Hambatan yang timbul dalam Proses Pemungutan Pajak Reklame Upaya yang ditempuh DPPKAD untuk mengatasi hambatan-

commit to user 45 realisasi Penerimaan Pajak Reklame selalu mengalamipeningkatan dari tahun ke tahun. Bila dilihat dari kontribusinya bagi Pajak Daerah, Pajak Reklame sebagai salah satu sumber Pendapatan Daerah yang berpotensi dan dapat dilakukan pemungutan secara efisien, efektif dan ekonomis sehingga dapat lebih berperan dalam usaha peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sukoharjo. Pemasukan dari pajak reklame didapat dari nilai sewa reklame yang dipasang dengan tarif sewa reklame berdasarkan dari lokasi pemasangan reklame, lamanya pemasangan reklame, dan jenis ukuran reklame Morihot, 2005. Kabupaten Sukoharjo sebagai pusat pemerintahan dan sekaligus sebagai kota industri maka pajak reklame cukup potensial untuk waktu yang akan datang. Dalam ilmu marketing ada bauran pemasaran yang dipakai sebagai instrumen kebijakan perusahaan. Salah satu bauran pemasaran tersebut adalah promosi yang terdiri antara lain iklan, reklame dan promosi penjualan. Oleh karena itu, objek pajak reklame akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan perusahaan atau industri.

2. Hambatan yang timbul dalam Proses Pemungutan Pajak Reklame

Menurut penelitian yang dilakukan Penulis memalui wawancara dengan karyawan DPPKAD dalam proses pemungutan pajak reklame di lapangan dan di kantor, DPPKAD menemukan banyak hambatan yang timbul baik dari wajib pajak maupun dari pihak DPPKAD yang commit to user 46 menyebabkan penerimaan pajak reklame kurang maksimal. Hambatan- hambatan yang timbul antara lain: a. Pihak Wajib Pajak 1 Masih kurangnya kesadaran wajib pajak akan pentingnya membayar pajak bahkan beberapa dari mereka memang sengaja menghindar untuk tidak membayar pajak. 2 Adanya kesulitan untuk menghubungi wajib pajak yang berdomisili di luar kota. Pajak reklame harus dibayar setiap tahun, maka dengan adanya masalah tersebut maka untuk tahun kedua dan tahun ketiga menjadi menunggak. b. Pihak DPPKAD 1 Keterbatasan personil untuk tim penertib, sehingga tidak dapat menjangkau dan memantau seluruh wilayah di Kabupaten Sukoharjo secara teliti. 2 Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan dari Pemerintah Kabupaten Sukoharjo tentang pajak reklame baik tentang manfaat atau proses permohonan ijin dan pemasangannya. 3 Peraturan yang dibuat kurang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya diantaranya masih adanya sistem negosiasi dalam penetapan pajak yang harus dibayar. 4 Kurangnya sarana prasaranaperalatan untuk membongkar reklame besar yang telah habis masa ijinnya. commit to user 47 5 Kurangnya petugas pajak lapangan yang ahli di bidang pajak reklame mengakibatkan kurang maksimalnya pendapatan daerah dari sektor pajak reklame.

3. Upaya yang ditempuh DPPKAD untuk mengatasi hambatan-

hambatan tersebut a. Memberikan penyuluhan serta pembinaan tentang pajak reklame secara langsung terhadap wajib pajak yang membutuhkannya. b. Memasang spanduk yang isinya mengingatkan wajib pajak kapan masa jatuh tempo pembayaran pajaknya. c. Melalui pameran pembangunan yang diadakan setiap tahun, selaku pengelola pajak daerah khususnya pajak reklame DPPKAD Sukoharjo membuka stan konsultasi pajak yang melayani para wajib pajak untuk berkonsultasi. d. Menerapkan system self assessment, wajib pajak diajak proaktif dengan menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. commit to user 48 BAB III TEMUAN

A. KELEBIHAN