PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian Akhir
1. Ketua
Drs. Dwi Tiyanto, SU NIP : 130 814 593
2. Anggota
1. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si
NIP : 131 658 537
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta Dekan
Drs. Supriyadi, SN, SU NIP : 130 936 616
MOTTO
v “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang – orang yang diberi ilmu beberapa derajat”
Surat Al-Mujadilah : 11
v “Becik Ketitik Olo Ketoro”
PERSEMBAHAN
Kepada orang tuaku, Ayah dan Ibu yang selalu menyayangi dan berusaha memberikan semua hal yang dibutuhkan sehingga dapat menempuh tahap
akhir pendidikan Diploma III Penyiaran FISIP UNS. Untuk kakak dan adik yang selalu mendukungku dan membantuku dalam
doa. Untuk semua yang ingin lebih maju dan terus belajar dibidang penyiaran.
Dan untuk semua orang yang telah menyayangiku dan menbantuku. Aku persembahkan Laporan Tugas Akhir ini.
Semoga semua yang kita kerjakan mendapatkan ridha-Nya, bermanfaat bagi Dunia dan Akherat. Amin.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dilimpahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “TUGAS
PRODUSER DAN PELAKSANAAN PRODUKSI PROGRAM ACARA TELEVISI DI STASIUN JOGJA TV”. Sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar ahli madya program D III Komunikasi Terapan Jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Laporan Tugas Akhir ini penulis buat berdasarkan pengamatan secara nyata di
Stasiun Jogja TV selama 1 bulan penuh yaitu pada divisi produser program. Untuk itu sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan dan judul yang diberikan pada
tugas akhir yang berjudul “Tugas Produser dan Pelaksanaan Produksi Program Acara Televisi di Stasiun Jogja TV”, penulis berusaha memberikan informasi
tentang apa saja tugas produser program dalam sebuah produksi program acara baik secara
live
maupun
record
di Stasiun Jogja TV. Selain itu penulis juga memberikan keterangan bagaimana proses produksi program acara televisi di
Stasiun Jogja TV dari pra-produsi hingga pasca produksinya. Penulis berharap dengan adanya Laporan Tugas Akhir yang telah disusun ini,
dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan sumber informasi tentang proses kegiatan produksi program acara televisi pada salah satu
media televisi. Penulis sadar bahwa laporan ini mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan
baik dari tata bahasanya, teknik penulisan maupun isinya, mengingat pengetahuan
dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan Laporan Tugas
Akhir agar semakin mendekati sempurna. Penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah
membantu tersusunya Laporan Tugas akhir ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Supriyadi SN, SU, Dekan FISIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta selaku pelindung pelaksanaan penyusunan Laporan Tugas Akhir. 2.
Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku pembimbing dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.
3. Pampinan dan seluruh kerabat kerja Stasiun Jogja TV atas sambutan
baiknya dan telah mengijinkan penulis melakukan Kuliah Kerja Media KKM di Jogja TV selama 1 bulan.
4. Seluruh kru divisi produser program, kameraman program, dan editing
program yang telah banyak memberikan saran dan bantuanya kepada penulis selama KKM.
5. Semua teman – teman selama di Jogja dan semua pihak yang telah
membantu selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini hingga dapat terselesaikan.
Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunya Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Tugas Produser dan Pelaksanaan Produksi Program Acara Televisi
di Stasiun Jogja TV” ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa mencatatnya sebagai amal baik, amin.
Surakarta, Mei 2008
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… … iii HALAMAN MOTTO……………………………………………………..... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………. v KATA PENGANTAR……………………………………………………… vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………… .. ix BAB I
PENDAHULUAN………………………………………….. 1 A.
Latar Belakang………………………………………….. 1 B.
Tujuan KKM…………………………………………… . 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………. 6
A. Media Televisi…………………………………………… 6
B. Produksi Siaran Televisi…………………………………. 7
C. Produser…………………………………………………. 9
D. Pelaksanaan Produser dalam Produksi Siaran Televisi…. 10
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA…………………………………… 19 A.
Sejarah Jogja TV………………………………………… 19 B.
Logo Jogja TV…………………………………………… 21 C.
Setruktur Konsep Dasar Jogja TV………………………. 22 D.
Visi dan Misi…………………………………………….. 23 E.
Arti Logo………………………………………………… 23
F. Lokasi dan jangkauan Area……………………………… 26
G. Prestasi…………………………………………………… 26
Struktur Organisasi………………………………………. 28
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA…………….. 29 A.
Deskripsi Umum Acara Jogja TV………………………... 30 B.
Deskripsi kegiatan Kuliah Kerja Media KKM…………. 31 C.
Deskripsi Acara Yang diamati sewaktu KKM………… … 34 D.
Tahapan Pelaksanaan KKM…………………………… 36
BAB V PENUTUP................................................................................ 44
A. Kesimpulan……………………………………………….. 44
B. Saran……………………………………………………… 45
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kuliah Kerja Media KKM
Era globalisasi telah memacu banyak bidang untuk berkembang, Terutama dibidang teknologi komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan
manusia yang penting dalam menjalani kehidupan. Dengan banyaknya manfaat komunikasi seperti sebagai pembentuk diri, pengungkapan diri atau ekspresi,
digunakan untuk kelangsungan hidup manusia, memupuk hubungan dan memperoleh kebahagiaan Dedy Mulyana. Hal ini menjadi pemicu teknologi
komunikasi untuk menjadi sarana pemenuh kebutuhan tersebut. Hal tersebut tampak pada perkembangan teknologi elektronika yang telah
membawa dampak kepada perkembangan di bidang komunikasi massa. Berkat perkembangan teknologi elektronika ini arus informasi dapat berjalan dengan cepat
dan simultan sehingga dapat menembus ruang dan waktu antara dua tempat yang berbeda.
Kehadiran berbagai produk teknologi elektronika seperti radio dan televisi telah memberikan nuansa baru dalam berkomunikasi. Hubungan antara manusia
berubah dari yang bersifat tradisional lisan menjadi hubungan bermedia, yang sekaligus mampu mempercepat proses komunikasi, karena pada umumnya ciri
khas media komunikasi massa modern menjanjikan kecepatan, ketepatan dan bahkan kepraktisan dalam hal menyampaikan dan menyajikan informasi dan
hiburan kepada khalayak.
Dalam hal ini televisi yang muncul dimasyarakat diawal decade 1960-an semakin lama semakin mendominasi komunikasi massa karena sifatnya yang
memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak dibidang informasi dan hiburan. Kelebihan televisi dari media massa lainya bersifat audio visual yaitu dapat dilihat
dan didengar, menggambarkan kenyataan dan langsung menyajikan peristiwa yang tengah terjadi. Menjadikan televisi sebagai media yang berpengaruh terhadap sikap
dan perbuatan audience melalui berbagai acara yang ditayangkan. Ujung tombak untuk mncapai kebutuhan manusia tentang komunikasi
tersebut terletak pada program – program acara televisi yang di tayangkan. Televisi menjadi daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan
dengan karakter televisi dan manusia yang sudah terpengaruh oleh televisi. Kebutuhan dan keinginan manusia yang terus meningkat untuk melihat lebih luas,
lebih banyak dan lebih vareatif menuntut produksi televisi juga menyesuaikan karakter penonton.
Fenomena tersebut yang menjadi latar belakang penyelenggara siaran atau broadcaster untuk mampu memacu dirinya meningkatkan kualitas dengan
mengaplikasikan ilmu penyiaranya, terutama dibidang program televisi. Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian
mata acara dalam bentuk audio suara atau visual gambar yang ditranmisikan dalam bentuk signal suara dan gambar, baik melalui udara teristerial dan satelit
maupun melalui kabel dan atau serat optic yang dapat diterima oleh pesawat penerima radio televisi di rumah – rumah Tommy Suprapto. Wujud
penyelenggaraan siaran tersebut adalah siaran. Jenis siaran – siaran televisi yang sama tergabung dalam sebuah program televisi yang nantinya akan ditayangkan.
Siaran adalah benda abstrak yang sangat potensial untuk dipergunakan mencapai tujuan yang bersifat idiil maupun material. Siaran merupakan hasil kerja kolektif
yang memerlukan dana yang besar, banyak, tenaga yang kreatif, professional serta sarana elektrik yang serba canggih. Karena itu produksi siaran merupakan produksi
massal yang memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, hiburan dan pendidikan kepada sebagian besar khalayak dengan produksi yang cukup besar.
Persaingan yang ketat dan kemauan konsumen, memacu penyelenggara siaran harus meperhatikan keberlangsungan siaran, dalam hal ini menjaga stabilitas
siaran dengan kemampuan mempertahankan jumlah pendengar atau pemirsa terhadap jumlah program tertentu. Dalam hal ini keseluruhan pengelola program
acara siaran berperan penting di dalam bidangnya masing – masing untuk menghasilkan suatu program yang berkualitas, baik dan benar. Dengan
memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka diharapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil produksi siaran
yang benar – benar dapat dinikmati dan ditonton. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut dibutuhkan tenaga –
tenaga ahli di bidang komunikasi dan penyiaran yang handal dan professional. Bekerja dibidang penyiaran tidak hanya cukup pada teori saja tetapi juga harus
mampu diaplikasikan. Sebaliknya kemampuan praktek ataupun kemampuan tidak cukup apabila tidak dilandasi dengan teori – teori yang relevan. Perpaduan antara
teori dan praktek bidang komunikasi penyiaran khususnya di dalam memproduksi dan menyiarkan mata acara akan meningkatkan kreativitas bagi seseorang yang
bekerja di dunia penyiaran untuk dapat memproduksi, mengolah, mendistribusikan program siaran yang menarik khalayak.
Program siaran yan berkualitas, baik dan benar tidak lepas dari tenaga ahli yang bekerja di bidang penyiaran yang handal dan professional. Sebuah program
siaran berarti juga tergantung pada seorang producer yang bertanggung jawab penuh tentang jalannya sebuah produksi dan keberhasilan sebuah siaran televisi.
Untuk itu pengamatan tentang pelaksanaan produksi program acara televisi dan tugas – tugas seorang producer didalamnya dirasa penting untuk diiuti dan dilihat
secara dekat prosesnya sebagai wujud aplikasi disiplin ilmu yang telah di pelajari di perkuliahan.
Maka dari itu dilihat dari tujuan penyeleggara siaran atau stasiun televisi swasta yang mempunyai ke 3 tujuan sebagai media penyiaran Informasi, Hiburan
dan Pendidikan salah satunya yaitu Stasiun Jogja TV yang tercermin dalam program acara yang di tayangkan di Stasiun Jogja TV. Selain itu dilihat dari tenaga
ahli maupun tenaga professional yang bekerja di Stasiun Jogja TV adalah orang – orang yang telah cukup berdedikasi dan mempunyai banyak pengalaman di bidang
penyiaran, maka penulis memilih Stasiun Jogja TV untuk dijadikan tempat Kuliah Kerja Media KKM 2008. Diharapkan penulis dapat belajar, mencontoh dan
melihat lebih dekat bagaimana proses perencanaan, penyelenggaraan sebuah acara siaran televisi dan untuk dapat berlatih mengaplikasikan ilmu penyiaran yang telah
diperoleh diperkuliahan secara professional dan nyata.
B. Tujuan Kuliah Kerja Media KKM
1. Melihat lebih dekat tugas kenerja penyelengaraan siaran, kinerja tenaga ahli di
bidang penyiaran dan proses produksi program acara siaran Jogja TV 2.
Mencari pengalaman agar lebih siap menghadapi dunia kerja dalam masyarakat dan mampu menerapkan wawasan teoritis Ilmu Komunikasi
khususnya penyiaran dalam kuliah kerja lapangan. 3.
Agar mengetahui gambaran jelas soal dunia komunikasi, terutama di bidang Penyiaran. Serta tantangan dunia kerja yang semakin kompetetif.
4. Meningkatkan kreativitas dan profesionalisme seorang broadcaster, agar dapat
memprediksi serta mempersiapkan diri menghadapi persaingan di era globalisasi.
5. Agar dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi komunikasi yang ada
dalam media penyiaran, untuk proses produksi acara siaran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Televisi
Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara
luas. Wibowo, 2007 : 17 Karekter lain yang juga merupakan keunggulan televisi adalah televisi juga
mampu memberikan penekanan secara efektif terhadap pesan atau maksud yang dituju dengan meng-close-up objeknya, atau memberi pemusatan pandangan.
Televisi memberi banyak kemungkinan illustrasi visual, kaya akan tata gerak, tata warna, dan berbagai bunyi suara. Wibowo, 2007 : 18
Tidak mengherankan jika televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia
yang sudah terpengaruh oleh televisi. Wibowo, 2007 : 19 Seperti halnya dengan media massa lainnya, televisi pada pokoknya
mempunyai 3 fungsi yakni sebagai penerangan, pendidikan dan hiburan. Dalam rangka melaksanakan ke tiga fungsinya tersebut, televisi harus
mengadung aspek persuasi, dalam arti kata bahwa setiap acara yang diproduksi bukan hanya
informatif
atau
edukatif
atau
rekreatif
, tetapi juga
persuasif
. Meskipun komunikasi dengan menggunakan media televisi bersifat satu
arah yang tidak menimbulkan arus balik secara langsung, tetapi produser sebagai komunikator dituntut membuat televisi siaran sebagai sarana massa persuasion
persuasi massa. Ini berarti televisi siaran mampu mengajak atau membujuk
khalayak pemirsa melakukan tindakan atau kegiatan tertentu , yang secara masal berbentuk prilaku nyata.
Maka komunikator pada stasiun televisi siaran bersifat kolektif, yang terdiri dari sejumlah kerabat kerja yang antara satu dan yang lainnya berada dalam fungsi
yang berbada namun mempunyai tujuan satu yakni memproduksi acara yang dapat dinikmati oleh pemirsa. Effendy, 1993 : 80
B. Produksi Siaran Televisi
Sebuah acara yang akan disajikan berpangkal tolak dari sebuah gagasan, baik yang timbul dari produser sendiri atau dari orang dalam lainya, maupun dari
orang luar, yakni masyarakat yang
memvisualisasikan
dan
mengaudialisasikan
sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan harmonis dalam bentuk acara yang memuaskan pemirsa, maka gagasan tersebut harus diikat secara seksama. Langkah-
langkah untuk mengembangkan gagasan orisinal tadi ke rangkaian unsur-unsur audio-visual tersebut didalamnya yang dinamakan
tatacara produksi
atau
production
atau yang sering disebut pula dengan
produksi
. Effendy, 1993 : 79 Dalam produksi informasi, menurut tempatnya atau studio, program acara
dibagi dalam dua kategori besar, yaitu: a.
Live Event
, misalnya program music,
reality show
, berita
News
dan lain sebagainya
b.
Recording Event
, program acara yang direkam terlebih dahulu baik program acara non drama seperti music, olah raga, dan berita
News
maupun program acara drama.Suprapto, 2006 : 8
Dalam sebuah produksi siaran televisi, penyelenggara siaran harus mampu memproduksi sebuah siaran yang berkualitas, baik dan benar. Yang dimaksud
siaran berkualitas, baik dan benar itu adalah : Suprapto, 2006 : 12 ·
Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara dan atau
gambarvisualnya prima. ·
Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau
visualnya bersifat
informatif, edukatif,
persuasif, akumulatif,
komunikatif dan stimulatif. ·
Siaran yang benar
adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik televisi.
Dengan adanya siaran yang berkualitas baik dan benar maka diharapkan mampu menghasilkan sebuah produksi siaran yang dapat dinikmati dan ditonton
oleh khalayak.
Produksi siaran dibagi kedalam 2 kategori karya produksi, yaitu karya produksi artistik dan karya produksi jurnalistik. Yang mempunyai perbedaan :
Suprapto, 2006 : 12
KARYA ARTISTIK KARYA JURNALISTIK
Ø Sumber: Idegagasan
Ø Mengutamakan keindahan
Ø Isi pesan bisa fiksi dan non fiksi
Ø Penyajian tidak terikat waktu
Ø Sasaran kepuasan khalayak
Ø Memenuhi rasa kagum
Ø Sumber: Permasalahan hangat
Ø Mengutamakan kecepatanaktual
Ø Isi pesan harus faktual
Ø Penyajian terikat waktu
Ø Sasaran kepercayaankepuasan
Ø Memenuhi rasa ingin tahu
Ø Improvisasi tidak terbatas
Ø Isi pesan terikat kode moral
Ø Penggunaan bahasa bebas
Ø Refleksi daya khayal kuat
Ø Isi pesan tentang realitas sosial
Ø Improvisasi terbatas
Ø Isi pesan terikat kode etik
Ø Penggunaan bahasa jurnalistik
Ø Refleksi penyajian kuat
Ø Isi pesan menyerap realitasfaktual
C. Produser
Produser televisi adalah seseorang yang bekerja di sebuah stasiun televisi siaran yang berfungsi sebagai organisator bagi penyelenggaraan suatu acara yang
akan ditayangkan. Effendy, 1993 : 79 Tugas produser dalam memproduksi acara yang akan disiarkan pada
hakekatnya sama saja, kalaupun terdapat perbedaan, ini dikarenakan perbedaan jenis acara yang akan disajikan. Menurut effendy perbedaan tugas produser yang
diklarifikasikan berdasarkan jenis acara : 1.
Produser drama 2.
Produser aneka ria 3.
Produser wicara 4.
Produser siaran luar Dalam karya produksi jurnalistik seorang produser dituntut mempunyai
kemampuan berpikir dan menuangkan ide pemikiran dalam satu tulisan proposal untuk suatu program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan
untuk memimpin dan bekerjasama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur – unsur produksi yang terkait. Adapun tugas produser secara umum : Suprapto, 2006 : 62
1. Menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi siaran.
2. Membuat desain produksi.
3. Menentukan tim kreatif.
4. Menentukan satuan kerja produksi.
5. Bersama pengarah acara menentukan dan memilih pengisi acara.
6. Menyusun anggaran biaya produksi.
7. Melakukan koordinasi,promosi dan publikasi.
8. Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani.
D. Pelaksanaan Tugas Produser Dalam Produksi Siaran Televisi
Untuk membuat sebuah produksi siaran televisi seorang produser dituntut untuk memperhatikan lima hal yang sangat penting didalam merencanakan,
memproduksi, dan menyiarkan suatu program acara televisi. Lima hal tersebut yaitu : m
ateri produksi, sarana produksi, equipment, biaya produksi financial, Organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi
Wibowo, 2007 : 23
1. Materi Produksi
Seorang produser pertama – tama harus mampu menyiapkan materi. Materi produksi dapat berupa apa saja, kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang
atau manusia pun dapat menjadi bahan materi untuk sebuah produksi yang bermutu. Selain itu produser harus mempunyai visi untuk menentukan materi agar
bahan yang akan diolah menjadi berbobot.
Sebuah materi yang telah dipilih masih diperlukan sebuah riset yang mendalam agar data – data yang berhubungan dengan materi produksi itu lengkap.
Dari hasil riset meteri produksi muncul gagasan atau ide yang kemudian diubah menjadi suatu tema. Tema ataupun konsep program kemudian diwujudkan menjadi
treatment. Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Dari treatment akan diciptakan naskah
script
atau langsung dilaksakan produksi program.
2. Sarana Produksi Equipment
Sarana produksi menjadi sarana penunjang terwujudnya ide menjadi hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standart yang mampu menghasilkan
gambar dan suara secara bagus. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam
suara dan unit peralatan pencahayaan. Kualitas standart ketiga unit peralatan ini menjadi pertimbangan utama seorang produser, ketika ia mulai dalam perencanaan
produksinya. Karena jumlah dan macam peralatan yang akan dipakai tergantung pada acara yang kan di produksi oleh seorang peoduser. Hal ini berpengaruh pada
penentuan jumlah kerabat kerja
crew
dan perancangan anggaran produksi
production budget
.
3. Biaya Produksi
Tugas produser selanjutnya adalah, dimana seorang produser juga harus
mampu memikirkan perencanaan anggaran yang akan diperlukan untuk biaya produksinya. Perencanaan biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan,
yaitu : Wibowo, 2007 : 29
a. Financial oriented
Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada, jika dana terbatas maka tuntunan – tuntunan untuk
biaya produksi juga harus dibatasi. Sehingga semuanya diatur berdasarkan dana yang tersedia.
b. Quality Oriented
Perencanaan biaya produksi berdasarkan atas tuntunan – tuntunan dari produksi yang maksimal. Dalam hal ini tidak mempermasalahkan dana
yang ada, yang penting hasil dari produksi tersebut berbobot, memiliki nilai, dan berguna bagi masyarakat.
Seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh terlupakan; oleh siapa dan dari mana itu akan dipergunakan. Oleh karena itu perlu
memiliki lembar perencanaan anggaran yang dipakai untuk memperhitungkan semua biaya. Estimasi biaya yang tertera dalam perencanaan anggaran, berfungsi
untuk dapat membuat batasan – batasan yang baik ketika pelaksanaan produksi dan mencegah pemborosan.
4. Organisasi Pelaksanaan Produksi