Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j’rot galery di Klaten 18832005
di Klaten Oleh : Riasti F.3302181
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan J’ROT GALERY adalah perusahaan yang bergerak di bidang meubel kayu antik milik Bapak H. Jarod Santoka. Bapak H. Jarod Santoka selain sebagai pemilik juga menjabat sebagai pimpinan perusahaan. Perusahaan J’ROT GALERY didirikan pada bulan April 1999 dan telah didaftarkan ke Kantor Departemen Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Klaten dengan nomor 97-213/11.12/TDUP/V/1999.
Perusahaan J’ROT GALERY berlokasi di Jalan Makam Ronggo Warsito Nomor 01 Jatipuro, Trucuk, Klaten. Sebelum menempati tempat yang ditempati sekarang, awal mulanya perusahaan menempati rumah orang tuanya di Gulan, Wanglu, Trucuk, Klaten.
Sebelum mendirikan perusahaan J’ROT GALERY Bapak Jarod Santoka telah memperhitungkan segala sesuatu yang diperlukan misalnya,
(2)
besarnya modal, tenaga kerja yang terampil, pemasaran hasil produknya. Besarnya modal yang digunakan Bapak Jarod Santoka untuk mendirikan perusahaan J’ROT GALERY adalah sebesar Rp 90.000.000,00. Dengan segala asset yang dimiliki, Perusahaan J’ROT GALERY berusaha untuk tetap eksis dalam percaturan dunia usaha meubel antik yang persaingannya sangat ketat untuk saat sekarang ini.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang tugas dan tanggung jawab serta hubungan antara bagian-bagian dalam perusahaan. Tujuan diadakan struktur organisasi adalah untuk mempermudah pimpinan perusahaan dalam mengkoordinasi bawahannya. Dengan struktur organisasi dapat diketahui wewenang dan tanggung jawab dari personil yang memangku jabatan dalam organisasi.
Adapun struktur organisasi yang digunakan perusahaan J’ROT GALERY adalah berbentuk struktur organisasi garis. Gambar struktur organisasi perusahaan J’ROT GALERY adalah sebagai berikut ini (terdapat pada gambar I.1).
(3)
Gambar. 1.1. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN J’ROT GALERY DIREKTUR
GENERAL MANAGER
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PROD.
ADM. &
KEUANGAN PEMBELIAN
PERSONALIA EXPORT
STUFFING ADM.
GUDANG QC. DALAM
BAHAN
LOGISTIK KASIR QC. LUAR
MANDOR POLITUR
MANDOR SERVIS KAYU
MANDOR AMPLAS
(4)
14 C. Deskripsi Jabatan
Tugas dan wewenang masing-masing bagian dalam struktur organisasi perusahaan J’ROT GALERY adalah sebagai berikut ini:
1. Direktur
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan kebijaksanaan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang bagi perusahaan.
b. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan. 2. General Manager
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Menjalankan semua fungsi-fungsi dari manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
b. Menetapkan berbagai peraturan pelaksanaan tugas semua karyawan perusahaan.
c. Mengelola perusahaan dengan penuh rasa tanggung jawab. 3. Personalia
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Pencarian, interview dan seleksi, pengangkatan, penetapan tarif, upah serta cuti bagi karyawan.
b. Menciptakan suasana kerja yang menarik dan sehat dengan jalan memelihara hubungan kerja yang harmonis di antara karyawan.
c. Mengadakan hubungan dengan instansi pemerintah mengenai semua hal yang bersangkutan dengan masalah tenaga kerja.
(5)
15
d. Mempekerjakan setiap karyawan berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan.
e. Menciptakan komunikasi yang bebas dan terarah antara karyawan dan pemilik berdasarkan atas moral dan etika yang baik.
f. Memberi bimbingan dan pendidikan kerja secara terus menerus kepada karyawan agar dapat memperoleh kemajuan dan peningkatan mutu kerja.
4. Export
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pengiriman kontainer.
b. Berkoordinasi dengan bagian perencanaan dan pengendalian produksi, General manager, dan stuffing.
c. Bertanggung jawab atas kelancaran dokumen-dokumen yang berhubungan langsung maupun tidak langsung terhadap export.
5. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut : a. Menyusun jadwal kerja.
b. Mengeluarkan perintah kerja pada bagian produksi. c. Memeriksa penyebab keterlambatan dan kemacetan kerja.
d. Bertanggung jawab atas kegiatan seluruh karyawan dalam proses produksi.
(6)
16 6. Administrasi dan Keuangan
Tugas bagian administrasi dan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Mengadakan hubungan dengan instansi-instansi lain yang ada kaitannya dengan perusahaan.
b. Melaksanakan pekerjaan yang ada hubungannya dengan surat menyurat.
c. Pengawasan presensi dan jam kerja karyawan.
d. Membuat daftar kas dan laporan pembukuan setiap bulan.
e. Berkoordinasi dengan bagian pembelian, Personalia, dan General Manager.
f. Menyiapkan acara bagi General Manager dan bagian lain.
g. Menghitung besarnya upah tiap karyawan yang meliputi penerimaan dan potongan.
7. Pembelian
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Memberikan informasi, instruksi, koreksi, dan pembinaan yang cukup pada bawahannya.
b. Bertanggung jawab atas persediaan barang-barang yang akan diproduksi berdasarkan pesanan.
c. Melaksanakan kegiatan administrasi pembelian dan membuat laporannya ke bagian administrasi dan keuangan.
(7)
17
d. Melaksanakan pembelian dengan penggunaan surat perintah borong dan melakukan koordinasi dengan bagian perencanaan dan pengendalian produksi.
8. Administrasi Gudang
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Mengisi kartu stok barang dalam gudang yang berisikan penerimaan barang, pengeluaran barang, dan barang yang tersisa.
b. Menerima barang dari pengrajin berdasarkan surat perintah borong dan daftar order.
c. Membuat dokumen berita acara penerimaan barang dan mencatat jika ada keadaan barang yang datang tidak cocok dengan surat perintah borong.
d. Memeriksa kualitas barang yang dikirim.
e. Membuat catatan setiap penerimaan barang dari suplier dan pengeluaran barang dari gudang.
9. Quality Control Luar
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Mengadakan pembinaan terhadap pengrajin yang menjadi tanggung jawabnya mengenai kualitas maupun bentuk barang yang dibuat oleh pengrajin.
b. Berkoordinasi dengan bagian pembelian dan Quality Control dalam. c. Bertanggung jawab atas kualitas barang yang masih berada di
(8)
18 10. Logistik Bahan
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Membuat laporan hasil pembelian pada bagian administrasi dan keuangan.
b. Berkoordinasi dengan bagian produksi dan administrasi keuangan. c. Bertanggung jawab atas bahan-bahan yang diperlukan oleh proses
produksi.
d. Membuat laporan berkala mengenai penerimaan, pengeluaran dan sisa bahan yang dipakai.
11.Stuffing
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut : a. Mempersiapkan barang-barang yang akan dikirim.
b. Membuat laporan fisik setiap hari mengenai barang yang sudah dibungkus (packing).
c. Membuat laporan mengenai hasil stuffing dan melaporkan ke bagian export, perencanaan dan pengendalian produksi serta administrasi gudang.
12. Quality Control Dalam
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas penerimaan barang mentah atau jadi baik kualitas maupun kuantitas.
b. Melaporkan hasil proses produksi dalam satu hari ke bagian perencanaan dan pengendaalian produksi.
(9)
19
c. Melaporkan persediaan barang yang ada di gudang baik mentah maupun jadi serta barang dalam proses.
13. Mandor
Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan proses produksi di departemennya masing-masing. b. Melaksanakan koordinasi dengan karyawan bawahannya dan
departemen yang terkait.
c. Membuat laporan hasil kerja karyawan dan diserahkan ke bagian Personalia.
d. Bertanggung jawab atas kualitas kerja dan disiplin karyawan. 14. Kasir
Bertugas membayarkan upah kepada karyawan yang dimasukkan dalam amplop dan disertai dangan slip upah.
D. Kegiatan Perusahaan
Usaha yang dilakukan perusahaan J’ROT GALERY adalah usaha yang berhubungan langsung dengan penjualan barang yaitu meubel kayu antik. Jika terjadi permintaan pembelian yang mendadak perusahaan membeli barang setengah jadi dari para pengrajin yang ada di sekitar perusahaan tersebut berada. Dengan sedikit proses penyelesaian akhir, maka barang tersebut siap untuk dipasarkan. Dalam proses ini ada empat kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, secara garis besar empat kegitan pokok tersebut adalah :
(10)
20 1. Pengamplasan
Yaitu proses penghalusan permukaan kayu menggunakan amplas dan juga pemeriksaan tingkat kekeringan dari kayu, sehingga sesuai dengan keinginan dari pembeli. Adapun ukuran amplas yang dipakai antara 100, 120, dan 400.
2. Cat dan Politur
Yaitu proses pemberian warna ataupun corak dari meubel yang akan dipasarkan. Bahan yang dipakai antara lain politur, spirtus, serlak, dan cat, sehingga barang yang diproses sesuai dengan keinginan konsumen baik dari segi warna atau corak dan tingkat kehalusan cat dan politur. 3. Servis Kayu
Yaitu Kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki barang-barang yang masuk dalam gudang, menyangkut kualitas kekuatan kayu dan bentuk barang yang sesuai dengan keinginan pembeli.
4. Stuffing
Yaitu proses yang berhubungan dengan pembungkusan barang yang akan dikirim serta pengaturan tempat pada truk pengangkut barang.
E. Latar Belakang Masalah
Dalam era perdagangan bebas dimungkinkan persaingan antar perusahaan makin tinggi. Hal ini akan memacu pada setiap perusahaan untuk selalu memiliki produk yang berkualitas tinggi serta mendorong pihak manajemen untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari segi kualitas maupun
(11)
21
kuantitas barang yang diproduksi. Dengan semakin majunya perusahaan, maka diikuti dengan berkembangnya aktivitas perusahaan salah satunya adalah aktivitas pembelian bahan baku.
Sistem pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Sistem pembelian dirancang untuk menangani transaksi pembelian tunai dan kredit. Transaksi pembelian erat kaitannya secara langsung dengan pengeluaran kas yang ada dalam perusahaan, maka harus terdapat prosedur yang baik untuk mencegah terjadinya penyelewengan dalam pembelian. Kegiatan pembelian dimulai dengan diajukannya permintaan pembelian barang ke bagian pembelian, kemudian dilanjutkan dengan permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok, Pengiriman order pembelian kepada pemasok terpilih, penerimaan barang yang dibeli, pencatatan utang yang timbul dari transaksi pembelian dan berakhir dengan distribusi pembelian. Pembelian dapat digolongkan menjadi dua yaitu pembelian lokal dan pembelian impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan pembelian impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri (Mulyadi, 2001:299). Pembelian lokal bahan baku melibatkan bagian produksi gudang, bagian pembelian, bagian penerimaan barang, dan bagian akuntansi. Bukti-bukti yang digunakan dalam pembelian lokal bahan baku adalah surat permintaan pembelian, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari penjual. Sistem pembelian lokal bahan baku terdiri dari prosedur permintaan barang, prosedur
(12)
22
pencatatan penerimaan barang di gudang, dan pencatatan utang (Depdikbud, 1990/1991).
Sistem pembelian yang digunakan dalam perusahaan J’ROT GALERY adalah sistem pembelian lokal. Berdasarkan arti penting informasi tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan “EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN J’ROT GALERY DI KLATEN”.
F. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan J’ROT GALERY DI KLATEN ?
2. Apakah kelebihan dan kelemahan dari sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan J’ROT GALERY DI KLATEN ?
G. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian pada J’ROT GALERY adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan J’ROT GALERY DI KLATEN.
2. Untuk mengevaluasi sistem pembelian bahan baku pada perusahaan J’ROT GALERY DI KLATEN.
(13)
23
H. Manfaat Penelitian Bagi Perusahaan J’ROT GALERY
Manfaat penelitian bagi perusahaan J’ROT GALERY adalah sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan mengenai bagaimana sistem dan prosedur pembelian yang baik, sehingga perusahaan dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan perusahaan dalam sistem pembelian dan dapat melakukan perbaikan mengenai sistem pembelian.
I. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data seperti berikut ini:
1. Interview (wawancara), yaitu mengadakan wawancara atau tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan sistem dan prosedur pembelian pada perusahaan J’ROT GALERY.
2. Studi Pustaka, yaitu mengumpulkan data dengan cara membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti guna mendapatkan pengertian secara teoritis tentang masalah yang akan diteliti tersebut.
(14)
24 BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Suatu sistem dalam perusahaan sangat membantu jalannya kegiatan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan serta memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang terkait. Oleh karena itu sistem yang baik sangat diperlukan bagi perusahaan untuk tetap terus berada pada kondisi optimal. Sebelum membahas Sistem Informasi Akuntansi, penulis akan menguraikan terlebih dahulu mengenai sistem dan prosedur yang membentuk suatu Sistem Informasi Akuntansi.
1. Pengertian Sistem dan Prosedur a. Menurut Mulyadi (2001 : 5)
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
b. W Gerald Cold dalam Baridwan (1979 : 1)
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang
(15)
menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.
Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.
c. Sugiarto (1985 : 29)
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unit-unit yang berkaitan secara fungsional dan mempunyai tujuan bersama yang sama, prosedur adalah suatu kelompok kegiatan administrasi yang berhubungan erat yang merupakan sub fungsi dari suatu sistem, seperti sistem penjualan dan pengumpulan kas dan sebagainya. d. Harnanto (1987 : 391)
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang diintegrasikan dan diciptakan untuk dapat mengikuti, mencatat dan mengawasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan salah satu bidang akuntansi dalam suatu perusahaan. Prosedur adalah meliputi semua tahap atau langkah (proses/operasi) yang diperlukan dalam pelaksanaan terhadap suatu bagian dari suatu sistem.
Berdasarkan uraian definisi atau pengertian sistem dan prosedur diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urut-urutan kegiatan klerikal, kegiatan klerikal yang dimaksud dari definisi tersebut merupakan
(16)
kegiatan yang dilakukan untuk mencatat dalam formulir, buku jurnal, buku pembantu, dan buku besar yakni meliputi: menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindahkan, dan membandingkan. Prosedur yang baik akan menciptakan sistem yang baik pula, keduanya saling berhubungan, dengan demikian manfaat dari sistem adalah memudahkan dalam memilih perlakuan tujuan.
2. Pengertian Sistem Akuntansi
Terdapat beberapa pengertian mengenai sistem akuntansi yang dikemukakan oleh para ahli, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Mulyadi (2001 : 3)
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
b. Baridwan (1979 : 1)
Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, buku catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan usaha suatu perusahaan dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi perusahaan.
(17)
c. Sugiarto (1984 : 23)
Sistem akuntansi adalah Sistem akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan manusia yang menjalankan kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan tersebut, alat-alat dan jaringan dokumen, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada dalam suatu organisasi guna menyajikan suatu informasi keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, terutama pengelola perusahaan. d. Soemarso (1994 : 624)
Sistem akuntansi adalah suatu jaringan urutan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu organisasi.
Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi menurut Mulyadi (1997 : 19-20) adalah sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengelolaan intern
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
B. Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku
Suatu sistem dalam perusahaan sangat membantu jalannya kegiatan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan serta dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang terkait, oleh karena itu sistem yang baik sangat diperlukan bagi perusahaan untuk tetap terus berada
(18)
pada kondisi optimal. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu lainnya perusahaan sering melakukan transaksi pembelian, oleh karena itu diperlukan suatu sistem akuntansi pembelian bahan baku yang baik yang memenuhi syarat-syarat sistem pengendalian intern untuk mencegah terjadinya penyelewengan dalam sistem akuntansi pembelian tersebut, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.
1. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian
Prosedur pembelian mengatur cara-cara dalam melakukan semua pembelian, baik barang atau jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Menurut Mulyadi (2001:301), prosedur pembelian dilaksanakan melalui beberapa bagian dalam perusahaan.
a. Prosedur permintaan pembelian
Dalam prosedur ini bagian gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada bagian pembelian, sesuai dengan jenis, mutu dan kualitas barang.
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
Dalam prosedur ini bagian pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
(19)
c. Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini bagian pembelian mengirimkan surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
d. Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini bagian penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok tersebut.
e. Prosedur pencatatan utang
Dalam prosedur ini bagian akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sebagai catatan utang. f. Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
2. Bagian yang terlibat dalam Sistem Akuntansi Pembelian
Menurut Mulyadi bagian-bagian yang terlibat dalam sistem pembelian adalah
(20)
a. Bagian gudang
Bagian gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi ketersediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh bagian penerimaan. b. Bagian pembelian
Bagian pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
c. Bagian penerimaan
Bagian penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang tersebut diterima oleh perusahaan.
d. Bagian akuntansi
Bagian akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan.
Fungsi pencatat utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar. Fungsi pencatat persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.
3. Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Pembelian
Menurut Mulyadi dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah:
(21)
a. Surat permintaan pembelian
Dokumen ini diisi oleh bagian gudang untuk meminta bagian pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, mutu dan kuantitas sesuai dengan surat tersebut.
b. Surat permintaan penawaran harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi.
c. Surat order pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.
d. Laporan penerimaan barang
Dokumen ini dibuat oleh bagian penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, mutu dan kuantitas barang sesuai yang tercantum dalam surat order pembelian.
e. Surat-surat perubahan order pembelian
Kadang kala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau hal lain yang bersangkutan dengan perubahan desain atau bisnis.
(22)
f. Bukti kas keluar
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Pembelian Menurut Mulyadi catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah:
a. Register bukti kas keluar b. Jurnal pembelian
c. Kartu utang d. Kartu persediaan
Adapun sistem akuntansi pembelian bahan baku secara tunai maupun kredit yang digunakan pada perusahaan J’ROT GALERY adalah :
1. Jaringan prosedur yang membentuk sistem pembelian bahan baku secara tunai pada perusahaan J’ROT GALERY adalah:
a. Prosedur permintaan barang
Dalam prosedur ini bagian administrasi gudang mengajukan permintaan pembelian ke bagian pembelian secara lisan untuk memesan barang sesuai dengan jenis, mutu dan kuantitas barang apabila barang yang diminta tersebut habis atau kurang jumlahnya dengan yang diminta.
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
Dalam prosedur ini bagian pembelian mencari informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk
(23)
memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
c. Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini setelah bagian administrasi gudang mengajukan permintaan pembelian, maka bagian pembelian mengecek ke gudang untuk meneliti apakah barang-barang yang diminta benar-benar telah habis atau tidak cukup kuantitasnya, kemudian bagian pembelian mengirimkan surat perintah borong order kepada pemasok yang telah dipilih dan memberitahukan kepada bagian-bagian yang lain yang terkait dalam transaksi pembelian dalam perusahaan tentang order pembelian yang telah dikeluarkan perusahaan.
d. Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini bagian administrasi gudang dan quality control dalam bertanggung jawab menerima dan menyimpan barang yang diterima dari pemasok, tetapi sebelum barang diterima bagian quality control luar melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kuantitas barang yang masih berada di pemasok kemudian bagian administrasi gudang membuat surat terima barang masuk untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok apakah barang yang datang sudah sesuai dengan surat perintah borong order.
e. Prosedur pencatatan pengeluaran kas
Dalam prosedur ini bagian administrasi keuangan memeriksa apakah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian seperti faktur
(24)
dari pemasok, surat perintah borong order, tanda terima barang masuk telah ada dan kemudian membandingkan ke 3 formulir tersebut, kemudian menyelenggarakan pencatatan utang yang timbul ke dalam jurnal umum.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pembelian bahan baku secara kredit pada perusahaan J’ROT GALERY adalah:
a. Prosedur permintaan barang
Dalam prosedur ini bagian administrasi gudang mengajukan permintaan pembelian ke bagian pembelian secara lisan untuk memesan barang sesuai dengan jenis, mutu dan kuantitas barang apabila barang yang diminta tersebut habis atau kurang jumlahnya dengan yang diminta.
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
Dalam prosedur ini bagian pembelian mencari informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
c. Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini setelah bagian administrasi gudang mengajukan permintaan pembelian, maka bagian pembelian mengecek ke gudang untuk meneliti apakah barang-barang yang diminta benar-benar telah habis atau tidak cukup kuantitasnya, kemudian bagian pembelian mengirimkan surat perintah borong order kepada pemasok yang telah
(25)
dipilih dan memberitahukan kepada bagian-bagian yang lain yang terkait dalam transaksi pembelian dalam perusahaan tentang order pembelian yang telah dikeluarkan perusahaan.
d. Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini bagian administrasi gudang dan quality control dalam bertanggung jawab menerima dan menyimpan barang yang diterima dari pemasok, tetapi sebelum barang diterima bagian quality control luar melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kuantitas barang yang masih berada di pemasok kemudian bagian administrasi gudang membuat surat terima barang masuk untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok apakah barang yang datang sudah sesuai dengan surat perintah borong order.
e. Prosedur pencatatan utang
Dalam prosedur ini bagian administrasi keuangan memeriksa apakah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian seperti faktur dari pemasok, surat perintah borong order, tanda terima barang masuk telah ada dan kemudian membandingkan ke 3 formulir tersebut, kemudian menyelenggarakan pencatatan utang yang timbul ke dalam jurnal umum. Bila faktur dari pemasok telah jatuh tempo, maka faktur dari pemasok, surat perintah borong order, dan tanda terima barang masuk dibandingkan untuk dibuat nota pembayaran guna dilakukan pengeluaran kas oleh bagian kasir.
(26)
Sedangkan jaringan prosedur yang membentuk sistem pembelian barang setengah jadi pada perusahaan J’ROT GALERY adalah
a. Prosedur penerimaan pesanan
Dalam prosedur ini Direktur menerima pesanan dari konsumen, dan konsumen menginginkan agar barang pesanan tersebut segera dikirimkan.
b. Prosedur Permintaan barang
Dalam prosedur ini Direktur memberitahukan ke bagian produksi bahwa ada pesanan mendadak yang harus segera dikirim ke konsumen. Setelah itu bagian produksi ke gudang, apakah persediaan barang jadi di gudang mencukupi kuantitasnya. Apabila persediaan di gudang habis atau kurang jumlahnya, maka bagian produksi mengajukan permintaan pembelian secara lisan untuk membeli barang setengah jadi karena ada pesanan mendadak dari konsumen.
c. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pengrajin
Dalam prosedur ini bagian pembelian mencari informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian, untuk memungkinkan pemilihan pengrajin yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.
d. Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini bagian pembelian membuat dan mengirimkan surat perintah borong order ke pengrajin yang telah dipilih dan memberitahukan ke bagian-bagian yang lain yang terkait dalam
(27)
transaksi pembelian dalam perusahaan tentang order pembelian perusahaan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
e. Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini bagian administrasi gudang bekerjasama dengan quality control dalam untuk bertanggungjawab menerima dan menyimpan barang dari pengrajin, tetapi sebelum barang diterima bagian quality control luar melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang masih berada di pengrajin, kemudian bagian administrasi gudang membuat tanda terima barang masuk untuk menyatakan bahwa barang tersebut telah diterima dari pengrajin dan sudah sesuai dengan surat perintah borong order.
f. Prosedur pencatatan utang
Dalam prosedur ini bagian administrasi keuangan memeriksa apakah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian seperti faktur dari pengrajin, surat perintah borong order, tanda terima barang masuk telah ada dan sesuai dengan jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diinginkan, kemudian bagian administrasi keuangan membandingkan ke 3 formulir tersebut dan menyelenggarakan pencatatan utang kedalam jurnal umum. Setelah membandingkan ke 3 formulir tersebut dan faktur dari pengrajin telah jatuh tempo, maka bagian administrasi keuangan membuat nota pembayaran guna dilakukan pengeluaran kas oleh bagian kasir.
(28)
2. Bagian-bagian yang terlibat dalam sistem pembelian barang setengah jadi pada perusahaan J’ROT GALERY adalah
a. Direktur
Direktur menerima pesanan dari konsumen kemudian memberitahukan ke bagian produksi bahwa ada pesanan mendadak dari konsumen. b. Bagian produksi
Bagian produksi bertanggungjawab mengecek ke gudang apakah persediaan barang jadi mencukupi kuantitasnya. Apabila barang persediaan di gudang habis atau kurang kuantitasnya, maka bagian produksi bertanggung jawab mengajukan permintaan pembelian barang setengah jadi ke bagian pembelian karena ada pesanan mendadak dari konsumen.
c. Bagian pembelian
Bagian pembelian bertanggungjawab memperoleh informasi mengenai harga barang dan syarat pembelian dan menentukan pengrajin sebagai pemasok. Bagian pembelian juga bertanggungjawab membuat surat perintah borong order sesuai dengan permintaan pembelian.
d. Bagian administrasi gudang
Bagian administrasi gudang bekerjasama dengan quality control dalam untuk bertanggungjawab menerima dan menyimpan barang yang diterima dari pengrajin. Bagian administrasi gudang juga bertanggungjawab membuat tanda terima barang masuk.
(29)
e. Quality control luar
Bagian ini bertanggungjawab untuk memeriksa jenis, mutu, dan kuantitas barang yang masih berada di pengrajin.
f. Quality control dalam
Bagian ini bertanggungjawab untuk mengawasi bagian-bagian yang lain yang terkait dalam transaksi pembelian. Bagian ini juga bekerjasama dengan bagian administrasi gudang untuk bertanggungjawab menerima dan menyimpan barang yang diterima dari pengrajin.
g. Bagian Administrasi keuangan
Bagian ini bertanggungjawab atas pencatatan pembelian baik secara tunai maupun kredit dan membuat nota pembayaran setelah membandingkan faktur dari pengrajin, surat perintah borong order dan tanda terima barang masuk.
h. Kasir
Bagian ini bertanggungjawab dalam pembayaran atau pelunasan setelah menerima nota pembayaran dari bagian administrasi keuangan.
Sedangkan bagian-bagian yang terlibat dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku secara tunai maupun kredit pada perusahaan J’ROT GALERY adalah:
a. Bagian administrasi gudang
Bagian administrasi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian ke bagian pembelian, setelah mengecek bahwa
(30)
bahan baku yang diminta benar-benar telah habis kuantitasnya. Bagian administrasi gudang bekerjasama dengan quality control dalam untuk bertanggung jawab menerima dan menyimpan barang-barang yang diterima dari pemasok. Bagian administrasi gudang juga bertanggung jawab dalam membuat tanda terima barang masuk.
b. Bagian pembelian
Bagian pembelian bertanggung jawab membuat surat perintah borong order sesuai dengan permintaan pembelian oleh bagian administrasi gudang setelah sebelumnya mengecek ke gudang bahwa barang benar-benar habis atau kurang kuantitasnya. Bagian pembelian juga bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan surat perintah borong order kepada pemasok yang di pilih.
c. Bagian logistik bahan
Bagian ini bertanggung jawab atas bahan-bahan yang diperlukan oleh proses produksi, serta bertanggung jawab untuk membuat laporan hasil pembelian pada bagian administrasi keuangan.
d. Quality control luar
Bagian ini bertanggung jawab atas jenis, mutu, dan kuantitas barang yang masih berada di pemasok.
(31)
e. Quality control dalam
Bagian ini bertanggung jawab untuk mengatasi bagian-bagian yang lain dalam transaksi pembelian. Bagian ini juga bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya pembelian bahan baku, dan bekerjasama dengan bagian administrasi gudang untuk bertanggung jawab menerima dan menyimpan barang-barang yang diterima dari pengrajin f. Bagian administrasi keuangan
Bagian ini bertanggung jawab atas pencatatan pembelian baik secara tunai maupun kredit dan membuat nota pembayaran setelah membandingkan faktur dari pemasok, surat perintah borong order, dan tanda terima barang masuk.
g. Kasir
Bagian kasir bertanggung jawab dalam pembayaran atau pelunasan setelah menerima faktur dan nota pembayaran dari bagian administrasi keuangan.
3. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku secara tunai maupun kredit pada perusahaan J’ROT GALERY adalah :
a. Surat perintah borong order (SPBO)
Dokumen ini dibuat oleh bagian pembelian sebagai pemberitahuan kepada bagian-bagian yang terkait dalam transaksi pembelian, untuk melakukan pembelian barang sesuai dengan jenis, mutu, dan kuantitas barang seperti yang tercantum dalam surat perintah barang order
(32)
setelah bagian pembelian memperoleh informasi mengenai harga barang dan telah menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang.
Surat perintah borong order dibuat rangkap 3, dan didistribusikan: 1) Lembar 1 berwarna putih : untuk pengrajin atau pemasok 2) Lembar 2 berwarna biru : untuk bagian administrasi keuangan 3) Lembar 3 berwarna kuning : untuk bagian pembelian
b. Tanda terima barang masuk (TTBM)
Dokumen ini dibuat oleh bagian administrasi gudang untuk menunjukkan bahwa barang yang dibeli telah diterima dari pemasok sesuai dengan jenis, mutu, dan kuantitas barang seperti yang tercantum dalam surat perintah borong order.
Tanda terima barang masuk dibuat rangkap 3, dan didistribusikan: 1) Lembar 1 berwarna putih :untuk pengrajin atau pemasok
2) Lembar 2 berwarna biru :untuk bagian administrasi keuangan
3) Lembar 3 berwarna kuning :untuk bagian produksi c. Nota pembayaran
Dokumen ini dibuat oleh bagian administrasi keuangan sebagai perintah ke bagian kasir untuk melakukan pembayaran utang ke pemasok.
(33)
1) Lembar 2 berwarna putih : untuk bagian administrasi keuangan
2) Lembar 3 berwarna merah muda : untuk bagian produksi 4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian
bahan baku secara tunai maupun kredit pada perusahaan J’ROT GALERY adalah :
Jurnal Umum
Jurnal Umum dibuat oleh bagian administrasi keuangan digunakan oleh perusahaan J’ROT GALERY untuk mencatat pembelian yang telah terjadi.
C. Hubungan Sistem Akuntansi dengan Sistem Pengendalian Intern Sistem akuntansi merupakan unsur dari kegiatan perusahaan yang dilaksanakan secara rutin untuk dapat melaksanakan dengan baik maka didalamnya harus melekat unsur-unsur sistem pengendalian intern. Dengan adanya sistem akuntansi yang didalamnya dipertimbangkan sistem pengendalian intern, diharapkan pengawasan terhadap bagian-bagian operasional perusahaan, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terjamin keandalan dan ketelitiannya. Pembentukan sistem akuntansi berhubungan erat dengan sistem pengendalian intern, apabila sistem akuntansi dikembangkan didasarkan pada unsur-unsur sistem pengendalian intern, maka hasil dari sistem akuntansi adalah informasi yang akurat dan andal, tujuan sistem pengendalian intern juga tercapai.
(34)
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Mendorong efisiensi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Elemen-elemen sistem pengendalian intern dalam sistem pembelian menurut Mulyadi (1989:316):
1. Organisasi
a. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi penerimaan. b. Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi akuntansi.
c. Fungsi penerimaan harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang. d. Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi gudang, fungsi
pembelian, fungsi akuntansi.
2. Sistem Otorisasi Dan Prosedur Pencatatan
a. Surat permintaan pembelian harus diotorisasi oleh fungsi gudang. b. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat
yang lebih tinggi.
c. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan.
d. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi atau pejabat yang lebih tinggi.
e. Pencatatan terjadinya utang didasarkan pada bukti kas keluar yang didukung dengan surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok.
(35)
f. Pencatatan kedalam kartu utang dan register bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
3. Praktik Yang Sehat
a. Surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang.
b. Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang.
c. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan.
d. Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok.
e. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan jika fungsi ini telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.
f. Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan membandingkannya dengan tembusan surat order pembelian. g. Terdapat pengecekan terhadap harga, syarat pembelian, dan ketelitian
perkalian dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar.
h. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik direkonsiliasi dengan rekening kontrol utang dalam buku besar.
(36)
i. Pembayaran faktur dari pemasok dilakukan dengan syarat pembayaran guna mencegah hilangnya kesempatan untuk memperoleh potongan tunai.
j. Bukti kas keluar beserta dokumen dicap “lunas” oleh fungsi pengeluaran kas setelah cek dikirim kepada pemasok.
D. Evaluasi terhadap sistem akuntansi pembelian bahan baku pada perusahaan J’ROT GALERY
Dari jaringan prosedur, bagian-bagian yang terlibat, dokumen-dokumen yang digunakan, catatan akuntansi dan unsur-unsur sistem pengendalian intern tersebut akan penulis evaluasi satu persatu tentang sistem pengendalian intern pada perusahaan J’ROT GALERY.
1. Evaluasi terhadap jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian secara tunai pada perusahaan J’ROT GALERY
a. Prosedur permintaan barang
Dalam prosedur ini permintaan pembelian diajukan oleh bagian administrasi gudang secara lisan ke bagian pembelian untuk memesan barang sesuai dengan jenis, mutu, dan kuantitas barang, bagian administrasi gudang tidak mempunyai bukti bahwa telah mengajukan permintaan pembelian ke bagian pembelian sehingga kurang dapat dipertanggungjawabkan.
(37)
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
Bagian pembelian mencari informasi tentang harga barang, dan berbagai syarat pembelian untuk menentukan pemilihan pemasok. c. Prosedur order pembelian
Bagian pembelian membuat surat perintah borong order kemudian mengirimkannya ke pemasok yang dipilih. Surat perintah borong order pada perusahaan J’ROT GALERY belum bernomor urut tercetak tetapi perusahaan sudah menerapkan sistem otorisasi.
d. Prosedur penerimaan barang
Bagian administrasi gudang bekerja sama dengan quality control dalam untuk menerima dan menyimpan barang dari pemasok kemudian bagian administrasi gudang membuat tanda terima barang masuk. Tanda terima barang masuk belum bernomor urut tercetak sehingga pemakaiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan.
e. Prosedur pencatatan pengeluaran kas
Bagian administrasi keuangan memeriksa faktur dari pemasok surat perintah borong order, tanda terima barang masuk kemudian membandingkannya untuk pencatatan pengeluaran kas kedalam jurnal umum dan membuat nota pembayaran guna dilakukan pengeluaran kas oleh bagian kasir.
Sedangkan evaluasi terhadap jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian secara kredit pada perusahaan J’ROT GALERY adalah:
(38)
a. Prosedur permintaan barang
Dalam prosedur ini permintaan pembelian diajukan oleh bagian administrasi gudang secara lisan ke bagian pembelian untuk memesan barang sesuai dengan jenis, mutu, dan kuantitas barang.Bagian administrasi gudang tidak mempunyai bukti bahwa telah mengajukan permintaan pembelian ke bagian pembelian sehingga kurang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
Bagian pembelian mencari informasi tentang harga barang, dan berbagai syarat pembelian untuk menentukan pemilihan pemasok. c. Prosedur order pembelian
Bagian pembelian membuat surat perintah borong order kemudian mengirimkannya ke pemasok yang dipilih. Surat perintah borong order yang digunakan pada perusahaan J’ROT GALERY belum bernomor urut tercetak tetapi perusahaan sudah menerapkan sistem otorisasi. d. Prosedur penerimaan barang
Bagian administrasi gudang bekerja sama dengan quality control dalam untuk menerima dan menyimpan barang dari pemasok kemudian bagian administrasi gudang membuat tanda terima barang masuk. Tanda terima barang masuk belum bernomor urut tercetak tetapi sudah diterapkan sistem otorisasi.
(39)
e. Prosedur pencatatan utang
Bagian administrasi keuangan memeriksa faktur dari pemasok, surat perintah borong order, tanda terima barang masuk kemudian membandingkannya untuk pencatatan utang ke dalam jurnal umum dan membuat nota pembayaran guna dilakukan pengeluaran kas oleh bagian kasir.
Evaluasi terhadap jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian barang setengah jadi pada perusahaan J’ROT GALERY adalah
a. Prosedur penerimaan pesanan
Prosedur yang digunakan perusahaan J’ROT GALERY pada pembelian barang setengah jadi, yang pertama adalah prosedur penerimaan pesanan yang dilakukan oleh Direktur yang menerima pesanan mendadak dari konsumen.
b. Prosedur permintaan barang
Dalam prosedur ini bagian produksi mengajukan permintaan ke bagian pembelian setelah bagian produksi mengecek barang ke gudang. c. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pengrajin
Dalam prosedur ini yang mencari informasi mengenai harga barang dan syarat pembelian serta memilih pengrajin sebagai pemasok adalah bagian pembelian.
(40)
d. Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini bagian pembelian membuat dan mengirimkan surat perintah borong order ke pengrajin.
e. Prosedur penerimaan barang
Dalam prosedur ini belum ada pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan dan penyimpanan barang. Bagian administrasi gudang bekerjasama dengan quality control dalam untuk menerima dan menyimpan barang dari pengrajin.
f. Prosedur pencatatan utang
Dalam prosedur ini bagian administrasi keuangan membandingkan faktur dari pengrajin, surat perintah borong order, tanda terima barang masuk kemudian membuat nota pembayaran guna dilakukan pembayaran oleh bagian kasir.
2. Evaluasi terhadap bagian yang terlibat dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku secara tunai dan kredit pada perusahaan J’ROT GALERY.
Evaluasi terhadap bagian yang terlibat dalam sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan J’ROT GALERY akan dapat diketahui apakah sistem akuntansi telah sesuai dengan pelaksanaannya.
a. Fungsi gudang dilaksanakan oleh bagian administrasi gudang
Bagian ini mempunyai fungsi untuk mengajukan permintaan pembelian ke bagian pembelian, bagian administrasi gudang bekerja sama dengan quality control dalam untuk menyimpan dan menerima
(41)
barang yang diterima dari supplier serta membuat tanda terima barang masuk.
b. Fungsi pembelian dilaksanakan oleh bagian pembelian
Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan pembelian barang ke pemasok yang telah dipilih sebelumnya dan membuat surat perintah borong order yang ditujukan ke bagian administrasi keuangan, pemasok, dan pembelian.
c. Fungsi penerimaan dilaksanakan oleh bagian administrasi gudang dan quality control dalam
Kedua bagian ini bertanggung jawab dalam menerima dan menyimpan barang dari pemasok, dengan adanya bagian quality control dalam maka akan terjadi pengawasan dengan baik sehingga kemungkinan terjadinya penyelewengan akan kecil dalam pembelian bahan baku. d. Fungsi akuntansi dilaksanakan oleh bagian administrasi keuangan dan
kasir
Bagian administrasi keuangan membuat catatan atas pembelian secara tunai maupun kredit, sedangkan untuk pembayaran atau pelunasan utang dilaksanakan oleh bagian kasir setelah menerima faktur dan nota pembayaran dari bagian administrasi keuangan.
(42)
e. Fungsi pengawasan dilaksanakan oleh quality control dalam dan quality control luar.
Bagian ini pada perusahaan J’ROT GALERY berfungsi sebagai pengawas dalam segala hal yang berkaitan dengan transaksi pembelian.
Evaluasi terhadap bagian yang terlibat dalam sistem akuntansi pembelian barang setengah jadi pada perusahaan J’ROT GALERY adalah a. Fungsi produksi dilakukan oleh bagian produksi
Bagian ini mempunyai fungsi untuk mengecek ke gudang setelah Direktur menerima pesanan mendadak, apabila persediaan di gudang tidak mencukupi kuantitasnya, maka bagian produksi mengajukan permintaan pembelian ke bagian pembelian.
b. Fungsi penerimaan dilaksanakan oleh bagian administrasi gudang dan quality control dalam
Pada perusahaan J’ROT GALERY bagian administrasi gudang bekerjasama dengan quality control dalam untuk menerima dan menyimpan barang dari pengrajin perusahaan belum memisahkan kedua fungsi ini sehingga memungkinkan terjadinya penyelewengan pada perusahaan seperti kolusi.
c. Fungsi pembelian dilaksanakan oleh fungsi pembelian
Pada perusahaan J’ROT GALERY Bagian pembelian bertugas mencari informasi mengenai harga barang dan syarat pembelian,
(43)
kemudian memilih pengrajin dan membuat surat perintah borong order.
d. Fungsi akuntansi dilaksanakan oleh bagian administrasi keuangan dan kasir
Bagian administrasi keuangan bertugas membandingkan Fakturdari pengrajin, surat perintah borong order, tanda terima barang masuk kemudian membuat mencatat pembelian secara tunai maupun kredit ke dalam jurnal umum dan membuat nota pembayaran yang diserahkan ke bagian kasir untuk dilakukan pengeluaran kas.
e. Fungsi pengawasan dilaksanakan oleh quality control dalam dan quality control luar
Bagian ini pada perusahaan J’ROT GALERY berfungsi sebagai pengawas dalam segala hal yang berkaitan dengan transaksi pembelian.
3. Evaluasi terhadap dokumen yang digunakan dalam sistem dan prosedur pembelian bahan baku secara tunai maupun kredit dan pembelian barang setengah jadi pada perusahaan J’ROT GALERY untuk digunakan sebagai bukti bahwa transaksi tersebut benar-benar terjadi.
a. Surat perintah borong order
Dibuat oleh bagian pembelian sebagai surat pemberitahuan ke bagian lain yang terkait dalam transaksi pembelian.
(44)
b. Tanda terima barang masuk
Tanda terima barang masuk dibuat oleh bagian administrasi gudang untuk menunjukkan bahwa bahan baku telah diterima dari pemasok atau pengrajin sesuai dengan jenis, mutu dan kuantitas barang seperti yang tercantum dalam surat perintah borong order.
c. Nota pembayaran
Nota pembayaran dibuat oleh bagian administrasi keuangan sebagai perintah ke bagian kasir untuk melakukan pembayaran.
4. Evaluasi terhadap catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku secara tunai maupun kredit pada perusahaan J’ROT GALERY.
Jurnal umum
Jurnal ini diselenggarakan oleh perusahaan J’ROT GALERY untuk mencatat pembelian bahan baku yang dilakukan oleh bagian pembelian, catatan ini diselenggarakan oleh bagian administrasi keuangan.
5. Evaluasi terhadap sistem pengendalian intern pada perusahaan J’ROT GALERY
a. Organisasi
1) Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi penerimaan
Pemisahan kedua fungsi ini dimaksudkan untuk menciptakan pengecekan intern (melakukan pengujian atas kebenaran perkalian, penjumlahan, dan pengurangan angka-angka yang ditentukan dalam formulir, serta penelitian cara penjumlahan atau pencatatan)
(45)
dalam pelaksanaan transaksi pembelian. Dalam transaksi pembelian fungsi pembelian berkewajiban untuk mendapatkan pemasok atau pengrajin yang dapat dipercaya sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan. Fungsi penerimaan mempunyai wewenang untuk menolak barang yang dikirim oleh pemasok sesuai dengan barang yang tercantum dalam surat perintah borong order.
2) Fungsi pembelian harus terpisah dari fungsi administrasi keuangan. Dalam sistem akuntansi pembelian fungsi administrasi keuangan yang melaksanakan pencatatan utang dan persediaan barang harus dipisahkan dari fungsi operasi yang melaksanakan transaksi pembelian.
3) Fungsi penerimaan harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang Fungsi penerimaan merupakan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab atas penerimaan atau penolakan barang yang diterima dari pengrajin. Fungsi penyimpanan merupakan fungsi yang bertanggung jawab atas penyimpanan barang yang telah dinyatakan diterima oleh fungsi penerimaan, kedua fungsi ini harus dipisahkan untuk menjamin ketelitian dan keakuratannya.
(46)
4) Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi administrasi gudang, pembelian, penerimaan, administrasi keuangan.
Tidak ada transaksi pembelian yang dilaksanakan secara lengkap oleh hanya satu fungsi tersebut, setiap transaksi harus melibatkan lebih dari satu karyawan atau lebih dari satu fungsi.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
1) Surat permintaan pembelian diotorisasi oleh fungsi gudang
Dalam mengajukan permintaan pembelian fungsi administrasi gudang tidak membuat surat permintaan pembelian melainkan secara lisan memberitahukan ke fungsi pembelian bahwa persediaan bahan baku di gudang telah habis atau kurang kuantitasnya.
2) Surat perintah borong order diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih tinggi
Surat perintah borong order dibuat oleh fungsi pembelian untuk pengadaan barang yang akan berakibat terhadap diterimanya barang yang dibeli dan timbulnya kewajiban perusahaan kepada pihak luar. Oleh karena surat perintah borong order harus diotorisasi oleh bagian yang berwenang untuk mengurangi kemungkinan diterimanya barang dan timbulnya kewajiban yang tidak dibutuhkan perusahaan.
(47)
3) Tanda terima barang masuk diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang yaitu fungsi administrasi gudang dan quality control dalam.
Tanda terima masuk diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang yaitu fungsi administrasi gudang . Dokumen ini dikirim ke fungsi administrasi keuangan untuk dilaksanakan pemeriksaan terhadap barang yang diterima dari pemasok atau pengrajin apakah sudah sesuai dengan surat perintah borong order yang diterbitkan oleh fungsi pembelian.
4) Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi administrasi keuangan atau pejabat yang lebih tinggi
Dalam transaksi pembelian, fungsi administrasi keuangan menerima berbagai dokumen dari berbagai sumber seperti surat perintah borong order, tanda terima barang masuk, faktur dari pemasok atau pengrajin kemudian ketiga dokumen tersebut dibandingkan untuk menyelenggarakan pengeluaran kas (nota pembayaran) yang diotorisasi oleh bagian administrasi keuangan. 5) Pencatatan terjadinya utang didasarkan pada bukti kas keluar yang
didukung oleh surat perintah borong order, tanda terima barang masuk dan faktur dari pemasok.
Bagian administrasi keuangan melaksanakan pencatatan berdasarkan dokumen-dokumen pendukung seperti surat perintah borong order, tanda terima barang masuk, dan faktur dari pengrajin.
(48)
6) Pencatatan ke dalam kartu utang dan register bukti kas keluar diotorisasi oleh bagian administrasi keuangan.
Pencatatan utang yang digunakan pada perusahaan J’ROT GALERY berdasarkan pada bukti kas keluar.
c. Praktik yang sehat.
1) Surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi administrasi gudang
Dalam mengajukan permintaan pembelian, fungsi administrasi gudang tidak membuat surat permintaan pembelian tetapi secara lisan memberitahukan kepada fungsi pembelian.
2) Surat perintah borong order bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian
Surat perintah borong order pada perusahaan J’ROT GALERY belum bernomor urut tercetak, sehingga mengurangi tingkat keakuratan transaksi dan pemakaiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan.
3) Tanda terima barang masuk bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan
Tanda terima barang masuk pada perusahaan J’ROT GALERY belum bernomor urut tercetak, sehingga mengurangi tingkat keakuratan transaksi dan pemakaiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan.
(49)
4) Pemasok dipilih berdasarkan penawaran harga barang dari berbagai pemasok atau pengrajin
Fungsi pembelian bertugas untuk mencari informasi mengenai harga barang dan menentukan pemasok atau pengrajin yang dipilih dalam pengadaan barang, pemasok atau pengrajin dipilih tidak berdasarkan pada hubungan istimewa dengan fungsi pembelian tetapi berdasarkan perbandingan penawaran harga bersaing yang diterima dari berbagai pemasok atau pengrajin.
5) Barang hanya diperiksa dan diterima oleh bagian penerimaan yaitu bagian administrasi gudang dan quality control dalam jika bagian tersebut telah menerima tembusan surat perintah barang order dari bagian pembelian.
Sebelum barang diterima dari pemasok atau pengrajin, barang diperiksa oleh fungsi quality control luar dan barang tersebut diterima oleh fungsi penerimaan yaitu fungsi administrasi gudang dan fungsi quality control dalam setelah menerima tembusan surat perintah borong order dari fungsi pembelian.
6) Fungsi penerimaan melaksanakan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan membandingkannya dengan tembusan surat perintah borong order.
Fungsi penerimaan bekerja sama dengan fungsi quality control luar untuk melakukan pemeriksaan yang diterima dari pemasok
(50)
atau pengrajin apakah sudah sesuai dengan jenis, mutu, dan kuantitas barang seperti yang tercantum dalam surat perintah borong order.
7) Terdapat pengecekan terhadap harga, syarat pembelian dan ketelitian perkalian dalam faktur dari pemasok atau pengrajin sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar.
Sebelum fungsi akuntansi keuangan melakukan pencatatan terhadap pengeluaran kas, fungsi ini melakukan pengecekan terhadap harga, syarat pembelian, dan ketelitian perkalian dalam faktur dari pemasok atau pengrajin sehingga dapat terjamin ketelitian dan keandalannya.
8) Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik direkonsiliasi dan rekening kontrol dalam buku besar.
Rekonsiliasi digunakan untuk mencocokkan dua data yang dicatat dalam catatan akuntansi yang berbeda namun berasal dari sumber yang sama.
9) Pembayaran faktur dari pemasok atau pengrajin dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna mencegah hilangnya kesempatan untuk memperoleh potongan tunai.
Untuk memperoleh potongan tunai, fungsi administrasi keuangan dan kasir sering melakukan pembayaran sebelum faktur tersebut jatuh tempo.
(51)
10) Nota pembayaran beserta dokumen pendukungnya dicap “lunas” oleh bagian kasir setelah cek dikirimkan ke pemasok atau pengrajin.
Nota pembayaran dibuat oleh bagian administrasi keuangan berdasarkan atas surat perintah borong order, tanda terima barang masuk, dan faktur dari pemasok atau pengrajin. Dokumen tersebut dicap “lunas” untuk mencegah penggunaan dokumen lebih dari satu kali.
(52)
51 BAB III TEMUAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai sistem akuntansi pembelian bahan baku dalam sistem pembelian yang diterapkan di perusahaan J’ROT GALERY, maka dapat dikemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan yang dapat penulis jabarkan adalah :
A. Kelebihan
Kelebihan-kelebihan yang terdapat pada sistem akuntansi pembelian bahan baku pada perusahaan J’ROT GALERY adalah:
1. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan. Hal ini menjamin adanya pembagian tugas yang teliti dan dapat dipercaya
2. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi akuntansi, fungsi yang melaksanakan pencatatan utang dan yang melakukan pembayaran terhadap barang yang dibeli harus dipisahkan dari fungsi yang melaksanakan pembelian. Pemisahan fungsi ini juga dimaksudkan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi.
3. Transaksi pembelian dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau satu fungsi yaitu administrasi gudang, pembelian, penerimaan, dan administrasi keuangan.
4. Pencatatan terjadinya utang didasarkan pada pengeluaran kas yang didukung oleh surat perintah borong order, tanda terima barang masuk,
(53)
sehingga akan terbukti adanya kewajiban perusahaan akibat telah dipesannya barang dan diterimanya barang.
5. Kegiatan pengecekan terhadap barang yang diterima telah dilakukan untuk menghindari kekeliruan
6. Nota pembayaran dicap “lunas” oleh bagian administrasi keuangan setelah melakukan pelunasan pembayaran kepada pengrajin untuk mencegah penggunaan dokumen lebih dari satu kali sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
7. Pada surat perintah borong order, tanda terima barang masuk, nota pembayaran diterapkan tanda tangan dari bagian yang berwenang sebagai bukti adanya otorisasi dari bagian yang memerlukan, bagian yang mengajukan dan bagian yang menyetujui diadakannya pembelian.
B. Kelemahan
Kelemahan yang dapat ditemukan pada perusahaan J’ROT GALERY antara lain :
1. Masih terdapat satu fungsi yang menjalankan dua fungsi penerimaan dan penyimpanan barang yang dilakukan oleh bagian administrasi gudang dan quality control dalam. Hal ini memungkinkan timbulnya tanggung jawab ganda. Jika tidak terdapat pemisahan fungsi maka informasi penerimaan barang dan persediaan barang yang disimpan digudang tidak terjamin ketelitian dan keakuratannya. Penyelewengan yang sering terjadi adalah adanya praktik kolusi.
(54)
2. Perusahaan belum membuat surat permintaan pembelian sehingga bagian administrasi gudang tidak mempunyai bukti bahwa telah mengajukan permintaan pembelian ke bagian pembelian.
3. Surat perintah borong order dan tanda terima barang masuk belum bernomor urut tercetak, sehingga mengurangi tingkat keakuratan transaksi dan pemakaiannya kurang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Perusahaan tidak membuat bagan alir sistem pembelian bahan baku, sehingga prosedur-prosedur yang dilakukan tidak dapat dilakukan dengan mudah oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi pembelian tersebut.
(55)
54 BAB IV REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan pada BAB III yang berisi beberapa kebaikan dan kelemahan pada perusahaan J’ROT GALERY maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem akuntansi pembelian bahan baku pada perusahaan J’ROT GALERY sudah cukup baik dan telah memenuhi syarat sistem pengendalian intern yang baik. Hal ini terbukti adanya:
1. Transaksi pembelian tidak hanya dilakukan oleh satu fungsi. Hal ini memungkinkan adanya pemisahan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2. Adanya sistem otorisasi pada bagian yang berwenang.
3. Adanya kegiatan pengecekan terhadap barang yang diterima untuk menghindari adanya kekeliruan.
Disamping beberapa kebaikan pada sistem pembelian tersebut, masih terdapat beberapa kelemahan yang harus diperbaiki oleh penulis.
B. Saran
Berdasarkan beberapa kelemahan sistem pembelian pada perusahaan J’ROT GALERY, maka penulis akan memberikan saran dalam hal untuk mencapai sistem akuntansi pembelian bahan baku dan sistem pengendalian intern dalam sistem pembelian yang lebih baik.
(56)
55
1. Sebaiknya ada pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan dan penyimpanan barang.
Fungsi penerimaan barang berfungsi menerima barang dari pemasok, dan melakukan pemeriksaan terhadap mutu, jenis dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok, juga melakukan penolakan bila barang yang diterima tidak sesuai dengan syarat yang ditentukan. Fungsi penyimpanan bertugas menyimpan barang dan mengeluarkan barang dari gudang, juga mengontrol barang di gudang.
2. Sebaiknya perusahaan membuat surat permintaan pembelian, sehingga bagian administrasi gudang mempunyai bukti bahwa telah mengajukan permintaan pembelian ke bagian pembelian.
3. Sebaiknya surat perintah borong order dan tanda terima barang masuk bernomor urut tercetak, sehingga dapat menambah tingkat keakuratan transaksi dan pemakaiannya dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini dimaksudkan agar bila terjadi kekeliruan atau hilang mudah diketahui. 4. Perusahaan sebaiknya membuat bagan alir sistem akuntansi pembelian
bahan baku, agar prosedur-prosedur yang dilakukan pada perusahaan tersebut dapat dipahami dengan mudah oleh bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi pembelian.
(57)
56
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 1979. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi Kedua. Yogyakarta: AA YKPN.
Harnanto. 1987. Sistem Akuntansi Survai dan Teknik Analisis. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM.
Mulyadi. 1997. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso. 1994. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Jakarta: FE UI.
Sugiarto. 1985. Sistem Akuntansi dan Permasalahannya. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM.
(58)
57
Bagian Administrasi Gudang
Pemasok
Bersama barang
Secara lisan
Pemasok Bagian
produksi
Keterangan:
TTBM = Tanda Terima Barang Masuk
Flowchart pembelian bahan baku secara kredit (lanjutan) Mulai
Mengajukan permintaan
pembelian
1
Faktur
Mengecek barang
Membuat TTBM
Faktur 3 2
3 TTBM 1
(59)
58
Bagian Pembelian
Pemasok Keterangan:
SPBO = Surat Perintah Borong Order
Flowchat pembelian bahan baku (lanjutan) 1
Mengecek ke gudang
Mencari informasi harga barang dan syarat
pembayaran
Memilih pemasok
Membuat SPBO
3 2 SPBO 1
2
(60)
59
Administrasi Keuangan
Keterangan: Bagian Produksi
NP = Nota Pembayaran
Flowchart pembelian bahan baku (lanjutan)
2 3
2 SPBO 2
Membandingkan ketiga formulir
Mencatat ke utang harga Jurnal umum
Membuat nota pembayaran
NP 1 Faktur TTBM 3 SPBO 2
T
Faktur TTBM 3
(61)
60
Direktur Bagian Produksi
Flowchart pembelian barang setengah jadi (lanjutan) Mulai
Menerima pesanan dari
konsumen
1
Mengecek ke gudang
Mengajukan permintaan
pembelian
2 1
Secara lisan
(62)
61
Bagian Pembelian
pengrajin Keterangan:
SPBO = Surat Perintah Borong Order
Flowchat pembelian barang setengah jadi (lanjutan) 2
Mencari informasi harga barang dan syarat
pembayaran
Memilih pengrajin
Membuat SPBO
3 2 SPBO 1
3
(63)
62
Administrasi Keuangan
Keterangan:
NP = Nota Pembayaran
Flowchart pembelian bahan baku (lanjutan)
3 4
2 SPBO 2
Membandingkan ketiga formulir
Mencatat ke utang harga Jurnal umum
Membuat nota pembayaran
NP 1 Faktur TTBM 3 SPBO 2
T
Faktur TTBM 3
Selesai
Bagian produksi
(64)
63
Bagian Administrasi Gudang
Keterangan:
TTBM = Tanda terima barang masuk
Flowchart pembelian barang setengah jadi (lanjutan) Faktur
Mengecek barang
Membuat TTBM
Faktur 3 2
4 TTBM 1
Pengrajin
Bersama Barang
Pengrajin Bagian produksi
(1)
Bagian Pembelian
Pemasok Keterangan:
SPBO = Surat Perintah Borong Order
Flowchat pembelian bahan baku (lanjutan) 1
Mengecek ke gudang
Mencari informasi harga barang dan syarat
pembayaran
Memilih pemasok
Membuat SPBO
3 2 SPBO 1
2
(2)
Administrasi Keuangan
Keterangan: Bagian Produksi
NP = Nota Pembayaran
2 3
2 SPBO 2
Membandingkan ketiga formulir
Mencatat ke utang harga Jurnal umum
Membuat nota pembayaran
NP 1 Faktur TTBM 3 SPBO 2
T
Faktur TTBM 3
(3)
Direktur Bagian Produksi
Flowchart pembelian barang setengah jadi (lanjutan) Mulai
Menerima pesanan dari
konsumen
1
Mengecek ke gudang
Mengajukan permintaan
pembelian
2 1
Secara lisan
(4)
Bagian Pembelian
pengrajin Keterangan:
SPBO = Surat Perintah Borong Order
Flowchat pembelian barang setengah jadi (lanjutan) 2
Mencari informasi harga barang dan syarat
pembayaran
Memilih pengrajin
Membuat SPBO
3 2 SPBO 1
3
(5)
Administrasi Keuangan
Keterangan:
NP = Nota Pembayaran
Flowchart pembelian bahan baku (lanjutan)
3 4
2 SPBO 2
Membandingkan ketiga formulir
Mencatat ke utang harga Jurnal umum
Membuat nota pembayaran
NP 1 Faktur TTBM 3 SPBO 2
T
Faktur TTBM 3
Selesai
Bagian produksi
(6)
Bagian Administrasi Gudang
Keterangan:
TTBM = Tanda terima barang masuk Faktur
Mengecek barang
Membuat TTBM
Faktur 3 2
4 TTBM 1
Pengrajin
Bersama Barang
Pengrajin Bagian produksi