Tinjauan Umum mengenai Kopi dalam Konteks Hukum Perdagangan Kopi

yang dimiliki pengusaha daerah Suryo Pranoto itu mencapai Rp 1,4 miliar per bulan. Keberhasilan Opal Coffee menaklukkan pasar dalam waktu relatif singkat itu termasuk luar biasa. Untuk kalangan korporat lokal Sumatra Utara, mereka sudah menguasai pasar 100. Sementara itu, untuk pasar Jakarta yang sudah dipadati kopi impor ataupun lokal seperti Zega Fredo Italia, Bon Coffee Swiss, dan Excelso Indonesia Opal Coffee tengah menggenjot target dari 45 menjadi 60. 58

B. Tinjauan Umum mengenai Kopi dalam Konteks Hukum Perdagangan Kopi

adalah sejenis minuman, biasanya dihidangkan panas, dan dipersiapkan dari biji tanaman kopi yang dipanggang. Saat ini kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam kurun waktu 1998-2000 saja. Diperkirakan pada tahun 2010, produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun dari FAO . Kopi merupakan sumber utama kafein. 59 Secara umum dikenal 4 jenis kopi yaitu Kopi Arabika Coffee Arabica, Kopi Liberika Coffee Liberica, Kopi Robusta Coffee Cannephora, Kopi Excelsa Coffee Dewevrei.Diantara keempat ini best of the best nya adalah kopi Liberika. Indonesia menghasilkan 6 dari 7 jenis Kopi Arabika, yaitu Gayo Aceh, Mandaling Sumut, Kintamani Bali, Mangkuraja Bengkulu, Jawa dan Kalosi Toraja. Sementara satu jenis lainnya dihasilkan di Jamaica yang dikenal sebagai 58 Ibid 59 http:trivalez.wordpress.com20080731pengertian-kopi diakses tanggal 15 Juni 2014 Universitas Sumatera Utara Blue Montain. Jenis Arabika yang termasuk langka adalah speciality arabica dan jenis lainnya adalah kopi Luwak. 60 1. Kopi Arabika Kopi Arabika merupakan kopi tradisional yang rasanya dianggap paling enak oleh para penikmat kopi. Biji kopi arabika memiliki ciri-ciri ukuran biji yang lebih kecil dibandingkan biji kopi jenis robusta, kandungan kafein yang lebih rendah, rasa dan aroma yang lebih nikmat serta harga yang lebih mahal. Kopi arabika pertama dideskripsikan oleh Linnaeus pada tahun 1753. Varietas terbaik yang dikenal adalah typica dan bourbon dan dari jenis ini beraneka ragam strain telah dikembangkan. 61 2. Kopi Robusta Kopi Robusta memiliki ukuran biji kopi yang besar, bentuknya oval,tinggi kafein dan memiliki aroma yang kurang harum. Robusta dapat dikembangkan dalam lingkungan dimana arabika tidak akan tumbuh 3. Kopi Liberika . Kopi Liberika adalah jenis kopi yang berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini dapat tumbuh hingga 9 meter. Kopi ini didatangkan ke Indonesia jaman dulu untuk menggantikan kopi arabika yang terserang hama. 60 http:penikmatkopi.weebly.comjenis-jenis-kopi.html diakses tanggal 15 Juni 2014 61 Ibid Universitas Sumatera Utara Jenis-jenis kopi berdasarkan pengolahannya terdiri dari: 1. Kopi Bubuk Pengolahan kopi bubuk hanya ada tiga tahapan yaitu: penyangraian roasting, penggilingan grinding dan pengemasan. Penyangraian sangat menentukan warna dan cita rasa produk kopi yang akan dikonsumsi sedangkan penggilingan yaitu menghaluskan partikel kopi sehingga dihasilkan kopi coarse bubuk kasar, medium bubuk sedang, fine bubuk halus, very fine bubuk amat halus. Pilihan kasar halusnya bubuk kopi berkaitan dengan cara menyeduh kopi yang digemari oleh masyarakat. Kopi bubuk yang langsung diseduh dengan air panas akan meninggalkan ampas di dasar cangkir. Kopi bubuk mempunyai kandungan kafein sebesar 115 mg per 10 gram kopi ± 1-2 sendok makan dalam 150 ml air. 62 2. Kopi Instan Kopi instan dibuat dari ekstrak kopi dari proses penyangraian. Kopi sangrai yang masih melalui tahapan: ekstraksi, drying pengeringan dan pengemasan. Kopi yang telah digiling, diekstrak dengan menggunakan tekanan tertentu dan alat pengekstrak. Ekstraksi bertujuan untuk memisahkan kopi dari ampasnya. Proses drying bertujuan untuk menambah daya larut kopi terhadap air, sehingga kopi instan tidak meninggalkan endapan saat diseduh dengan air. Kopi instan mempunyai kandungan kafein sebesar 69-98 mg per sachet kopi dalam 150 ml air. 63 Semua jenis kopi di atas, masing-masing memiliki pengaturan penggunaan yang berbeda-beda, misalnya saja kopi jenis robusta yang tetap nikmat dan aman 62 http:bambangsumaryo.blogspot.comsemua-tentang-kopi diakses pada tanggal 22 Juni 2014 63 Ibid Universitas Sumatera Utara dikonsumsi baik dalam keadaan panas ataupun dingin, sedangkan kopi jenis arabika hanya bisa dinikmati dalam keadaan panas, bila diminum dalam keadaan dingin dapat menyebabkan kembung dan mual. Kopi Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi hasil produksi. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangat cocok difungsikan sebagai lahan perkebunan kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi. Kebijakan Pemerintah atas perdagangan kopi nasional, ekspor dan impor akan terkait dengan peraturan daerah tentang pajak restribusi kopi di masing- masing daerah. Sejak dikeluarkannya Undang-undang Otonomi Daerah No. 22 pada tahun 1999 dan No. 25 tahun 2000 jo. Undang-undang No. 32 Tahun 2004, memungkinkan daerah untuk mengatur sendiri dalam penentuan pajak restribusi. Peraturan mengenai perijinan, pajak dan retribusi sangat mempengaruhi iklim usaha dan investasi. Penyebabnya sangat beragam dari satu daerah ke daerah lainnya yang dalam banyak kasus sangat membebani sektor usaha. Kajian yang cermat terhadap peraturan-peraturan yang terkait dengan usaha di daerah sangat diperlukan sebelum melakukan investasi. Ekspor Kopi Ekspor kopi hanya bisa dilakukan oleh perusahaan eksportir terdaftar, yang ditetapkan oleh Departemen Perdagangan dan Perindustrian. Sejak deregulasi yang dikeluarkan pemerintah Oktober 1989 dan tidak diberlakukannya Universitas Sumatera Utara kuota ekspor dunia, maka memungkinkan perusahaan lain dapat masuk memperdagangkan kopi untuk ekspor. Pelaksanaan deregulasi tersebut memungkinkan citra ekspor menjadi buruk jika tidak mempertimbangkan asas profesionalisme dan mutu ekspor kopi yang baik. Oleh karena itu Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia AEKI meminta kepada pemerintah untuk menetapkan kembali sistem registrasi di bidang ekspor kopi, sehingga pemerintah dapat menjaga mutu dan citra perkopian Indonesia. Untuk komoditas kopi, pemerintah Indonesia membuat kebijakan pajak ekspor nol persen, sehingga diharapkan kopi Indonesia memiliki daya saing yang cukup tinggi. 64 Sebagai komoditas perdagangan, pencapaian ekspor sangat bergantung pada harga kopi internasional yang umumnya berfluktuasi sesuai dengan perkembangan permintaan dan produksi dunia, dengan demikian peningkatan volume ekspor tidak selalu diikuti dengan nilai ekspornya. Impor Kopi Meskipun Indonesia dikenal sebagai produsen kopi, tetapi Indonesia juga melakukan impor. Pelaksanaan impor kopi tersebut bertujuan untuk memenuhi pasokan kebutuhan bahan baku industri guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk. Pada masa yang akan datang impor kopi diperkirakan cenderung akan terus meningkat sejalan dengan adanya gangguan terhadap produksi yang diakibatkan gangguan iklim. 65 64 http:www.pustakadunia.comartikel-pustaka-umumkebijakan-pemerintah-atas- perdagangan-kopi-nasional-ekspor-dan-impor diakses pada tanggal 15 Juni 2014 65 Ibid Universitas Sumatera Utara

C. Ketentuan Hukum Produk Pangan Nabati