makanan pada kelas Chlorophyceae karena makanan ini ditemukan hampir pada seluruh ikan sampel.
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil pada Tabel 4 menunjukkan bahwa sampel ikan betina tidak ditemukan pada stasiun 2 dan makanan utama ikan Garing jantan dan betina
relatif sama, yaitu kelas Chlorophyceae dengan nilai IP berkisar antara 74,2166 – 97,7938. Makanan pelengkap ikan Garing berdasarkan jenis kelamin bervariasi
pada setiap stasiun. Ikan Garing jantan dan betina pada stasiun 1 memiliki makanan pelengkap yang sama yaitu serangga dengan nilai IP masing-masing
sebesar 6,8201 dan 6,4705. Pada stasiun 2 hanya ditemukan ikan Garing jantan yang memiliki makanan pelengkap serangga dengan nilai IP sebesar
16,1471. Sedangkan pada stasiun 3 ikan jantan memiliki makanan pelengkap kelas Oligochaeta dan serangga dengan nilai IP sebesar 15,9625 dan 8,2462.
Makanan utama ikan Garing yang sama pada ikan jantan dan betina di seluruh stasiun diduga karena ketersediaan Chlorophyceae yang melimpah pada
seluruh stasiun sehingga ikan Garing mudah mendapatkan jenis makanan ini. Hal ini didukung oleh Rumondang 2013 yang menyatakan bahwa kesamaan
makanan ikan sangat dipengaruhi oleh jenis ikan, ketersediaan dan kemudahan mendapatkan makanan, jenis kelamin serta bentuk dan kondisi perairan.
b. Berdasarkan Ukuran
Hasil pada Tabel 5 menunjukkan variasi makanan yang beragam pada ukuran yang berbeda.Analisis makanan ikan berdasarkan kesamaan ukuran
merupakan pendekatan pertama untuk mengetahui perubahan komposisi makanan
yang didasarkan pada faktor dalam ikan Garing, yaitu perubahan ukuran karena pertambahan umur ikan.
Berdasarkan data pada Tabel 5 didapatkan 4 kelas ukuran ikan Garing, yaitu ukuran 6,90 – 10,60 cm, 10,61 – 14,30 cm, 14,31 – 18,00 cm dan 18,01 –
21,80 cm. Pada ukuran 6,90 – 10,60 cm nilai IP tertinggi terdapat pada kelas Chlorophyceae dengan nilai IP sebesar 97,8550 yang menunjukkan bahwa ikan
ukuran 6,90 – 10,60 cm memiliki makanan utama kelas Chlorophyceae. Nilai IP terendah terdapat pada kelas Rhizopoda dan serasah daun dengan nilai IP sebesar
0 yang menunjukkan bahwa ikan Garing pada ukuran ini tidak memakan makanan tersebut. Makanan tambahan ikan Garing ukuran 6,90-10,60 cm
merupakan jenis makanan yang memiliki nilai IP 4 yaitu kelas Bacillariophyceae, Conjugatophyceae, Coscinodiscophyceae, Cyanophyceae,
Euglenophyceae, Mesotaeniaceae, Oligochaeta, Plecoptera dan serangga. Nilai IP tertinggi pada ikan Garing ukuran 10,61 – 14,30 cm terdapat pada
kelas Chlorophyceae dengan nilai IP sebesar 91,8994 yang menunjukkan bahwa makanan tersebut merupakan makanan utama. Nilai IP terendah dengan nilai IP
0 terdapat pada kelas Coscinodiscophyceae, Euglenophyceae, dan Rhizopoda yang menunjukkan bahwa ikan pada ukuran 10,61 – 14,30 cm tidak
memanfaatkan organisme tersebut sebagai makanan. Makanan pelengkap ikan Garing ukuran 10,61 – 14,30 cm, yaitu serangga dengan nilai IP sebesar 4,4260
dan makanan tambahan dengan nilai IP 4 terdapat pada kelas Bacillariophyceae, Conjugatophyceae, Cyanophyceae, Mesotaeniaceae,
Oligochaeta, Plecoptera dan serasah daun.
Ikan Garing ukuran 14,31 – 18,00 cm memiliki nilai IP tertinggi yang terdapat pada kelas Chlorophyceae dengan nilai IP sebesar 83,5044 yang
menunjukkan makanan tersebut merupakan makanan utama. Nilai IP terendah dengan nilai IP sebesar 0 terdapat pada kelas Euglenophyceae dan
Mesotaeniaceae yang menunjukkan bahwa ikan Garing pada ukuran 14,31 – 18,00 cm tidak memakan makanan tersebut dan makanan pelengkap terdapat pada kelas
Oligochaeta dan serangga dengan nilai IP sebesar 5,2690 dan 9,6292 serta makanan tambahan dengan IP 4 terdapat pada kelas Bacillariophyceae,
Conjugatophyceae, Coscinodiscophyceae, Cyanophyceae, Plecoptera, Rhizopoda dan serasah daun.
Ikan Garing ukuran 18,01 – 21,80 cm memiliki niali IP tertinggi yang terdapat pada kelas Chlorophyceae dan serangga dengan nilai IP sebesar
49,36,28 dan 44,1684 yang menunjukkan makanan tersebut merupakan makanan utama. Nilai IP terendah dengan nilai sebesar 0 terdapat pada kelas
Euglenophyceae dan Rhizopoda yang menunjukkan bahwa ikan Garing ukuran 18,01 – 21,80 cm tidak memakan makanan tersebut. Makanan pelengkap ikan
Garing terdapat pada kelas Oligochaeta dengan IP sebesar 4,6459 dan makanan tambahan denga IP 4 terdapat pada kelas Bacillariophyceae,
Conjugatophyceae, Coscinodiscophyceae, Cyanophyceae, Mesotaeniacea, Plecoptera dan serasah daun.
Ikan Garing ukuran 6,90 – 10,60 cm memiliki keberagaman makanan yang lebih sedikit dibandingkan dengan ukuran lainnya dan memiliki makanan utama
kelas Chlorophyceae serta persentase makanan lain merupakan makanan tambahan. Ikan Garing ukuran 10,61 – 14,30 cm memiliki keberagaman makanan
yang mulai bertambah dibandingkan ukuran yang lebih kecil dengan makanan utama Chlorophyceae, makanan pelengkap berupa serangga dan persentase
makanan lain merupakan makanan tambahan. Variasi makanan ikan Garing pada ukuran 14,31 – 18,00 cm memiliki
komposisi yang lebih banyak dibandingkan dua ukuran dibawahnya dengan makanan utama Chlorophyceae, makanan pelengkap berupa serangga dan
Oligochaeta, serta persentase makanan lain merupakan makanan tambahan. Perbedaan jenis makanan sangat terlihat pada ukuran 18,01 – 21,80 cm dengan
makanan utama Chlorophyceae dan serangga, makanan pelengkap Oligochaeta dan persentase makanan lain merupakan makanan tambahan. Diduga ikan Garing
pada ukuran 18,01 – 21,80 cm dan ukuran lebih besar diatasnya merupakan omnivora karena variasi makanan yang mulai beragam pada ukuran tersebut.
Menurut Effendie 1997 yang menyatakan bahwa jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi suatu spesies ikan biasanya bergantung pada umur,
tempat dan waktu. Selanjutnya Situmorang, dkk. 2013 menyatakan bahwa perbedaan strategi makanan ditentukan kebiasaan dalam memanfaatkan, memilih
makanan dan ketersediaan makanan di perairan, jenis kelamin dan perbedaan aktivitas.
c. Berdasarkan Stasiun