24
menyiapkan evaluasi yang akan diujikan, yang kesemuanya itu masuk dalam kompetensi pedagogik seorang guru.
2.7 Konsep Dasar tentang Fasilitas Belajar
Mark Schneider 2005: 1, mengatakan “those involved in school palnning design see this as an opportunity to enhance academic outcome by creating better
learningenvironments” bahwa mereka yang terlibat dalam perencanaan sekolah dan desain, melihat ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan hasil akademik
dengan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Bafadal 2004: 2, mendefinisikan saranafasilitas belajar adalah semua
perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar di sekolah. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan, dan menunjang pelaksanaan kegiatan
belajar di sekolah.
2.7.1 Tujuan Fasilitas Belajar
Menurut Bafadal 2004: 5, ”secara umum tujuan fasilitas sekolah adalah memberikan layanan secara profesional dibidang sarana dan prasarana pendidikan
dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui
sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini, melalui perlengkapan pendidikan diharapkan semua
25
perlengkapan yang didapat oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah dan dengan dana
efisien. 2.
Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah sehingga
keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah.
Dalam hubungannya dengan sarana pendidikan. Nawawi dalam Bafadal 2004: 2,
mengklasifikasikannya menjadi beberapa macam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut:
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
a. Sarana pendidikan yang habis pakai Sarana pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat yang
apabila digunakan bisa habis dalam waktu relatif singkat. Sebagai contohnya adalah kapur tulis yang biasa digunakan oleh guru dan siswa
dalam pembelajaran. Selain itu, ada beberapa sarana pendidikan yang berubah misalnya, kayu, besi, dan kertas karton yang sering kali digunakan
oleh guru mengajar materi pelajaran keterampilan. Sementara, sebagai contoh sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita mesin tulis, bola
lampu, dan kertas. b. Sarana pendidikan yang tahan lama
26
Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus-menerus dalam waktu yang relative lama.
Beberapa contohnya adalah bangku sekolah, mesin tulis, globe, dan beberapa peralatan kearsipan.
2. Ditinjau dari pendidikan bergerak tidaknya
a. Sarana pendidikan yang bergerak Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa
digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya. Lemari arsip sekolah misalnya, merupakan salah satu sarana pendidikan yang bisa
digerakkan atau dipindahkan ke mana-mana bila diinginkan. Demikian pula bangku sekolah termasuk sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau
dipindahkan ke mana saja. b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak
Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan yang bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan.
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar
Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan
dalam proses belajar mengajar. Dalam mata pelajaran mengelola kearsipan sarananya adalah kapur tulis, lemari arsip, kartu kendali, dan sarana
pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar
mengajar seperti lemari arsip di kantor sekolah merupakan sarana
27
pendidikan yang secara tidak langsung digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
2.7.2 Macam-Macam Fasilitas Belajar