2.5.7. Uji Disolusi Tablet
Disolusi adalah proses pemindahan molekul obat dari bentuk padat ke dalam larutan pada suatu medium. Disolusi merupakan salah satu faktor penentu proses
absorbsi obat dalam tubuh manusia, terutama apabila zat aktif tersebut kelarutan yang kecil dalam medium gastrik intestinal. Disolusi juga sangat mempengaruhi
efektivitas bahan obat dalam sediaan tablet Fudholi, 2013. Uji disolusi dilakukan untuk mengetahui proses melarutnya suatu zat kimia atau senyawa obat dari
sediaan padat ke dalam suatu medium tertentu. Uji disolusi berguna untuk menentukan jumlah obat yang melarut dalam medium asam atau basa Ansel,
2005. Karakteristik fisik sediaan, proses pembasahan sediaan, kemampuan penetrasi media disolusi ke dalam sediaan, proses disintegrasi dan deagragasi
sediaan merupakan sebagian dari faktor yang mempengaruhi karakteristik disolusi obat dari sediaan Fudholi, 2013. Pada Farmakope Indonesia dijelaskan uji
disolusi dapat dilakukan dengan 2 tipe alat, alat Tipe 1 metode keranjang dan alat tipe 2 metode dayung.
Alat tipe 2 metode dayung terdiri atas wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain yang inert, dilengkapi dengan suatu motor atau alat
penggerak. Wadah tercelup sebagian dalam penangas sehingga dapat mempertahankan suhu tablet dalam wadah 37° ± 0,5° C selama pengujian
berlangsung. Bagian dari alat termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan gerakan, goncangan, atau getaran signifikan yang melebihi
gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Wadah disolusi dianjurkan berbentuk silinder dengan dasar setengah bola, tinggi 160-175 mm, diameter dalam 98-106
mm, dengan volume sampai 1000 ml. Batang logam berada pada posisi tertentu sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm dan berputar dengan halus tanpa
goyangan yang berarti. Jarak antara daun dan bagian dalam dasar wadah dipertahankan selama pengujian berlangsung. Daun dan batang logam yang
merupakan satu kesatuan dapat disalut dengan suatu penyalut inert yang sesuai. Sediaan dibiarkan tenggelam ke dasar wadah sebelum dayung mulai berputar
Depkes RI, 1979.
Gambar 2.2 Alat uji disolusi tipe 2 Depkes RI, 1979. Untuk tablet konvensional, diharapkan obat terlepas sebanyak ≥85 dari
jumlah yang tertera pada kemasan dalam waktu 30 menit Rathod, 2014.
2.6 Eksipien