Ketua Materi Produksi Sarana Produksi Equipment Biaya Produksi

PENGESAHAN Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari : Tanggal : Panitia Ujian Akhir

1. Ketua

Drs. Dwi Tiyanto, SU NIP : 130 814 593

2. Anggota

1. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si NIP : 131 658 537 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan Drs. Supriyadi, SN, SU NIP : 130 936 616 MOTTO v “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang – orang yang diberi ilmu beberapa derajat” Surat Al-Mujadilah : 11 v “Becik Ketitik Olo Ketoro” PERSEMBAHAN Kepada orang tuaku, Ayah dan Ibu yang selalu menyayangi dan berusaha memberikan semua hal yang dibutuhkan sehingga dapat menempuh tahap akhir pendidikan Diploma III Penyiaran FISIP UNS. Untuk kakak dan adik yang selalu mendukungku dan membantuku dalam doa. Untuk semua yang ingin lebih maju dan terus belajar dibidang penyiaran. Dan untuk semua orang yang telah menyayangiku dan menbantuku. Aku persembahkan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga semua yang kita kerjakan mendapatkan ridha-Nya, bermanfaat bagi Dunia dan Akherat. Amin. KATA PENGANTAR Puji Syukur dilimpahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “TUGAS PRODUSER DAN PELAKSANAAN PRODUKSI PROGRAM ACARA TELEVISI DI STASIUN JOGJA TV”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya program D III Komunikasi Terapan Jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Laporan Tugas Akhir ini penulis buat berdasarkan pengamatan secara nyata di Stasiun Jogja TV selama 1 bulan penuh yaitu pada divisi produser program. Untuk itu sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan dan judul yang diberikan pada tugas akhir yang berjudul “Tugas Produser dan Pelaksanaan Produksi Program Acara Televisi di Stasiun Jogja TV”, penulis berusaha memberikan informasi tentang apa saja tugas produser program dalam sebuah produksi program acara baik secara live maupun record di Stasiun Jogja TV. Selain itu penulis juga memberikan keterangan bagaimana proses produksi program acara televisi di Stasiun Jogja TV dari pra-produsi hingga pasca produksinya. Penulis berharap dengan adanya Laporan Tugas Akhir yang telah disusun ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan sumber informasi tentang proses kegiatan produksi program acara televisi pada salah satu media televisi. Penulis sadar bahwa laporan ini mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan baik dari tata bahasanya, teknik penulisan maupun isinya, mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan Laporan Tugas Akhir agar semakin mendekati sempurna. Penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu tersusunya Laporan Tugas akhir ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Supriyadi SN, SU, Dekan FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta selaku pelindung pelaksanaan penyusunan Laporan Tugas Akhir. 2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku pembimbing dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir. 3. Pampinan dan seluruh kerabat kerja Stasiun Jogja TV atas sambutan baiknya dan telah mengijinkan penulis melakukan Kuliah Kerja Media KKM di Jogja TV selama 1 bulan. 4. Seluruh kru divisi produser program, kameraman program, dan editing program yang telah banyak memberikan saran dan bantuanya kepada penulis selama KKM. 5. Semua teman – teman selama di Jogja dan semua pihak yang telah membantu selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini hingga dapat terselesaikan. Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunya Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Tugas Produser dan Pelaksanaan Produksi Program Acara Televisi di Stasiun Jogja TV” ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa mencatatnya sebagai amal baik, amin. Surakarta, Mei 2008 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… … iii HALAMAN MOTTO……………………………………………………..... iv HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………. v KATA PENGANTAR……………………………………………………… vi DAFTAR ISI……………………………………………………………… .. ix BAB I PENDAHULUAN………………………………………….. 1 A. Latar Belakang………………………………………….. 1 B. Tujuan KKM…………………………………………… . 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………. 6 A. Media Televisi…………………………………………… 6 B. Produksi Siaran Televisi…………………………………. 7 C. Produser…………………………………………………. 9 D. Pelaksanaan Produser dalam Produksi Siaran Televisi…. 10 BAB III DESKRIPSI LEMBAGA…………………………………… 19 A. Sejarah Jogja TV………………………………………… 19 B. Logo Jogja TV…………………………………………… 21 C. Setruktur Konsep Dasar Jogja TV………………………. 22 D. Visi dan Misi…………………………………………….. 23 E. Arti Logo………………………………………………… 23 F. Lokasi dan jangkauan Area……………………………… 26 G. Prestasi…………………………………………………… 26 Struktur Organisasi………………………………………. 28 BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA…………….. 29 A. Deskripsi Umum Acara Jogja TV………………………... 30 B. Deskripsi kegiatan Kuliah Kerja Media KKM…………. 31 C. Deskripsi Acara Yang diamati sewaktu KKM………… … 34 D. Tahapan Pelaksanaan KKM…………………………… 36 BAB V PENUTUP................................................................................ 44 A. Kesimpulan……………………………………………….. 44 B. Saran……………………………………………………… 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kuliah Kerja Media KKM

Era globalisasi telah memacu banyak bidang untuk berkembang, Terutama dibidang teknologi komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting dalam menjalani kehidupan. Dengan banyaknya manfaat komunikasi seperti sebagai pembentuk diri, pengungkapan diri atau ekspresi, digunakan untuk kelangsungan hidup manusia, memupuk hubungan dan memperoleh kebahagiaan Dedy Mulyana. Hal ini menjadi pemicu teknologi komunikasi untuk menjadi sarana pemenuh kebutuhan tersebut. Hal tersebut tampak pada perkembangan teknologi elektronika yang telah membawa dampak kepada perkembangan di bidang komunikasi massa. Berkat perkembangan teknologi elektronika ini arus informasi dapat berjalan dengan cepat dan simultan sehingga dapat menembus ruang dan waktu antara dua tempat yang berbeda. Kehadiran berbagai produk teknologi elektronika seperti radio dan televisi telah memberikan nuansa baru dalam berkomunikasi. Hubungan antara manusia berubah dari yang bersifat tradisional lisan menjadi hubungan bermedia, yang sekaligus mampu mempercepat proses komunikasi, karena pada umumnya ciri khas media komunikasi massa modern menjanjikan kecepatan, ketepatan dan bahkan kepraktisan dalam hal menyampaikan dan menyajikan informasi dan hiburan kepada khalayak. Dalam hal ini televisi yang muncul dimasyarakat diawal decade 1960-an semakin lama semakin mendominasi komunikasi massa karena sifatnya yang memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak dibidang informasi dan hiburan. Kelebihan televisi dari media massa lainya bersifat audio visual yaitu dapat dilihat dan didengar, menggambarkan kenyataan dan langsung menyajikan peristiwa yang tengah terjadi. Menjadikan televisi sebagai media yang berpengaruh terhadap sikap dan perbuatan audience melalui berbagai acara yang ditayangkan. Ujung tombak untuk mncapai kebutuhan manusia tentang komunikasi tersebut terletak pada program – program acara televisi yang di tayangkan. Televisi menjadi daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia yang sudah terpengaruh oleh televisi. Kebutuhan dan keinginan manusia yang terus meningkat untuk melihat lebih luas, lebih banyak dan lebih vareatif menuntut produksi televisi juga menyesuaikan karakter penonton. Fenomena tersebut yang menjadi latar belakang penyelenggara siaran atau broadcaster untuk mampu memacu dirinya meningkatkan kualitas dengan mengaplikasikan ilmu penyiaranya, terutama dibidang program televisi. Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio suara atau visual gambar yang ditranmisikan dalam bentuk signal suara dan gambar, baik melalui udara teristerial dan satelit maupun melalui kabel dan atau serat optic yang dapat diterima oleh pesawat penerima radio televisi di rumah – rumah Tommy Suprapto. Wujud penyelenggaraan siaran tersebut adalah siaran. Jenis siaran – siaran televisi yang sama tergabung dalam sebuah program televisi yang nantinya akan ditayangkan. Siaran adalah benda abstrak yang sangat potensial untuk dipergunakan mencapai tujuan yang bersifat idiil maupun material. Siaran merupakan hasil kerja kolektif yang memerlukan dana yang besar, banyak, tenaga yang kreatif, professional serta sarana elektrik yang serba canggih. Karena itu produksi siaran merupakan produksi massal yang memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, hiburan dan pendidikan kepada sebagian besar khalayak dengan produksi yang cukup besar. Persaingan yang ketat dan kemauan konsumen, memacu penyelenggara siaran harus meperhatikan keberlangsungan siaran, dalam hal ini menjaga stabilitas siaran dengan kemampuan mempertahankan jumlah pendengar atau pemirsa terhadap jumlah program tertentu. Dalam hal ini keseluruhan pengelola program acara siaran berperan penting di dalam bidangnya masing – masing untuk menghasilkan suatu program yang berkualitas, baik dan benar. Dengan memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka diharapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil produksi siaran yang benar – benar dapat dinikmati dan ditonton. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut dibutuhkan tenaga – tenaga ahli di bidang komunikasi dan penyiaran yang handal dan professional. Bekerja dibidang penyiaran tidak hanya cukup pada teori saja tetapi juga harus mampu diaplikasikan. Sebaliknya kemampuan praktek ataupun kemampuan tidak cukup apabila tidak dilandasi dengan teori – teori yang relevan. Perpaduan antara teori dan praktek bidang komunikasi penyiaran khususnya di dalam memproduksi dan menyiarkan mata acara akan meningkatkan kreativitas bagi seseorang yang bekerja di dunia penyiaran untuk dapat memproduksi, mengolah, mendistribusikan program siaran yang menarik khalayak. Program siaran yan berkualitas, baik dan benar tidak lepas dari tenaga ahli yang bekerja di bidang penyiaran yang handal dan professional. Sebuah program siaran berarti juga tergantung pada seorang producer yang bertanggung jawab penuh tentang jalannya sebuah produksi dan keberhasilan sebuah siaran televisi. Untuk itu pengamatan tentang pelaksanaan produksi program acara televisi dan tugas – tugas seorang producer didalamnya dirasa penting untuk diiuti dan dilihat secara dekat prosesnya sebagai wujud aplikasi disiplin ilmu yang telah di pelajari di perkuliahan. Maka dari itu dilihat dari tujuan penyeleggara siaran atau stasiun televisi swasta yang mempunyai ke 3 tujuan sebagai media penyiaran Informasi, Hiburan dan Pendidikan salah satunya yaitu Stasiun Jogja TV yang tercermin dalam program acara yang di tayangkan di Stasiun Jogja TV. Selain itu dilihat dari tenaga ahli maupun tenaga professional yang bekerja di Stasiun Jogja TV adalah orang – orang yang telah cukup berdedikasi dan mempunyai banyak pengalaman di bidang penyiaran, maka penulis memilih Stasiun Jogja TV untuk dijadikan tempat Kuliah Kerja Media KKM 2008. Diharapkan penulis dapat belajar, mencontoh dan melihat lebih dekat bagaimana proses perencanaan, penyelenggaraan sebuah acara siaran televisi dan untuk dapat berlatih mengaplikasikan ilmu penyiaran yang telah diperoleh diperkuliahan secara professional dan nyata.

B. Tujuan Kuliah Kerja Media KKM

1. Melihat lebih dekat tugas kenerja penyelengaraan siaran, kinerja tenaga ahli di bidang penyiaran dan proses produksi program acara siaran Jogja TV 2. Mencari pengalaman agar lebih siap menghadapi dunia kerja dalam masyarakat dan mampu menerapkan wawasan teoritis Ilmu Komunikasi khususnya penyiaran dalam kuliah kerja lapangan. 3. Agar mengetahui gambaran jelas soal dunia komunikasi, terutama di bidang Penyiaran. Serta tantangan dunia kerja yang semakin kompetetif. 4. Meningkatkan kreativitas dan profesionalisme seorang broadcaster, agar dapat memprediksi serta mempersiapkan diri menghadapi persaingan di era globalisasi. 5. Agar dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi komunikasi yang ada dalam media penyiaran, untuk proses produksi acara siaran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Televisi

Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. Wibowo, 2007 : 17 Karekter lain yang juga merupakan keunggulan televisi adalah televisi juga mampu memberikan penekanan secara efektif terhadap pesan atau maksud yang dituju dengan meng-close-up objeknya, atau memberi pemusatan pandangan. Televisi memberi banyak kemungkinan illustrasi visual, kaya akan tata gerak, tata warna, dan berbagai bunyi suara. Wibowo, 2007 : 18 Tidak mengherankan jika televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia yang sudah terpengaruh oleh televisi. Wibowo, 2007 : 19 Seperti halnya dengan media massa lainnya, televisi pada pokoknya mempunyai 3 fungsi yakni sebagai penerangan, pendidikan dan hiburan. Dalam rangka melaksanakan ke tiga fungsinya tersebut, televisi harus mengadung aspek persuasi, dalam arti kata bahwa setiap acara yang diproduksi bukan hanya informatif atau edukatif atau rekreatif , tetapi juga persuasif . Meskipun komunikasi dengan menggunakan media televisi bersifat satu arah yang tidak menimbulkan arus balik secara langsung, tetapi produser sebagai komunikator dituntut membuat televisi siaran sebagai sarana massa persuasion persuasi massa. Ini berarti televisi siaran mampu mengajak atau membujuk khalayak pemirsa melakukan tindakan atau kegiatan tertentu , yang secara masal berbentuk prilaku nyata. Maka komunikator pada stasiun televisi siaran bersifat kolektif, yang terdiri dari sejumlah kerabat kerja yang antara satu dan yang lainnya berada dalam fungsi yang berbada namun mempunyai tujuan satu yakni memproduksi acara yang dapat dinikmati oleh pemirsa. Effendy, 1993 : 80

B. Produksi Siaran Televisi

Sebuah acara yang akan disajikan berpangkal tolak dari sebuah gagasan, baik yang timbul dari produser sendiri atau dari orang dalam lainya, maupun dari orang luar, yakni masyarakat yang memvisualisasikan dan mengaudialisasikan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan harmonis dalam bentuk acara yang memuaskan pemirsa, maka gagasan tersebut harus diikat secara seksama. Langkah- langkah untuk mengembangkan gagasan orisinal tadi ke rangkaian unsur-unsur audio-visual tersebut didalamnya yang dinamakan tatacara produksi atau production atau yang sering disebut pula dengan produksi . Effendy, 1993 : 79 Dalam produksi informasi, menurut tempatnya atau studio, program acara dibagi dalam dua kategori besar, yaitu: a. Live Event , misalnya program music, reality show , berita News dan lain sebagainya b. Recording Event , program acara yang direkam terlebih dahulu baik program acara non drama seperti music, olah raga, dan berita News maupun program acara drama.Suprapto, 2006 : 8 Dalam sebuah produksi siaran televisi, penyelenggara siaran harus mampu memproduksi sebuah siaran yang berkualitas, baik dan benar. Yang dimaksud siaran berkualitas, baik dan benar itu adalah : Suprapto, 2006 : 12 · Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara dan atau gambarvisualnya prima. · Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif dan stimulatif. · Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik televisi. Dengan adanya siaran yang berkualitas baik dan benar maka diharapkan mampu menghasilkan sebuah produksi siaran yang dapat dinikmati dan ditonton oleh khalayak. Produksi siaran dibagi kedalam 2 kategori karya produksi, yaitu karya produksi artistik dan karya produksi jurnalistik. Yang mempunyai perbedaan : Suprapto, 2006 : 12 KARYA ARTISTIK KARYA JURNALISTIK Ø Sumber: Idegagasan Ø Mengutamakan keindahan Ø Isi pesan bisa fiksi dan non fiksi Ø Penyajian tidak terikat waktu Ø Sasaran kepuasan khalayak Ø Memenuhi rasa kagum Ø Sumber: Permasalahan hangat Ø Mengutamakan kecepatanaktual Ø Isi pesan harus faktual Ø Penyajian terikat waktu Ø Sasaran kepercayaankepuasan Ø Memenuhi rasa ingin tahu Ø Improvisasi tidak terbatas Ø Isi pesan terikat kode moral Ø Penggunaan bahasa bebas Ø Refleksi daya khayal kuat Ø Isi pesan tentang realitas sosial Ø Improvisasi terbatas Ø Isi pesan terikat kode etik Ø Penggunaan bahasa jurnalistik Ø Refleksi penyajian kuat Ø Isi pesan menyerap realitasfaktual

C. Produser

Produser televisi adalah seseorang yang bekerja di sebuah stasiun televisi siaran yang berfungsi sebagai organisator bagi penyelenggaraan suatu acara yang akan ditayangkan. Effendy, 1993 : 79 Tugas produser dalam memproduksi acara yang akan disiarkan pada hakekatnya sama saja, kalaupun terdapat perbedaan, ini dikarenakan perbedaan jenis acara yang akan disajikan. Menurut effendy perbedaan tugas produser yang diklarifikasikan berdasarkan jenis acara : 1. Produser drama 2. Produser aneka ria 3. Produser wicara 4. Produser siaran luar Dalam karya produksi jurnalistik seorang produser dituntut mempunyai kemampuan berpikir dan menuangkan ide pemikiran dalam satu tulisan proposal untuk suatu program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerjasama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur – unsur produksi yang terkait. Adapun tugas produser secara umum : Suprapto, 2006 : 62 1. Menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi siaran. 2. Membuat desain produksi. 3. Menentukan tim kreatif. 4. Menentukan satuan kerja produksi. 5. Bersama pengarah acara menentukan dan memilih pengisi acara. 6. Menyusun anggaran biaya produksi. 7. Melakukan koordinasi,promosi dan publikasi. 8. Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani.

D. Pelaksanaan Tugas Produser Dalam Produksi Siaran Televisi

Untuk membuat sebuah produksi siaran televisi seorang produser dituntut untuk memperhatikan lima hal yang sangat penting didalam merencanakan, memproduksi, dan menyiarkan suatu program acara televisi. Lima hal tersebut yaitu : m ateri produksi, sarana produksi, equipment, biaya produksi financial, Organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi Wibowo, 2007 : 23

1. Materi Produksi

Seorang produser pertama – tama harus mampu menyiapkan materi. Materi produksi dapat berupa apa saja, kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang atau manusia pun dapat menjadi bahan materi untuk sebuah produksi yang bermutu. Selain itu produser harus mempunyai visi untuk menentukan materi agar bahan yang akan diolah menjadi berbobot. Sebuah materi yang telah dipilih masih diperlukan sebuah riset yang mendalam agar data – data yang berhubungan dengan materi produksi itu lengkap. Dari hasil riset meteri produksi muncul gagasan atau ide yang kemudian diubah menjadi suatu tema. Tema ataupun konsep program kemudian diwujudkan menjadi treatment. Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Dari treatment akan diciptakan naskah script atau langsung dilaksakan produksi program.

2. Sarana Produksi Equipment

Sarana produksi menjadi sarana penunjang terwujudnya ide menjadi hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standart yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit peralatan pencahayaan. Kualitas standart ketiga unit peralatan ini menjadi pertimbangan utama seorang produser, ketika ia mulai dalam perencanaan produksinya. Karena jumlah dan macam peralatan yang akan dipakai tergantung pada acara yang kan di produksi oleh seorang peoduser. Hal ini berpengaruh pada penentuan jumlah kerabat kerja crew dan perancangan anggaran produksi production budget .

3. Biaya Produksi

Tugas produser selanjutnya adalah, dimana seorang produser juga harus mampu memikirkan perencanaan anggaran yang akan diperlukan untuk biaya produksinya. Perencanaan biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan, yaitu : Wibowo, 2007 : 29 a. Financial oriented Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada, jika dana terbatas maka tuntunan – tuntunan untuk biaya produksi juga harus dibatasi. Sehingga semuanya diatur berdasarkan dana yang tersedia. b. Quality Oriented Perencanaan biaya produksi berdasarkan atas tuntunan – tuntunan dari produksi yang maksimal. Dalam hal ini tidak mempermasalahkan dana yang ada, yang penting hasil dari produksi tersebut berbobot, memiliki nilai, dan berguna bagi masyarakat. Seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh terlupakan; oleh siapa dan dari mana itu akan dipergunakan. Oleh karena itu perlu memiliki lembar perencanaan anggaran yang dipakai untuk memperhitungkan semua biaya. Estimasi biaya yang tertera dalam perencanaan anggaran, berfungsi untuk dapat membuat batasan – batasan yang baik ketika pelaksanaan produksi dan mencegah pemborosan.

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi