Organisasi Pelaksanaan Produksi Program Record:

a. Financial oriented Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada, jika dana terbatas maka tuntunan – tuntunan untuk biaya produksi juga harus dibatasi. Sehingga semuanya diatur berdasarkan dana yang tersedia. b. Quality Oriented Perencanaan biaya produksi berdasarkan atas tuntunan – tuntunan dari produksi yang maksimal. Dalam hal ini tidak mempermasalahkan dana yang ada, yang penting hasil dari produksi tersebut berbobot, memiliki nilai, dan berguna bagi masyarakat. Seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh terlupakan; oleh siapa dan dari mana itu akan dipergunakan. Oleh karena itu perlu memiliki lembar perencanaan anggaran yang dipakai untuk memperhitungkan semua biaya. Estimasi biaya yang tertera dalam perencanaan anggaran, berfungsi untuk dapat membuat batasan – batasan yang baik ketika pelaksanaan produksi dan mencegah pemborosan.

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi membutuhkan banyak orang misalnya saja, presenter, kru, fungsionaris, lembaga penyelenggara, aparat setempat dimana lokasi shooting dilakukan dan pejabat yang bersangkutan dengan masalah perijinan. Supaya shooting berjalan lancar, seorang produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi serapi – rapinya. Daftar anggota kerabat kerja sngat diperlukan untuk mengontrol seluruhseluruh pekerjaan, sehingga apabila terjadi hambatan dapat segera diketahui siapa yang bertanggung jawab. Daftar kerabat kerja yang merupakan fungsionaris yang sangat dibutuhkan dalam sebuah produksi program – program televisi. Satuan kerja di lapangan meliputi : Wibowo, 2007 : 37 1. Sutradara 2. Kamerawan 3. Penata cahaya 4. Penata suara 5. Penanggung jawab teknik 6. Penata artistik Art Disigner 7. Penata pakaian Costum Director 8. Perancang kostum 9. Penata rias 10. VCR operator 11. Pencatat shooting script boy girl 12. Unit manager 13. Pembantu produksi 14. Pekerja perlengkapan beberapa berdasarkan kebutuhan 15. Sopir 16. Pelayanan umum Pelaksanan produksi untuk produksi program di dalam studio memiliki nama yang berbeda pula. Sutradara disebut pengarah program atau program director PD, switcher, dan beberapa kamerawan karena biasanya menggunakan multikamera.

5. Tahap Pelaksanaan Produksi

Suatu program televisiyang melibatkan banyak peralatan, orang dan juga biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga memerlukan suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan Standart Operation Procedure SOP, seperti berikut: Wibowo, 2007 : 39 a. Pra-produksi ide, perencanaan dan persiapan b. Produksi pelaksanaan c. Pasca-produksipenyelesaian dan penayangan

a. Pra-Produksi Perencanaan dan Persiapan

Tahap ini sangat penting sebab apabila dilaksanakan dengan baik dan rinci, sebagian pekerjaan produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, yaitu: 1. Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah untuk mengembangkan gagasannya untuk menjadi naskah sesudah riset. 2. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja time schedule , penyempurnaan naskah, pemilihan pengisi acara, lokasi, crew dan lokasi. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya, rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat dengan hati-hati dan teliti. 3. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat – menyurat. Latihan pengisi acara dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan.

b. Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan prodiuksi dimulai. Proses produksi ini adalah mewujudkan apa yang direncanakan dalam tulisan shooting script , menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam proses produksi sutradara atau produser menentukan shoot mana saja yang akan diambil. Dalam pelaksanaan dilapangan semua crew melakukan tugasnya masing – masing dan saling bekerja sama untuk mendapatkan hasil produksi yang baik, misalnya saja penata cahaya memperhatikan pencahayaan, penata suara juga memperhatikan kualitas suara yang dihasilkan. Hasil dari lapangan yang telah diproduksi biasanya dicatat untuk memudahkan, penyusunan pembuatan editing script nantinya. Wibowo, 2007 : 41 Sebuah pelaksanaan produksi juga tergantung pada tuntunan naskahnya. Dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya. Karakter produksi yang dibagi menurut karakter naskahnya:Darwanto, 1994 : 235 1. Produksi dilakukan di dalam atau di luar studio Jenis produksi ini hasilnya disiarkan secara langsung atau direkam terlebih dahulu dan dalam menyelesaikan produksinya dapat melakukan pasca production atau dapat sekaligus jadi. 2. Produksi gabungan Artinya sebagian produksi di studio, kemudian diberikan insert yang bahan produksinya di luar studio. 3. Produksi rekaman Pelaksanaannya dapat dalam bentuk rekaman secara utuh live ontape , rekaman dalam bentuk pembagian recording in segments , rekaman dengan menggunakan kamera jinjing single camera single VTR , rekaman menggunakan kamera dan beberapa VTR multi cameramulti VTR .

c. Pasca Produksi

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu - editing offline - editing online dan - mixing. Dalam hal ini terdapat dua macam teknik editing, yaitu: editing dengan teknik analog atau linier dan editing dengan teknik digital atau non linier dengan menggunakan komputer. Wibowo, 2007 : 42 1. Editing offline dengan teknik analog Dalam editing ini sutradara terlebih dahulu memilih shoot yang telah direkam terlebih dahulu editing secara kasar sesuai dengan sinopsis dan treatment. Setelah jadi barulah dibuat editing scriptnaskahnya yang juga mencantumkan gambar dan dan nomor kode waktu untuk memudahkan editor. Barulah naskah dan hasil shooting asli diserahkan kepada editor untuk di edit. 2. Editing online dengan teknik analog Editor melakukan editing sesuai dengan naskah dan menyambung setiap shoot dan adegan dibuat tepat sesuai time-code dalam naskah editing. Dan juga memasukan saund asli dengan level yang seimbang dan sempurna. 3. Mixing Pencampuran gambar dan suara Proses ini adalah memasukan narasi dan illustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing online . Diatur keseimbangannya antara sound effec , suara asli, suara narasi agar tidak saling menganggu dan terdengar jelas. Jika tahap ini sudah selesai maka post production dinyatakan telah selesai. Apabila semua telah siap program ini siap untuk ditayangkan. 4. Editing offline dengan teknik digital atau non-linier Editing non-linier atau editing digital adalah editing yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing. Bermacam – macam nama, jenis, dan fasilitas yang digunakan misalnya : Pinacle – Matrox – Campus dll. Dalam editing digital juga menggunakan berbagai macam program editing berdasarkan kebutuhan, seperti: Adobe Premiere – Three D Max – After Effect dan banyak program lainya. 5. Editing online dengan teknik digital Editing online dengan teknik digital sebenarnya merupakan penyempurnaan editing offline dalam komputer, sekaligus mixing dengan music illustrasi atau efek suara dan gambar yang harus di masukan. Setelah semua selesai hasilnya dimasukan kembali kedalam kaset. Setelah itu pekerjaan dinyatakan selesai dan kelanjutannya adalah bagian dari pekerjaan di stasiun televisi. Jadi pasca produksi merupakan tahap akhir kerja dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu kamera atau beberapa kamera. Secara umum kegiatan ini meliputi Darwanto, 1997 : 237 - Melakukan editing, baik dari gambar maupun suaradubing. - Pengisian grafik, baik yang berbentuk tulisan maupun bentuk yang lainya - Pengisian narasi - Pengisian illustrasi musik - Melakukan evaluasi terhadap hasil produksi

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

A. Sejarah Jogja TV

Berawal dari keprihatinan situasi bernegara berbangsa dan bermasyarakat yang semakin terkotak-kotak dalam lingkup yang tidak sehat. Sementara keadaan ekonomi bangsa juga semakin terpuruk. Pendidikan bangsa yang makin kehilangan bobot, situasi politik yang menunjukkan demokrasi yang tidak sehat. Berdasar semua itu kemudian munculah pemikiran bagaimana bisa mempertahankan, atau mungkin memperbaiki situasi ini dengan menggunakan tradisi budaya. Karena budaya bangsa yang masih melekat di hati sanubari masyarakat Indonesia. Tradisi budaya nusantara yang semakin pudar dan ditanggalkan karena adanya globalisasi dan modernisasi, kembali ditemukenali untuk dilestarikan dalam nuansa menjalin kembali kepribadian bangsa yang telah terkikis oleh arus globalisasi. Ideologi ini dikembangkan dan diwujudkan dalam sebuah wahana yang bernama televisi. Ideologi tanpa komersialisasi tidaklah dapat lestari. Maka Jogja TV tampil menyuarakan kepentingan aspirasi masyarakat yang ingin didengar dan ingin disapa dalam nuansa natural alamiah yang tidak tercabut dari akar tradisinya. Dengan moto mengawal tradisi tiada henti, dan mengambil logo seperti warangka keris bernuansakan warna kuning dan hijau, Jogja TV mau mengedepankan lambang persatuan sinar kesetiaan manusia dalam sinar terang Illahi. Jogja TV sebagai warangka dan masyarakat luas sebagai kerisnya, Jogja TV ingin mewujudkan semboyan curiga manjing warangka , yaitu persatuan suara masyarakat dengan tekad Jogja TV. Cita-cita Jogja TV tersebut tidak sekadar sebagai wadah aspirasi budaya masyarakat, yang tidak ada arah dan tujuannya. Tetapi diwujudkan dengan mengedepankan tayangan-tayangan yang berbobot dan berkualitas, diharapkan Jogja TV mampu menghadirkan sebuah budaya masyarakat Indonesia yang indah, dalam suasana kedamaian, ketenteraman, tanpa adanya sekat-sekat perbedaan yang tidak menguntungkan. Jogja TV juga memberikan tayangan-tayangan yang mengemuka yaitu seni-seni tradisi yang ada di Indonesia yang ditayangkan dalam berbagai versi. Semua tayangan tersebut ditata dan diatur dalam sebuah benang merah seperti menata kembali mosaik budaya negeri yang penuh kearifan dan falsafah kehidupan yang adikodradi. Seni-seni tradisi yang masih lestari ditampilkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan adanya isi dan bobot filosofi yang diemban dan yang menjadi misi dari seni tradisi itu sendiri. Oleh karena itulah diharapkan tayangan-tayangan yang muncul dalam berbagai aspek baik pemberitaan, program tayangan, dan lain sebagainya diharapkan memberikan paling tidak tiga aspek, yaitu sebagai tontonan, bisa juga merupakan tuntunan , yang membawa masyarakat ke dalam tatanan yang selaras dengan martabat bangsa Indonesia yang hendak mencapai cita-cita bersama adil makmur sejahtera berdasarkan atas ideologi bangsa yakni Pancasila. Jogja TV membawai misi yang ideologis. Hal ini yang menjadi alasan mengapa televisi swasta ini tidak berupaya keras mengejar rating dengan tayangan yang berbau komersialisasi yang tinggi. Sebab pilihan telah menentukan bahwa tayangan Jogja TV haruslah mempunyai bobot hidup yang bisa ditawarkan kepada masyarakat luas. Jogja TV juga ingin mendengarkan keresahan masyarakat hingga yang paling dasar untuk dapat disaring dan diolah kembali serta ditayangkan dalam nuansa keindahan dalam upaya menciptakan masyarakat yang pluralis yang penuh dengan semangat kegotongroyongan, bahu membahu, tolong menolong, kasih mengasihi dan saling – asih-asah- asuh seperti logonya yang berupa sumping yaitu hiasan telinga dalam tradisi Nusantara. Dengan kata lain secara utuh, Jogja TV ingin menghadirkan tempat yang istimewa bagi masyarakat Indonesia untuk berkarya, untuk hidup, untuk bermasyarakat, sehingga diharapkan mampu membawa masyarakat ini ke dalam situasi yang indah, hamemayu hayuning bawono , membuat dunia ini semakin indah agar semakin layak dihuni oleh manusia yang bermartabat. Karna jika Jogja TV sendiri yang melakukannya tidaklah mungkin bisa tercapai dan terwujud. Dengan dukungan masyarakat luas baik dari lembaga pendidikan, lembaga- lembaga di masyarakat disertai sinerji dari televisi lokal lainnya. Jogja TV berharap cita-citanya tersebut dapat terwujud. Dengan semangat kota Yogyakarta yang Nyawiji, bersatu dengan masyarakat dengan tekad yang satu, golong gilig, greget , dengan tekad dan semangat yang kuat , sengguh, niatan akan keyakinan diri yang kuat, serta ora mingkuh sebagai sebuah tanggung jawab moral untuk bersama- sama mewujudkan cita-cita bangsa yang terpatri dalam Ideologi bangsa Pancasila. Ki Juru Bangunjiwa Jogja TV yang berlokasi di Jl. Wonosari Km. 9 merupakan televisi lokal pertama yang berdiri di Yogyakarta . Diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada tanggal 17 September 2004 yang sekaligus menjadi hari lahirnya Jogja TV. PT Yogyakarta Tugu Televisi juga merupakan TV budaya sebagai media massa yang memberikan informasi, hiburan, dan kontrol sosial terhadap masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Visi dan Misi Jogja TV diantaranya adalah menjadi etalase kearifan lokal budaya Nusantara dan menjadi televisi yang mengaplikasikan teknologi tanpa mengesampingkan tradisi adiluhung, sehingga dapat mendorong peningkatan sektor pendidikan, perekonomian serta pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya. Hal tersebut dapat tercermin dari pilihan berita yang ditayangkan oleh Jogja TV. Jogja TV yang tergabung dalam jaringan Indonesia Network , hadir menyapa pemirsa setiap hari mulai pukul 06.00 sd 24.00 WIB. Kini Jogja TV hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan yang ikut melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa dan daerah-daerah disekitarnya melalui inovasi dalam berbagai program acaranya. Dengan menghadirkan program yang bermuatan lokal sebesar 80, Jogja TV diharapkan benar-benar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan dari daerahnya sendiri.

B. Logo Jogja TV

C. Struktur Konsep Dasar Jogja TV

D. Visi dan Misi

· Visi 1. Menjadi etalase kearifan budaya Nusantara 2. Menjadi stasiun televisi yang mengaplikasikan teknologi tanpa mengesampingkan tradisi adiluhung. 3. Menjaga keseimbangan hubungan manusia, Sang Pencipta dan alam Tri Hita Karana. 4. Menjaga keutuhan NKRI berdasarkan azas Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. · Misi 1. Mendorong peningkatan sector pendidikan, perekonomian serta pariwisata daerah Yogyakarta dan sekitarnya. 2. Mendorong pemberdayaan potensi lokal untuk sebesar – besarnya kesejahteraan masyarakat. 3. Menggali, mempertahankan dan melestarikan budaya serta tradisi masyarakat sejalan dengan proses perkembangan zaman. 4. Taat kepada kode etik jurnalistik, etika penyiaran, serta tata nilai yang berlaku dalam masyarakat.

E. Arti Logo

Konsep Jogja TV merupakan salah satu pilar kekuatan yang turut mengembangkan kebudayaan adiluhung Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa demi tercapainya masyarakat yang dinamis dan bercitra budaya tinggi,sehingga mampu mengembangkan basis tradisi yang ada menjadi sebuah inovasi di segala bidang kehidupan sosial, seni budaya, ekonomi, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Deskripsi Secara keseluruhan logo berbentuk sebuah “WARANGKA KERIS” yang dipadukan dengan tulisan Jogja TV dengan menggunakan jenis font Scie Field yang berkesan modern. Hal ini memvisualisasikan bahwa manusia dalam mengarungi kehidupannya bagaikan gelombang tercermin dalam Luk Keris yang penuh dinamika. Dinamika ini merupakan suatu keanekaragaman budaya dan tradisi yang terus dilestarikan dan dikembangkan guna mencapai taraf kehidupan manusia yang madani, damai, dan sejahtera bagi kehidupan masyarakat Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Keris Merupakan sebuah senjata perang yang diandalkan oleh para prajurit keraton yang memiliki kekuatan dalam menghadapi peperangan. Keris ini memvisualisasikan bahwa Jogja TVadalah merupakan sebuah senjata yang cukup ampuh untuk menyemangati masyarakat Yogyakarta dalam membangun daerahnya, dan bangsa pada umumnya dalam segala bidang kehidupan. Kekuatan dan keberanian ini juga merupakan modal utama dalam menghadapi tantangan era global, dimana Yogyakarta berperan sebagai pintu gerbang pariwisata, penjaga tata nilai dan budaya, pelestari tradisi adiluhung, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keris merupakan cermin dinamika kehidupan manusia yang dinamis dan penuh tantangan. Memberi rasa percaya diri dan memberi semangat yang besar bagi masyarakat Yogyakarta. Warna Hijau Memvisualisasikan kesuburan alam Yogyakarta yang perlu dilestarikan dan dikembangkan demi kesejahteraan masyarakatnya. Warna hijau juga mencerminkan citra masyarakat Yogyakarta yang damai, aman, dan nyaman dilandasi dengan kultur budaya yang sarat dengan nilai-nilai dan norma peradaban yang madani. Warna Kuning Memvisualisasikan bahwa Jogja TV mempunyai visi dan kekuatan dalam mengembangkan nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta. Dimana kraton sebagai kiblatnya. Tulisan Jogja TV Merupakan perpaduan antara jenis font Scie Field dengan Swiss 721 BdRnd BT yang mengesankan seperti tulisan Jawa. Hal ini memvisualisasikan sebuah kedinamisan perpaduan antara budaya nenek moyang dengan perkembangan era modern sekarang ini.

F. Lokasi dan Jangkauan Area

Studio : Jl. Wonosari Km.9 Sendang Tirto, Brebah, Sleman, Yogyakarta Telp. +62 – 274 – 451 900, 748 8899 Fax. +62 – 274 – 451 800 Marketing Jakarta : Gedung Pers Pancasila Lt. 2 Jl. Gelora VII No. 32 Jakarta Pusat Telp. 021 – 535 7602 Fax. 021 – 5367 0771 www.jogjatv.com Jangkauan Area Dengan daya pancar 8 KW, jangkauan area meliputi Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul dan Kulonprogo. Tidak hanya itu jangkauan area Jogja TV meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten. Sedangkan beberapa daerah lainnya adalah Magelang, Purworejo, Kutoarjo, Banjarnegara, sebagian Kebumen, Wonosobo, Temanggung dan sekitarnya.

G. Prestasi

Beberapa prestasi dan penghargaan yang pernah diraih Jogja TV diantaranya adalah Pemenang Iklan Layanan Masyarakat Televisi Terbaik dalam Ajang Anugerah Kebudayaan 2006 Media Massa dan Iklan dan Nominator Peraih “ Cakram Award 2006 ” untuk kategori “Televisi Lokal Terbaik” . Dengan slogan Tradisi Tiada Henti , Jogja TV hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan yang ikut melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa dan daerah- daerah disekitarnya melalui inovasi dalam berbagai program acaranya.

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

A. Deskripsi Umum Acara Jogja TV

Jogja TV yang berlokasi di Jl. Wonosari Km. 9 merupakan televisi lokal pertama yang berdiri di Yogyakarta. PT Yogyakarta Tugu Televisi juga merupakan TV budaya sebagai media massa yang memberikan informasi, hiburan, dan kontrol sosial terhadap masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Jogja TV yang tergabung dalam jaringan Indonesia Network , hadir menyapa pemirsanya setiap hari mulai pukul 06.00 sd 24.00 WIB. Dengan slogan Tradisi Tiada Henti , Jogja TV hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan yang ikut melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa dan daerah-daerah disekitarnya melalui inovasi dalam berbagai program acaranya. Dengan menghadirkan program yang bermuatan lokal sebesar 80, Jogja TV diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan dari daerahnya sendiri. Di Stasiun Jogja TV terbagi menjadi beberapa jenis program acara yang sesuai dengan slogan Jogja TV. Dimana didalamnya terdapat berbagai acara unggulan Jogja TV yaitu meliputi; · Berita News: Seputar Jogja, Pawartos Enjing, Pawartos Ngayogyakarta, Berita terkini, berita Malam, Lintas Mancanegara, Good Morning Jogja. · Budaya: Pusaka Jogja, Mutiara Nusantara, Kethoprak, Hamemayu, Empu, Pocung, Mocopat, Wayang, Langgeng Laras, Geguritan, Klithikan, Adiluhung, Dunia Sastra dan Budaya, Guyonan Beringharjo, Mozaik Nusantara, Metafisis, Warisan Nusantara, Mozaik Katulistiwa. · Hiburan: Jogja Music, Klinong – klinong campursari, Rolasan, Kidung Memori, Jazzy Corner, Goodril, Zodiak, Dendang Yuk, Roll, Icip – Icip, Foto File. · Dialog: Wedang Jahe, Topik Pers, Dialog Interaktif, Pengobatan Alternatif, Dokter Kita, Sambung Rasa, Orkes Sore, Analog, Forum Bisnis, Klinik Cantik, Dialog 30 Menit, Winasis, Enterpreneur, Tamu Kabare. · Acara Anak: Pentas Ceria, Kartun, Kampung Halamanku, Dongeng · Pendidikan: Dunia Pendidikan, Pernak – pernik Dunia, Jelajah Kampus, Jendela Pustaka, Ekspresi Muda Jogja, Forum Rektor, Lets Speak Up English · Travelling: Pesona Wisata, Blusukan. · Sport: Jogja Sport, Dunia Olahraga, Bugar Raga. · Program Lain: Profil Bisnis, Tekad, Galeri Mode, Caping, Film Serial, Yo Ngiklan, Biografi, Film Indie.

B. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media KKM

Selama magang di Stasiun Jogja TV selama 1 bulan, mulai tanggal 4 Februari - 3 Maret 2008, yaitu pada bagian divisi program. Hal – hal yang telah dilakukan adalah mengamati secara langsung kegiatan produksi program yaitu produser di Stasiun Jogja TV. Adapun kegiatan yang telah dilakukan yaitu : 1. Minggu pertama periode tanggal 4 Februari – 9 Februari 2008 ü Mengamati dan membantu tugas-tugas dan kegiatan yang dilakukan produser dilapangan dalam produksi feature human interest Tekad “Si Pembuat Licak” di Bantul bersama 2 kameraman dan 1 driver. ü Mengikuti dan mengamati kegitan produser dalam kegiatan praproduksi survey program acara Dunia Pendidikan DuPen di kalasan SD Kalasan Ramo Mangun. Untuk permintaan ijin produksi di tempat tersebut. ü Membantu produser mengarahkan peserta audisi dalam proses audisi presenter program acara Blusukan di studio Jogja TV. ü Mengikuti dan mengamati secara langsung proses produksi acara feature Blusukan di Gedung Juang 45 dan Benteng Vandenburg di solo. Membantu dalam persiapan pengambilan gambar dan wawancara. ü Mengamati dan membantu persiapan hingga proses produksi dengan menjadi FD Floor Director melalui teleprompter acara dialog interaktif Klink Cantik secara live di studio Jogja TV. ü Mengikuti dan membantu produser dalam proses produksi EMJ Ekspresi Muda Jogja dengan menjadi reporter di UPN Jogjakarta dalam acara “The 5 th Dinamit”. 2. Minggu ke dua periode tanggal 11 Februari – 16 Februari 2008 ü Membantu secara langsung tugas produser pada Jelajah Kampus di UGM Fakultas Geografi dalam Olimpiade Nasional Geografi, sebagai reporter . ü Mengikuti proses praproduksi survey Tekad di Bantul dan Matesih Magelang. ü Menjadi asisten produser dengan membantu tugas produser dalam proses produksi taping record acara talk show Tamu Kabare di Bale Raos Jogja sebagai FD Floor Director dan pengatur durasi pemberi aba – aba. ü Membuat camera card untuk kameraman dalam acara Galeri Mode di Own Cafe. ü Membantu proses produksi Galeri mode di Amplaz Mall dan Own Cafe dalam acara liputan fashion valentine day. ü Membuat Rundown acara talk show Tamu Kabare yang diserahkan kepada editor untuk keperluan proses editing. ü Membantu persiapan hingga proses produksi Klinik Cantik secara live di Studio dan bertugas sebagai FD menggunakan teleprompter. ü Membuat naskah Caping “Tanaman Cucak Rowo”. ü Mengikuti dan membantu produser dalam proses produksi EMJ Ekspresi Muda Jogja dengan menjadi reporter di SMA N 6 JogjakartaUPN Jogjakarta dalam rangka perayaan ulang tahun SMA. 3. Minggu ke tiga periode tanggal 18 Februari – 23 Februari 2008 ü Membantu produser dalam memberi keterangan pada peserta dalam proses audisi presenter program acara Icip – icip. ü Membuat naskah untuk program Caping “Budidaya Srikaya Jumbo”. ü Membantu proses produksi program acara Analog secara live sebagai penerima sms dan memberikan pada presenter. ü Membantu tugas produser dalam proses produksi acara wisata kuliner icip – icip di Pecel Solo, Es Masuk Solo, dan duku di Matesih Plosorjo Karanganyar. ü Menyiapkan bahan untuk proses editing dengan menggantikan tugas produser dalam memilih gambar wisata kuliner icip – icip yang telah di produksi. ü Membantu produser dalam mengarahkan presenter dan menjadi reporter pada liputan Jelajah Kampus di STTNAS dalam acara Lomba Robot. ü Melihat proses dan belajar editing sesuai naskah “Budidaya Srikaya Jumbo” yang telah dibuat sebelumnya. ü Membantu persiapan hingga proses produksi Klinik Cantik secara live di Studio dan bertugas sebagai FD menggunakan teleprompter. 4. Minggu ke empat periode tanggal 25 Februari – 3 Maret 2008 ü Membantu dan mencoba menggantikan tugas produser Ass. Prod dari menyiapkan bahan, mencari nara sumber, mengarahkan presenter dan kameraman dalam proses produksi wisata kuliner Icip- icip di Restoran Numani dan Pusat oleh-oleh Mbok Tumpuk. ü Membuat naskah program acara yang telah diproduksi Galeri Mode Own Cafe dan Jelajah Kampus Olimpiade Nasional Geografi UGM. ü Menyiapkan bahan untuk diedit, memilih gambar dan membantu proses editing acara Icip-icip di Jogja dan Jelajah Kampus Olimpiade Nasional Geografi UGM. ü Menjadi asisten produser dengan membantu tugas produser dalam proses produksi taping record acara talk show Tamu Kabare di Hotel Mercure Jogja sebagai FD Floor Director dan pengatur durasi pemberi aba – aba. ü Membantu produser dalam membuat naskah acara Tekad “Dunia tanpa warna”. ü Meneliti hasil jadi produksi Jelajah Kampus setelah diedit sebelum di tayangkan.

C. Deskripsi Acara Yang diamati sewaktu Kuliah Kerja Media KKM

Terdapat banyak acara yang disajikan Jogja TV, dan pembatasan waktu KKM yang hanya 1 bulan menjadikan keterbatasan pengmatan yang dilakukan terhadap acara yang disajikan. Hanya terdapat beberapa acara yang dapat diamati prosesnya dari Pra produksi hingga pasca produksinya baik yang bersifat Live maupun Record. Pembatasan tersebut dilakukan pada beberapa acara yang mempunyai format feature dan megezine news untuk recordnya dan dialog interaktif untuk acara yang bersifat Live. Beberapa acara yang telah diamati selama KKM di Stasiun Jogja TV antara lain:

1. Program Record:

· Blusukan: Program tayangan yang menengok dan mengupas sisi- sisi lain kehidupan masyarakat · Tekad: Program tayangan yang menampilkan profil seseorang untuk bertahan hidup, berisi profil perjuangan hidup seseorang · Galeri Mode: Program tayangan yang mengangkat masalah fashion meliputi : rubrik pengetahuan tentang mode, dan konsultasi mode · Caping: Program tayangan yang berisi tentang segala hal yang berhubungan dengan pertanian, perikanan, dan peternakan, termasuk mengenai teknik dalam pembudidayaan suatu tanaman, ternak, dll cara bertani beternak yang baik · Jelajah Kampus: Program seputar aktifitas ilmiah, penelitian, dan program unggulan dari masing-masing perguruan tinggi yang ada di DIY. · Ekspresi Muda Jogja: Program tayangan yang mengangkat aktifitas positif dan kreatifit anak muda Jogja · Icip – Icip: Liputan kuliner di daerah Yogyakarta dan sekitarnya · Tamu Kabare: Dialog Interaktif bersama bintang tamu dari kalangan eksekutif.

2. Program Live:

· Klinik Cantik: Program dialog live interaktif yang menghadirkan pakar- pakar kecantikan, dan kesehatan · Analog Anda Tanya Psikolog: Program dialog live interaktif membahas memberikan pengetahuan, solusi dari masalah-masalah psikologi yang biasa ada dan dialami oleh sebagian besar masyarakat

D. Tahapan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media KKM

Masing – masing produksi program di Stasiun Jogja TV dilakukan oleh 1 produser yang bertanggung jawab penuh jalanya produksi. Di Stasiun Jogja TV 1 produser dapat memegang 3 hingga 4 acara sekaligus, baik yang bersifat Live ataupun Record. Pada umumnya pelaksanaan produksi pada semua acara di Stasiun Jogja TV adalah sama, hanya saja terdapat perbedaan tindakan antara produksi acara yang bersifat record dan live. Berikut ini pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan selama KKM di Stasiun Jogja TV.

D. 1 Tahapan Pelaksaan Produksi Record di Stasiun Jogja TV

D. 1. 1 Persiapan

Sebelumnya produser menentukan materi yang akan diambil atau diproduksi untuk acara yang telah dipegangnya. Produser menentukan tema yang akan diangkat, mencari informasi tentang tema tersebut baik lewat internet, koran, lewat informasi perorangan atau mencari langsung dilapangan. Setelah diketahui secara pasti semua bahan yang dibutuhkan maka dilakukanlah survey. Sesuai pengamatan di Stasiun Jogja TV, terkadang produser juga mendapatkan bahan untuk produksinya dari divisi marketing karena telah terdapat perjanjian tertentu dengan pihak tekait, sehingga produksi hanya mengikuti kegiatan yang akan diselenggarakan, yang biasanya berupa event – event tertentu. Sehingga yang perlu dilakukan produser hanya mempelajari materi yang telah disediakan melalui proposal kegiatan dan rundown acara misalnya pada program acara Jelajah Kampus, Galeri Mode, Ekspresi Muda Jogja.

D. 1. 2 Melakukan Survey Tempat

Survey yaitu melihat secara langsung kesesuaian kondisi dilapangan dengan program acara yang akan dibuat, sebelum dilakukan produksi. Selain itu survey juga berfungsi untuk memastikan kebenaran informasi yang telah didapatkan. Ketika survey produser menemui orang yang berkompeten didalamnya untuk mencari perijinan, mengenalkan diri dan memberi penjelasan lengkap tentang kemungkinan diadakanya produksi ditempat tersebut, mencari data dan mencari nara sumber untuk produksinya nanti. Jika dirasa telah tepat untuk produksi, survey digunakan untuk membuat persetujuan produksi ditempat tersebut dan membuat janji tentang kapan diadakanya produksi. Sehingga suevey dilakukan untuk mendapatkan persiapan produksi yang matang. Misalnya pada produksi Tekad dan Caping.