89
seharusnya menjadi dasar dari pengaturan terhadap keuangan negara terkhususnya kekayaan negara yang dipisahkan.
Berikut dibawah ini akan dijabarkan berbagai konsep tentang keuangan negara danatau kekayaan negara yang dipisahkan dalam berbagai peraturan
perundang-undangan di Indonesia.
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Salah satu perubahan penting dari amandemen ketiga UUD NRI 1945 yaitu pada Bab VIII Pasal 23 tentang Keuangan Negara yaitu :
1 Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang
dan dilaksanakan
secara terbuka
dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. 2
Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan
Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
3 Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan
anggaran pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara tahun yang lalu.
Pasal 23C Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.
Pada Pasal 23 UUD NRI 1945 inilah yang menjadi dasar hadirnya tiga paket Undang-Undang di bidang keuangan negara. Pasal tersebut
90
dengan jelas menyatakan bahwa “Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara” APBN sebagai wujud pengelolaan keuangan negara...”
Namun terhadap Pasal 23 ini, terdapat berbagai interpretasi dari berbagai ahli hukum, bahkan pembentuk undang-undang sendiri yang berbeda-
beda. Arifin Soeria Atmadja, menyatakan bahwa rumusan definisi dan penjelasan keuangan negara yang bergulir sejak 1945 berdasarkan Pasal
23 ayat 4 dan ayat 5 UUD 1945 naskah asli sampai dengan perubahan ketiga UUD 1945, khususnya Pasal 23, Pasal 23C, Bab VIIIA
Pasal 23E, tetap tidak jelas dan masih menyisahkan masalah yang cukup serius, baik dari segi hukum maupun dari segi akuntansi. Afirin
mengatakan bahwa ketidakjelasan dari Pasal 23 tersebut membawa berbagai macam interpretasi dari berbagai pihak terhadap konsep
keuangan negara.
97
Arifin sendiri dalam disertasinya, menggambarkan dualism pengertian keuangan negara, yakni pengertian keuangan negara
dalam arti yang luas dan pengertian dalam arti yang sempit. Pengertian keuangan negara dalam arti luas yang dimaksud ialah keuangan yang
berasal dari APBN, APBD, dan keuangan yang berasal dari Unit Usaha Negara atau Perusahaan-perusahaan milik negara. Sedangkan pengertian
97
Arifin Soeria Atmadja, Op. Cit., h. 83-87.
91
keuangan negara dalam arti yang sempit adalah keuangan yang berasal dari APBN saja.
98
Interpretasi terhadap Pasal 23 UUD NRI 1945 membuat beragamnya konsep keuangan negara. Menggunakan metode interpretasi adalah salah
satu cara dari para ahli untuk melihat konsep keuangan negara, selain konsep keuangan negara itu sendiri yang dapat dilihat dari segi
pengelolaan dan pertanggungjawabannya. Arifin Soeria Atmadja menyatakan bahwa konsep keuangan negara dapat dipahami atas tiga
interpretasi atau penafsiran terhadap Pasal 23 UUD 1945 yang merupakan landasan konstitusional keuangan negara. Penafsiran
pertama, keuangan negara diartikan secara sempit yang hanya meliputi keuangan negara yang bersumber dari APBN. Penafsiran kedua,
keuangan negara dalam arti luas yang meliputi keuangan negara yang berasal dari APBN, APBD, BUMN, BUMD, dan pada hakikatnya
seluruh harta kekayaan negara, sebagai suatu sistem keuangan negara.
penafsiran ketiga, dilakukan melalui pendekatan sistematik dan
sosiologis, maksudnya apabila tujuan menafsirkan keuangan negara tersebut dimaksudkan didasarkan pada sistem pengurusan dan
98
Tim Pengkajian Hukum dan Pembinaan Hukum Nasional, Sistem P engelolaan Keuangan Negara, 2011, h. 13.
92
pertanggungjawabannya, maka pengertian keuangan negara tersebut adalah sempit.
99
Berdasarkan pasal 23 tersebut maka hadirlah paket undang-undang yang mengatur tentang keuangan negara. Namun hadirnya paket udang-
undang keuangan negara tersebut justru me nimbulkan masalah baru. Berbagai ketentuan norma di dalam undang- undang tersebut saling
bertentangan dengan undang-undang lainnya, seperti undang-undang tentang BUMN dan undang- undang tentang keuangan negara.
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara