Kegiatan Perusahaan Latar Belakang Masalah

19 c. Melaporkan persediaan barang yang ada di gudang baik mentah maupun jadi serta barang dalam proses. 13. Mandor Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan proses produksi di departemennya masing-masing. b. Melaksanakan koordinasi dengan karyawan bawahannya dan departemen yang terkait. c. Membuat laporan hasil kerja karyawan dan diserahkan ke bagian Personalia. d. Bertanggung jawab atas kualitas kerja dan disiplin karyawan. 14. Kasir Bertugas membayarkan upah kepada karyawan yang dimasukkan dalam amplop dan disertai dangan slip upah.

D. Kegiatan Perusahaan

Usaha yang dilakukan perusahaan J’ROT GALERY adalah usaha yang berhubungan langsung dengan penjualan barang yaitu meubel kayu antik. Jika terjadi permintaan pembelian yang mendadak perusahaan membeli barang setengah jadi dari para pengrajin yang ada di sekitar perusahaan tersebut berada. Dengan sedikit proses penyelesaian akhir, maka barang tersebut siap untuk dipasarkan. Dalam proses ini ada empat kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, secara garis besar empat kegitan pokok tersebut adalah : 20 1. Pengamplasan Yaitu proses penghalusan permukaan kayu menggunakan amplas dan juga pemeriksaan tingkat kekeringan dari kayu, sehingga sesuai dengan keinginan dari pembeli. Adapun ukuran amplas yang dipakai antara 100, 120, dan 400. 2. Cat dan Politur Yaitu proses pemberian warna ataupun corak dari meubel yang akan dipasarkan. Bahan yang dipakai antara lain politur, spirtus, serlak, dan cat, sehingga barang yang diproses sesuai dengan keinginan konsumen baik dari segi warna atau corak dan tingkat kehalusan cat dan politur. 3. Servis Kayu Yaitu Kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki barang-barang yang masuk dalam gudang, menyangkut kualitas kekuatan kayu dan bentuk barang yang sesuai dengan keinginan pembeli. 4. Stuffing Yaitu proses yang berhubungan dengan pembungkusan barang yang akan dikirim serta pengaturan tempat pada truk pengangkut barang.

E. Latar Belakang Masalah

Dalam era perdagangan bebas dimungkinkan persaingan antar perusahaan makin tinggi. Hal ini akan memacu pada setiap perusahaan untuk selalu memiliki produk yang berkualitas tinggi serta mendorong pihak manajemen untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari segi kualitas maupun 21 kuantitas barang yang diproduksi. Dengan semakin majunya perusahaan, maka diikuti dengan berkembangnya aktivitas perusahaan salah satunya adalah aktivitas pembelian bahan baku. Sistem pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Sistem pembelian dirancang untuk menangani transaksi pembelian tunai dan kredit. Transaksi pembelian erat kaitannya secara langsung dengan pengeluaran kas yang ada dalam perusahaan, maka harus terdapat prosedur yang baik untuk mencegah terjadinya penyelewengan dalam pembelian. Kegiatan pembelian dimulai dengan diajukannya permintaan pembelian barang ke bagian pembelian, kemudian dilanjutkan dengan permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok, Pengiriman order pembelian kepada pemasok terpilih, penerimaan barang yang dibeli, pencatatan utang yang timbul dari transaksi pembelian dan berakhir dengan distribusi pembelian. Pembelian dapat digolongkan menjadi dua yaitu pembelian lokal dan pembelian impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan pembelian impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri Mulyadi, 2001:299. Pembelian lokal bahan baku melibatkan bagian produksi gudang, bagian pembelian, bagian penerimaan barang, dan bagian akuntansi. Bukti-bukti yang digunakan dalam pembelian lokal bahan baku adalah surat permintaan pembelian, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari penjual. Sistem pembelian lokal bahan baku terdiri dari prosedur permintaan barang, prosedur 22 pencatatan penerimaan barang di gudang, dan pencatatan utang Depdikbud, 19901991. Sistem pembelian yang digunakan dalam perusahaan J’ROT GALERY adalah sistem pembelian lokal. Berdasarkan arti penting informasi tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan “EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN J’ROT GALERY DI KLATEN”.

F. Rumusan Masalah