PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XII Mata Diklat Mengelola Sistem Kearsipan di SMK PGRI 01 S

(1)

i

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN

FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XII Mata

Diklat Mengelola Sistem Kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang

Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Firman Setyadi Pri Hartarto NIM 7101409169

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Bermimpilah untuk hidup, jangan hidup dalam mimpi

(Firman Setyadi Pri Hartarto)

Persembahan

Untuk kedua orang tua dan nenek tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi dan doa kepadaku.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa (Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XII Mata Diklat Mengelola Sistem Kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014)”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari berkat bantuan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat tersusun. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu. 2. Dr. S. Martono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas negeri Semarang

yang telah mengesahkan skripsi ini.

3. Dr. Ade Rustiana, M. Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang dan sebagai dosen pembimbing yang penuh kesabaran membimbing, mengarahkan sampai dengan terselesaikannya skripsi ini dan yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

4. Dra. Nanik Suryani, M. Pd., selaku Penguji Skripsi I yang telah memberikan kritik, saran, serta bimbingan dan arahan.

5. Nina Oktarina, S. Pd, M. Pd., selaku Penguji Skripsi II yang telah memberikan kritik, saran, serta bimbingan dan arahan.


(7)

vii

6. Dra. Susiyantini, selaku Kepala SMK PGRI 01 Semarang yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Sri Sulastri, S. Pd., selaku guru mata diklat mengelola sistem kearsipan yang telah memberikan bantuan selama penelitian.

8. Siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK PGRI 01 atas kerjasama dan kesediaannya menjadi responden dalam penelitian ini.

9. Kedua orang tua dan nenek yang selalu mendoakan dan memberiku motivasi. 10.Teman-temanku yang telah memberi motivasi dan dukungannya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

11.Chanti Rehtyananda Wijayanti yang selalu memberi motivasi dan dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan doa serta bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua pihak pada umumnya dan bagi mahasiswa pendidikan pada khususnya.

Semarang, November 2014


(8)

viii SARI

Firman Setyadi Pri Hartarto. 2014. “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa (Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XII Mata Diklat Mengelola Sistem Kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014)”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing. Dr. Ade Rustiana, M. Si.

Kata Kunci: Kompetensi Profesional Guru, Fasilitas Belajar, dan Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar. Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh data dan informasi bahwa hasil belajar siswa kelas XII Program Administrasi Perkantoran pada Mata Diklat Mengelola Sistem Kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang masih rendah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kompetensi profesional guru, fasilitas belajar, dan hasil belajar? (2) Adakah pengaruh kompetensi profesioanl guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) kompetensi profesional guru, fasilitas belajar, dan hasil belajar siswa. (2) Pengaruh kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII administrasi perkantoran di SMK PGRI 01 Semarang berjumlah 73 siswa. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel kompetensi profesioal guru (X1), fasilitas belajar (X2), dan hasil belajar siswa (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan; Y = 3,646 + 0,456X1 + 0,434X2. Uji F diperoleh

Fhitung=17,322 sehingga H1 diterima. Secara parsial (uji t) variabel kompetensi

profesional guru (X1) diperoleh thitung=3,239 sehingga H2 diterima. Variabel

fasilitas belajar (X2) diperoleh thitung=3,058 sehingga H3 diterima. Secara simultan

(R2) kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 31,2%. Secara parsial (r2) pengaruh kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar sebesar 13,03% dan pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar secara parsial sebesar 11,76%. Simpulan penelitian ini adalah kompetensi profesional guru dalam kategori baik sebesar 75,45% dan fasilitas belajar dalam kategori baik sebesar 72,50%. Kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar baik secara simultan maupun secara parsial.

Saran penelitian ini adalah guru hendaknya membuka pelajaran dengan hal yang dapat memotivasi siswa. Sekolah harus mempunyai laboratorium kearsipan untuk menunjang proses belajar mengajar. Guru hendaknya memberikan buku wajib kepada siswa sebagai buku pegangan kearsipan untuk mempermudah siswa dalam belajar, kemudian siswa maupun pihak sekolah sebaiknya merawat dengan baik peralatan praktik kearsipan seperti guide, folder, map, stapler, kartu kendali dan kartu pinjam arsip karena peralatan tersebut sebagian dibuat sendiri oleh siswa.


(9)

ix ABSTRACT

Firman Setyadi Pri Hartarto. 2014."The Influence of Teacher’s Professional Competence and Learning Facilities towards learning outcomes (Office Administration Program Grade XII students in the subject Archive System Managing at SMK PGRI 01 Semarang Academic Year 2013/2014)". Thesis. Economic Education. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor. Dr. Ade Rustiana, M. Si.

Keywords : Teachers' Professional Competence, Learning Facilities, and Learning Outcomes

Student learning outcomes are influenced by various factors, including the teacher’s professional competence and learnig facilities. Based on data from first observation, it shows that the learning outcomes of studets in grade XII Office Administration SMK PGRI 01 for subject Archive System Management is still low. The problem in this research are: (1) What about teacher’s professional competence, learning facilities, and learning outcomes? (2) Is there any correlation between teacher’s professional competence, learning facilities towards learning outcomes? The purpose of this research in to understand: (1) Teacher’s professional competence, learning facilities and learning outcomes (2) The influence of Teacher’s professional competence, learning facilities toward learning outcomes.

The population in this research is all student from grade XII Office Administration Program at SMK PGRI 01 which as many as 73 students. Variable of this research consisted are Teacher’s Professional Competence Variable (X1), Learning Facilities (X2), and student learning outcomes (Y). The method in collecting data through using questionnaires documentation.

The result of the research shows that from multiple linear regression analysis it’s gained an equation: Y = 3,646 + 0,456X1 + 0,434X2. From F test, it’s

gained Fcount=17,322 so that H1 accepted. Partially (t test) teacher’s professional

competence variable (X1) it’s gained tcount=3,239 so that H2 accepted. Learning

facilities variable (X2) it’s gained tcount=3,508 so that H3 accepted. Simultaneously

(R2) teacher’s professional competence and learning facilities influence 31,2% of learning outcomes. Partially (r2), the influence teacher’s professional competence toward learning outcomes id 13,03% and the influence learning facilities toward learning outcomes is 11,76%. The conclusion of this research is teacher’s professional competence is in good category that is 75,45% and learning facilities is in good category too that is 72,50%. Teacher’s professional competence and learning facilities influence learning outcomes simultaneously as well as partially. Advice from this research are teachers should open the learning process with things that can motivate students. Teachers should encourage studets to have mandatory book as a archive’s handbook to facilitate students in learning, and then the students and teachers should treating equipment of archive practice such as guide, folder, map, stapler, control cards, and credit card records because most of the equipment was made by students.


(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

SARI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 13

1.3Tujuan Penelitian ... 14

1.4Manfaat Penelitian ... 15

BAB II LANDASAN TEORI ... 17

2.1Konsep Belajar ... 17

2.1.1 Definisi Belajar ... 17


(11)

xi

2.1.3 Unsur-unsur Belajar ... 19

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 20

2.2Konsep Hasil Belajar... 21

2.2.1 Definisi Belajar ... 21

2.2.2 Penilaian Hasil Belajar ... 22

2.3Konsep Kompetensi Profesional Guru ... 23

2.3.1 Definisi Kompetensi Profesional Guru ... 23

2.3.2 Kompetensi Profesional Guru ... 24

2.4Konsep Fasilitas Belajar ... 26

2.4.1 Definisi Fasilitas Belajar ... 26

2.4.2 Ruang Lingkup Fasilitas Belajar ... 28

2.5Hasil Kajian Penelitian Terdahulu ... 30

2.6Kerangka Berpikir ... 32

2.7Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN... 36

3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Metode Penentuan Objek Penelitian ... 36

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 36

3.2.2 Populasi Penelitian ... 36

3.2.3 Variabel Penelitian ... 37

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.3.1 Metode Observasi ... 38

3.3.2 Metode Dokumentasi ... 38


(12)

xii

3.3.4 Metode Wawancara tidak Terstruktur ... 39

3.4 Uji Coba Instrumen ... 39

3.4.1 Validitas ... 40

3.4.2 Reliabilitas... 44

3.5 Metode Analisis Data ... 45

3.5.1 Analisis Deskriptif Persentase... 45

3.6 Uji Asumsi Klasik ... 47

3.6.1 Uji Normalitas ... 47

3.6.2 Uji Linieritas ... 48

3.6.3 Uji Multikolinearitas ... 48

3.6.4 Uji Heteroskedastisitas ... 49

3.7 Regresi Linear Berganda ... 50

3.8 Uji Hipotesis... 50

3.8.1 Uji Parsial (Uji t) ... 50

3.8.2 Uji Simultan (Uji F) ... 51

3.8.3 Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) ... 51

3.8.4 Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2) ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1 Hasil Penelitian ... 53

4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase ... 53

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 70

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 70

4.1.2.2 Uji Linearitas ... 72


(13)

xiii

4.1.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 75

4.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 77

4.1.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 80

4.1.4.1 Uji Simultan (Uji F) ... 80

4.1.4.2 Uji Parsial (Uji t) ... 81

4.1.4.3 Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) ... 83

4.1.4.4 Uji Koefisien Determinsi Parsial (r2) ... 84

4.2 Pembahasan ... 86

BAB V PENUTUP ... 94

5.1 Simpulan ... 94

5.2 Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai UAS Gasal Mata Diklat Mengelola Sistem Kersipan ... 8

Tabel 1.2 Daftar Fasilitas Belajar Siswa Kelas XII AP ... 8

Tabel 1.3 Lembar pengamatan kompetensi profesional guru ... 10

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 31

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 37

Tabel 3.2 Rangkuman Uji Validitas ... 42

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Reliabilitas ... 45

Tabel 3.4 Interval Persentase ... 47

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel Kompetensi Profesional Guru per Indikator ... 54

Tabel 4.2 Distribusi Indikator Menguasai Materi, Struktur, Konsep, dan Pola Pikir Keilmuan yang Mendukung Mata Pelajaran yang Diampu ... 56

Tabel 4.3 Distribusi Indikator Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran/Bidang Pengembangan yang Diampu ... 57

Tabel 4.4 Distribusi Indikator Mengembangkan Materi Pembelajaran yang Diampu Secara Kreatif ... 59

Tabel 4.5 Distribusi Indikator Mengembangkan Keprofesionalam Secara Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif ... 60

Tabel 4.6 Distribusi Indikator Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Berkomunikasi dan Mengembangkan diri 61


(15)

xv

Tabel 4.7 Distribusi Variabel Kompetensi Profesional Guru ... 62

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel Fasilitas Belajar per Indikator ... 63

Tabel 4.9 Distribusi Indikator Ruangan Belajar ... 65

Tabel 4.10 Distribusi Indikator Perlengkapan Belajar ... 66

Tabel 4.11 Distribusi Indikator Alat-alat Tulis ... 66

Tabel 4.12 Distribusi Indikator Kelengkapan Peralatan ... 67

Tabel 4.13 Distribusi Variabel Fasilitas Belajar ... 68

Tabel 4.14 Distribusi Variabel Hasil Belajar ... 69

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas ... 71

Tabel 4.16 Hasil Uji Linearitas ... 73

Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinearitas ... 74

Tabel 4.18 Hasil Glejser ... 77

Tabel 4.19 Analisis Regresi Linear Berganda ... 78

Tabel 4.20 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 80

Tabel 4.21 Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 81

Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Simultan (R2) ... 84


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 34

Gambar 4.1 Distribusi Variabel Kompetensi Profesional Guru per Indikator 55 Gambar 4.2 Distribusi Variabel Kompetensi Profesional Guru ... 62

Gambar 4.3 Distribusi Variabel Fasilitas Belajar per Indikator ... 64

Gambar 4.4 Distribusi Variabel Fasilitas Belajar ... 68

Gambar 4.5 Distribusi Variabel Hasil Belajar ... 70

Gambar 4.6 Grafik P-Plot ... 72


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nilai Kelas XII AP 1 ... 100

Lampiran 2 Daftar Nilai Kelas XII AP 2 ... 101

Lampiran 3 Surat ijin Observasi ... 102

Lampiran 4 Wawancara tidak Terstruktur ... 103

Lampiran 5 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen ... 104

Lampiran 6 Angket Uji Coba Instrumen ... 106

Lampiran 7 Tabulasi Data Uji Coba Angket Variabel Kompetensi Profesional Guru ... 110

Lampiran 8 Tabulasi Data Uji Coba Angket Variabel Fasilitas Belajar .... 111

Lampiran 9 Hasil Output Validitas Uji Coba Angket Variabel Kompetensi Profesional Guru ... 112

Lampiran 10 Hasil Output Validitas Uji Coba Angket Variabel Fasilitas Belajar ... 116

Lampiran11 Rangkuman Hasil Uji Validitas ... 119

Lampiran 12 Hasil Uji Reliabilitas ... 121

Lampiran 13 Contoh Perhitungan Manual Validitas dan Reliabilitas ... 122

Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian ... 129

Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian ... 130

Lampiran 16 Kisi-kisi Penelitian ... 131

Lampiran 17 Angket Penelitian ... 133


(18)

xviii

Lampiran 19 Tabulasi Data Hasil Penelitian Variabel Kompetensi Profesional Guru ... 140 Lampiran 20 Tabulasi Data Hasil Penelitian Variabel Fasilitas Belajar ... 142 Lampiran 21 Hasil Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel

Kompetensi Profesional Guru ... 144 Lampiran 22 Hasil Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Fasilitas


(19)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa dalam mencapai tujuan pembangunan. Karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang dimiliki dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.”

Upaya pemerintah meningkatkan SDM dilakukan diantaranya melalui jalur pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan menengah melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran untuk meyiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja, yang nantinya bekerja secara mandiri maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada serta mengarahkan siswa untuk mengikuti pendidikan itu lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. SMK membekali siswa didiknya dengan mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum kejuruan yang telah ditetapkan masing-masing sekolah. Sehingga nantinya pada waktu terjun langsung di dunia kerja, mereka mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara baik dan benar. Karena pada dasarnya lulusan SMK


(20)

memang dipersiapkan untuk memenuhi lapangan kerja sesuai dengan spesialisasinya. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut (Anni, 2009: 85) menjelaskan bahwa:

“Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep.”

Hasil belajar merupakan sebuah indikator pencapaian proses belajar yang telah dilalui siswa. Hasil belajar merupakan hal yang sangat penting dan sering dijadikan pokok pembicaraan dan permasalahan antar guru. Hal ini memang cukup beralasan karena hasil belajar yang dicapai siswa tidak dapat dipisahkan dengan masalah evaluasi pendidikan.

Menurut (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 200) memberikan pengertian mengenai penilaian/evaluasi hasil belajar sebagai berikut:

“Penilaian atau evaluasi hasil belajar adalah suatu proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan pengukuran hasil belajar. Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran kemudian ditandai dengan skala nilai berapa huruf atau kata atau simbol.”

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom dalam Anni(2009: 86) hasil belajar dirumuskan menjadi tiga ranah belajar adalah sebagai berikut :

1. Ranah Kognitif, berkaitan dengan hasil usaha berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Kategori ranah kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.


(21)

2. Ranah Afektif, berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Mencakup penerimaan, penangaapan, penilaian, pengorganisasian dan pembentukan pola hidup.

3. Ranah Psikomotorik, berkaitan dengan adanya kemampuan fisik meliputi kemampuan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf.

Jadi hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak pada siswa merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses pengajarannya. Berdasarkan hasil belajar siswa dapat diketahui kemampuan dan perkembangan sekaligus tingkat keberhasilan pendidikan dalam proses pembelajaran. Menurut (Slameto, 2010: 54-60) mengemukakan:

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah. Dari sekian banyak faktor itu dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, yaitu:

1. Faktor-faktor Intern dibagi menjadi tiga faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.

2. Faktor-faktor Ekstern yang berpengaruh terhadap belajar,dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

Ada banyak komponen yang mempengaruhi hasil belajar, namun ada komponen yang paling menentukan hasil belajar yaitu guru. Menurut (Mulyasa, 2009: 5) menjelaskan bahwa, “Guru merupakan komponen yang paling menentukan, karena di tangan gurulah kurikulum, sumber belajar, sarana dan prasarana, iklim pembelajaran menjadi sesuatu yang berarti bagi


(22)

kehidupan peserta didik, dan terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas”. Selanjutnya, masih menurut (Mulyasa, 2009: 5) menjelaskan bahwa, “Guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik. Upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional.”

Sangat vitalnya peran guru dalam sistem pendidikan sehingga tidak semua orang dapat menjadi guru. Tanggung jawab seorang guru atas anak didiknya sangat besar karena bukan hanya bertanggung jawab atas hasil belajar yang diperoleh namun juga tanggung jawab terhadap perkembangan moral dan akhlak anak didiknya, hal tersebut sejalan dengan kutipan jurnal dari M. S. Vijay Kumar (2013: 17) yakni:

“What I mean by teacher competence here is an intellectual potency that exists in teacher's mind and which is realized in doing his/her job professionally. It indicates that teacher competence refers to the ability of teacher to help, guide, and counsel his/her students so that his/her students can get good achievement. Teachers who consider their job as a profession should not work with pecuniary motives, but with a sense of dedication for the cause of education. The development of the professional competency of a teacher is incomplete unless it follows certain professional ethics or code of conduct. Be an ideal teacher along with the above-mentioned professional competences, the teacher education should help the teacher to adopt the following professional ethics of teaching.

Kesimpulan jurnal tersebut adalah guru merupakan sebuah profesi yang harus dijalankan dengan profesional. Kompetensi profesional harus dimiliki seorang guru agar dapat membantu siswa dalam mendapatkan hasil belajar yang baik.


(23)

Untuk menjadi guru profesional ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satu syarat tersebut adalah latar belakang akademik guru. Salah satu usaha pemerintah dalam memperbaiki kualitas guru di Indonesia yaitu melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 16 tahun 2007 yang mengemukakan bahwa, “Setiap guru wajib memilki standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional.” Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK Guru atau bentuk lain yang sederajat yang dimuat dalam lampiran Permen No.16 tahun 2007 bahwa:

“Guru harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Standar kompetensi guru yang harus dipenuhi oleh pendidik ada empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.”

Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Kompetensi yang berkaitan erat dengan guru sebagai sebuah profesi yakni kompetensi profesional. “Kompetensi profesional yang diharapkan dapat terpenuhi yaitu guru harus menguasai cara belajar yang efektif, harus mampu membuat model satuan pelajaran, mampu memahami kurikulum secara baik, mampu mengajar di kelas, mampu menjadi model bagi siswa, mampu memberikan petunjuk yang berguna, menguasai teknik-teknik memberikan bimbingan dan penyuluhan, mampu menyusun dan melaksanakan prosedur penilaian kemampuan belajar” (Hamalik, 2008: 40).


(24)

Sejalan dengan Hamalik, menurut Pasal 28 ayat (3) butir c dalam Mulyasa (2009: 135) dikemukakan bahwa “kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan”.

Guru sangat berperan penting dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa, karena jika guru tersebut mampu menjalankan dan mengembangkan kurikulum, mengelola media pembelajaran, menguasai kelas, dan mengerti keadaan siswa maka siswa akan merespon dengan baik terhadap guru sehingga hasil belajar diharapkan dapat meningkat. Arus komunikasi dengan guru akan berjalan lancar. Oleh karena itu kompetensi profesional harus dimiliki oleh setiap guru agar mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain kompetensi profesional, fasilitas belajar merupakan faktor lain yang menunjang proses belajar siswa. Pembelajaran di sekolah menengah kejuruan tidak terlepas dari fasilitas belajar sebagai pendukung belajar siswa karena sebagian besar mata diklat yang diajarkan membutuhkan praktik. Seperti halnya mata diklat mengelola sistem kearsipan dimana memerlukan praktik selain belajar teori, sehingga memerlukan fasilitas yang memadai. Fasilitas belajar yang diperlukan mata pelajaran ini antara lain: ruang belajar, buku paket dan buku penunjang, laboratorium kearsipan yang dilengkapi alat-alat kearsipan. Alat-alat tersebut antara lain seperti filing cabinet, folder/map (stopmap folio, snelhecter),guide, perforator, stapler, baki surat/alat sortir, paper clip (penjepit kertas), format-format (kartu


(25)

indeks, kartu pinjam arsip), mesin penghancur kertas, dan alat-alat tulis. Jadi pada prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk belajar. Mengutip jurnal dari Ihouma P. Asiabaka (2008: 20):

“School facilities give meaning to the teaching and learning process. Facilities management is therefore an integral partof the overall management of the school. School managers should carry out comprehensive assessment of the facilities to determine areas of need. This requires an integrated effort of all stakeholders who passess the expertise needed for accurate and up-to-date assessment of all aspects of school facilities. The actualization of the goals and objectives of education require the provision, maximum utilization and appropriate management of the facilities. Furthermore, advances in science and technology, necessitate that the school manager should adopt modern methods of facilities management. This will improvethe quality of teaching and learning.

Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah kegiatan pembelajaran memerlukan adanya fasilitas agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan teratur. Perkembangan pengetahuan dan teknolgi yang begitu pesat diharapkan dapat diikuti oleh sekolah dengan memperbarui fasilitas belajar mengajar, sehingga kualitas belajar mengajar akan meningkat.

Hasil observasi awal di SMK PGRI 01 Semarang ditemui bahwa pada nilai Ujian Akhir Semester (UAS) gasal masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah batas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang ditetapkan sekolah adalah 75. Data yang ada menunjukkan siswa yang belum mencapai nilai KKM terdiri dari siswa kelas administrasi perkantoran 1 terdapat 29 siswa yang belum tuntas dan kelas administrasi perkantoran 2 terdapat 25 siswa yang belum tuntas (data terlampir), data tersebut diambil dari jumlah populasi dari dua


(26)

kelas sebanyak 73 siswa. Berikut tabel nilai UAS Ganjil siswa mata diklat mengelola sistem kearsipan kelas XII.

Tabel 1.1

Nilai UAS Gasal Mata Diklat Mengelola Sistem Kearsipan Kelas XII AP Tahun Ajaran 2013/2014

Kelas Jumlah

Siswa

Siswa Tidak

Tuntas UTS %

XII AP 1 37 siswa 29 siswa (29/37)x100%= 78,4 % XII AP 2 36 siswa 25siswa (25/36)x100%

= 64,9 % Jumlah 73 siswa 54 siswa (54/73)x100% =

74 % Sumber : SMK PGRI 1 Semarang

Mengenai fasilitas, SMK PGRI 01 Semarang tidak memiliki laboratorium arsip, praktik kearsipanpun dilakukan di dalam kelas. SMK PGRI 01 Semarang memiliki perpustakaan yang menyediakan buku tambahan sebagai bahan referensi sumber belajar. Berikut adalah fasilitas belajar di kelas XII AP 1 dan 2 sebagai berikut:

Tabel 1.2

Fasilitas Belajar Kearsipan

Siswa Kelas XII AP SMK PGRI 01 Semarang

No Fasilitas Jumlah

XII AP 1 XII AP 2

1 Projector 1 1

2 AC 2 2

3 LCD 1 1

4 Whiteboard 1 1

5 Kursi 38 37

6 Meja 38 37

7 Buku presensi 1 1

8 Spidol 3 2

9 Penghapus 2 2

10 Papan absen 1 1

11 Ventilasi 4 4

12 Jendela 4 4


(27)

(Sumber: Lembar pengamatan)

Sarana yang ada di dalam kelas XII AP 1 dan AP 2 yaitu berupa projector, AC, LCD, whiteboard, kursi dan meja melebihi jumlah siswa yang ada. Terdapat ventilasi kecil (telah ditutup menggunakan fiber) dan jendela di dalam kelas sehingga pencahayaan di kelas baik. Sedangkan untuk alat-alat penunjang kearsipan, seperti filling cabinet, folder dan map siswa dituntut untuk menyediakan sendiri. Karena hal tersebut siswa harus membuat filling cabinet sendiri dari kardus bekas yang dirangkai menyerupai filling cabinet sebenarnya. Untuk folder siswa membuatnya sendiri dari kertas manila dan untuk map siswa membelinya menggunakan uang kas kelas. Karena keterbatasan fasilitas belajar yang menunjang kearsipan, siswa dituntut untuk lebih aktif dalam memenuhi fasilitas belajarnya.

Kemudian terkait kompetensi profesional guru mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang diketahui bahwa guru pengampu menerapkan sistem kearsipan untuk kelas XII AP ada 1 (satu). Guru pengampu tersebut adalah Sri Sulastri, S. Pd. Guru tersebut juga memiliki tugas lain yaitu sebagai kepala prodi Administrasi Perkantoran. Guru tersebut telah mengabdi di SMK PGRI 01 Semarang selama 8 tahun dan sudah tersertifikasi. Ijazah tertinggi guru pengampu kompetensi

14 Paper clip 1 pack 1 pack

15 Kartu kendali 37 36

16 Stapler 1 1


(28)

kearsipan adalah sarjana (S1) pendidikan Ekonomi. (Sumber: Hasil wawancara dengan guru pengampu, data terlampir)

Observasi awal mengenai kompetensi profesional guru dilakukan dengan cara mengamati guru ketika proses pembelajaran berlangsung, yaitu dengan alat bantu lembar pengamatan. Adapun data mengenai lembar pengamatan kompetensi profesional guru sebagai berikut:

Tabel 1.3

Lembar Pengamatan Kompetensi Profesional Guru

No Aspek yang Diamati Dilaksanakan Tidak

Dilaksanakan 1.

Guru merumuskan tujuan pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai

2.

Ketika menyampaikan materi suara guru dapat terdengar dengan jelas

3.

Guru menyampaikan pokok materi, tidak berbicara

menyimpang jauh dengan materi

4.

Guru mengarahkan tingkah laku siswa agar tidak merusak suasana kelas

5.

Guru memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya

6.

Guru mengajukan pertanyaan yang mengarah pada topik pembelajaran

7. Guru menggunakan metode yang

bervariasi dalam pembelajaran √ 8. Guru memberikan post tes untuk

mengukur kemampuan siswa √

9.

Guru memberikan penugasan sebagai bahan evaluasi di akhir pembelajaran

√ (Sumber: Lembar pengamatan kelas)


(29)

Guru merumuskan tujuan pembelajaran sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, ketika menyampaikan materi suara guru terdengar dengan jelas di dalam kelas, guru menyampaikan materi pokok pelajaran dan tidak berbicara menyimpang jauh dengan materi. Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas, guru juga terkadang menerapkan diskusi kelompok kecil untuk memahami suatu permasalahan dan guru telah menggunakan variasi pembelajaran seperti menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas, serta telah menggunakan media pembelajaran seperti aplikasi power point untuk mempresentasikan materi yang diajarkan. Guru memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk bertanya. Guru selalu memberikan penekanan atau pengulangan terhadap kata-kata kunci yang dianggap penting. Namun guru mengalami kesulitan untuk membuat siswa menjadi fokus kembali ketika suasana kelas gaduh, hal itu terbukti pada saat guru memberikan penjelasan masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, seperti membicarakan hal yang bukan terkait mengenai materi dengan teman sebangku dan terkadang ada pula yang bercanda dengan teman sebangkunya. Dan setelah materi selesai disampaikan kepada murid, guru memberikan penugasan kepada siswa.

Guru merupakan sutradara sekaligus aktor dalam proses pembelajaran. Tugas utama guru sebagai pengajar, maka guru wajb memenuhi kompetensi profesional guru tanpa mengesampingkan kompetensi lainnya. Sebaik apapun guru tanpa didukung fasilitas yang


(30)

memadai maka kegiatan belajar mengajar tidak berjalan dengan lancar dan maksimal dan tentu akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan fasilitas yang memadai serta kompetensi profesional guru yang baik dapat memperoleh hasil belajar yang baik pula dan begitu juga sebaliknya. Kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar tentu akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Namun fakta yang ada memperlihatkan dari total 73 siswa terdiri dari kelas XII AP 1 dan AP 2 sebanyak 74 % siswa yang tidak memenuhi batas tuntas. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XII Mata Diklat Mengelola Sistem Kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014)”.


(31)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tentang variabel kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Adakah pengaruh kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Adakah pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014? 4. Adakah pengaruh kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar

terhadap hasil belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?

5. Seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014?


(32)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini memeliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan gambaran mengenai kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.

5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi profesional guru dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran mata diklat mengelola sistem kearsipan di SMK PGRI 01 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.


(33)

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu:

1. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar, kemampuan, pengetahuan dan operasional mata diklat mengelola sistem kearsipan kelas XII bidang keahlian Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 01 Semarang.

b. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi SMK PGRI 01 Semarang dalam memahami permasalahan yang dihadapi oleh siswa terkait dengan hasil belajar siswa mata diklat mengelola sistem kearsipan siswa kelas XII bidang keahlian Administrasi Perkantoran.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana penelitian untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan dengan kondisi yang terjadi di lapangan, serta untuk menambah pengalaman dalam melakukan penelitian yang terkait dengan judul yang diangkat.


(34)

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual bagi dunia pendidikan, khususnya mengenai hasil belajar, kemampuan, pengetahuan dan operasional dalam mata diklat mengelola sistem kearsipan siswa kelas XII di SMK PGRI 01 Semarang.


(35)

16 2.1 Konsep Belajar

2.1.1 Definisi Belajar

Menurut Sardiman (2008: 20) “Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan”.

Menurut Slameto (2010: 2) mengatakan bahwa “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Sedangkan Hamalik (2009: 36), “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strenghthening of behavior through experiencing)”.

Kesimpulan dari beberapa pengertian di atas bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dimana seseorang yang awalnya belum mengerti tentang sesuatu, setelah adanya proses belajar melalui pengamatan, membaca, mendengarkan, meniru serta berinteraksi dengan keadaan sekitarnya, menjadi mengerti tentang sesuatu. Perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik pada siswa merupakan hasil interaksi antara siswa dengan lingkungannya.


(36)

2.1.2 Tujuan Belajar

“Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan guru” (Dimyati, 2006: 17).

Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem belajar ini sendiri dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peran serta dalam hubungan social tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar-mengajar yang tersedia.

Sardiman (2008: 26-27) mengemukakan tujuan belajar ada 3 yaitu: a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya didalam kegiatan belajar.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan dapat dididik, dengan melatih kemampuan.

c. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.Untuk itu dibutuhkan kecakapan dalam mengarahakan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.


(37)

Kesimpulan dari beberapa pengertian di atas yaitu tujuan belajar seseorang tersebut berawal dari keinginan seseorang dalam mencapai hasil belajar. Keberhasilan belajar seseorang tersebut diraih melalui proses pembelajaran.

2.1.3 Unsur-Unsur Belajar

Beberapa unsur yang terkandung dalam belajar (Anni, 2009: 84-85) sebagai berikut:

a. Pembelajar

Pembelajar dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan peserta pelatihan.

b. Rangsangan (stimulus)

Peristiwa yang merangsang penginderaan perangsangan disebut situasi stimulus. Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, orang adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang. c. Memori

Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya.

d. Respon

Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Respon dalam pembelajaran diamati akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja (performance).

Unsur-unsur yang terkait dalam proses belajar menurut Hamalik (2009: 50-52) antara lain:

a. Motivasi siswa

Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Motivasi yang timbul karena kebutuhan dari dalam diri siswa dianggap lebih baik dibandingkan dengan motivasi yang disebabkan oleh rangsangan dari luar.

b. Bahan belajar

Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat perhatian oleh guru. Melalui bahan tersebut, para siswa dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar.


(38)

c. Alat bantu belajar

Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakuka perbuatan belajar sehingga kegiatan belajar menjadi efisien dan efektif. Alat bantu belajar disebut juga alat peraga atau media belajar.

d. Suasana belajar

Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Hal ini berarti bahwa suasana belajar turut menentukan motivasi, kegiatan, dan keberhasilan belajar siswa.

e. Kondisi subjek belajar

Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar, sehingga kondisi subjek belajar akan mempengaruhi kelancaran kegiatan dan mutu hasil belajarnya.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur belajar merupakan segala sesuatu yang mendukung kelancaran dari proses belajar seseorang untuk mencapai hasil yang diharapkan. Unsur-unsur tersebut berasal dari kondisi pembelajar sendiri (internal) maupun faktor eksternal dari pembelajar

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar

Slameto (2010: 54-60), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, yaitu:

a. Faktor-faktor Intern dibagi menjadi tiga faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.

b. Faktor-faktor Ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.


(39)

2.2 Konsep Hasil Belajar 2.2.1 Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. (Anni, 2009: 85).

Menurut (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 15) menjelaskan tentang hasil belajar bahwa:

“Hasil belajar adalah sesuatu hal yang dipandang dari dua segi yaitu segi siswa dan segi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkatan perkembangan mental yang lebih dibandingkan sebelum melakukan aktivitas belajar. Tingkat perkembangan ini meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Sedangkan dari segi guru, hasil belajar merupakan terselesainya bahan pembelajaran yang telah disampaikan.”

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom dalam Anni (2009: 86) hasil belajar dirumuskan menjadi tiga ranah belajar adalah sebagai berikut : a. Ranah Kognitif, berkaitan dengan hasil usaha berupa pengetahuan,

kemampuan dan kemahiran intelektual.

Katagori ranah kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

b. Ranah Afektif, berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Mencakup penerimaan, penangaapan, penilaian, pengorganisasian dan pembentukan pola hidup. Hasil belajar ini paling sulit di ukur.

c. Ranah Psikomotorik, berkaitan dengan adanya kemampuan fisik meliputi kemampuan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari sesuatu sesuai daya serapnya terhadap materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan


(40)

dalam bentuk angka nilai yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

2.2.2 Penilaian Hasil Belajar

Menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi. Penilaian merupakan bagian terpenting dari proses belajar mengajar. Hasil yang diperoleh dari penilaian atau evaluasi dinyatakan dalam bentuk hasil belajar (Sudjana, 2009: 111).

Menurut (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 200) memberikan pengertian tentang penilaian/hasil belajar bahwa:

“Penilaian atau evaluasi hasil belajar adalah suatu proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan pengukuran hasil belajar. Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran kemudian ditandai dengan skala nilai berapa huruf atau kata atau simbol.”

Selanjutnya masih menurut (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 190) menjelaskan bahwa:

“Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan pada perolehan informasi tentang seberapa perolehan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan proses pembelajara dalam membantu siswa mencapai tujuan pengajaran yang optimal.”

Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, ada 3 (tiga) tes hasil belajar menurut Suharsimi (2009: 33-38) sebagai berikut :

a. Tes Diagnostik

Tes ini digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan, sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan


(41)

pemberian perlakuan yang tepat. Ada empat macam jenis tes diagnostik yaitu tes pertama adalah penjajakan masuk dengan tujuan untuk mengukur tingkat penguasaan pengetahuan dasar untuk dapat menerima pengetahuan lainnya (pre test), tes kedua adalah tes yang dilakukan terhadap calon siswa yang akan memulai mengikuti program atau tes penempatan (placement test), tes ketiga adalah tes yang dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar, tes keempat adalah tes yang dilakukan waktu siswa akan mengakhiri pelajaran dan akan digunakan guru untuk mengikuti tingkat penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang diberikan.

b. Tes Formatif

Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Tes ini dilakukan pada akhir yang disebut post test atau tes akhir proses dikenal dengan ulangan harian.

c. Tes Sumatif

Tes ini dilaksanakan setiap mengakhiri satu pokok bahasan atau sebuah program yang lebih besar. Tes ini biasanya dilaksanakan pada akhir semester atau akhir catur wulan yang dikenal dengan ulangan umum.

2.3 Konsep Kompetensi Profesional Guru 2.3.1 Definisi Kompetensi Guru

Menurut Usman (2009: 6), “guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang di luar kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan orang di luar kependidikan. Itulah sebabnya jenis profesi ini paling mudah terkena pencemaran.”

Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran masih tetap memegang peranan penting. Guru berperan sebagai sutradara sekaligus aktor dalam proses belajar mengajar, hal itu berarti guru mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitannya dengan kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi tersebut.


(42)

Kemampuan dasar tersebutlah yang disebut kompetensi guru. Pada dasarnya ada empat kompetensi utama seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.

Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Pada sisi lain Menurut M. S. Vijay Kumar, dalam jurnalnya yang berjudul “The Influence of Teacher’s Professional Competence on Student Achievement”(2013: 17) mengenai kompetensi guru adalah:

What I mean by teacher competence here is an intellectual potency that exists in teacher's mind and which is realized in doing his/her job professionally. It indicates that teacher competence refers to the ability of teacher to help, guide, and counsel his/her students so that his/her students can get good achievement.

Berdasarkan berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan kompetensi guru adalah kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang yang bertugas mendidik siswa agar mempunyai kepribadian yang luhur dan mulia sebagaimana tujuan dari pendidikan. Oleh karena itu kompetensi guru menjadi tuntutan dasar bagi seorang guru

2.3.2 Kompetensi Profesional Guru

Undang-undang guru dan dosen No. 14 tahun 2005 bab IV pasal 10 ayat (1) menyatakan, “kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, pedagogik, sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui


(43)

pendidikan profesi.” Salah satu kompetensi yang penting untuk dimiliki adalah kompetensi profesional. Menurut Mulyasa (2009: 138) “kompetensi profesional merupakan kompetensi yang harus dikuasai guru dalam kaitanya dengan pelaksanaan tugas utamanya mengajar.”

Menurut Anni (2009: 9) kompetensi profesional adalah “kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional. ”Hal senada dijelaskan dalam Mulyasa (2009: 135) penjelasan pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi profesional adalah “kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.”

Selanjutnya Sardiman (2008: 164), menjelaskan secara rinci ada sepuluh kompetensi guru sebagai profesional yaitu meliputi:

“Menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media/sumber, menguasai landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.”

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007 menjelaskan ada 5 indikator inti dari kompetensi profesional guru, yaitu sebagai berikut:

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.


(44)

2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Pengambilan indikator didasarkan dari pertimbangan jumlah indikator yang disesuaikan dengan kemampuan peneliti dan waktu pelaksanaan penelitian. Pemilihan indikator diambil dari Lampiran Menteri Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007.

2.4 Konsep Fasilitas Belajar 2.4.1 Definisi Fasilitas Belajar

Proses belajar akan semakin sukses apabila ditunjang dengan fasilitas yang memadai. Fasilitas dapat diartikan juga sebagai sarana dan prasarana dalam belajar. Tersedianya fasilitas yang memadai, akan sangat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas. Selain itu, siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar. Slameto (2010: 76) menjelaskan untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya:

a. Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi pikiran,

b. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata, c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran,

buku-buku, dan sebagainya.

Menurut Bafadal (2004: 2), sarana dan prasarana adalah:

“Semua perangkat peralatan, bahan, perabot dan kelengkapan dasar baik yang secara langsung maupun secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses belajar di sekolah. Lingkungan yang menyenangkan, ruang kelas yang luas dan suasana kelas yang


(45)

kondusif disertai fasilitas yang memadai menyebabkan timbulnya motivasi untuk belajar pada diri siswa sehingga proses belajar dapat berjalan efektif.”

Kegiatan proses belajar mengajar tidak mungkin dapat sukses tanpa didukung adanya fasilitas yang cukup dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Fasilitas merupakan unsur penunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. “Fasilitas belajar di sekolah sangat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar anak didik yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa” (Djamarah, 2008: 184). “Fasilitas dan perabot belajar ikut menentukan keberhasilan seseorang, orang yang belajar tanpa dibantu dengan adanya fasilitas, maka kegiatan belajar akan terhambat.” (Djamarah, 2008: 40).

Bafadal (2004: 2) mengklasifikasikan sarana pendidikan menjadi beberapa macam yaitu (a) Ditinjau dari habis tidaknya dipakai (b) Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan (c) Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar.

a. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai 1) Sarana pendidikan yang habis pakai

Sarana pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu relatif singkat, sebagai contohnya adalah kapur tulis yang biasa digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. Selain itu ada beberapa sarana pendidikan yang berubah misalnya, kayu, besi dan kerta karton yang sering kali digunakan oleh guru mengajar materi pelajaran ketrampilan. Sementara sebagai contoh sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita mesin tulis, bola lampu dan kertas.

2) Sarana pendidikan yang tahan lama

Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama. Beberapa contohnya adalah bangku sekolah, mesin tulis, globe dan beberapa peralatan olahraga.


(46)

b. Ditinjau dari bergerak tidaknya 1) Sarana pendidikan yang bergerak

Sarana pendidikan yang bergerak adalah pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya. Lemari arsip sekolah misalnya, merupakan salah satu sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindahkan kemana-mana bila diinginkan. Demikian pula bangku sekolah termasuk sarana pendidikan yang bias digerakkan atau dipindahkan kemana saja.

2) Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak

Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan yang bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan. c. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar

Hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh adalah kapur tulis, atlas, dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar seperi lemari arsip di kantor sekolah merupakan sarana pendidikan yang secara tidak langsung diguakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Masih menurut (Bafadal, 2004: 3) menjelaskan bahwa:

“Prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium. Kedua, prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Beberapa contoh tentang prasarana sekolah tersebut diantaranya adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan parkir kendaraan.”Jadi prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk belajar.

2.4.2 Ruang Lingkup Fasilitas Belajar

Kegiatan belajar mengajar akan berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien jika ditunjang dengan fasilitas belajar yang memadai, baik yang disediakan sekolah maupun milik pribadi. Fasilitas yang kurang memenuhi


(1)

Lampiran 20

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN VARIABEL FASILITAS BELAJAR

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 R-01 3 5 3 5 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 60,0% C 53 53% TT

2 R-02 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 3 2 4 3 3 77,5% B 51 51% TT

3 R-03 4 5 3 5 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 2 5 77,5% B 59 59% TT

4 R-04 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 81,3% B 59 59% TT

5 R-05 5 5 3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 5 4 3 77,5% B 61 61% TT

6 R-06 5 3 3 4 4 4 4 4 3 2 5 2 3 3 3 3 68,8% B 60 60% TT

7 R-07 4 4 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 3 5 85,0% SB 56 56% TT

8 R-08 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 72,5% B 75 75% T

9 R-09 5 3 3 3 3 3 4 4 4 3 5 5 3 5 3 3 73,8% B 75 75% T

10 R-10 4 5 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 77,5% B 67 67% TT

11 R-11 4 4 3 3 5 3 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 60,0% C 51 51% TT

12 R-12 4 4 3 4 5 3 5 4 5 3 3 4 4 3 1 2 71,3% B 61 61% TT

13 R-13 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 72,5% B 60 60% TT

14 R-14 3 3 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 2 2 67,5% C 76 76% T

15 R-15 4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 53,8% C 48 48% TT

16 R-16 4 4 3 5 3 4 3 5 3 3 4 3 2 3 3 3 68,8% B 56 56% TT

17 R-17 3 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 87,5% SB 75 75% T

18 R-18 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 2 3 72,5% B 61 61% TT

19 R-19 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 2 2 4 3 4 65,0% C 51 51% TT

20 R-20 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 73,8% B 54 54% TT

21 R-21 2 4 5 3 5 3 3 4 3 5 4 5 5 4 4 2 76,3% B 51 51% TT

22 R-22 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 62,5% C 59 59% TT

23 R-23 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 76,3% B 79 79% T

24 R-24 4 5 3 2 4 4 4 3 5 5 4 5 5 4 3 3 78,8% B 63 63% TT

25 R-25 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 3 4 85,0% SB 59 59% TT

26 R-26 5 5 4 4 5 4 5 4 2 4 4 5 4 5 4 5 86,3% SB 77 77% T

27 R-27 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 86,3% SB 69 69% TT

28 R-28 5 5 3 3 3 3 4 4 4 4 5 4 3 3 2 4 73,8% B 69 69% TT

29 R-29 3 4 5 5 4 4 4 2 3 5 4 3 3 4 3 4 75,0% B 63 63% TT

30 R-30 5 4 5 3 5 3 5 3 5 5 4 4 3 3 3 4 80,0% B 69 69% TT

31 R-31 4 4 4 4 3 2 3 3 1 4 3 4 5 3 3 4 67,5% C 63 63% TT

32 R-32 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 72,5% B 66 66% TT

33 R-33 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 2 3 71,3% B 78 78% T

34 R-34 3 3 4 3 3 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 4 60,0% C 58 58% TT

35 R-35 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 70,0% B 67 67% TT

36 R-36 2 3 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 3 4 75,0% B 66 66% TT

37 R-37 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 3 83,8% B 75 75% T

38 R-38 3 4 4 5 4 5 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 68,8% B 57 57% TT

39 R-39 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 85,0% SB 63 63% TT

40 R-40 5 4 4 2 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 77,5% B 64 64% TT

41 R-41 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 5 82,5% B 78 78% T

42 R-42 5 5 2 2 3 4 4 5 3 5 2 5 3 3 2 5 72,5% B 66 66% TT

43 R-43 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 67,5% C 60 60% TT

44 R-44 2 2 2 4 3 3 4 4 2 5 3 4 4 5 3 3 66,3% C 61 61% TT

I-3 I-4

I-2

Has il Be lajar

(Y)

% Skor Krite ria ∑ %

Skor Krite ria I-1

No Kode Re s p.


(2)

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

45 R-45 4 4 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 5 57,5% C 52 52% TT

46 R-46 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 2 2 4 2 3 3 60,0% C 57 57% TT

47 R-47 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 2 5 83,8% B 69 69% TT

48 R-48 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 5 5 4 60,0% C 51 51% TT

49 R-49 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3 2 2 63,8% C 55 55% TT

50 R-50 3 3 3 4 4 3 4 3 5 2 4 2 4 4 4 4 70,0% B 58 58% TT

51 R-51 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 4 2 50,0% K 59 59% TT

52 R-52 5 4 3 2 2 4 5 2 2 4 3 2 3 4 4 2 63,8% C 61 61% TT

53 R-53 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 75,0% B 60 60% TT

54 R-54 2 2 2 2 3 4 2 3 2 4 3 4 2 5 3 3 57,5% C 55 55% TT

55 R-55 4 4 5 3 5 5 4 5 3 5 3 5 3 4 4 4 82,5% B 76 76% T

56 R-56 4 4 5 5 3 5 4 3 4 5 4 4 5 3 5 4 83,8% B 76 76% T

57 R-57 3 3 4 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 5 3 4 63,8% C 80 80% T

58 R-58 4 2 2 2 2 2 2 3 3 5 4 5 5 5 4 5 68,8% B 49 49% TT

59 R-59 4 4 4 2 3 4 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 66,3% C 61 61% TT

60 R-60 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 75,0% B 77 77% T

61 R-61 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 88,8% SB 76 76% T

62 R-62 3 4 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 50,0% K 46 46% TT

63 R-63 5 4 2 2 4 5 3 3 4 4 4 4 2 4 3 2 68,8% B 51 51% TT

64 R-64 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 5 5 4 3 4 76,3% B 75 75% T

65 R-65 5 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5 4 5 77,5% B 61 61% TT

66 R-66 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 82,5% B 53 53% TT

67 R-67 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 82,5% B 52 52% TT

68 R-68 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 72,5% B 53 53% TT

69 R-69 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 67,5% C 58 58% TT

70 R-70 4 5 2 4 2 4 3 5 2 5 4 5 5 5 5 5 81,3% B 77 77% T

71 R-71 2 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 3 2 4 4 2 75,0% B 76 76% T

72 R-72 5 5 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4 5 70,0% B 78 78% T

73 R-73 3 3 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 3 5 4 5 75,0% B 76 76% T

1.039 800 776

1460 1095 1095

4.234 255

73,93%

B

71,16%

282 287 249 269 274

73,70% 73,15% 70,96%

267 259

277 268 259 233 267

63,84% 73,15% 75,62%

75,89% 73,42% 70,96% 65,21% 75,07%

238 274

B

B B B B

Nilai maksimal Jumlah skor Jumlah skor per

indikator 77,26% B Persentase skor per indikator Kriteria per indikator 1.619 2190 75,07% B

B B C B

69,86%

B Jumlah skor per

item Persentase skor

per item Kriteria per item

78,63%

B B C B

Tuntas Tidak Tuntas Rata-rata Klasikal 68,22% B 73,06% 70,87% B B 72,50% B 19 50 63,25 276 ∑ % Skor Krite ria Hasil Be lajar (Y)

% Skor Krite ria No Kode

Re sp.

Fasilitas Be lajar (X2)


(3)

Lampiran 21

HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR VARIABEL KOMPETENSI PROFESIONAL GURU (X1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 R-01 3 3 5 3 70,0% B 3 5 5 5 90% SB 4 4 5 86,7% SB 5 5 3 4 5 88,0% SB 3 5 5 3 80,0% B 83

83,0%

B

2 R-02 5 2 5 4 80,0% B 4 3 3 5 75% B 3 3 5 73,3% B 4 4 2 2 4 64,0% C 2 4 5 5 80,0% B 74

74,0%

B

3 R-03 4 3 5 3 75,0% B 4 5 4 5 90% SB 3 3 3 60,0% C 4 5 3 2 4 72,0% B 4 5 2 3 70,0% B 74

74,0%

B

4 R-04 3 5 3 4 75,0% B 4 3 3 5 75% B 3 3 4 66,7% C 3 4 4 4 5 80,0% B 3 5 4 3 75,0% B 75

75,0%

B

5 R-05 3 3 5 3 70,0% B 4 5 4 5 90% SB 5 3 4 80,0% B 4 3 3 2 4 64,0% C 2 4 5 3 70,0% B 74

74,0%

B

6 R-06 5 3 5 4 85,0% SB 3 4 3 5 75% B 3 5 5 86,7% SB 5 5 5 5 5 100,0% SB 5 5 5 5 100,0% SB 90

90,0%

SB

7 R-07 4 4 4 5 85,0% SB 4 5 3 5 85% SB 3 3 4 66,7% C 4 3 3 3 4 68,0% C 3 4 4 5 80,0% B 77

77,0%

B

8 R-08 3 5 3 4 75,0% B 3 3 5 4 75% B 5 4 4 86,7% SB 3 4 3 4 3 68,0% C 4 4 4 4 80,0% B 76

76,0%

B

9 R-09 5 3 5 2 75,0% B 5 3 5 5 90% SB 5 5 5 100,0% SB 5 5 5 5 5 100,0% SB 5 5 5 3 90,0% SB 91

91,0%

SB

10 R-10 3 5 4 3 75,0% B 3 5 5 2 75% B 5 5 5 100,0% SB 5 5 5 5 5 100,0% SB 5 5 5 5 100,0% SB 90

90,0%

SB

11 R-11 3 2 3 2 50,0% K 2 2 5 4 65% C 4 4 4 80,0% B 3 4 5 4 4 80,0% B 3 3 3 4 65,0% C 68

68,0%

C

12 R-12 4 4 5 4 85,0% SB 5 3 4 5 85% SB 4 4 3 73,3% B 3 4 4 2 4 68,0% C 3 3 4 3 65,0% C 75

75,0%

B

13 R-13 3 3 4 4 70,0% B 3 4 3 4 70% B 3 4 3 66,7% C 3 3 4 4 4 72,0% B 3 3 3 3 60,0% C 68

68,0%

C

14 R-14 5 3 4 3 75,0% B 5 5 4 5 95% SB 5 2 5 80,0% B 3 3 4 3 4 68,0% C 3 4 4 3 70,0% B 77

77,0%

B

15 R-15 3 3 3 3 60,0% C 3 4 3 3 65% C 4 2 3 60,0% C 3 3 3 4 3 64,0% C 3 3 4 3 65,0% C 63

63,0%

C

16 R-16 3 3 5 3 70,0% B 3 4 4 5 80% B 3 3 3 60,0% C 3 5 3 5 3 76,0% B 5 4 3 3 75,0% B 73

73,0%

B

17 R-17 4 2 3 4 65,0% C 5 3 2 3 65% C 4 4 5 86,7% SB 4 4 5 4 3 80,0% B 4 5 4 3 80,0% B 75

75,0%

B

18 R-18 3 5 4 5 85,0% SB 4 4 4 4 80% B 3 3 4 66,7% C 3 3 3 3 3 60,0% C 2 4 4 4 70,0% B 72

72,0%

B

19 R-19 4 3 3 3 65,0% C 4 3 4 5 80% B 2 4 5 73,3% B 5 4 3 3 5 80,0% B 4 4 4 4 80,0% B 76

76,0%

B

20 R-20 4 4 4 5 85,0% SB 5 2 4 2 65% C 4 4 4 80,0% B 4 5 4 4 5 88,0% SB 5 4 3 4 80,0% B 80

80,0%

B

21 R-21 4 2 4 2 60,0% C 2 3 4 2 55% C 3 4 3 66,7% C 5 5 5 5 5 100,0% SB 5 5 4 5 95,0% SB 77

77,0%

B

22 R-22 4 5 3 4 80,0% B 3 4 5 4 80% B 5 5 3 86,7% SB 5 4 5 3 4 84,0% B 3 4 3 4 70,0% B 80

80,0%

B

23 R-23 5 5 4 4 90,0% SB 4 3 5 4 80% B 4 4 4 80,0% B 3 5 4 5 5 88,0% SB 4 4 3 4 75,0% B 83

83,0%

B

24 R-24 3 3 3 2 55,0% C 3 4 5 5 85% SB 3 3 3 60,0% C 3 2 4 2 5 64,0% C 3 3 3 4 65,0% C 66

66,0%

C

25 R-25 5 2 2 2 55,0% C 5 5 5 5 100% SB 4 4 5 86,7% SB 4 5 5 4 5 92,0% SB 4 5 5 4 90,0% SB 85

85,0%

SB

26 R-26 5 3 3 4 75,0% B 4 5 4 5 90% SB 5 3 3 73,3% B 3 4 5 4 4 80,0% B 3 5 4 4 80,0% B 80

80,0%

B

27 R-27 5 4 5 4 90,0% SB 5 4 3 4 80% B 4 3 3 66,7% C 5 5 4 4 4 88,0% SB 4 4 4 4 80,0% B 82

82,0%

B

28 R-28 3 4 3 4 70,0% B 4 5 2 5 80% B 4 5 3 80,0% B 4 5 4 5 4 88,0% SB 3 4 3 3 65,0% C 77

77,0%

B

29 R-29 5 4 4 3 80,0% B 5 5 4 4 90% SB 5 4 5 93,3% SB 4 4 4 4 5 84,0% B 4 4 5 5 90,0% SB 87

87,0%

SB

30 R-30 4 3 4 3 70,0% B 4 3 2 2 55% C 4 3 4 73,3% B 4 4 4 4 3 76,0% B 4 4 4 4 80,0% B 71

71,0%

B

31 R-31 5 3 5 4 85,0% SB 5 5 3 3 80% B 3 3 4 66,7% C 4 5 3 3 5 80,0% B 5 5 5 4 95,0% SB 82

82,0%

B

32 R-32 5 3 4 3 75,0% B 5 4 4 3 80% B 3 4 3 66,7% C 3 4 3 3 4 68,0% C 4 4 4 3 75,0% B 73

73,0%

B

33 R-33 3 3 3 4 65,0% C 3 5 5 5 90% SB 5 3 4 80,0% B 4 4 4 4 3 76,0% B 2 4 3 3 60,0% C 74

74,0%

B

34 R-34 4 3 4 5 80,0% B 5 4 4 4 85% SB 4 4 4 80,0% B 3 4 4 4 4 76,0% B 2 3 4 4 65,0% C 77

77,0%

B

35 R-35 4 3 4 4 75,0% B 4 4 4 4 80% B 4 4 3 73,3% B 4 3 4 3 3 68,0% C 4 4 4 4 80,0% B 75

75,0%

B

36 R-36 4 4 5 4 85,0% SB 4 5 5 5 95% SB 4 3 2 60,0% C 4 5 2 4 5 80,0% B 4 4 2 4 70,0% B 79

79,0%

B

37 R-37 5 4 5 4 90,0% SB 4 5 4 5 90% SB 4 4 5 86,7% SB 3 3 4 4 5 76,0% B 4 4 5 4 85,0% SB 85

85,0%

SB

38 R-38 5 2 4 4 75,0% B 4 5 2 2 65% C 2 2 3 46,7% K 4 5 3 4 5 84,0% B 4 3 5 4 80,0% B 72

72,0%

B

∑ Skor

Kompetensi Profesional Guru (X1)

∑ Kriteria I-5

% Skor Kriteria % Skor Kriteri % Skor Kriteria

a I-1

Kriteria % Skor I-3 % Skor Kriteria I-4 ∑ % Skor

No Kode Resp.


(4)

39 R-39 5 2 5 5 85,0% SB 5 5 4 5 95% SB 4 4 2 66,7% C 4 2 5 2 5 72,0% B 4 4 5 5 90,0% SB 82 82,0% B

40 R-40 5 4 5 2 80,0% B 2 5 4 4 75% B 5 4 3 80,0% B 3 3 3 3 4 64,0% C 4 5 5 5 95,0% SB 78 78,0% B

41 R-41 5 4 5 5 95,0% SB 4 4 3 5 80% B 4 4 3 73,3% B 2 4 2 3 4 60,0% C 3 3 4 4 70,0% B 75 75,0% B

42 R-42 4 2 5 4 75,0% B 5 3 2 5 75% B 5 3 3 73,3% B 5 3 5 3 5 84,0% B 4 3 4 5 80,0% B 78 78,0% B

43 R-43 4 3 4 4 75,0% B 4 3 4 4 75% B 3 3 4 66,7% C 4 4 3 4 4 76,0% B 4 3 3 3 65,0% C 72 72,0% B

44 R-44 5 4 5 3 85,0% SB 4 4 3 3 70% B 3 4 3 66,7% C 2 4 3 3 5 68,0% C 3 3 2 4 60,0% C 70 70,0% B

45 R-45 5 3 2 4 70,0% B 2 3 2 3 50% K 2 3 2 46,7% K 3 3 3 3 2 56,0% C 3 5 3 3 70,0% B 59 59,0% C

46 R-46 4 3 2 4 65,0% C 4 2 3 4 65% C 4 3 4 73,3% B 3 3 3 3 2 56,0% C 3 4 3 3 65,0% C 64 64,0% C

47 R-47 4 3 5 4 80,0% B 4 4 3 4 75% B 5 3 4 80,0% B 3 3 4 3 3 64,0% C 4 3 4 4 75,0% B 74 74,0% B

48 R-48 4 3 5 4 80,0% B 4 4 3 4 75% B 4 4 3 73,3% B 2 4 4 3 2 60,0% C 4 4 4 3 75,0% B 72 72,0% B

49 R-49 4 2 4 2 60,0% C 3 3 4 5 75% B 3 2 3 53,3% C 4 5 4 2 4 76,0% B 3 4 4 5 80,0% B 70 70,0% B

50 R-50 4 2 5 4 75,0% B 5 5 2 2 70% B 3 2 3 53,3% C 3 5 5 2 5 80,0% B 4 5 4 5 90,0% SB 75 75,0% B

51 R-51 5 2 2 2 55,0% C 2 4 2 4 60% C 3 2 3 53,3% C 2 3 2 4 2 52,0% K 2 4 3 4 65,0% C 57 57,0% C

52 R-52 4 3 4 4 75,0% B 4 4 4 5 85% SB 4 3 4 73,3% B 3 3 4 4 3 68,0% C 4 3 3 3 65,0% C 73 73,0% B

53 R-53 4 3 4 4 75,0% B 3 5 4 5 85% SB 4 3 3 66,7% C 4 5 4 4 5 88,0% SB 3 4 4 4 75,0% B 79 79,0% B

54 R-54 3 4 4 4 75,0% B 3 3 3 5 70% B 4 5 5 93,3% SB 4 5 3 3 3 72,0% B 4 4 2 4 70,0% B 75 75,0% B

55 R-55 4 5 4 4 85,0% SB 4 3 5 5 85% SB 5 3 3 73,3% B 5 4 5 5 3 88,0% SB 4 4 4 4 80,0% B 83 83,0% B

56 R-56 4 3 4 5 80,0% B 4 4 5 4 85% SB 5 5 4 93,3% SB 4 5 5 4 5 92,0% SB 4 3 3 4 70,0% B 84 84,0% B

57 R-57 5 4 3 3 75,0% B 4 5 3 5 85% SB 5 4 3 80,0% B 3 5 4 3 4 76,0% B 5 4 5 4 90,0% SB 81 81,0% B

58 R-58 5 2 2 4 65,0% C 5 2 3 2 60% C 2 3 5 66,7% C 3 3 2 3 3 56,0% C 3 3 3 3 60,0% C 61 61,0% C

59 R-59 5 4 5 5 95,0% SB 5 5 3 3 80% B 2 4 4 66,7% C 4 5 4 4 4 84,0% B 3 4 3 5 75,0% B 81 81,0% B

60 R-60 4 4 4 4 80,0% B 4 4 5 4 85% SB 4 4 4 80,0% B 3 4 4 3 4 72,0% B 4 4 4 3 75,0% B 78 78,0% B

61 R-61 5 4 5 5 95,0% SB 4 4 3 4 75% B 5 4 5 93,3% SB 5 5 4 4 5 92,0% SB 4 5 4 4 85,0% SB 88 88,0% SB

62 R-62 4 3 5 3 75,0% B 4 4 5 4 85% SB 3 4 3 66,7% C 3 2 2 4 2 52,0% K 3 4 3 3 65,0% C 68 68,0% C

63 R-63 5 3 4 4 80,0% B 4 4 2 5 75% B 5 3 3 73,3% B 4 3 5 3 2 68,0% C 3 4 4 4 75,0% B 74 74,0% B

64 R-64 5 3 5 4 85,0% SB 5 5 4 3 85% SB 4 4 4 80,0% B 3 3 4 4 5 76,0% B 5 4 3 3 75,0% B 80 80,0% B

65 R-65 5 4 3 2 70,0% B 4 4 3 2 65% C 5 4 4 86,7% SB 3 5 2 3 4 68,0% C 4 4 3 3 70,0% B 71 71,0% B

66 R-66 4 2 4 4 70,0% B 4 2 2 2 50% K 5 2 3 66,7% C 4 3 3 3 3 64,0% C 3 3 2 2 50,0% K 60 60,0% C

67 R-67 5 2 5 2 70,0% B 5 3 2 3 65% C 2 4 1 46,7% K 5 5 2 5 5 88,0% SB 4 5 3 4 80,0% B 72 72,0% B

68 R-68 4 3 4 4 75,0% B 4 2 4 2 60% C 2 2 2 40,0% K 4 2 2 4 2 56,0% C 3 3 4 4 70,0% B 61 61,0% C

69 R-69 4 3 4 2 65,0% C 4 3 4 4 75% B 3 3 4 66,7% C 4 3 3 4 4 72,0% B 4 4 3 3 70,0% B 70 70,0% B

70 R-70 5 3 4 4 80,0% B 5 5 4 5 95% SB 5 3 2 66,7% C 4 3 4 4 5 80,0% B 5 5 3 3 80,0% B 81 81,0% B

71 R-71 3 2 3 5 65,0% C 5 4 2 5 80% B 5 3 4 80,0% B 4 3 5 3 4 76,0% B 4 2 4 3 65,0% C 73 73,0% B

72 R-72 5 3 3 2 65,0% C 5 5 3 3 80% B 4 2 4 66,7% C 2 4 3 3 3 60,0% C 5 5 4 5 95,0% SB 73 73,0% B

73 R-73 4 3 5 4 80,0% B 4 4 5 4 85% SB 5 4 4 86,7% SB 4 3 4 4 3 72,0% B 5 4 4 3 80,0% B 80 80,0% B

85%<skor≤100%

Sangat Baik

17

23,29%

26

35,62%

15

20,55%

15

20,55%

14

19,18%

69%<skor≤84%

Baik

41

56,16%

32

43,84%

27

36,99%

31

42,47%

42

57,53%

53%<skor≤68%

Cukup

14

19,18%

13

17,81%

27

36,99%

25

34,25%

16

21,92%

37%<skor≤52%

Kurang

1

1,37%

2

2,74%

4

5,48%

2

2,74%

1

1,37%

20%<skor≤36%

Sangat Kurang

0

0,00%

0

0,00%

0

0,00%

0

0,00%

0

0,00%

73

100%

B

73

100%

B

73

100%

B

73

100%

B

73

100%

B

Persentasi

Rata rata

klasikal

73,06%

I-4

Frekuensi Persentasi

Rata rata

klasikal

75,07%

I-2

Frekuensi Persentasi

Rata rata

klasikal

I-5

Frekuensi Persentasi

Rata rata

klasikal

75,82%

I-3

Frekuensi

77,60%

Jumlah

Frekuensi Persentasi

Rata rata

klasikal

Interval Persen

Kriteria

I-1


(5)

Lampiran 22

HASIL DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR VARIABEL FASILITAS BELAJAR (X2)

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 R-01 3 5 3 5 3 2 70,0% B 2 3 3 2 50,0% K 2 3 3 53,3% C 3 2 4 60,0% C 48 60,0% C

2 R-02 5 4 4 4 5 4 86,7% SB 4 4 3 5 80,0% B 5 3 2 66,7% C 4 3 3 66,7% C 62 77,5% B

3 R-03 4 5 3 5 4 4 83,3% B 3 3 4 4 70,0% B 5 3 4 80,0% B 4 2 5 73,3% B 62 77,5% B

4 R-04 4 5 4 4 4 4 83,3% B 4 4 3 4 75,0% B 4 5 5 93,3% SB 4 3 4 73,3% B 65 81,3% B

5 R-05 5 5 3 4 5 4 86,7% SB 4 3 3 4 70,0% B 4 3 3 66,7% C 5 4 3 80,0% B 62 77,5% B

6 R-06 5 3 3 4 4 4 76,7% B 4 4 3 2 65,0% C 5 2 3 66,7% C 3 3 3 60,0% C 55 68,8% B

7 R-07 4 4 3 3 4 5 76,7% B 4 4 5 5 90,0% SB 4 5 5 93,3% SB 5 3 5 86,7% SB 68 85,0% SB

8 R-08 4 4 3 3 3 3 66,7% C 4 3 4 4 75,0% B 4 4 4 80,0% B 4 3 4 73,3% B 58 72,5% B

9 R-09 5 3 3 3 3 3 66,7% C 4 4 4 3 75,0% B 5 5 3 86,7% SB 5 3 3 73,3% B 59 73,8% B

10 R-10 4 5 4 5 4 5 90,0% SB 3 4 3 4 70,0% B 4 4 3 73,3% B 4 3 3 66,7% C 62 77,5% B

11 R-11 4 4 3 3 5 3 73,3% B 2 2 2 2 40,0% K 3 4 4 73,3% B 3 2 2 46,7% K 48 60,0% C

12 R-12 4 4 3 4 5 3 76,7% B 5 4 5 3 85,0% SB 3 4 4 73,3% B 3 1 2 40,0% K 57 71,3% B

13 R-13 3 3 4 3 4 3 66,7% C 4 3 3 4 70,0% B 4 4 5 86,7% SB 4 3 4 73,3% B 58 72,5% B

14 R-14 3 3 3 4 4 4 70,0% B 4 5 3 3 75,0% B 4 4 3 73,3% B 3 2 2 46,7% K 54 67,5% C

15 R-15 4 2 3 2 3 2 53,3% C 2 2 3 2 45,0% K 3 3 3 60,0% C 3 3 3 60,0% C 43 53,8% C

16 R-16 4 4 3 5 3 4 76,7% B 3 5 3 3 70,0% B 4 3 2 60,0% C 3 3 3 60,0% C 55 68,8% B

17 R-17 3 5 5 4 5 4 86,7% SB 5 5 4 4 90,0% SB 5 4 5 93,3% SB 4 4 4 80,0% B 70 87,5% SB

18 R-18 4 4 2 4 4 4 73,3% B 4 5 3 4 80,0% B 4 4 3 73,3% B 4 2 3 60,0% C 58 72,5% B

19 R-19 3 4 4 3 4 4 73,3% B 3 3 2 3 55,0% C 4 2 2 53,3% C 4 3 4 73,3% B 52 65,0% C

20 R-20 4 4 4 4 4 5 83,3% B 3 3 4 4 70,0% B 4 4 3 73,3% B 3 3 3 60,0% C 59 73,8% B

21 R-21 2 4 5 3 5 3 73,3% B 3 4 3 5 75,0% B 4 5 5 93,3% SB 4 4 2 66,7% C 61 76,3% B

22 R-22 3 3 3 4 3 3 63,3% C 3 2 3 4 60,0% C 3 4 3 66,7% C 4 2 3 60,0% C 50 62,5% C

23 R-23 4 4 4 5 3 4 80,0% B 4 3 4 4 75,0% B 4 4 4 80,0% B 4 3 3 66,7% C 61 76,3% B

24 R-24 4 5 3 2 4 4 73,3% B 4 3 5 5 85,0% SB 4 5 5 93,3% SB 4 3 3 66,7% C 63 78,8% B

25 R-25 5 5 4 4 4 5 90,0% SB 5 4 4 4 85,0% SB 5 4 3 80,0% B 5 3 4 80,0% B 68 85,0% SB

26 R-26 5 5 4 4 5 4 90,0% SB 5 4 2 4 75,0% B 4 5 4 86,7% SB 5 4 5 93,3% SB 69 86,3% SB

27 R-27 4 5 4 4 5 4 86,7% SB 4 4 5 4 85,0% SB 5 4 5 93,3% SB 4 4 4 80,0% B 69 86,3% SB

28 R-28 5 5 3 3 3 3 73,3% B 4 4 4 4 80,0% B 5 4 3 80,0% B 3 2 4 60,0% C 59 73,8% B

29 R-29 3 4 5 5 4 4 83,3% B 4 2 3 5 70,0% B 4 3 3 66,7% C 4 3 4 73,3% B 60 75,0% B

30 R-30 5 4 5 3 5 3 83,3% B 5 3 5 5 90,0% SB 4 4 3 73,3% B 3 3 4 66,7% C 64 80,0% B

31 R-31 4 4 4 4 3 2 70,0% B 3 3 1 4 55,0% C 3 4 5 80,0% B 3 3 4 66,7% C 54 67,5% C

32 R-32 4 4 3 3 4 3 70,0% B 4 4 3 3 70,0% B 4 4 4 80,0% B 4 3 4 73,3% B 58 72,5% B

33 R-33 4 4 3 2 4 4 70,0% B 3 4 3 4 70,0% B 4 4 5 86,7% SB 4 2 3 60,0% C 57 71,3% B

34 R-34 3 3 4 3 3 4 66,7% C 2 4 2 2 50,0% K 2 2 4 53,3% C 2 4 4 66,7% C 48 60,0% C

35 R-35 4 3 3 3 4 4 70,0% B 4 4 3 4 75,0% B 4 4 3 73,3% B 3 3 3 60,0% C 56 70,0% B

36 R-36 2 3 5 4 4 4 73,3% B 5 4 2 4 75,0% B 4 4 4 80,0% B 4 3 4 73,3% B 60 75,0% B

37 R-37 5 4 4 4 4 5 86,7% SB 5 5 4 4 90,0% SB 4 5 4 86,7% SB 4 3 3 66,7% C 67 83,8% B

38 R-38 3 4 4 5 4 5 83,3% B 3 3 3 3 60,0% C 3 2 2 46,7% K 3 4 4 73,3% B 55 68,8% B

I-4 ∑ Skor ∑ % Skor ∑ Kriteria %Skor Kriteria

Fasilitas Belajar (X2)

%Skor Kriteria I-1

Kode

Resp. I-2 %Skor Kriteria I-3 %Skor Kriteria


(6)

39 R-39 4 4 4 4 4 4 80,0% B 5 5 5 5 100,0% SB 4 5 4 86,7% SB 4 3 4 73,3% B 68 85,0% SB

40 R-40 5 4 4 2 4 5 80,0% B 3 4 4 4 75,0% B 4 4 3 73,3% B 4 4 4 80,0% B 62 77,5% B

41 R-41 5 5 3 4 4 5 86,7% SB 5 5 3 4 85,0% SB 3 4 3 66,7% C 4 4 5 86,7% SB 66 82,5% B

42 R-42 5 5 2 2 3 4 70,0% B 4 5 3 5 85,0% SB 2 5 3 66,7% C 3 2 5 66,7% C 58 72,5% B

43 R-43 4 4 3 3 3 3 66,7% C 4 3 3 4 70,0% B 3 3 3 60,0% C 4 3 4 73,3% B 54 67,5% C

44 R-44 2 2 2 4 3 3 53,3% C 4 4 2 5 75,0% B 3 4 4 73,3% B 5 3 3 73,3% B 53 66,3% C

45 R-45 4 4 3 3 3 4 70,0% B 2 2 2 2 40,0% K 3 2 3 53,3% C 2 2 5 60,0% C 46 57,5% C

46 R-46 3 4 3 3 3 4 66,7% C 2 4 2 4 60,0% C 2 2 4 53,3% C 2 3 3 53,3% C 48 60,0% C

47 R-47 4 5 3 4 4 4 80,0% B 4 4 4 5 85,0% SB 5 5 4 93,3% SB 5 2 5 80,0% B 67 83,8% B

48 R-48 3 3 3 2 2 3 53,3% C 3 2 2 2 45,0% K 3 3 3 60,0% C 5 5 4 93,3% SB 48 60,0% C

49 R-49 4 4 3 3 3 4 70,0% B 4 2 2 3 55,0% C 4 4 4 80,0% B 3 2 2 46,7% K 51 63,8% C

50 R-50 3 3 3 4 4 3 66,7% C 4 3 5 2 70,0% B 4 2 4 66,7% C 4 4 4 80,0% B 56 70,0% B

51 R-51 3 4 3 3 2 3 60,0% C 2 2 2 3 45,0% K 2 2 1 33,3% sk 2 4 2 53,3% C 40 50,0% K

52 R-52 5 4 3 2 2 4 66,7% C 5 2 2 4 65,0% C 3 2 3 53,3% C 4 4 2 66,7% C 51 63,8% C

53 R-53 4 4 3 3 4 5 76,7% B 4 4 3 4 75,0% B 4 4 3 73,3% B 4 3 4 73,3% B 60 75,0% B

54 R-54 2 2 2 2 3 4 50,0% K 2 3 2 4 55,0% C 3 4 2 60,0% C 5 3 3 73,3% B 46 57,5% C

55 R-55 4 4 5 3 5 5 86,7% SB 4 5 3 5 85,0% SB 3 5 3 73,3% B 4 4 4 80,0% B 66 82,5% B

56 R-56 4 4 5 5 3 5 86,7% SB 4 3 4 5 80,0% B 4 4 5 86,7% SB 3 5 4 80,0% B 67 83,8% B

57 R-57 3 3 4 3 2 4 63,3% C 4 2 2 3 55,0% C 3 3 3 60,0% C 5 3 4 80,0% B 51 63,8% C

58 R-58 4 2 2 2 2 2 46,7% K 2 3 3 5 65,0% C 4 5 5 93,3% SB 5 4 5 93,3% SB 55 68,8% B

59 R-59 4 4 4 2 3 4 70,0% B 3 4 4 2 65,0% C 3 4 4 73,3% B 2 3 3 53,3% C 53 66,3% C

60 R-60 4 4 3 4 4 3 73,3% B 4 4 4 3 75,0% B 3 4 4 73,3% B 4 4 4 80,0% B 60 75,0% B

61 R-61 5 4 4 4 4 4 83,3% B 5 5 4 5 95,0% SB 4 5 5 93,3% SB 4 4 5 86,7% SB 71 88,8% SB

62 R-62 3 4 3 4 2 2 60,0% C 2 2 3 2 45,0% K 2 2 2 40,0% K 2 3 2 46,7% K 40 50,0% K

63 R-63 5 4 2 2 4 5 73,3% B 3 3 4 4 70,0% B 4 4 2 66,7% C 4 3 2 60,0% C 55 68,8% B

64 R-64 4 4 3 3 4 4 73,3% B 4 4 3 4 75,0% B 3 5 5 86,7% SB 4 3 4 73,3% B 61 76,3% B

65 R-65 5 4 3 4 4 4 80,0% B 3 3 3 4 65,0% C 4 4 3 73,3% B 5 4 5 93,3% SB 62 77,5% B

66 R-66 4 4 4 4 4 4 80,0% B 5 4 4 4 85,0% SB 4 5 4 86,7% SB 4 4 4 80,0% B 66 82,5% B

67 R-67 3 3 3 3 4 4 66,7% C 4 5 5 5 95,0% SB 5 4 4 86,7% SB 5 4 5 93,3% SB 66 82,5% B

68 R-68 4 4 4 3 4 4 76,7% B 4 3 4 3 70,0% B 3 4 4 73,3% B 3 3 4 66,7% C 58 72,5% B

69 R-69 4 4 3 3 3 3 66,7% C 4 3 3 4 70,0% B 3 3 3 60,0% C 4 3 4 73,3% B 54 67,5% C

70 R-70 4 5 2 4 2 4 70,0% B 3 5 2 5 75,0% B 4 5 5 93,3% SB 5 5 5 100,0% SB 65 81,3% B

71 R-71 2 4 4 4 5 4 76,7% B 5 5 5 4 95,0% SB 3 3 2 53,3% C 4 4 2 66,7% C 60 75,0% B

72 R-72 5 5 3 4 4 4 83,3% B 2 2 3 3 50,0% K 3 3 4 66,7% C 2 4 5 73,3% B 56 70,0% B

73 R-73 3 3 4 5 4 4 76,7% B 5 3 3 3 70,0% B 3 3 3 60,0% C 5 4 5 93,3% SB 60 75,0% B

85%<skor≤100%

Sangat Baik

11

15,07%

17

23,29%

20

27,40%

10

13,70%

69%<skor≤84%

Baik

43

58,90%

34

46,58%

25

34,25%

30

41,10%

53%<skor≤68%

Cukup

17

23,29%

13

17,81%

25

34,25%

28

38,36%

37%<skor≤52%

Kurang

2

2,74%

9

12,33%

2

2,74%

5

6,85%

20%<skor≤36%

Sangat Kurang

0

0,00%

0

0,00%

1

1,37%

0

0,00%

73

100,00%

B

73

100%

B

73

100,00%

B

73

B

Fre kue nsi Pe rse ntasi

Rata rata

klasikal

Inte rval Pe rse n

Krite ria

73,93%

71,16%

73,06%

70,87%

I-1

I-2

I-3

I-4

Fre kue nsi Pe rse ntasi

Rata rata

klasikal

Fre kue nsi Pe rse ntasi

Rata rata

klasikal

Fre kue nsi Pe rse ntasi

Rata rata

klasikal