bobot rata-rata. Persyaratan uji keseragaman bobot tablet ditunjukkan pada tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2. Persyaratan uji keseragaman bobot tablet Anief, 2010.
Keterangan : Tidak boleh lebih dari dua tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom B.
2.5.4. Uji Kekerasan Tablet
Kekerasan adalah parameter yang menggambarkan ketahanan tablet terhadap tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan, dan keretakan tablet selama
pembungkusan, pengangkutan, dan pemakaian. Tablet tidak boleh terlalu rapuh dan terlalu keras. Jika tablet terlalu rapuh kemungkinan tablet dapat rusak
sebelum diterima pasien, sedangkan jika tablet terlalu keras dapat mempengaruhi disolusi tablet didalam tubuh. Tablet diambil sebanyak 10 tablet, lalu dimasukkan
satu per satu ke dalam alat hardness tester dan alat dinyalakan. Data hasil pengujian kekerasan tablet dicatat. Kekerasan tablet biasanya 4-8 kg Lachman et
al., 2008.
2.5.5. Uji Kerapuhan Tablet
Uji kerapuhan tablet dilakukan karena pada saat pengemasan dan pengepakan serta pengangkutan kemungkinan tablet mengalami benturan. Benturan pada
proses tersebut dapat menghilangkan partikel-partikel obat yang berada di permukaan tablet. Tablet yang mudah menjadi bubuk, menyerpih dan pecah akan
menyebabkan berkurangnya akseptibilitas sediaan oleh pasien dan menimbulkan
Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata dalam
A B
25 mg atau kurang 15
30 25 mg sampai dengan 150 mg
10 20
150 mg sampai dengan 300 mg 7,5
15 Lebih dari 300 mg
5 10
variasi pada berat dan keseragaman isi tablet. Uji kerapuhan di laboratorium menggunakan alat uji kerapuhan. Alat tersebut memiliki sejenis kotak plastik yang
berputar pada kecepatan 25 rpm, menjatuhkan tablet sejauh enam inci pada setiap putaran. Tablet diambil sebanyak 30 tablet lalu dibersihkan, kemudian ditimbang
W1 gram, lalu dimasukkan ke dalam alat uji kerapuhan untuk diuji. Alat diset dengan kecepatan putaran 25 rpm selama 4 menit. Tablet dikeluarkan, lalu
bersihkan dan ditimbang kembali W2 gram. Dihitung persentase kerapuhan tablet. Kehilangan berat kurang dari 1 masih dapat diterima Ansel, 2005.
Persentase kerapuhan tablet dapat dihitung menggunakan persamaan berikut. Kerapuhan tablet =
�1−�2 �1
x 100 .............................................persamaan 2.4
2.5.6. Uji Waktu Hancur Tablet
Waktu hancur adalah hal yang penting untuk sediaan yang diberikan secara oral. Tablet harus segera terlarut untuk dapat diabsorbsi. Sediaan hancur sempurna
bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan massa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas. Memasukkan 1 tablet pada masing-masing 6
tabung dari keranjang. Memasukkan satu cakram pada setiap tabung dan menjalankan alat. Digunakan air bersuhu 37 ± 2˚C sebagai media dengan volume
900 mL. Pada akhir batas waktu, keranjang diangkat dari media dan tabletnya diobservasi. Semua tablet harus sudah terdisintegrasi sempurna, jika 1 atau 2
tablet tidak terdisintegrasi secara sempurna, pengujian diulangi dengan menggunakan 12 tablet lainnya. Tidak kurang 16 tablet dari 18 tablet yang diuji
harus terdisintegrasi sempurna. Persyaratan waktu hancur tablet adalah tidak lebih
dari 15 menit Depkes RI, 1995.
2.5.7. Uji Disolusi Tablet