Pengaruh Pengaruh efikasi diri terhadap

Mubarak dkk, 2007. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iswarati dan Prihyugiarto, 2002 dimana hasil penelitiannya justru pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi ternyata tidak berpengaruh terhadap remaja dalam melakukan hubungan seksual. Remaja yang tahu maupun yang tidak tahu tentang kesehatan reproduksi tidak berpengaruh terhadap sikap mereka melakukan hubungan seksual. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru dalam diri seseorang terjadi proses sebagai berikut: a awareness ; subyek menyadari atau mengetahui stimulus terlebih dahulu, b interest ; subyek mulai tertarik pada stimilus, c evaluation ; subyek menumbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, d trial ; subyek telah menimbang perilaku yang baru, e adaption ; subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

2. Pengaruh

sikap terhadap seksualitas terhadap perilaku seksual pada remaja Sikap terhadap seksualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku seksual pada remaja terbukti. Hal ini dapat ditunjukan dengan nilai signifikansi p value sebesar 0.047 yang lebih kecil 0.05 serta nilai koefisien regresi sebesar 0.13. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Secord dan Backman dalam Azwar, 2012 bahwa “sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan afeksi, pemikiran kognisi, dan predisposisi tindakan konasi seseroang terhadap sutatu aspek di lingkungan sekitarnya”, serta teori yang dikemukakan oleh LaPierre dalam Azwar, 2012. Komponen sikap menurut Azwar 2012 terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang yaitu: a Komponen kognitif yang merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan opini terutama apabila menyangkut masalah isu atau yang kontroversial. b Komponen afektif yang merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh- pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. c Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai sikap yang dimiliki oleh seseorang. Aspek ini berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.

3. Pengaruh efikasi diri terhadap

perilaku seksual pada remaja Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku seksual pada remaja terbukti. Hal ini dapat ditunjukan dengan nilai signifikansi p value sebesar 0.001 yang lebih kecil 0.05 serta nilai koefisien regresi sebesar 0.23. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan dari Bandura, 1997 yang menyatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh interaksi antara faktor lingkungan, perilaku dan faktor pribadi yang meliputi kognisi, afeksi dan biologis. Selain itu juga mengacu pada kemampuan yang dimiliki individu untuk membentuk perilaku yang tepat, menghadapi rasa takut dan halangan untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan. Individu yang memiliki efikasi diri mempunyai harapan positif dalam menjalankan tugas sehingga individu berusaha keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Pengaruh teman sebaya terhadap