada remaja
Kognitif 5,9,12,13
3,10,14,16 8
Afektif 11,24,25
1,4,6,7,8,19 9
Konatif 15,17
2,18,20,21,22,23 8
Total 25
Sebelum digunakan kedua instrumen tersebut diujicobakan di SMK 1 Cokroaminoto, Surakarta kelas X akuntansi. Uji coba instrumen ini
menggunakan 32 responden, alasan jumlah 32 responden adalah karena kaidah umum penelitian, jumlah responden 30 adalah batas jumlah antara
sedikit dan banyak, kurva yang dihasilkan akan mendekati normal dengan pengertian bahwa kurva normal merupakan suatu fenomena universal
mengenai fenomena ciri atau sifat alami yang normal Machfoedz, 2005. Hasil-hasil uji coba ini kemudian digunakan untuk mengetahui sejauh mana
alat ukur kuesioner yang telah disusun tadi memiliki validitas dan reliabilitas.
1. Mengukur Validitas
Penulis dalam mengukur validitas alat ukur yang penulis gunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus
Pearson Product Moment
.
Rumus
Pearson Product Moment
:
r
hitung
=
Keterangan: r
hitung
= Koefisien korelasi ΣXi = Jumlah skor item
ΣYi = jumlah skor total item n
= jumlah responden Hidayat, 2009. Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total
diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik. Selanjutnya, jika nilai koefisien korelasi
product moment
dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai tabel, maka pertanyaan tersebut
signifikan Suhermin, 2008. Hasil uji validitas yang didapatkan adalah untuk kuesioner variabel
pemanfaatan akses internet dari 29 soal yang diujikan didapatkan 16 soal yang dinyatakan valid yaitu item soal no 3, 4, 5, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
17, 18, 19, 22, 23, 27. Sedangkan untuk kuesioner variabel sikap seks bebas dari 36 soal yang diujikan didapatkan 25 soal yang dinyatakan valid
yaitu item soal no 1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 22, 24, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 35, 36.
2. Mengukur Reliabilitas
Penulis menggunakan rumus koefisien Alpha untuk mengukur reliabilitas alat ukur yang digunakan.
α =
Keterangan: α
= koefisien reliabilitas k
= banyaknya belahan tes sj
2
= varians belahan j, j = 1, 2, …, k sx
2
= varians skor tes Azwar, 2004. Jika nilai koefisien reliabilitas Cronbach Alpha 0.8, maka instrumen
cukup reliabel, ada yang menyatakan 0.6, ada pula yang berpendapat semakin mendekati 1, maka reliabilitas semakin baik Azuarjuliandi,
2009. Hasil reliabilitas yang didapatkan adalah untuk kuesioner variabel
pemanfaatan akses internet adalah sebesar 0.842 0.8 maka kuesioner pemanfaatan akses internet dinyatakan reliabel, sedangkan untuk
kuesioner variabel sikap seks bebas didapatkan hasil sebesar 0.898 0.8 maka kuesioner sikap seks bebas dinyatakan reliabel.
J. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
1. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuesioner.
Pengumpulan data
dengan kuesioner
adalah peneliti
mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis Nursalam, 2008. Penulis dalam penelitian ini menggunakan
jenis pertanyaan terstuktur, yang diajukan secara langsung kepada subjek.
2. Pengolahan Data
a. Editing
Dalam penelitian ini, setelah data didapatkan kemudian dilakukan pemeriksaan kembali kebenaran data yang diperoleh.
b. Coding
Pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
c. Entri Data
Memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam
database
komputer. d.
Melakukan Teknik Analisis Nursalam, 2008.
K. Rencana Analisis Data
Penulis akan menggunakan uji statistik korelasi ranking Spearman. Dalam korelasi Spearman sumber data untuk kedua variabel yang akan
dikonvermasikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus
membentuk distribusi normal Sugiyono, 2007. Koefisien korelasi peringkat Spearman,
r
s
,
adalah ukuran erat-tidaknya kaitan antara dua variabel ordinal, artinya,
r
s
, merupakan ukuran atas kadar atau derajat hubungan antara data yang telah disusun menurut peringkat
ranked data
Supranto, 2001. Besarnya koefisien korelasi rangking
r
s
dapat dihitung dengan menggunakan formula:
r
s
= 1 -
Keterangan:
r
s
: koefisien korelasi rangking Spearman n
: banyaknya pasangan data Σ
: notasi jumlah d
: perbedaan rangking antara pasangan data Algifari, 2003. Dalam penelitian ini taraf kemaknaan 5, maka interval kepercayaan sebesar
95. Untuk mempermudah hitungan maka digunakan program komputer SPSS versi 17.00. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien
korelasi yang didapat, maka dapat berpedoman pada tabel berikut Sugiyono, 2005.
Tabel 3.3. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 sangat rendah
0,20 - 0,399 rendah
0,40 - 0,599 sedang
0,60 - 0,799 kuat
0,80 - 1,000 sangat kuat
BAB IV HASIL PENELITIAN