Pengertian dan Ciri- ciri Pajak Fungsi pajak Pengelompokkan pajak

commit to user 29 BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian dan Ciri- ciri Pajak

a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang- undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal kontra-prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. b. Menurut S. I. Djajadiningrat “Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagaian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum”. c. Menurut Dr. N. J. Feldmann Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkannya secara commit to user 30 umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran- pengeluaran umum. Ciri- ciri yang melekat pada definisi pajak: 1 Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya. 2 Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. 3 Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. 4 Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukkannya masih terdapat surplus, digunakan untuk membiayai public investment.

2. Fungsi pajak

a. Fungsi budgetair Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. b. Fungsi mengatur regulerend Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi. commit to user 31

3. Pengelompokkan pajak

Pengelompokkan pajak Suandy, 2008 adalah sebagai berikut: a. Menurut Golongannya: 1 Pajak langsung, yaitu pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, misalnya Pajak Penghasilan. 2 Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang bebannya dapat dialihkan atau digeserkan kepada pihak lain, misalnya Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak atas Barang Mewah. b. Menurut Sifatnya: 1 Pajak subjektif adalah pajak yang memerhatikan kondisi keadaan Wajib Pajak. Dalam menentukan pajaknya harus ada alasan-alasan objektif yang berhubungan erat dengan keadaan materialnya, yaitu gaya pikul. 2 Pajak objektif adalah pajak yang pada awalnya memerhatikan objek yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar, kemudian baru dicari subjeknya baik Orang Pribadi maupun Badan. c. Menurut Lembaga Pemungut: 1 Pajak PusatPajak Negara adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya commit to user 32 dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak. 2 Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada Pemerintah Daerah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Pajak Daerah diatur dalam UU No. 18 Tahun 1997 sebagaimana yang telah diubah dengan UU No. 34 Tahun 2004 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, terdiri dari 3 jenis Pajak Daerah Propinsi dan 7 jenis Pajak Daerah KabupatenKota, yaitu: a Pajak Daerah Tk. I terdiri atas: · Pajak Kendaraan Bermotor; · Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; · Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. b Pajak Daerah Tk. II terdiri atas: · Pajak Hotel; · Pajak Restoran; · Pajak Hiburan; · Pajak Reklame; · Pajak Penerangan Jalan; · Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C; commit to user 33 · Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.

4. Sistem Pemungutan Pajak