PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IV B SD NEGERI 8 KARANG ANGAR JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

SISWA KELAS IV B SD NEGERI 8 KARANG ANGAR JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh

ENDAR WAENI

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan Contextual Teaching And Learning(CTL) Metode penelitian yang digunakanakan adalah penilitian tindakan kelas (classroom action research).Penelitian dilakukan dengan kegiatan yang berdaur-ulang melalui tahapan sebagai berikut ; (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan baik aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, maupun kinerja guru. Hal tersebut tercermin dari aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 39,7 % meningkat menjadi 76 % pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 36,3 %. Hasil belajar siswa siklus I siswa yang tuntas belajar hanya mencapai 42,42 % meningkat menjadi 96,97 % pada siklus II , terjadi peningkatan ketuntasan belajar sebesar 54,55 % dan kinerja guru dalam pembelajaran pada siklus I memperoleh nilai 71,8 meningkat menjadi 78,9 pada siklus II, terjadi peningkatan nilai sebesar 7,08.

Kata kunci : Aktivitas belajar, hasil belajar, ilmu pengetahuan alam, pendekatan Contextual Teaching And Learning(CTL)


(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

SISWA KELAS IV B SD NEGERI 8 KARANG ANGAR JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh

ENDAR WAENI

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa SD Negeri 8 Karang Anyar, Jatiagung, maka diadakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning

. Metode penelitian yang digunakan adalah penilitian tindakan kelas (Classroom action Research). Penelitian dilakukan dengan kegiatan yang berdaur-ulang melalui tahapan sebagai berikut ; (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan baik aktivitas siswa, hasil belajar siswa, maupun kinerja guru. Hal tersebut tercermin pada hasil observasi Aktivitas siswa pada siklus I mencapai 39,7 % meningkat menjadi 76 % pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 36,3 %. Hasil belajar siswa siklus I siswa yang tuntas belajar hanya mencapai 33,3 % meningkat menjadi 93,9 % terjadi peningkatan ketuntasan belajar sebesar 60,6 dan kinerja guru dalam pembelajaran pada siklus I memperoleh nilai 71,8 meningkat menjadi 78,9 terjadi peningkatan nilai sebesar 7,08.

Kata kunci : Aktivitas belajar, hasil belajar, ilmu pengetahuan alam, pendekatan Contextual Teaching And Learning(CTL)


(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang diperlukan bagi pembangunan bangsa di semua bidang kehidupan. Peningkatan kualitas pendidikan akan mempengaruhi sumber daya manusia, karena dengan adanya peningkatan kualitas pendidikan maka sumber daya manusia juga akan meningkat dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Istilah pendidikan mengandung tiga bagian yaitu mengajar, membimbing, dan melatih. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pendidikan saat ini hendaknya didasarkan pada tingkat kualitas dan kemampuan para guru dalam menggunakan berbagai metode dan pendekatan pembelajaran yang ada untuk menghadapi/ memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Guru sebagai pendidik harus mempersiapkan pembelajaran yang dapat meningkatkan cara berfikir siswa agar menjadi lebih kritis dan kreatif.


(4)

Dari sekian mata pelajaran yang diberikan di sekolah dasar (SD), salah satu pelajaran yang mengandung perhatian sangat besar yang di dalamnya menuntut kreativitas guru dalam menyajikan pembelajarannya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang juga dikenal dengan mata pelajaran Sains. Hal Ini dikarenakan IPA sebagai salah satu mata pelajaran yang dijadikan target dalam Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Harapan masyarakat adalah siswa mempunyai nilai yang tinggi dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lainnya, tetapi hal ini jauh dari kenyataan. Indikasi ini menunjukkan kurangnya pemahaman siswa tentang mata pelajaran IPA.

Materi pembelajaran IPA digunakan dalam berbagai kegiatan manusia dalam kehidupan. Kegiatan berfikir, berorganisasi, menganalisis, memanfaatkan alam, semuanya memerlukan kemampuan IPA. Manusia itu tidak mungkin lepas dari IPA. Kemampuan IPA seseorang mencerminkan kemampuan berfikirnya. Dengan mempergunakan IPA, seseorang akan memiliki kemampuan dalam menjaga, memanfaatkan, dan melestarikan sumber daya alam yang ada di sekitarnya.

Jika ditelah mengenai pembelajaran IPA di sekolah dasar, khususnya di Sekolah Dasar Negeri 8 Karang Anyar, aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar masih sangat terbatas oleh metode yang diterapkan. Metode ceramah yang digunakan oleh guru, belum mampu mengatasi permasalahan belajar IPA. Siswa hanya cenderung menghafal materi pelajaran IPA disajikan dan tidak termotivasi untuk menghubungkan materi pelajaran IPA dengan alam yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan proses belajar mengajar belum dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan harapan.


(5)

Untuk merangsang keberhasilan siswa dalam mempelajari IPA, gaya belajar siswa yang memilih untuk menghafal materi pelajaran IPA tentu saja tidak dapat dibenarkan karena IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penugasan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip dengan cara menghafal saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dikehidupan sehari-hari.

Penugasan materi secara keseluruhan oleh siswa memerlukan proses pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Berdasarkan masalah dalam pembelajaran IPA di atas, maka perlu dilaksanakan sebuah penelitian tindakan kelas ( classroom action research). Penelitian yang dilakukan di kelas ini dilakukan secara berkesinambungan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas.

Jika dikaitkan dengan model pembelajaran yang ada, pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA kelas IV B di SDN 8 Karang Anyar adalah Contextual Teaching and Learning (CTL). Pembelajaran berdasarkan CTL diharapkan dapat membantu pembelajaran berjalan lebih bermakna dan lebih


(6)

meningkatkan hasil belajar. Strategi pembelajaran ini tidak menyebabkan siswa menghafal, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa untuk menemukan pengetahuan dibenak mereka sendiri.

CTL adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental. CTL memandang bahwa belajar bukan menghafal akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata. Kelas, dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan (Situmorang , 2011: 6).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut

1. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar belum maksimal.

2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA kurang memotivasi belajar siswa.

3. Siswa masih mengutamakan menghafal dalam pemahaman materi pelajaran IPA .

4. Siswa belum dapat menghubungkan antara materi pelajaran IPA dengan alam yang sebenarnya.

5. Hasil belajar siswa belum mencapai KKM.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka peneliti membatasi penelitian ini pada Peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA dalam materi pembelajaran


(7)

struktur bunga dan fungsinya, pada siswa kelas IVB semester 2 SDN 8 Karang Anyar, Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan.

D. Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah meningkatan aktivitas belajar IPA Siswa Kelas IVB SDN 8 Karang Anyar, Kecamatan Jatiagung Lampung Selatan dengan pendekatan CTL?

2. Bagaimanakah meningkatan hasil belajar IPA Siswa Kelas IVB SDN 8 Karang Anyar, Kecamatan Jatiagung Lampung Selatan dengan pendekatan CTL?

E. Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah di atas, maka akan diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran IPA Siswa Kelas IVB SDN 8 Karang Anyar, Kecamatan Jatiagung Lampung Selatan.

F.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan CTL, Siswa Kelas IVB SDN 8 Karang Anyar Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011-2012.


(8)

2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan CTL, Siswa Kelas IVB SDN 8 Karang Anyar Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011-2012.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui CTL siswa kelas IV B SDN 8 Karang Anyar Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan tahun pelajaran 2011-2012 adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Diharapkan siswa dapat memperoleh kemudahan dalam mempelajari mata pelajaran IPA.

2. Bagi guru

Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memperbaiki proses pembelajaran secara professional.

3. Bagi sekolah

Dengan dilaksanakannya proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dapat meningkatkan mutu pendidikan, khususnya mata pelajaran IPA di sekolah.

4. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA.


(9)

(10)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,1995:2). Belajar adalah kegiatan mental atau proses penyesuaian susunan pengetahuan yang telah ada pada otak manusia yang diguncangkan oleh masuknya informasi baru (Susiawati, 2004:10)

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan manusia untuk menyusun kembali pengetahuan yang dimiliki, kemudian membandingkan, mengamati, dan melakukan pembaharuan (berkarya) terhadap keadaan yang ada di lingkungan sekitarnya. Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku dari belum tahu menjadi tahu, dimana perubahan tingkah laku itu disadari dan berlangsung secara berkesinambungan. Perubahan yang terjadi, akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.


(11)

Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001:98). Menurut pendapat Rohani (2004 :6-7) belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik adalah siswa giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Saat siswa aktif jasmaninya dengan sendirinya juga aktif jiwanya, begitu juga sebaliknya.

Sedangkan menurut Natawijaya (dalam Depdiknas, 2005 : 31) belajar aktif adalah suatu system belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah proses belajar mengajar yang melibatkan siswa lebih aktif, baik secara fisik maupun mental, pembelajaran yang berlangsung tidak hanya terpusat pada guru memberi penjelasan materi di depan kelas, melainkan guru hanya membimbing dan mengarahkan sehingga siswa dapat menemukan konsep secara mandiri.


(12)

Hasil belajar adalah adanya perubahan perilaku baik yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar juga merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar, kulminasi akan selalu di iringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari (Arifah dalam Reni, 2012:12).

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:

a. Faktor dari dalam diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan fisik serta kebiasaan siswa.

b. Faktor di luar diri siswa yang mempengaruhi terhadap hasil belajar diantaranya lingkungan fisik, non fisik, sosial budaya, keluarga, program dan disiplin sekolah.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan bukti-bukti perubahan tingkah laku yang diperoleh dari proses pembelajaran.

D. Pengertian Pendekatan Metode dan Strategi

1. Pendekatan

Menurut Sanjaya (2006:136) pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar antara lain meliputi : pendekatan proses, pendekatan konsep, pendekatan discovery (penemuan terbimbing), pendekatan inkuiri, pendekatan histori, pendekatan nilai, pendekatan lingkungan dan pendekatan sains-teknologi-masyarakat.


(13)

a. Pendekatan proses merupakan pendekatan yang menekankan atau melatih bagaimana cara memperoleh produk IPA, sehingga operasional pembelajarannya selalu ada aktivitas atau bernuansa proses IPA.

b. Pendekatan konsep merupakan pendekataan yang menekankan pengenalan konsep-konsep IPA. Pengenalan konsep sangat perlu karena dibutuhkan dalam mengkomunikasikan pengetahuan.

c. Pendekatan discovery atau penemuan terbimbing merupakan pendekatan dimana siswa diarahkan untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari serangkaian aktivitas yang dilakukan, sehingga siswa seolah-olah menemukan sendiri pengetahuan tersebut. Pada pendekatan penemuan terbimbing permasalahan dilontarkan oleh guru, cara pemecahan masalah juga ditentukan oleh guru, sedangkan penentuan kesimpulan dilakukan oleh siswa.

d. Pendekatan inkuiri merupakan pendekatan penemuan yang menuntut kemampuan lebih komplek dibanding pendekatan discovery. Pada pendekatan inkuiri siswa dengan proses mentalnya sendiri dapat menemukan suatu konsep, sehingga dalam penyusunan rancangan percobaan dilakukan atas kemampuannya sendiri. Pada pendekatan inkuiri, permasalahan dilontarkan oleh guru, cara pemecahan masalah ditentukan oleh siswa, penentuan kesimpulan juga dilakukan oleh siswa.

e. Pendekatan histori merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada sejarah ditemukannya suatu pengetahuan.

f. Pendekatan nialai merupakan pendekatan pembelajaran yang mengandung pesan norma atau etika hidup diantara makhluk lain.


(14)

g. Pendekatan Lingkungan merupakan pendekatan pembelajaran dimana siswa diajak secara langsung berhadapan dengan lingkungan di mana fakta atau gejala alam tersebut berada. Pemanfaatan lingkungan sangat penting dalam pembelajaran IPA, karena lingkungan dapat dipandang sebagai sasaran belajar atau merupakan objek yang dipelajari anak. Lingkungan sebagai sumber belajar, ada bermacam-macam sumber belajar misalnya buku, laboraturium, tenaga ahli, atau kebun disekitar sekolah. Lingkungan sebagai sarana belajar IPA, lingkungan yang alami menyediakan bahan-bahan yang tidak perlu membeli, misalnya udara, air, cahaya matahari, tumbuhan rumput, sungai dan sebagainya. Pendekatan Sains-teknologi-masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran yang pada dasarnya membahas penerapan IPA dan teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari-hari.

2. Metode dan Strategi

Metode menurut Sagala (2003) adalah cara yang digunakan oleh guru / siswa dalam mengolah informasi berupa fakta, data, dan konsep pada proses pembelajaran yang terjadi dalam suatu strategi. Strategi pembelajaran cukup beragam walaupun pada dasarnya sama. Joni (1983) berpendapat bahwa strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Berlanch dan Elly (1989) menyatakan bahwa strategi adalah suatu cara yang dipilih untuk menyampaikan tujuan pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Definisi lain menyebutkan bahwa strategi suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai suasana yang


(15)

ditentukan (Djamarah dan Zain 2002). Sanjaya ( 2008 ) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu prosedur yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

E. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

CTL, merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat ( US Departemen of Education, 2001).

Menurut Sanjaya (2006:109) pendekatan CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari, menghubungkannya

dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Hal ini berarti pembelajaran yang dilakukan lebih terpusat pada siswa bukan pada guru. Guru bukan sebagai sumber ilmu, melainkan perancang, fasilitator, dan motivator dalam pembelajaran.

Sebagai perancang, fasilitator, dan motivator, guru sangat berperan dalam meningkatkan mutu pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam


(16)

melaksanakan tugasnya, seorang guru sangat memerlukan wawasan yang luas tentang pendekatan dalam menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran. Melalui wawasan yang luas, guru dapat memilih dengan tepat pendekatan yang dipakai untuk menyampaikan setiap topik materi pelajaran. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dipakai adalah pendekatan kontekstual.

Dari penjelasan di atas, penerapan kontekstual sangatlah penting dalam pembelajaran di sekolah. Jadi, pendekatan kontekstual adalah proses yang menekankan kepada siswa untuk menemukan sendiri materi yang dipelajari dan menerapkannya dalam kehidupan.

F. Komponen-komponenContextual Teaching and Learning(CTL)

Menurut Sanjaya (2006:113) komponen-komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran CTL adalah Konstruktivisme, Inquiri, Questioning, Learning Community, Modeling, Refleksi, dan Authentic Assessment.

a. Konstruktivisme

Merupakan aliran pembelajaran yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu (Hati, 2007). Siswa menjadi

belajar. Bentuknya adalah siswa mengejakan sesuatu. Untuk mengaplikasikan pembelajaran secara konstruktivisme, menurut Imran (dalam Situmorang, 2011) beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konstruktivisme yaitu: 1) Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasarkan pada pengetahuan awal, 2) Pembelajaran


(17)

pengetahuan, 3) Siswa belajar sedikit demi sedikit dari konteks terbatas, 4) Siswa mengkonstruksi sendiri pemahamannya, dan 5) Pemahaman yang mendalam diperoleh melalui pengalaman belajar bermakna.

Implementasinya terdiri dari kegiatan menyebutkan, mengidentifikasikan, mengkategorikan, dan membuktikan. Pada umumnya kita juga sudah menerapkan filosofi ini dalam pembelajaran sehari-hari, yaitu ketika kita merancang pembelajaran dalam bentuk siswa bekerja, praktek mengerjakan sesuatu, beraktifitas di dalam laboraturium, membuat laporan ilmiah, mendemonstrasikan hasil kerja baik berupa laporan maupun hasil eksperimen di laboraturium, menciptakan ide dan sebagainya.

b. Menemukan

Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis. Kegiatan pembelajarannya diawali dengan pengamatan, lalu berkembang untuk memahami konsep / fenomena. Setelah itu siswa akan mengembangkan dan menggunakan keterampilan berfikir kritis. Siswa menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan mereka melalui tahap :

1) Mengamati atau melakukan obsevasi (observation) 2) Membaca referensi untuk informasi pendukung. 3) Bertanya jawab dengan teman (questioning)

4) Menduga (hypothesis) dan memunculkan ide-ide baru. 5) Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya (data gathering)

6) Menganalisis, menyimpulkan (conclusion), dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar dll.


(18)

8) Siswa mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audien yang lain.

9) Disampaikan pada orang lain untuk mendapat masukan. 10) Melakukan refleksi.

11) Menempelkan gambar, karya tulis di madding, majalah sekolah, dsb.

Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan hanya hasil. Penilai tidak hanya guru, tetapi juga bisa teman lain atau orang lain. Penilaian dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, dengan mengukur pengetahuan dan keterampilan, bukan mengingat fakta. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan, terintegrasi, dan dapat digunakan sebagaifeed back.

Hal-hal sebagai dasar penilaian dapat berupa : proyek / kegiatan dan laporannya, PR, karya siswa, demonstrasi, hasil tes tertulis.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL harus memperhatikan hal-hal yang terkait, baik berkaitan dengan konsep, langkah-langkah, maupun pelaksanaan pembelajaran dengan CTL. Menurut Clifford dan Wilson ( dalam Situmorang 2011: 2) CTL adalah pendekatan dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa menemui ketuntasan belajar berdasarkan kompetensi yang telah ditetapkan. Siswa dapat dikatakan tuntas belajar jika ia dapat berguna dan mampu mengaplikasikan pengetahuannya terhadap lingkungan sekitar kehidupannya, baik masa kini maupun masa depan, sebagai seorang anggota keluarga, warga Negara, dan pekerja atau karyawan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran dengan Contextual Teaching and Learning, terutama berkaitan dengan pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:


(19)

1. CTL adalah model pembelajaran yang menekankan aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental

2. CTL mamandang bahwa belajar bukan menghafal akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata.

3. Kelas, dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka dilapangan.

Materi pelajaran ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian dari orang lain (Sanjaya, 2006:125).

c. Bertanya (Questioning)

Kegiatan bertanya yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk mengarahkan, membimbing, dan mengevaluasi cara berfikir siswa. Sedangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan (Hati, 2007).

Dengan bertanya, siswa dapat menggali informasi, mengkonfirmasikan sesuatu, mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui, bertanya dapat diterapkan saat berdiskusi, kerja kelompok, ketika mengamati, dan saat mengalami kesulitan. Hampir pada semua aktifitas belajar, questioningdapat diterapkan :

1) Antsr siswa dengan guru 2) Antara guru dengan siswa 3) Antara siswa dengan siswa


(20)

d. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Kelompok belajar atau sekelompok komunitas yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagai pengalaman dan gagasan (Hati, 2007). Mengutamakan kerjasama dengan orang lain atau kelompok, dapat dilakukan jika anggotanya mau saling mendengarkan, tidak merasa paling tahu, serta tidak segan untuk bertanya kepada lainnya. Prakteknya dapat terwujud dalam: 1) Pembentukan kelompok kecil

2) Pembentukan kelompok besar 3)

4) Bekerja dengan kelas sederajat 5) Bekerja dengan kelas di atasnya 6) Bekerja dengan masyarakat

e. Pemodelan (Modeling)

Kegiatan mendemonstrasikan suatu perbuatan agar siswa dapat mencontoh atau belajar, atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan (Hati, 2007). Model ini dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang siswa bisa ditunjuk untuk member contoh pada temannya ciri-ciri binatang melata atau kupu-kupu terbang.

f. Refleksi (Reflection)

Kegiatan dalam refleksi menurut Hati (2009) berupa melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang sudah diketahui, dan hal-hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Dapat juga


(21)

dikatakan sebagai respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima, contohya:

1) Pertanyaan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu 2) Komentar siswa tentang pembelajaran hari itu

3) Catatan atau jurnal dibuku siswa 4) Diskusi

5) Hasil karya

g. Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assessment)

Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran siswa perlu diketahui oleh guru agar dapat mengidentifikasi siswa yang mengalami kemacetan belajar. Menurut Hati (2009) Authentic Assessment merupakan alternatif prosedur penilaian yang menuntut siswa untuk benar-benar menunjukkan kemampuannya secara nyata.

Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan , melulu hasil. Dalam pembelajaran IPA contohnya, siapa yang mampu menjelaskan cara perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dengan cara demonstrasi langsung dialah yang nilainya tinggi, bukan hasil ulangan tentang teorinya.

Dilakukan untuk menilai pengetahuan dan keterampilan (performansi) yang diperoleh siswa. Penilai tidak hanya guru, tetapi juga bias teman lain atau orang lain. Penilaian dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, dengan mengukur pengetahuan dan keterampilan, bukan mengingat fakta. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan, terintegrasi, dan dapat digunakan sebagaifeed back.


(22)

Hal-hal sebagai dasar penilaian dapat berupa : proyek / kegiatan dan laporannya, PR, Kuis, karya siswa, presentasi atau penampilan siswa, demonstrasi, laporan penelitian, jurnal, hasil tes tertulis dan karya tulis.

G. Pengertian IPA di sekolah dasar kelas IV

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu ilmu dasar dan induk dari semua ilmu pengetahuan (Susiawati, 2004:1)

Ilmu Pengetahuan Alam adalah Ilmu dasar yang menjadi tulang punggung barbagai ilmu terapan seperti agroindustri dan teknologi (Prasodjo dkk,2003:3) Dari pendapat di atas, Peneliti menyimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari ilmu pengetahuan di bidang lain, yang pemanfaatannya meluas diberbagai aspek kehidupan manusia.

Pembelajaran IPA hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara ilmiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas fenomena alam berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berfikir saintifik (ilmiah). Dalam upaya mengembangkan kemampuan dan kreatifitas siswa dalam belajar IPA maka harus dikembangkan pembelajaran yang tidak mengkondisikan para siswa sebagai penerima saja pengetahuan dari guru. Tetapi suatu kondisi di mana guru dapat menjadi motivator siswa dalam kegiatan memahami dan mengkonstruksi pengetahuannya dan sebagai fasilitator dalam menumbuhkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.


(23)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

1.Memahami hubungan

antara struktur organ tubuh ma dengan

fungsinya, serta pemeliharaanny

Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya

Rangka dan Panca Indera Manusia

a. Mengenal Rangka Manusia (hlm.3)

o Bagian rangka (hlm.3) o Fungsi rangka (hlm.3)

Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh

Rangka dan Panca Indera Manusia

a. Mengenal Rangka Manusia

o Memelihara rangka

(hlm.7)

Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya

Rangka dan Panca Indera Manusia

b. Mengenal Alat Indera Manusia

Bagian, cara kerja dan kepekaan terhadap rangsang alat indera :

1. Mata (hlm.12) 2. Telinga (hlm.16) 3. Lidah (hlm.20) 4. Hidung (hlm.18) 5. Kulit (hlm.24)

Menerapkan cara memelihara kesehatan panca Indera

Rangka dan Panca Indera Manusia

b. Mengenal Alat Indera Manusia

Merawat dan memelihara kesehatan :

1. Mata (hlm.12) 2. Telinga (hlm.16) 3. Lidah (hlm.20) 4. Hidung (hlm.18) 5. Kulit (hlm.24)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi


(24)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

1. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya

2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya

Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan

A. Akar (hlm.47)

oStruktur akar oKeguanaan akar

2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya

Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan

B. Batang (hlm.49)

oJenis batang oKegunaan batang

2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya

Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan

C. Daun (hlm.50)

oBentuk daun oKegunaan daun

2.1 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya

Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan

D. Bagian Lain Tumbuhan (hlm.51)

oBunga oBuah dan biji

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

3.Menggolongkan hewan, berdasarkan jenis makanannya

3.1 Mengidentifikasi jenis makanan hewan

Menggolongkan Hewan A. Berbagai Jenis, Makan

Hewan (hlm.28)

4. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya

Menggolongkan Hewan 4.1 Menggolongkan Hewan

(hlm.28)

o Herbivor o Karnivor o Omnivor


(25)

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup

1.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupukupu, kucing.

Daur Hidup Hewan

A. Daur Hidup Tanpa Metamorfosis

o Daur Hidup Ayam

(hlm.31)

B. Daur Hidup dengan Metamorfosis

o Daur Hidup Kupu-Kupu

(hlm.32)

o Daur Hidup Nyamuk

(hlm.33)

o Daur Hidup Lalat

(hlm.34)

o Daur Hidup Kecoa

(hlm.33)

o Daur Hidup Katak

(hlm.33)

1.2 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan

C. Memelihara Hewan Peliharaan (hlm.35)

o Memberi makan yang

sehat

o Menjaga kebersihan

tubuh hewan

o Membuat kandang hewan

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

2. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makh

hidup dengan Lingkungannya

5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan makhluk hidup (rantai makanan)

Makhluk Hidup dan Lingkungannya

A. Hubungan antar makhluk hidup

o Simbiosis mutualisme

(hlm.40)

o Simbiosis komensalisme

(hlm.41)

o Simbiosis parasitisme

(hlm.41)


(26)

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

2.1 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

Makhluk Hidup dan Lingkungannya. (hal. 30) B. Hubungan makhluk hidup

dalam ekosistem

o Ekosistem hutan (hlm.30)

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya

6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu

Benda

A. Sifat berbagai wujud benda

o Sifat benda padat

(hlm.61)

o Sifat benda cair (hlm.66) o Sifat benda gas (hlm.71)

B. Benda dapat melarutkan benda lain (hlm.76)

6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair; cair gas cair; padat gas.

C. Perubahan wujud benda

o Padatcair o Cairpadat o Cairgas o Gascair o Padatgas

6.3. Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya

D. Sifat bahan dan kegunaanya (hlm.82) E. Benda di buat dari berbagai

bahan (hal. 83)

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda

7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda

GAYA

A. Gaya Mempengaruhi Bentuk Benda

7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya


(27)

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

(dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda

B. Gaya Mempengaruhi Bentuk Benda.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

8. Memahami berbagai bentuk e dan cara penggunaannya d kehidupan sehari-hari.

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Energi dan penggunaannya A. Energi Panas (hlm.106) B. Energi Bunyi

(hlm.112)

8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya

Energi dan penggunaannya C. Energi Alternatif

(hlm.115)

8.3 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut

Energi dan penggunaannya D. Karya dengan Menerapkan

Konsep Perubahan Energi Gerak. (hlm.120)

E. Karya dengan Menerapkan Konsep Bunyi (hlm.128)

8.4 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui penggunaan alat musik

Energi dan penggunaannya Perubahan bunyi melalui alat musik (hlm.128)

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit

9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.

Perubahan kenampakan bumi dan benda langit

A. Perubahan kenampakan bumi


(28)

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.

Perubahan kenampakan bumi dan benda langit

B. Perubahan kenampakan benda-benda langit.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). 10.2 Menjelaskan pengaruh

perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)

10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)

Perubahan Lingkungan A. Pengaruh Angin (hlm.138) B. Pengaruh Hujan (hlm.134) C. Pengaruh Matahari

(hlm.140)

D. Pengaruh Gelombang Laut (hlm.149)

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

11. Memahami hubungan a sumber daya alam dengan lingku teknologi, dan masyarakat

11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

Sumber Daya Alam

A. Kelompok benda berdasarkan asalnya (hlm.152)

11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan

Sumber Daya Alam

B. Proses pembuatan benda (hlm.153)

11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan

Sumber Daya Alam

C. Dampak pengambilan bahan alam tanpa pelestarian. (hlm.156)

D. Menghemat energi dan mengurangi pencemaran (hlm.161)


(29)

H. Pelaksanaan Pembelajaran IPA Berdasarkan Pendekatan Kontekstual di Sekolah Dasar

Pendekatan CTL merupakan suatu proses pendekatan yang berperan membantu siswa melihat makna dalam pembelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan peribadinya, sosialnya, dan budayanya. Melalui proses tersebut siswa dapat mengembangkan konsep yang lebih kompleks dan mengaplikasikan konsep tersebut ke dunia nyata sehingga dapat memperkuat konsep. Dalam pembelajaran menggunakan CTL, siswa belajar lebih bermakna yaitu melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah, tidak hanya sekedar mengetahui, mengingat dan memahami. Pendekatan Kontekstual yang memiliki tujuh komponen merupakan pendekatan yang mengkaitkan situasi nyata ke dalam kelas.

a. Perencanaan

Menentukan kelas penelitian yaitu kelas IV B

Menyiapkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran yang membahas materi

Menyediakan lembar pengamatan yang akan diberikan saat pembelajaran.

Menyusun instrumen observasi untuk guru dan siswa sebagai penunjang aktifitas dan hasil belajar

Menyiapkan perangkat tes hasil belajar IPA. b. Pelaksanaan


(30)

Kegiatan awal (10 menit)

- Berdoa

Guru membimbing murid membaca doa belajar

- Absen

Guru memanggil nama siswa satu per satu

- Apersepsi

Guru menghubungkan materi bagian-bagian tumbuhan dengan materi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

mampu menyebutkan bagian-bagian bunga dan fungsinya.

Kegiatan Inti ( 50 menit )

Guru memberi penjelasan materi tentang struktur bunga dan fungsinya.

Bagian yang tak kalah penting bagi tumbuhan adalah bunga. Siapa yang pernah melihat bunga? coba sebutkan ! (questionary)

Guru membagi siswa dalam 6 kelompok.

Siswa berkelompok dan keluar kelas untuk mengamati bunga. Siswa memetik beberapa bunga di halaman sekolah, kemudian mengidentifikasi bagian-bagian bunga (learning community). Siswa berdiskusi tentang bunga sempurna dan tidak sempurna.


(31)

Siswa membedakan bunga sempurna dan bunga tidak sempurna berdasarkan ada tidaknya putik dan benang sari (inquiry). Siswa membuat catatan sesuai dengan lembar pengamatan (kontruktivisme).

Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ke depan kelas (authentic assessment).

Tanya jawab (questioning).

Memberi umpan balik dan penyempurnaan.

Guru merangkum kembali materi pelajaran dengan memperagakan bunga mekar yang dihinggapi kupu-kupu terbang dalam proses pembuahan bunga dan sebagainya (modeling).

Kegiatan Akhir (10 menit)

- Guru menyimpulkan hal-hal yang mereka pelajari hari ini.

- Guru memberi tugas di rumah dari buku IPA

- Menutup pelajaran I. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis penelitian ini adalah jika pembelajaran IPA Siswa Kelas IVB SDN 8 KarangAnyar menggunakan pendekatan CTL, maka hasil belajar IPA dapat meningkat.


(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 8 Karang Anyar Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan, dengan jumlah siswa 33 orang yang terdiri dari 17 perempuan dan 16 laki-laki.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap bulan April sampai Juni tahun 2011/2012.

3. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 8 Karang Anyar Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan.Sekolah ini merupakan tempat tugas peneliti.

B. Sumber Data

Data penelitian diperoleh melalui tes dan non tes yaitu dokumem hasil belajar siswa dan observasi.


(33)

Pengumpulan data dilakukan selama kegiatan pelaksanaan tindakan, yaitu dengan menggunakan tehnik tes dan non tes.

1. Tehnik Tes

Nurkencana ( dalam Aunurrahman 2010:6) mendefinisikan tes sebagai suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan. Sedangkan menurut peneliti tehnik tes merupakan suatu usaha untuk memahami atau memperoleh data tentang siswa dengan memberikan serangkaian tugas. Dalam penelitian ini,tehnik tes digunakan untuk mengumpulkan data nilai siswa, guna mengetahui hasil belajar siswa mata pelajaran IPA dengan pendekatan CTL.

2. Tehnik Non Tes

Menurut Poerwanti dkk (2008:26) teknik non tes dapat dilakukan melalui observasi baik secara langsung maupun tidak langsung dan angket. Cartwright dalam Aunurrahman menyatakan bahwa observasi merupan proses pengamatan secara sistematis dengan melakukan perekaman terhadap prilaku tertentu untuk tujuan pembuatan keputusan-keputusan pengajaran (Aunurrahman dkk, 2010:20). menurut penulis tehnik non tes dapat dilakukan melalui wawancara dan observasi baik kepada siswa atau rekan-rekan guru.


(34)

Observasi digunakan untuk mengetahui apakah dengan CTL, pembelajaran dikelas akan lebih efektif dan apakah ada pengaruhnya. Observasi dilakukan oleh observer terhadap aktivitas siswa maupun guru selama proses pembelajaran berlangsung.

D. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes dan lembar observasi.

1. Tes yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui kemampuan dalam pembelajaran IPA.

2. Lembar observasi yang digunakan oleh observer untuk mengamati aktivitas Siswa maupun aktivitas guru saat pembelajaran berlangsung.

TABEL 3.1 Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas IVB

Aspek Penilaian

No Nama Siswa

1 2 3 4 5 6

Melaksan akan sesuai petunjuk Perhatian mengikuti pelajaran Keaktifan siswa dalam menyampaikan pertanyaan Keaktifan bekerjasama dalam diskusi kelompok Partisipasi siswa menjawa b LKS dam

diskusi kelompok Tanggung jawab siswa dalam diskusi kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8

Sumber : Aunurrahman dkk (2009:91) E. Tehnik Analisis Data

Menurut Aunurrahman dkk. (2009) Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat,mulai dari tahap persiapan,proses


(35)

Refleksi I Pelaksanaan I

Observasi I SIKLUS I

sampai hasil pekerjaan atau pembelajaran. Demikian juga dengan analisis PTK terhadap kegiatan pembelajaran,analisin dilakukan untuk memperkirakan apakah semua aspek pembelajaran yang terlibat didalamnya sudah sesuai dengan kapasitasnya.jadi tehnik analisis data yang dilakukan adalah:

a. Mengumpulkan semua data dari hasil pengamatan selama siklus I dan II. b. Menganalisis data dengan menghitung presentasi dan disajikan dalam bentuk

tabel.

a. Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan data dengan indikator keberhasilan antara tes siklus I dan hasil tes siklus.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian yang digunakan adalah berupa rangkaian langkah-langkah berbentuk spiral. Dalam pelaksanaannya mengacu pada Kemmis dan Mc. Taggart ( dalam Kasiani Kasbolah, E.S 1999:15). Tahap-tahap penelitian berisi beberapa siklus yang setiap siklus terdiri atas perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Setiap siklus akan dilakukan evaluasi dan revisi. Hasil evaluasi tersebut akan diterapkan untuk menyempurnakan siklus berikutnya, lalu dilakukan evaluasi dan revisi kembali diakhir siklus dan begitu seterusnya.Siklus tindakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut


(36)

SIKLUS II Perencanaan II

Pelaksanaa II Refleksi II

Dan seterusnya Observasi II

Gambar 3.1 Alur Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Taggart (dalam Kasiani Kasbolah, E.S. 1999).

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, Refleksi. Adapun langkah-langkah dari setiap siklus antara lain :

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan tahap perencanaan meliputi:

a. Menentukan kelas penelitian yaitu kelas IV B


(37)

c. Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran yang membahas materi an fungsinya

d. Menyediakan lembar pengamatan yang akan diberikan saat pembelajaran.

e. Menyusun instrumen observasi untuk guru dan siswa sebagai penunjang aktifitas dan hasil belajar

f. Menyiapkan perangkat tes hasil belajar IPA.

2. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan 2 x pertemuan yang berlangsung @ 2 X 35 menit. Diakhir pertemuan diadakan tes hasil belajar.

Siklus I Pertemuan 1 (2 x 35 menit)

a. Guru memberi penjelasan materi tentang struktur bunga dan fungsinya dengan menunjukkan gambar bunga sempurna ( bunga sepatu).

b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.

c. Siswa berdiskusi tentang bagian-bagian bunga

d. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan pengertian bunga sempurna dan tidak sempurna.

e. Memberi umpan balik dan penyempurnaan.

Siklus I Pertemuan 2 (2 x 35 menit)


(38)

b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

c. Siswa berkelompok dan keluar kelas untuk mengamati bunga.

d. Siswa berdiskusi tentang bunga sempurna dan tidak sempurna.

e. Siswa membuat catatan sesuai dengan lembar pengamatan

f. Siswa melaporkan hasil kerja kelompoknya kepada guru

g. Tanya jawab

h. Memberi umpan balik dan penyempurnaan.

3. Tahapan observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi untuk mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan menggunakan lembar observasi untuk guru dan siswa di lapangan yang telah disiapkan sebelumnya.

4. Tahap refleksi

Refleksi meliputi kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan hasil tes pelajaran IPA yang digunakan sebagai dasar untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

Siklus II


(39)

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka dipersiapkan tindakan-tindakan untuk siklus II sebagai berikut :

a. Merevisi langkah-langkah pembelajaran, lembar pengamatan , cara penyajian dalam pembelajaran.

b. Menyiapkan macam-macam bunga untuk di amati bagian-bagian bunga dan fungsinya.

c. Menyiapkan lembar pengamatan

d. Menyusun instrumen observasi untuk guru dan siswa

e. Menyiapkan perangat tes hasil belajar IPA.

2. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan 2 x pertemuan yang berlangsung @ 2 X 35 menit. Diakhir pertemuan diadakan tes hasil belajar.

Siklus II Pertemuan 1 :

a. Guru memberi penjelasan materi tentang struktur bunga dan fungsinya

b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

c. Siswa berkelompok dan keluar kelas untuk mengamati bunga.

d. Siswa berdiskusi tentang bunga sempurna dan tidak sempurna.

e. Siswa membuat catatan sesuai dengan lembar pengamatan

f. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ke depan kelas


(40)

h. Memberi umpan balik dan penyempurnaan.

Siklus II Pertemuan 2 :

a. Guru memberi penjelasan materi tentang struktur bunga dan fungsinya

b. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.

c. Guru membimbing siswa untuk melanjutkan kegiatan presentasi.

d. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ke depan kelas

e. Tanya jawab

f. Memberi umpan balik dan penyempurnaan.

3. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi untuk mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan menggunakan lembar observasi untuk guru dan siswa di lapangan yang telah disiapkan sebelumnya.

4. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan setelah tes hasil belajar siklus II selesai. Refleksi meliputi kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan hasil tes IPA yang digunakan sebagai dasar untuk menyimpulkan penelitian.


(41)

G. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran IPA dalam penelitian ini dikatakan berhasil jika siswa tuntas sekurang-kurangnya 75% mencapai KKM yang detetapkan (60).


(42)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan pada siswa kelas IVB SD Negeri 8 Karang Anyar, Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan, disimpulkan seperti berikut :

1. Penggunaan CTL dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.

2. Penggunaan CTL dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pelajaran secara nyata.

3. Penggunaan CTL dapat meningkatkan kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa secara signifikan yaitu Aktivitas siswa pada siklus I mencapai 39,7 % menngkat menjadi 76 % pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 36,3 %. Hasil belajar siswa siklus I siswa yang tuntas belajar hanya mencapai 42,42 % meningkat menjadi 96,97 % terjadi peningkatan ketuntasan belajar sebesar 54,55 %. Atau dapat dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai 50 siklus I (19) orang, siklus II (1) orang. Nilai 60 siklus I (5) orang siklus II (1) orang. Nilai 70 siklus I(3) orang siklus II (5) orang. Nilai 80 siklus I (3) orang siklus II (14) orang. Nilai 90 siklus I (3) orang


(43)

2

siklus II (12) orang. kinerja guru dalam pembelajaran pada siklus I memperoleh nilai 71,8 meningkat menjadi 78,9 pada siklus II, terjadi peningkatan nilai sebesar 7,08.

B. Saran

Beberapa saran yang ingin disampaikan oleh peneliti adalah :

1. Dalam mengajarkan pelajaran IPA yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari kepada siswa SD kelas IV, hendaknya mnggunakan metode yang dapat membuat siswa lebih aktif serta terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran dan melakukan pengamatan langsung agar dapat menambah wawasan serta pengetahuan siswa tentang alam dan lingkungan sekitar.

2. Penggunaan Pendekatan CTL pada pembelajaran IPA dapat dijadikan referensi untuk pengembangan pada pembelajaran mata pelajaran lainnya yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari.

3. Dengan Pendekatan CTL hendaknya guru lebih meningkatkan penguasan kelas serta pengawasan terhadap aktivitas siswa.


(44)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Alur Tindakan Kelas ... 35

4.1 Grafik hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 45

4.2 Grafik Nilai IPA Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 47

4.3 Grafik Hasil Observasi Penilaian kinerja Guru Siklus I ... 48

4.4 Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II ... 52

4.5 Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II ... 53

4.6 Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II ... 54

4.7 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II ... 54

4.8 Grafik Kinerja Guru Pada Siklus I dan II ... 56


(45)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR LAMPIRAN ... iii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembahasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Pemecahan Masalah ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar ... 8

B. Pengertian Aktivitas Belajar ... 9

C. Hasil Belajar ... 10

D. Pengertian Pendekatan Metode dan Strategi ... 10

E. PengertianContextual Teaching and Learning ... ... 13

F. Komponen-komponenContextual Teaching and Learning... 14

G. Pengertian IPA di sekolah dasar kelas IV ... 21

H. Pelaksanaan Pembelajaran IPA Berdasarkan Pendekatan Contextual Teaching and Learningdi SD ... 28

I. Hipotesis Tindakan ... 30

BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian ... ... 31

B. Sumber Data ... 31

C. Tehnik Pengumpulan Data ... 32

D. Alat Pengumpulan Data ... ... 33

E. Tehnik Analisis Data ... 34

F. Prosedur Penelitian... ... 34


(46)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah ... 41

B. Hasil Penelitian ...43

1. Implementasi Siklus I ...43

2. Implementasi Siklus II ...50

C. Pembahasan ...58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...60

B. Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman. 2006.Strategi Pembelajaran. PT Balai Pustaka. Jakarta. Anonim. 2011.Pendidikan Dan Latihan Profesi guru Dalam Jabatan. Tahun

2011 Rayon 07 Universitas Lampung.

Aunurrahman, dkk. 2009.Penelitian Tindakan Kelas.Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Diknas KTSP. 2006.Standar Isi dan Standar Kompetensi lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar.Jakarta : Pustaka Candra.

Hati, Kharisma. 2007.CTL-Contextual Teaching and Learning. http://winithepooh.multipy.com/ctl

Joni. 1983.Pengertian Strategi. Tugas Kelompok S-1 Dalam jabatan Universitas Lampung 2010.

Kasbolah, Kasihani. 1998.Penelitian Tindakan Kelas.Malang : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Lajono. 2008.Belajar dan Pembelajaran. Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Natawijaya, Rochman. 2005.Pengertian-keaktifan-belajar-siswa. http://www.buatskripsi.com/2011/01.

Pargito. 2011.Penelitian Tindakan Bagi Guru dan Dosen.Anugrah Utama Raharja (AURA). Komplek Universitas Lampung, Bandar Lampung. Prasojo, Budi. 2003.Teori Dan Aplikasi Fisika Unuk SMP Kelas 1. Bogor.


(48)

Reni, Erida. 2012.Peningkatan Prestasi Belajar Matematika dengan Pendekatan kooperatif.Universitas Lampung.

Rohani. 2004.Pengertian-keaktifan-belajar-siswa. http://www.buatskripsi.com/2011/01.

Sanjaya, Wina. 2006.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sanjaya, Wina. 2008.Pendekatan Contextual.

http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25. Sardiman. 2001.Pengertian-keaktifan-belajar-siswa.

http://www.buatskripsi.com/2011/01.

Sardiman, A.M. 2004.Interaksi dan Motivasi Belajar Mangajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Slameto. 1985.Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Reneka Cipta.

Situmorang. 2011.Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Pendekatan CTL. Universitas Lampung.

Susiawati. 2004.Hubungan Penguasaan Konsep Turunan Fungsi Aljabar dengan Kemampuan Penyelesaian soal-soal Persamaan Garis Singgung Kurva. Lampung.


(49)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Standar Isi Pembelajaran IPA di kelas IV sekolah dasar... 22

3.1 Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA ... 33

4.1 Data Guru SDN 8 Karang Anyar ... 42

4.2 Hasil Observasi aktivitas belajar Siswa Siklus I ... 45

4.3 Nilai IPA Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 46

4.4 Hasil Observasi Penilaian Kinerja Guru Siklus I... 47

4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 51

4.6 Nilai IPA Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 53


(50)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia yang dilimpahkan Nya, maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diselesaikan. PTK berjudul ningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas IVB SD Negeri 8 Karang Anyar Jatiagung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011- merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada jenjang pendidikan S-1 di FKIP Universitas Lampung. Peneliti menyadari dalam menyusun PTK ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Dalam menyusun penelitian ini, peneliti mendapat sumbangan pikiran, petunjuk, dan bimbingan yang berharga dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti dengan segala kerendahan hati, menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof.Ir. Sugeng P. Hariyanto, M.S, selaku Rektor Unila. 2. Bapak Dr.Hi. Bujang Rahman, M.Si, Dekan FKIP Unila.

3. Bapak Drs. Hi. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unila.

4. Bapak Dr.Hi. Darsono, M.Pd, selaku ketua Program Studi S-1 PGSD FKIP Unila.

5. Ibu Dra.Hj. Yulina, M.Pd.I, selaku pembimbing dan penguji. 6. Bapak Dr.Hi. Suwarjo, M.Pd, selaku pembahas dan penguji.


(51)

7. Bapak dan Ibu Pengampu Program S-1 Dalam Jabatan yang telah memberikan ilmu pengetahuan.

8. Ibu Nursida, S.Ag, selaku Kepala Sekolah dan Dewan Guru SDN 8 Karanganyar, yang telah membantu dan mendukung penyusunan PTK.

9. Suamiku Giman Subagiyo, dan anak-anakku tercinta (Habib, Rahma, Umar, Zahra dan Husna), yang selalu memberi semangat dalam menyelesaikan studi.

10. Rekan-rekan mahasiswi S-1 PGSD Dalam Jabatan. 11. Siswa-siswi SDN 8 Karanganyar.

Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada mereka dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya. Amin.

Bandar Lampung, Agustus 2012

Penulis


(52)

(53)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dra. Hj. Yulina, M.Pd.I ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. H. Suwarjo, M.Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 196003151985031003


(54)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : Endar Waeni Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079028 Program Studi : S1 PGSD / SKGJ Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Judul : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA

Dengan PendekatanContextual Teaching and LearningSiswa Kelas IV B SD Negeri 8 Karang Anyar Jatiagung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011 2012

menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan

sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain, atau telah dipergunakan atau diterima sebagai persyaratan

penyelesaian sutudi pada universitas atau institute lain.

Bandar Lampung ...Agustus 2012 Yang Membuat Pernyataan ,

Endar Waeni NPM : 1013079028


(55)

(56)

Judul : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Dengan PendekatanContextual Teaching and LearningSiswa Kelas IVB SD Negeri 8 Karang Anyar Jatiagung Lampung Selatan

Tahun Pelajaran 2011-2012

Nama Mahasiswa : Endar Waeni Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079028 Jurusan : Ilmu Pendidikan Program Studi : S1 PGSD / SKGJ

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Bandar Lampung, 28 April 2012

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd Dra. Hj. Yulina, M.Pd.I NIP. 195105071981031002 NIP. 195407221980122001


(57)

(58)

MOTTO

o Ketekunan dan kerja keras merupakan kunci sukses dan keberhasilan. o Barang siapa bersungguh-sungguh Insya Allah berhasil.


(59)

PERSEMBAHAN

Alhamndulillah berkat rahmad dan hidayah Nya skripsi ini dapat saya selesaikan. Kupersembahkan karya tulis ini kepada:

1. Orang tuaku yang selalu berdo`a untuk keberhasilanku.

2. Suamiku (Giman Subagiyo) yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan kuliahku

3. Anak-anakku tercinta (Habib, Rahma, Umar, Zahra dan Husna) 4. Adik-adikku beserta keluarganya.


(60)

RIWAYAT HIDUP

Endar waeni dilahirkan di Jatimulyo Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 21 Juli 1971. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Sugiarto dan Ibu Sumarni.

Endar waeni menempuh pendidikan di SD Negeri 6 Karang Anyar Lampung Selatan tahun 1978 selesai tahun 1984. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Kedaton Bandar Lampung selesai tahun 1987. Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di SPG PGRI 3 Bandar Lampung tahun 1987 selesai pada tahun 1990.

Tahun 1991,Endar waeni terdaftar sebagai mahasiswi D-3 Sejarah FKIP Universitas Lampung Bandar Lampung. Kemudian pada tahun 2010 Endar waeni kembali terdaftar sebagai mahasiswi S-1 PGSD Dalam Jabatan di Universitas Lampung. Insya Allah dapat diselesaikan tahun 2012.


(61)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

SISWA KELAS IVB SD NEGERI 8 KARANG ANYAR JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh

ENDAR WAENI Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan S1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(62)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

SISWA KELAS IVB SD NEGERI 8 KARANG ANYAR JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Skripsi

Oleh ENDAR WAENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(1)

(2)

MOTTO

o Ketekunan dan kerja keras merupakan kunci sukses dan keberhasilan. o Barang siapa bersungguh-sungguh Insya Allah berhasil.


(3)

PERSEMBAHAN

Alhamndulillah berkat rahmad dan hidayah Nya skripsi ini dapat saya selesaikan. Kupersembahkan karya tulis ini kepada:

1. Orang tuaku yang selalu berdo`a untuk keberhasilanku.

2. Suamiku (Giman Subagiyo) yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan kuliahku

3. Anak-anakku tercinta (Habib, Rahma, Umar, Zahra dan Husna) 4. Adik-adikku beserta keluarganya.


(4)

RIWAYAT HIDUP

Endar waeni dilahirkan di Jatimulyo Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 21 Juli 1971. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Bapak Sugiarto dan Ibu Sumarni.

Endar waeni menempuh pendidikan di SD Negeri 6 Karang Anyar Lampung Selatan tahun 1978 selesai tahun 1984. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Kedaton Bandar Lampung selesai tahun 1987. Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di SPG PGRI 3 Bandar Lampung tahun 1987 selesai pada tahun 1990.

Tahun 1991,Endar waeni terdaftar sebagai mahasiswi D-3 Sejarah FKIP Universitas Lampung Bandar Lampung. Kemudian pada tahun 2010 Endar waeni kembali terdaftar sebagai mahasiswi S-1 PGSD Dalam Jabatan di Universitas Lampung. Insya Allah dapat diselesaikan tahun 2012.


(5)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

SISWA KELAS IVB SD NEGERI 8 KARANG ANYAR JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh

ENDAR WAENI Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan S1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(6)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

SISWA KELAS IVB SD NEGERI 8 KARANG ANYAR JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Skripsi

Oleh ENDAR WAENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 02 ASTOMULYO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 52

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SINAR SEMENDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNG MULYO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 46

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 KARANG ANYAR KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 58

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 KARANG ANYAR KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 62

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 1 SRANDAKAN.

0 0 242