Trigatra adalah aspek alamiah tangible yang terdiri atas
penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.
Pancagatra adalah aspek social intangible yang terdiri atas idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.
Bila dibandingkan perumusan unsur-unsur kekuatan nasionalketahanan nasional di atas, pada hakikatnya dapat dilihat adanya
persamaan. Unsur-unsur demikian dianggap mempengaruhi Negara dalam mengembangkan kekuatan nasionalnya untuk menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara yang bersangkutan. Pertanyaan dasarnya adalah dalam kondisi apa atau bagaimana unsur-unsur tersebut dapat
dikatakan mendukung kekuatan nasional suatu negara. Bila mana suatu unsur justru dapat melemahkan kekuatan nasional suatu negara?
Pertanyaan demikian dapat diperinci dan diperjelas. Misalnya, penduduk yang bagaimanakah yang mampu mendukung kekuatan
nasional suatu negara, wilayah atau geografi yang seperti apa dapat mengembangkan kekuatan sebuah bangsa, dan seterusnya. Jawaban
eksploratif atas pertanyaan tersebut sampai pada kesimpulan bahwa pada hakikatnya ketahanan nasional adalah sebuah kondisi atau keadaan.
Dalam praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat diketahui melalui pengamatan atas sejumlah gatra dalam suatu kurun waktu
tertentu. Hasil pengamatan yang mendalam itu akan menggambarkan tingkat ketahanan nasional. Apakah ketahanan nasional Indonesia
kuatmeningkat atau lemahmenurun. Lemah atau turunnya tingkat ketahanan nasional akan menurun kemampuan bangsa dalam
menghadapi ancaman yang terjadi. Apakah pengamatan tersebut kita lakukan pada sejumlah gatra yang ada pada tingkat wilayah atau regional
maka akan menghasilkan kondisi ketahanan regional.
2. Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional
a. Unsur atau Gatra Penduduk
14
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional negara yang bersangkutan, faktor yang berkaitan dengan
penduduk negara meliputi dua hal berikut.
Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.
Aspek kualitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran; perataan dan perimbangan penduduk di tiap wilayah negara. Terkait dengan unsur penduduk adalah faktor moral
nasional dan karakter nasional. Moral nasional menunjukan pada dukungan rakyat secara penuh terhadap negaranya kita
menghadapi ancaman. Karakter nasional menunjukan pada ciri-ciri khusus yang dimiliki suatu bangsa sehingga bias dibedakan dengan
bangsa lain. Moral dan karakter nasional mempengaruhi ketahanan suatu bangsa.
b. Unsur atau Gatra Wilayah Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional negara. Hal yang
terkait dengan wilayah negara meliputi:
Bentuk wilayah negara dapat berupa negara pantai, negara kepulawan atau negara kontinental.
Luas wilayah negara; ada negara dengan wilayah yang luas dan
negara dengan wilayah yang sempit kecil.
Posisi geografis, astronomi dan geologis negara.
Daya dukung wilayah negara; ada wilayah yang habitable dan ada wilayah yang unhabitable.
c. Unsur atau Gatra Sumber Daya Alam Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai
elemen ketahanan nasional, meliputi:
Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber daya alam hewani, nabati dan tambang.
Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam.
15
Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa
depan dan lingkungan hidup.
Kontrol sumber daya alam.
d. Unsur atau gatra di Bidang Idiologi Idiologi mengandung ketahanan suatu bangsa oleh karena idiologi
bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu
Sebagai tujuan atau cinta-cinta dari kelompok masyarakat yang bersangkutan, artinya nilai-nilai yang terkandung dalam idiologi itu
menjadi cita-cita yang hendak dituju secara bersama.
Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan, artinya masyarakat yang banyak dan beragam itu bersedia
menjadikan idiologi sebagai milik bersama dan menjadikannya bersatu.
e. Unsur atau Gatra di Bidang Politik Politik penyelenggaraan bernegara amat memengaruhi kekuatan
nasional suatu negara. Penyelenggara bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti
Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau
nondemokrasi.
Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensiil atau parlementer.
Bentuk pemerintah yang dipilih apakah republik atau kerajaan.
Suatu negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau
negara serikat.
f. Unsur atau Gatra di Bidang Ekonomi Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan
nasional negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi
kebutuhan warga negara. Kemajuan pusat di bidang ekonomi tertentu saja
16
menjadikan negara yang bersangkutan tumbuh sebagai kesatuan dunia. Contoh, Jepang dan Cina.
Setiap negara memiliki sistem ekonomi dalam rangka mendukung kekuatan ekonomi bangsanya. Sistem ekonomi secara garis besar
dikelompokan menjadi dua macam yaitu sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis. Suatu negara dapat pula mengembangkan sistem
ekonomi yang dianggap sebagai cerminan dari nilai dan idiologi bangsa yang bersangkutan. Contoh, bangsa Indonesia menyatakan sistem
ekonomi Pancasila yang bercorak kekeluargaan.
g. Unsur atau Gatra di Bidang Sosial Budaya Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional
suatu negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa yang homogen tentu saja akan berbeda dengan yang dihadapi bangsa yang heterogen plural
dari segi sosial budaya nasyarakatnya. Contohnya, bangsa Indonesia yang heterogen berbeda dengan bangsa Israel atau bangsa Jepang yang relatif
homogen. Pengembangan integrasi nasional menjadi hal yang amat penting
sehingga dapat memperkuat kekuatan nasionalnya. Integrasi bangsa dapat dilakukan dengan 2 dua strategi kebijakan, yaitu “assimilationist
policy” dan “bhinneka tunggal ika policy” Winarno, 2002. Strategi pertama dengan cara penghapusan sifat-sifat cultural utama dari
komunitas kecil yang berbeda menjadi sebuah kebudayaan nasional. Strategi kedua dengan cara penciptaan kesetiaan nasional tanpa
menghapuskan kebudayaan lokal, Tidak dapat ditentukan strategi mana yang paling benar. Negara dapat pula melakukan kombinasi dari
keduanya. Kesalahan dalam strategi dapat mengantarkan bangsa yang bersangkutan ke perpecahan bahkan perang saudara. Misal, perpecahan
etnis di Yugoslavia, pertentangan antara suku Huttu dan Tutsi di Rwanda, perang saudara antara bangsa Sinhala dan Tamil di Sri Lanka.
h. Unsur atau Gatra di bidang Pertahanan Keamanan
17
Pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur pokok terutama dalam menghadapi ancaman militer negara lain. Oleh karena
itu, unsur utama pertahanan keamanan berada di tangan tentara militer. Pertahanan keamanan negara juga merupakan salah satu fungsi
pemerintahan negara. Negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan
negara sebagai bentuk dari hak dan kewajiban warga negara dalam membela negara. Upaya melibatkan rakyat menggunakan cara yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem dan politik pertahanan yang dianut oleh negara. Politik pertahanan negara disesuaikan dengan nilai filosofis
bangsa, kepentingan nasional dan konteks zamannya. Ketahanan Nasional Indonesai dikelola berdasarkan unsur Astagrata
yang meliputi unsur-unsur 1 geografi, 2 kekayaan alam, 3 kependudukan, 4 idiologi, 5 politik, 6 ekonomi, 7 sosial budaya, dan
8 pertahanan keamana. Unsur 1 geografi, 2 kekayaan alam, 3 kependudukan disebut Trigatra. Unsur keamanan disebut Pancagatra.
Kebutuhan Nasional adalah suatu pengertian holistik, dimana terdapat saling hubungan antara gatra dalam keseluruhan kehidupan
nasional Astagrata. Kualitas Pancasila dalam kehidupan nasional Indonesai tersebut terintegrasi dan dalam integrasinya dengan Trigrata.
Keadaaan kedelapan unsur tersebut mencerminkan kondisi Ketahanan Nasional Indonesia, apabila ketahanan nasional kita kuat atau lemah.
Kelemahan disalahsatu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan memengaruhi kondisi secara keseluruhan. Ketahanan Nasional
Indonesia bahkan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu hasil keterkaitan yang integrative dari kondisi
dinamik kehidupan bangsa di seluruh aspek kehidupan.
2.7. PEMBELAAN NEGARA DAN MAKNA BELA NEGARA Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan
18
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan
mempertahankan eksistensi negara tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan
menghadapi serangan fisikatau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini
diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut. Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek
dari konsep iniadalah tentaraatau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan
tanpa sadar wajib militer. Beberapa negara misalnya Israel, Iran dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga yang memenuhi
syarat kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan. Sebuah bangsa
dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan
selama masa perang. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara
itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara.
Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai
dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata
. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
19
Unsur Dasar Bela Negara 1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa bernegara
3.
Yakin akan Pancasila
sebagai ideologi
negara 4. Rela berkorban untuk bangsa negara
5.
Memiliki kemampuan awal bela negara
Berdasarkan Pasal 27 dan 30 UUD 1945, masalah bela Negara dan pertahanan negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara
Republik Indonesia.Bela negara adalah upaya setiap warga negara
untuk mempertahankan republik Indonesia terhadap ancaman, baik dari luar maupun dalam negeri.
Makna Bela Negara
Membela Negara merupakan kewajiban sebagai warga Negara. Membela negara Indonesiaadalah hak dan kewajiban dari setiap warga
negara Indonesia. Hal ini tercantum secara jelas dalam Pasal 27 ayat 3 UUD 1945.
Konsep bela negara dapat diuraikan secara fisik maupun
nonfisik. Secara fisik yaitu dengan cara ”memanggil bedil” menghadapi serangan atau agresi musuh. Secara nonfisik dapat didefenisikan
sebagai ”segala upaya untuk mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
2.8. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG BELA NEGARA